Naruto milik Masashi Kishimoto

.

.


.

.

"Kalau kau pergi, itu sama saja dengan aku yang sendirian."

.

.

"Aku mencintai Sasuke-kun…!"

.

.

"Akan kulakukan apa saja untukmu."

.

.

"Kumohon tetaplah disini."

.

.

.

"Argh!" Pemuda berambut hitam kebiruan itu terbangun. Nafas tersengal, iris kelamnya menatap ke sekitar.

Hanya mimpi.

Keringat mengalir dari pelepis menuju rahang kokohnya. Degup jantungnya dapat ia dengar di kepalanya sendiri, bibir tipisnya terbuka untuk meraup oksigen lebih banyak.

Terjadi lagi, memori lama yang terulang kembali dalam mimpinya. Memori tentang mantan rekan setimnya. Seorang gadis berambut merah muda yang dulu pernah menahannya pergi dari Konoha. Haruno Sakura berteriak menangis karenanya. Memintanya untuk tetap tinggal, atau membawa gadis itu pergi. Ia tahu, ia takkan melakukan itu. Membawanya pergi sama saja mengajaknya ikut terjun dalam jurang kegelapan.

Uchiha Sasuke masih mengingat jelas, detail gambaran permata hijau yang sebenarnya ia sukai itu digenangi air hangat. Membuatnya tak bisa membalas pernyataan cinta Sakura, membuatnya tak berani lagi menatap gadis itu, dan mengucapkan terimakasih dengan berdiri secepat kilat di belakang Sakura.

Sakit. Sasuke mencengkram kimono putihnya yang telah basah karena keringat. Memori itu telah terjadi bertahun-tahun yang lalu. Dan bertahun-tahun pula ia tak tenang dalam tidurnya. Pada awalnya Sasuke tidak begitu ambil pusing. Namun frekuensi hadirnya gadis itu dalam mimpinya, tak pernah berkurang. Mengikis kekerasan hatinya, seakan memberinya hukuman karena telah menjawab pernyataan cinta Sakura hanya dengan kata 'Terima kasih'.

Alisnya bertaut dengan kelopak mata yang terpejam kuat, wajahnya seakan meringis kesakitan. Ya, ia memang merasa sakit, di sini, di bagian yang ia cengkram saat ini. Bagian yang selalu berdenyut sakit dan membuatnya berat untuk bernafas.

Sasuke menyadari satu hal…

Bahwa ia merindukan gadis itu.

Namun Sasuke masih belum mengerti, apa yang ia rasakan saat ini. Sesuatu yang menyakitkan, sakit sekali. Tiada satu orang pun yang tahu seberapa sakitnya, selain dirinya sendiri. Sesuatu yang terasa semakin hari semakin menjadi, kala ia merindukan Sakura. Membuatnya merasa setengah gila, berharap banyak-banyak untuk selalu terjaga.

Karena setiap ia jatuh terlelap, ia akan menjadi dirinya sendiri. Dirinya yang merindukan gadis itu. Dan setiap terbangun, rasanya akan jauh lebih tersiksa lagi. Jauh, jauh dan jauuuh lebih menggores—tidak, bahkan menusuk—hatinya lebih dalam. Menariknya ke dalam kubangan hitam yang paling menakutkan... merasa sendirian.

Uchiha Sasuke, bukanlah seorang pengadu. Apalagi mengadukan hal yang tengah ia rasakan. Seluruh beban hidup dan kegundahannya tak pernah ia bagi. Tidak pernah sekalipun.

Dan ia rasa, segalanya akan lebih ringan...

Jika gadis yang selalu mendatangi mimpinya… ada di sebelahnya.

.

.


.

.

Just opening, maaf gaje (_ _') tadinya ngga niat bikin MC, buat drabble aja xD