TITLE : Remember When

Main cast : Lee Eunhyuk, Lee Donghae, Choi Siwon, Cho Kyuhyun and others

Pairing : HaeHyuk/WonHyuk

Disclaimer : God and themselves, but the story is mine

Warning : GS , typo bertebaran, bahasa gak jelas,dan keanehan lainnya.

Rating : T

Genre : Romance, Family (padahal bingung nentuin genre)

RnR please !

Suatu hari kau hanya akan mengingat ini sebagai sebuah kesalah dimasa mudamu. Akan menganggap ini adalah proses menuju kedewasaan, senja memiliki warna yang sempurna. Tak perlu kita ubah dan tambahkan. Layaknya kau dan aku.

Arumi Sujatmiko present

Remember When

Italic = Flashback

Chapter 1

Sekarang sudah menunjukkan pukul 10 malam lewat namun entah mengapa Donghae, anak laki-laki yang duduk di sudut ruangan ini enggan beranjak juga. Kegelisaan mulai terpancar di mata indahnya, matanya seakan tak merasakan lelah walaupun sedari tadi bergerak bergerak mencari-cari sesuatu.

"Kemana dia ?"

Donghae mulai menggerutu dengan dirinya sendiri atas kebodohannya, namun seketika terlukis seyumman bahagia di wajahnya ketika memikirkan kejadian yang membuatnya seperti sekarang.

Jalanan tampak sepi tidak seperti biasa mungkin karna malam yang terlalu dingin membuat orang enggan meninggalkan rumah hangat mereka. Namun berbeda dengan laki-laki berseragam SMA ini entah mengapa dia malah sangat suka dengan suasana ini. Matanya terpejam sambil menikmati iringan musik lembut yang membuai telinganya tanpa menghiraukan dingin yang dapat menusuk tulang-tulangnya.

"Tolong"

Kakinya terhenti saat mendengar suara seseorang meminta tolong, dilepaskannya headset dari telinganya. Kakinya mulai mencari sumber suara yang semangkin jelas ditelinganya. Di ujung jalan yang gelap dapat dilihatnya seorang wanita yang ketakutan dikelilingin oleh 3 orang laki-laki.

"Apa yang kalian lakukan ?"

Ke 3 laki-laki sontak menoleh kepada 'pengganggu' aksi mereka.

"Well sepertinya ada anak yang tersesat"

Salah seorang dari mereka mendekat memamerkan seyuman yang dapat membuat orang merinding. Bohong bila Donghae tidak merasa takut, dia sangat takut malah. Hanya seorang anak SMA biasa yang tidak memiliki keahlian dalam hal berkelahi. Namun akan sangat bodoh bila ia lari sekarang.

"10 menit yang lalu adalah hal yang tak pernah kubayangkan" Ucapnya sembari tetap mengelus mukanya yang lebam.

Perempuan di sampingnya hanya dapat tertawa kecil, ingat betul dia bagaiman reaksi pahlawan ini saat akan menolongnya tadi dan berakhir dengan hadiah manis di muka pahlawan ini.

"Kau sangat pemberani anak muda"

Ditangkupnya wajah itu dan memandangnya dengan penuh kelembutan seakan berusaha untuk menghilangkan rasa sakit. Entah mengapa ada sedikit perasaan aneh di dalam tubuh Donghae saat merasakan tangan halus itu menyentuh wajahnya. Nyaman dan hangat. Mulai berpikir rela untuk mempertahankan rasa sakit agar tangan halus ini selalu menyentuhnya.

Donghae terseyum saat mengingat awal pertemuannya dengan Eunyhuk. Wanita yang tanpa sadar telah merebut semua perhatiannya dan telah mengubahnya menjadi seorang stalker dalam waktu seminggu ini. Menghabiskan waktu menunggu berjam-jam di cafe yang berada tepat di depan Eunhyuk bekerja hanya untuk melihat sang wanita. Hanya untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja, lalu ia akan kembali kepada kehidupannya. Bodoh memang, tapi itulah cinta. Ia merubah segalanya, membuat hal yang tak waras menjadi waras. Membenarkan yang salah menjadi benar, dan benar menjadi salah.

"Dia sudah keluar" Layaknya anak kecil yang mendapatkan permen termanis layaknyalah seperti itu ia sekarang. Terseyum sendiri memandangi sang wanita dari jauh, namun seketika seyum itu luntur.

"Dia sudah memiliki suami" ucapnya lirih saat melihat seorang laki-laki menghampiri wanita pujaannya.

Eunhyuk seorang wanita biasa yang berumur 24 tahun dan berkeluarga, bahkan ia memiliki seorang anak laki-laki. Ia bekerja di sebuah club malam, sebagai seorang bar tender. Ia terlihat bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Namun bila kau ingin sedikit meluangkan waktumu untuk mengintip kehidupannya kau akan tau apa kata bahagia yang ia maksud.

"Ini tidaklah cukup bodoh" Dilemparkannya uang yang berada di gemgamannya dengan kuat kemuka sang istri.

"Club sedang sepi, setidaknya kita tidak akan kelaparan" Tergambar jelas ketakutan disetiap kata-kata yang keluar dari bibir mungilnya.

Namun tampaknya Siwon, sang suami tak senang dengan jawaban yang didengarnya. Didorongnya kuat Eunyhuk hingga terjatuh. Bahu Eunhyuk bergetar di gigitnya bibirnya untuk menahan isakan. Bukannya iba, Siwon malah semangkin jengah melihat Eunhyuk.

"Pergi dan jangan kembali bila kau tak membawa uang"

Bahagia. Apakah itu menurutmu bahagia Eunhyuk ? Selalu terseyum saat semua orang mengkhawatirkanmu. Berkata semua baik-baik saja saat semuanya bertanya. Bertingkah bahwa kau sangat bersyukur atas keluarga baru yang kau miliki. Padahal kau sendiri tahu apa itu sebenarnya bahagia. Bertahan layaknya karang yang diterjang ombak sekuat tenaga tetap kokoh, hanya demi mahkluk yang hidup padamu. Hanya untuk anakmu.

Eunyhuk terseyum kecut saat memikirkan kemana ia akan mencari uang lagi. Semua sudah ia lakukan, bekerja siang malam tanpa mengenal lelah. Bahkan ia rela tak menghabiskan waktu bersama anaknya hanya untuk mencari uang, hanya untuk menjaga suaminya tetap terjaga dan bertingkah sebagai ayah yang baik.

TBC

Saya Author baru di sini ^^ tolong berikan kritik dan saran, mengingat kemampuan menulis saya yang masih banyak diperbaiki. Terima kasih