Muahaha! Hikaru again! Akhirnya, kesampaian juga menulis cerita ini setelah mendalami mandi bunga 7 rupa 7 kilo 7 abad*Bo'ong banget nyet!* Baiklah, tanpa basa basi, mari liat aja di TKP!
Rated: K+
Genre: Mystery and Adventure
Disclaimer: Klo aja P4 punya saya, saya buat P3 dan P4 bergabung menjadi P7! Dengan misi menyelamatkan Minato! Atau nggak saya buat P4P dengan adanya female protagonist! Muahaha! Tp sayang, karena tidak ada kemunculan P7 maupun P4P, tandanya P4 masih di tangan Atlus...
Summary:Adiknya Souji pindah ke Inaba! Tetapi, tetap saja namanya IT, mereka ke sebuah masalah besar. Gimana ya? Check it Out! Bad Summary, lgs aja deh baca...
P4: New Journey
Prologue
.
.
.
.
21st March, 2012...
JESS...JESS...JESS...
Yasoinaba, Yasoinaba. Anda sudah sampai ke Yasoinaba. Silakan bersiap-siap, dan jgn lupa akan barang2 anda...
Terlihatlah anak cewek remaja berambut silver yg panjangnya sebahu, dan memakai tas yg besar. Dia pun membuka handphonenya, dan menelepon seseorang."Nii-san, aku sudah sampai di Inaba. Nii-san dimana?" katanya saat telepon itu tersambung."Aku ada di tempat parkir(memang stasiun Inaba ada tempat parkir ya? Yah, klo g ada diadain aj susah amat). Sudah ya." Klik. Terputuslah telepon itu. Gadis itu pun lgs pergi ke tempat parkir.
Terlihatlah pemuda yang warna rambutnya sama seperti dia, hanya saja gayanya adalah mangkok, tegap nan gagah. Pemuda itu adalah Souji Seta. "Hai dik, sudah lama sekali aku tidak melihatmu! Gimana kabarnya?" Sahut Souji seraya memeluk adiknya. "Aku baik2 saja Nii-san. Souji-nii sendiri?" katanya seraya melepaskan pelukannya. Ya, gadis itu ialah Yui Seta. Adik Souji yang perbedaannya hanya kelamin dan tahun kelahirannya. Yui lebih muda satu tahun dari Souji."Aku baik, disini ada sesuatu yg harus kulakukan, makanya aku senang tinggal disini." Jawab Souji. Jawaban itupun membingungkan Yui."Apa yang harus kau lakukan itu nii-san?" tanyanya."Haha, nanti kau akan tahu sendiri..." Jawab Souji. Dan jawaban itupun tetap saja membuat Yui bertambah penasaran.
~Yui's POV~
Aneh, maksud Souji-nii apa sih? Bikin aku bingung saja. Batinku. Setelah berkata seperti itu, entah kenapa, akupun merasa pusing sekali. Aneh, padahal tidak biasanya aku seperti ini."Hmm? Kamu kenapa Yui?" tanya Souji-nii. "Tidak apa2, aku hanya sedikit pusing." Jawabku. Kamipun sampai rumah pamanku, Ryoutaro Dojima. Bagiku, rumahnya agak besar, dan nyaman ditinggali. Pantas saja Souji-nii betah disini. Kami pun masuk dan disambut oleh sepupuku, Nanako Dojima."Oh, welcome home Big Bro! Oh, halo! "kata Nanako."Halo juga Nanako-chan! Namaku Yui. Yoroshikune..." jawabku. Akupun diantar ke kamarku oleh Nanako. Kamarku berada di sebelah kamar Souji-nii. Akupun masuk ke kamarku dan membereskan barang2ku.
"Hhh... Capek." Kataku. Aku sudah selesai membereskan barang2ku. Lalu, mungkin karena kecapean, aku pun langsung ke futonku lalu tidur...
Entah apa yang aku impikan, akupun berada di ruangan, lebih tepatnya limusin yang serba biru, berbau alkohol yang aku tidak ketahui mereknya apa. Di depan, terlihatlah kakek2 berjas berhidung panjang dan perempuan yang memakai baju serba biru(juga). "Welcome to the velvet room, anakku." Kata kakek2 itu. Dia pun melihatku sejenak, dan dia meneruskan perkataanya, "Oh, sepertinya ini adalah adik kandung dari tamu kita sebelumnya."katanya. tunggu, adik kandung tamu kita sebelumnya? Jangan bilang nii-san pernah kesini? "Ah, aku hampir lupa. Namaku Igor. Dan ini Margareth." Kata kakek2 yang bernama Igor itu. "Sepertinya kamu akan menjalani kehidupan yang sama seperti kakakmu. Untuk melanjutkan pembicaraan kita, silakan tanda tangani kontrak ini. Tanpa aku aba2 kan, tanganku bergerak sendiri. Saat aku sudah tanda tangani, kontrak itupun menghilang di depanku."Peganglah ini." Kata Igor dan dia memberiku sebuah kunci."Sampai saat itu, selamat tinggal." Lalu, pandanganku tentang velvet room pun memudar.
