Title: Place we used to be

Genre: Romance/Drama/

Cast/Pair: Huang Zitao, Wu Yifan, Jessica Jung and Support cast/KrisTao

Warning: Shonen-ai pairing. please click the 'x' or back button if you don't like it. i really appreciate it, thank you.

Rating: T+

Summary: Wu Yifan, seorang model berdarah China-Kanada yang akan melangsungkan pernikahannya di Kanada dengan Jung Sooyeon seorang designer terkenal asal Korea. Karena kesibukan, Sooyeon terpaksa harus memfokuskan pekerjaannya dan membiarkan Yifan seorang diri menjelajahi Kanada. Ditengah penjelajahannya ia bertemu dengan Huang Zitao, yang dulu bernotabene sebagai kekasihnya di China. Cinta mereka kembali bersemi seiring berjalannya waktu. Cinta tak dapat dibagi, Cinta hanya dapat diberikan seutuhya hanya pada satu orang saja. Yifan pun terhimpit oleh waktu yang terus mendesaknya untuk memilih Sooyeon atau Zitao yang terletak pada posisi yang sama di hatinya. Langkah apakah yang akan diambil oleh Yifan?

.

.

.

" Heart can only be given to a person in this world, it cannot be divided. "

Teaser

"24 Desember. Malam Natal dilaksanakan sebuah perikatan janji suci di sebuah altar di Kanada. Tidakkah itu sangat indah, Yifan? Aku tidak sabar untuk segera mengucapkan janji suci denganmu disana."

Yifan mengusap pipi merona Sooyeon dengan lembut dengan sebuah senyuman yang tulus, "Yes, dear. aku juga.."

.

"Aku harus pergi ke Malaysia, kurang lebih selama sebulan. Yifan dear apa tidak apa aku meninggalkanmu selama itu di Kanada sendirian?"

"Aku akan baik-baik saja, Kanada itu tempat lahirku kau tahu?"

.

Langkah Yifan terhenti saat melihat sesosok orang yang begitu ia kenal, "Huang Zitao…"

Orang itu nampak sangat terkejut, "Wu Yifan.." lirihnya.

.

"Aku terkejut kau masih mengingatku. Sampai sekarang kupikir kau sudah mati."

"Ingatan tentangmu terlalu pekat. Tak bisa ku hapuskan. Rasanya seperti aku ternggelam di dalamnya."

"Menggelikan."

.

"Rap mu semakin bagus."

"that's none of your business."

Yifan tersenyum bahkan tertawa membuat Zitao bergidik dan berpikir bahwa orang dihadapannya ini sudah tak waras lagi.

.

Seharusnya festival malam menjadi hal yang paling menyenangkan, tapi kini semuanya canggung saat Yifan terus saja menginterupsi Zitao.

"Kumohon…" pinta Yifan sambil menggenggam erat tangan Zitao. "Jangan pergi dariku lagi."

"Lepaskan aku!"

.

Zitao langsung melepas pakaiannya dan menyeburkan dirinya ke laut dan menyeret Yifan keluar dari sana.

"Kau menyelamatkanku," kata Yifan lalu berdengus. "so, you do still care about me, right peach?"

Tao menampar Yifan keras, "orang bodoh macam apa yang mau membuang nyawa untuk hal sia-sia seperti ini?" bentak Tao kemudian membanting tubuh Yifan ke atas pasir dan menghentakkan kakinya menjauhi bibir pantai.

.

Yifan terus mengejar Tao hingga ujung gang dan menangkap kedua tangannya lalu mendorong tubuh Zitao hingga punggungnya menempel dengan tembok bata yang dingin. Nafas keduanya memburu, terutama Zitao yang melihat wajah Yifan yang tinggal beberapa puluh senti di hadapannya.

"Huang Zitao.." lirih Yifan semakin mendekatkan wajahnya, "Aku mencintaimu."

"Kau gila, kita sama-sama lelaki."

"Aku tidak peduli."

"Tunanganmu bodoh! Bagaimana dengan—"

"Aku tahu." ujar Yifan kemudian membungkam bibir Zitao dengan bibirnya.

Zitao memejamkan matanya saat Yifan mulai memanggut bibirnya.

"Aku mencintaimu."

.

"Yifan!" pekik Sooyeon saat melihat Yifan bersama dengan Zitao yang kalau kabut merapikan penampilannya.

.

"Aku mencintai Yifan-ge. Aku tidak akan memberikannya padamu."

Sooyeon menampar wajah Zitao dengan tasnya, "Manusia homo! Menjijikan! Pencuri kekasih! Tak tahu diri! Apa yang kau lakukan pada Yifan-ku! Dia milikku!"

.

"Jadi selama ini kau berbohong padaku?"

"Tidak, Sooyeon dear.."

"Buktinya kau bercumbu dengan seorang laki-laki Yifan, LAKI-LAKI!"

"Aku mencintaimu Sooyeon. Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. Aku juga mencintai Zitao."

Ditengah isakkannya Sooyeon tersenyum mengerikan, "Aku tidak akan menyerahkan dirimu pada siapapun, Wu Yifan.." kekehnya lalu mulai menyulut api di dalam kamar hotel dengan langkah yang kaku.

"Tidak akan!"

.

"Sooyeon sekarang dirumah sakit, ia hampir membunuh dirinya, karena aku. Pernikahan akan tetap dilaksanakan. Peach..aku.."

"Pergilah, ge."

"Aku tidak bisa kehilangan dirimu lagi, peach."

Zitao menghampiri Yifan kemudian menangkup wajahnya dan memberi sebuah kecupan di pipi dan memeluknya erat tanpa sadar ia menangis.

"Aku tak rela, sungguh. Aku menunggumu, aku kini kembali bertemu denganmu, tapi kenapa pengorbananku ini seakan tak dilihat sama sekali oleh Tuhan? Aku tidak ingin lagi kehilangan dirimu ge."

.

Zitao duduk manis di kursi yang tersedia di gereja, menahan segala rasa perih yang menusuk jantungnya saat melihat betapa serasinya Sooyeon dan juga Yifan.

"Bersediakan kau menerimanya sebagai teman hidupmu, dalam susah, sakit keterpurukan dan dalam kebahagiaan?"

"Aku—"

Dengan setetes air mata yang mengalir ia menunduk.

"Kini, semua sudah berakhir…."

Teaser end.

.

.

Hyeonseong imnida! sudah lama tak menulis, i'm back with this Taoris FF and there's a few project that i cant continue. mindstuck and busy with school etc.

but here i am! making a teaser. so if you liked the story let me know.

Terima kasih!^^