Title: Is this wrong or true?

Author: Ovieee

Cast: Kim Jongin

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Do Kyungsoo, and other

Rated: M

Genre: Drama, Romance

Disclaimer: Cast milik diri mereka sendiri dan cerita milik Ovie.

YAOI! BOYS LOVE! GAY! HOMO! Homophobic? Get away!

Summary: Jongin tidak tahu apa yang dilakukannya benar atau salah.

.

.

Happy Reading

.

"Boleh dibuka sekarang?"

"No darl, wait a second" Yang lebih pendek mengangguk pelan, matanya yang ditutupi oleh kain hitam membuat dirinya tidak bisa melihat apa-apa. Namun ia dapat mencium samar-samar aroma lilin dan lembutnya wangi mawar merah menyapu indra penciumannya, diam-diam bibir tipisnya terangkat, membayangkan kejutan kali ini pasti romantis dengan lilin membentuk hati dan kelopak bunga mawar segar didalamnya.

"Aku dapat menebak kejutanmu kali ini Jongin sayang"

"Oh benarkah? Aku harap kejutanku lebih indah dari yang kau bayangkan sayang"

SRET

Baekhyun mengerjabkan matanya beberapa saat ketika kain yang tadi menutupi matanya terlepas, kemudian maniknya mendapati lilin dan juga kelopak bunga mawar segar, tebakannya benar. Namun ia tak dapat menahan air matanya yang jatuh dari mata sayu-nya yang indah itu, menutup mulutnya dengan kedua telapak mungilnya lantas menubruk tubuh kekasihnya dengan kencang dan menangis hebat disana.

"Hey, kenapa menangis hm? Bukankah kejutanku lebih hebat dari yang kau bayangkan huh?" Kekasihnya dengan lembut mengusap punggungnya dan menenangkan dirinya dengan sabar, sedikit terkekeh kala kekasih mungilnya itu malah menangis semakin kencang. "Hey, haha kau lucu sekali sayang" lalu kekasih mungilnya memukul dadanya dengan pelan.

"Sialan aku mencintaimu Kim Jongin" Kekasih mungilnya masih senantiasa menangis didada lelaki yang bernama Jongin.

"Aku juga mencintaimu Byun Baekhyun yang cengeng" Jongin kemudian tertawa, membuat Baekhyun harus memukuli dadanya berulang kali.

"Aku tidak cengeng! Aku terharu!"

"Ow, jadi kau terharu dengan kejutanku tahun ini?" Jongin semakin menggoda Baekhyun yang berada dipelukannya. Namun tak lama Baekhyun melepaskan pelukannya dan menatap Jongin dengan pandangan sembabnya, tangannya yang berjari-jari lentik itu ia kalungkan pada leher kekasih hitamnya dan mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Jongin.

"Bagaimana aku tidak terharu, lihatlah kolam yang bertabur ribuan kelopak mawar dan juga lilin di setiap sudutnya. Dan hey, apa itu yg ada ditengah kolam?" Jongin membiarkan Baekhyun yang berceloteh mengenai kejutannya tahun ini. "Happy Anniversary 2nd Kim Jongin and Byun Baekhyun" Baekhyun yang sedari tadi sudah melepaskan kalungan tangannya pada leher Jongin dan beralih Jongin yang memeluk pinggangnya dari belakang sembari menatap kearah kolam tak bisa menyembunyikan rasa harunya sekali lagi. Lalu dengan cepat ia membalikkan tubuhnya dan menatap Jongin dengan pandangan berkacanya.

"Kkk.. Aku benar 'kan, kau cengeng sayangku"

"Terimakasih" Senyuman jahil Jongin berubah menjadi senyuman tulus yang membuat Baekhyun beribu kali semakin mencintai pemuda yang kulitnya kontras dengan miliknya itu.

"Sudah menjadi tugasku sayang" Jongin berujar lembut, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun yang terlihat mengkilap dibawah sinar rembulan bercampur lilin, wajahnya yang sembab menambah kesan seksi pada wajah mungil tersebut. Baekhyun memejamkan matanya secara perlahan, sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Jongin. Hingga kedua belah bibir berbeda volume itu menyatu dengan indahnya. Tangan Baekhyun berpindah ke leher Jongin saat pemuda itu dengan sengaja menggigit bibir bawahnya dengan lembut. Menggoda Baekhyun melalui bibir, membuat kekasih mungilnya terbuai akan ciumannya.