Aku pun terbangun dari tidurku. Akupun segera memakai baju seragamku. Lalu, akupun kebawah."Ah, Yui-Oneechan! Sarapan baru saja siap!" Kata Nanako. Akupun lihat sekeliling. Souji-nii tidak ada."Nanako, Souji-nii mana?" tanyaku ke Nanako."Oh, big bro sudah duluan ke sekolah. Katanya sih, ada tugas piket. Oh ya, Yui-oneechan baru hari pertama masuk sekolah ya? Mau kuantar? Berhubung sekolahku juga satu jalur dengan Oneechan!" kata sekaligus usul Nanako."Boleh." Kataku. Akupun sarapan dan siap2 ke sekolah.
"Oneechan tinggal lurus saja dari sini, jalan sekolahku kesini. Dah, oneechan!" Kata Nanako. Akupun jalan dan melihat anak cowok berambut orange kecoklatan beserta Headphone orange mengalungi di lehernya.(Para readers pasti tahu kan, ini siapa?). "Whoa, whoa, whoaaa!" BRUK! Pemuda itu jatuh dan mengenai tiang listrik. Akupun berniat menolongnya. Dari tingginya, sepertinya dia senpaiku. "Senpai tidak apa2?" kataku seraya mengulurkan tanganku. Pemuda itupun melihatku dan memegang tanganku. "Ah, terima kasih. Namamu siapa?" katanya."Namaku Yui. Seta Yui. Salam kenal." Kataku. Pemuda itupun kaget. Sepertinya dia tahu Souji-nii. "Ka-kau adiknya Souji?" tanyanya. Bingo. Benerkan apa kataku? Dia pasti tahu Souji-nii. Aku pun mengangguk."Oh, namaku Yosuke Hanamura. Salam kenal. Kamu masuk sebagai kelas berapa?" katanya."Aku masuk sebagai kelas 2. Mohon bantuannya ya senpai." Kataku seraya pergi.
Yosuke's POV
Di-dia adiknya Souji? Pantas saja dia begitu mirip dengan Souji! Namanya Yui ya? Anaknya manis juga...*blush* Loh? Kok mukaku memanas?. Adiknya Souji, berarti pintar. Terus... Gya! Apa yang aku pikirkan!
Yosuke's POV end...
Back to Yui's POV
Aih, Yosuke-senpai itu ternyata seperti itu ya? Memang sih, aku pernah diceritain tentang Yosuke-senpai sama Souji-nii. Tapi, ternyata di seperti itu? Beda banget sama gambaranku. Batinku. Akupun melihat papan pengumuman kelas. Aku berada di kelas 2-2. Wali kelasku... Noriko Kashiwagi. Aneh, entah kenapa aku merasakan firasat buruk tentang ini. Akupun pergi ke kelasku.
"Anak-anak, sebenarnya ibu sedang bad mood, tapi sepertinya saya terpaksa untuk mengenalkan anak baru. Baiklah, cepat perkenalkan dirimu!" kata Kashiwagi-sensei. Akupun sebenernya kesal. Nih guru pasti narsis. Sudahlah, lebih cepat lebih baik. "Namaku Yui Seta. Mohon bantuannya ya..." kataku sambil memberikan senyumku yang konon, sama seperti Souji-nii, deathly. Dalam bahasa, sama berhasil untuk membuat lawan sejenis blushing. Para cowok pun blushing gila2an. Wihi, untung charm Souji-nii turun ke aku. "Oh, kamu adiknya Seta-kun ya? Ya sudahlah, kamu duduk disitu, di sebelah cewek jadi-jadian itu." Kata Kashiwagi. Dia menunjuk bangku kosong di sebelah anak cewek-tunggu, itu cowok. Kenapa Kashiwagi bilang itu cewek jadi-jadian? Itu kan cowok! Akupun duduk di bangku itu. "Sabar ya, dia memang kayak gitu." Kata cowok itu. Tunggu, itu-itu suara cewek! "Iya, gak apa2. Aku sudah terbiasa kok." Kataku."Oh. Oh ya, namaku Naoto. Naoto Shirogane. Aku tidak menyangka engkau adiknya Souji-kun." Katanya."Haha, tapi tunggu. Kenapa engkau memanggil Souji-nii Souji-kun? Dia kan, senpai kita." Kataku."I-itu, mmm, ka-karena aku ini pacarnya.*blush*"katanya. Aku hampir tidak percaya."Eh, ta-tapi, kau kan!" kataku langsung terpotong oleh perkataan Naoto."Aku ini sebenarnya cewek, tapi aku gak suka pakai seragam cewek, seragam cowok lebih nyaman."katanya. oh, pantas saja Kashiwagi memanggil dia cewek jadi-jadian! Tapi kan, tetap saja itu keterlaluan untuk perkataan seorang guru. "Oh begitu.." kataku. Naoto mengangguk. Dan kami pun memperhatikan pelajaran.
