All I Want
an EXO fanfiction; starring kaisoo and broken!hunhan
© Davenskye
.
Inspired by Kodaline's 'All I Want'
Domestic AU, pretty cliché. Angst/Drama/Romance. Kyungsoo's POV.
.
EXO belong to themselves.
.
.
"Kyungsoo," kurasakan genggaman Jongin di lengan bajuku, "kumohon. Sekali lagi, kumohon. Aku tak akan melakukannya lagi, serius."
"Tidak, Jongin," aku meraih tangannya, berusaha melepaskan genggaman laki-laki itu, "kau sudah terlalu banyak berjanji padaku, dan kau tak pernah menepatinya."
Genggamannya mengendur. Aku mendongak sedikit untuk melihat wajahnya. Jujur saja, jika bukan karena aku memergokinya sedang berduaan dengan Sehun kemarin malam, aku tak akan tega diam saja saat melihat wajahnya seperti ini. Ia tidak menangis, tentu saja—hell, seorang Kim Jongin, menangis? Seingatku dia terakhir menangis bahagia 2 tahun lalu, di hari pernikahan kami.
Matanya sayu—tidak pernah kulihat pandangannya seperti itu sejak anjing peliharaan kami, Monggu, mati 3 bulan lalu. Air mukanya agak pucat. Ia hanya diam sejenak, sebelum akhirnya membuka mulutnya dan berkata, "Setiap janjiku telah kutepati padamu, Kyungsoo. Aku tak pernah lupa untuk menjemputmu setelah jam pulang kerja, tak pernah lupa untuk memelukmu dalam tidurku, dan tak pernah lupa untuk setia kepadamu selamanya."
Kali ini ekspresi wajahnya berubah. Tetap dengan mata sayunya, dengan pandangan mata yang seolah menembus pikiranku. Aku sedikit merasa iba, tapi kemudian bayangan tentang Oh Sehun, junior di universitas kami dahulu—yang sekarang telah berubah menjadi seorang pria tampan 28 tahun, mencium pipi Jongin di kafe Venusfort malam kemarin—muncul di pikiranku dan, sialan, kalau saja ada hal lain yang Jongin bisa buktikan kepadaku untuk mencegahku cemburu seperti orang bodoh seperti ini—
"Kyungsoo. Dengarkan aku dulu. A—"
"Tidak, tidak, tidak. Jongin, kemarin malam kulihat jelas Sehun mencium pipimu dan, ugh, kau tahu betapa menyakitkannya bagiku untuk melihat sesuatu seperti itu? Kau 'kan suamiku dan—"
"Kyungsoo. Kyungsoo!"
Aku tak berusaha untuk memedulikan teriakannya lagi. Dengan satu koper penuh pakaian dan perlengkapanku yang telah kusiapkan sebelumnya, aku berjalan melewati Jongin dan melangkah ke arah pintu rumah kami. Kugenggam gagang pintu itu dan membukanya, seraya memaksakan bibirku untuk menyulam kata-kata perpisahan kami.
"Aku pergi. Terserah kau mau mengurus rumah ini atau tidak. Jangan kejar aku."
Pintu itu kututup. Suaranya menimbulkan gaung—di telinga dan hatiku. Dapat kurasakan pipiku basah. Oh, Do Kyungsoo yang bodoh, untuk apa kau menangisi lelaki itu? Dia yang mengkhianatimu. Dia yang mengabaikanmu. Dia yang bahagia bersama orang lain.
Dia yang kau benci.
—"Sa-satu lagi, Jongin," ucapku pelan menahan isak, "aku membencimu."
Tak ada jawaban.
PBA (Pojok Bacot Author):
HOLAAAAA~ Author baru di dunia fanfiksi K-Pop, dengan username Davenskye dan nickname Rama. Iya, gak nyambung. Itu nama asli saya.
Ini cuma prolog, karena saya mau ngasih sedikit bocoran aja tentang apa yang sebenarnya terjadi di ff ini. Rencananya kalau ada yang tertarik (dan gak dihapus sama admin ffn kayak dulu #hiks) ff ini bakal serius saya lanjutin. Maka dari itu saya butuh asupan review dari readers sekalian~ #modus
Jika tiba2 aja kehapus dari arsip, bakal saya lanjutin di AO3 dan di WP aja. Dan tolong jangan berharap banyak pada saya untuk update cepat, salahkan laporan magang yang menggila :'(
Yosh, makasih mau baca prolog fanfic nista ini. Review?