Krriiiingggg!
Bel pelajaran terakhir pun berbunyi. Akupun diajak Naoto ke Junes Foodcourt. Katanya, biasanya dia dengan Souji-nii selalu kesana untuk hang out bersama teman-temannya, termasuk Yosuke-senpai. Gak nyangka, ternyata Naoto juga kenal Yosuke-senpai. Saat kami ingin keluar kelas, kami tiba2 bertabrakan- lebih tepatnya, aku bertabrakan dengan cewek berkucir dua berwarna pink kecoklatan. Akupun dan dia berdiri."Maaf ya, aku gak liat. Eh?" katanya sempat terhenti dan memperhatikan aku."Ah, Rise. Ini murid baru yg aku ceritakan tadi pagi. Namanya Yui. Adik kandung Souji-kun. Yui, ini Rise. Kau tahu kan, Risette? Artis yg lagi beken itu?" kata Naoto seraya memperkenalkan diri kami masing2. "Ah, kau adiknya Souji-senpai? Perkenalkan, namaku Rise Kujikawa. Salam kenal!" katanya."Salam kenal Rise-chan, aku Yui. Yui Seta." Kataku."Aih, gak usah pake chan! Panggil saja aku Rise! Ok?" katanya."Ok2 Rise..." kataku."Nah, itu lebih baik. Oh ya, Naoto. Nanti, bilang ke yang lain aku akan datang telat. Aku ada giliran piket hari ini." Kata Rise."Baiklah, nanti akan aku sampaikan." Kata Naoto. Aku dan Naoto pun pergi ke tempat rak sepatu untuk mengganti sepatu(Ya iyalah, masa mengganti kelamin?*plak!*). Saat aku ganti sepatu, tiba2 datang lagi cowok preman berambut pirang yang seragamnya hanya dikancing bagian atasnya saja. Aduh, aku salah apaan nih, preman ampe dateng ke aku. "Ah, Naoto. Hari ini kita ke- Hmm?" katanya sempat terputus saat melihatku. "Ah, kayaknya untuk hari ini aku jadi pengenal mulu deh. Kanji-kun, ini Yui. Kau tahu kan, murid baru yang aku ceritakan tadi pagi? Dialah murid barunya. Dan kau tahu? Dia adik kandungnya Souji-kun." Kata Naoto sambil memperkenalkanku."Ah, halo. Namaku Yui." Kataku sambil memperkenalkan diri. "Ah, hai. Namaku Kanji Tatsumi. Salam kenal juga."katanya. Akupun pergi ke Junes foodcourt bersama Kanji dan Naoto.
"Ah, Naoto, Kanji! Disini!" Kata cewek berambut bob berjaket hijau di sebelah kanan Yosuke-senpai. Di sebelah kirinya, ada cewek berambut hitam sepunggung dengan sweater merah dan berbando merah. Disebelahnya pula, terlihat cowok prancis berpakaian kemeja dengan mawar di sakunya yang entah mengapa mengeluarkan kilauan-kilauan yang aku sendiri tidak tahu kenapa ada kilauan seperti itu. "Ah, Chie-senpai. Ayo, Yui." kata Naoto. Kamipun menghampiri mereka. "Ah, Naoto, kamu tahu kenapa Souji- hmm?" perkataan cewek berbando merah itu terhenti karena melihatku(lagi). "Ah, Yukiko-san. Ini Yui. Adik Souji yang aku beritahu tadi pagi." Kata Yosuke-senpai. "Oh, adiknya Souji? Perkenalkan, namaku Yukiko Amagi. Panggil saja Yukiko." Kata Yukiko-senpai."Hai, namaku Chie Satonaka. Salam kenal ya!" kata Chie-senpai. "Dan namaku, adalah Kuma kuma! Engkau gadis yang cantik kuma!" kata Kuma. Baiklah, aku akan memanggilnya Kumakicchi. Setelah memperkenalkan diri, Rise datang. "Hey guys! Maap telat!" katanya. Kami pun bercanda ria. Baru aku menyadari kalo Yukiko-senpai adalah anak pemilik penginapan Amagi. Dan Yosuke-senpai adalah anak manager Junes ini. Naoto yang ternyata merupakan keluarga detektif yang secara bergenerasi. Kamipun bercanda ria hingga Yosuke-senpai berubah mukanya. Dari gambaran wajahnya, wajah serius. "Yui, kenapa Souji tidak masuk? Aku kira dia datang lebih pagi karena piket, tapi hari ini dia tidak masuk." Kata Yosuke-senpai. Oh ya, aku baru menyadari, Souji-nii tidak ada. "Eh? Pantas saja dia tidak ada. Bukannya piket?" tanyaku. "Beneran, kami tidak berbohong. Kami kira kamu tahu kenapa." Tanya Chie-senpai. Baiklah, aku mulai cemas dengan kakak. "Hei, Kuma-san, dunia "itu". Jangan-jangan Souji ada di dunia "itu". Kata Yukiko-senpai dengan was-was. Nah lho, mulai lagi deh, perkataan Yukiko-senpai sama persis seperti apa yang dikatakan Souji-nii. Apa itu tentang dunia "itu" yang sampai-sampai akupun tidak boleh tahu? Baiklah, aku akan menanyakannya."Senpai, aku mohon kalian semua jujur padaku. Apa maksudnya dunia "itu"? Kumohon senpai, kalau tidak ada Nii-san, aku hampir tidak bisa apa-apa!" kataku. Ya, aku memang seperti itu. Tanpa Souji-nii, aku hampir tidak bisa seperti sekarang ini."Baiklah, tapi sebelum kami memberitahumu semuanya, aku ingin kamu memperhatikan TV yang OFF, sendirian, dan tepat jam 12 malam. Kalau kamu menontonnya, kami akan memberitahukan mu sebenarnya. Chie, hari ini hujan kan?" Kata Yosuke-senpai. Chie-senpai mengangguk. "Baiklah, hari ini kita akan menonton midnight channel." Kata Yosuke-senpai."Ta-tapi, bukankah seharusnya channel itu tidak ada?" tanya Kanji."Kalau menurut kondisi, seharusnya sekarang midnight channel masih ada. Yui, pastikan kau tonton ok? Aku minta nomer ponselmu. Nanti aku akan meneleponmu." Kata Yosuke-senpai. Aku dan Yosuke-senpai pun bertukar nomer ponsel. "Baiklah, yang lain, usahakan nonton. Kita akan terlibat kondisi seperti dahulu lagi." Kata Yosuke-senpai. Semuanya mengangguk. Entah karena apa, aku merasa kagum dengan Yosuke-senpai. Meskipun terkadang ceroboh, dia terlihat bisa diandalkan. Eh, ke-kenapa mukaku memanas? Ah, sudahlah, yang kupentingkan sekarang Souji-nii dahulu. Aku akan menonton channel yang mereka sebut "midnight channel" itu.
Hampir tengah malam, hujan turun dengan deras, dugaan Chie-senpai benar. Akupun ditelpon Yosuke-senpai karena dia memang menelepon karena mencemaskanku. Aduh, saat ditelepon kok aku malah salting sih? Masa aku suka Yosuke-senpai? Ah, sudahlah! Aku Souji-nii adalah masalah utama. Waktu sudah tengah malam. Akupun melihat TV yang memang sudah kumatikan sebelumnya. Akupun diam dan menatap TV itu. Entah kenapa, TV itu seperti menyala! Dan yang ditampilkannya, aku saja sampai jatuh terduduk dengan lemas. "Sou-Souji-nii...!" kataku dalam hati.
Yak! Hehe, ampe sini dulu ya! Untuk rencana fic ini, sebenernya aku ingin bikin pair YuixYosuke, dan Chie tidak akan cemburu, karena dia pacaran dengan Akihiko(Kok P3 malah nyambung2 ke sini?-_-) Baiklah, aku akan tetap berusaha untuk melanjutkan cerita dengan satu syarat: Review ya!