"Egghh Jong-eum.." Baekhyun berujar lirih saat tangan Jongin dengan sengaja menelusuri punggungnya dari luar baju yang dikenakannya. Jongin yang mendengar itu semakin dalam melumat dan memakan bibir tipis tersebut dengan bibirnya yang bervolume. Perlahan ia memajukan tubuhnya, menghimpit tubuh mungil Baekhyun dan mengharuskan lelaki mungil itu untuk mundur.

"Ennghh..." Baekhyun kembali melenguh kala Jongin memainkan lidahnya. Baekhyun menghisap-hisap lidah Jongin yang berada didalam mulutnya, hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang. Jongin semakin melangkah maju. "Hmpft!" Baekhyun memekik kala kakinya tak lagi memijak pinggiran kolam, ia semakin memeluk erat tubuh Jongin namun kekasih hitamnya itu semakin melangkah hingga-

BYUUR!

"Haahhh... Apa yang kau lakukan Jongin!" Jongin terbahak dan memeluk tubuh Baekhyun, keduanya telah tercebur kedalam kolam saat ini. Baekhyun menggerutu ditelinga Jongin, membuat pria itu harus melepaskan tawanya sekali lagi. "Aku hampir mati Jongin!" Baekhyun memekik.

"Tapi untungnya aku menjepit hidungmu sebelum tercebur" Dan diakhiri gelak tawa lagi. Baekhyun kembali menggerutu, namun tak lama bibir tipis itu menutup dan hening tercipta disana. "Airnya tidak dingin kan?" Jongin mengusap punggung Baekhyun dengan lembut. Baekhyun menggeleng.

"Tentu saja kau sudah mengatur suhunya. Dasar orang kaya" Lagi-lagi Jongin terbahak mendengar penuturan polos kekasihnya. Kemudian Jongin menangkup wajah Baekhyun menatap paras cantik itu dengan pandangan teduhnya. Baekhyun tersenyum melihat rambut Jongin yang basah akibat ulahnya sendiri itu lantas tangannya mengacak-ngacak rambut Jongin. Keduanya tertawa bersamaan, terlihat bahagia, siapapun tahu kalau mereka adalah pasangan paling romantis di kampus mereka dan mereka selalu terlihat bahagia, seakan tak ada pengganggu dalam hubungan keduanya.

"Aku mencintaimu" Baekhyun tersenyum sangat lebar hingga matanya melengkung indah.

"Aku juga Jongin" Dan bibir keduanya kembali menyatu, menciptakan kecipak yang membuncah sesuatu dalam diri mereka masing-masing. Jongin dengan cepat melucuti pakaian Baekhyun hingga tak bersisa sehelai benangpun ditubuh tanpa cacat Baekhyun.

Baekhyun merona kala ditatapi intens dengan Jongin, walaupun sering, entah kenapa Baekhyun tidak bisa menahan rona pada wajahnya. Jongin kembali mendekap Baekhyun, mengusap punggungnya dengan lembut dan turun tepat di bongkahan pantatnya.

"Anghh.." Baekhyun melenguh kala Jongin meremasnya dengan sensual, Baekhyun mendekap erat Jongin, tangannya menjadi licin akibat air kolam.

"Tunggu sebentar" Jongin melepaskan pelukannya, Baekhyun hanya diam dengan pandangan berkilatnya menatap Jongin yang sedang melepaskan pakaiannya hingga underwearnya. Setelah selesai Baekhyun dengan segera menubruk tubuh Jongin karena tidak tahan dengan pemandangan tubuh Jongin yang sangat menggodanya. "Sudah tak sabar hm?" Jongin mengusap pipi Baekhyun dan memberikan senyum miring nan mematikannya membuat seluruh persendian Baekhyun melemah karena Jongin mengaitkan kedua kakinya hingga melingkari pinggang Jongin. Walaupun didalam kolam, posisi tersebut tidak masalah bagi Jongin, dengan dirinya yang menyender pada pinggiran kolam dan Baekhyun di gendongannya.

"Aku akan melakukannya perlahan" Baekhyun mengangguk lemah, dan dengan anggukan itu Jongin memulainya. Memasukkan miliknya yang sudah tegang kedalam Baekhyun yang masih saja terasa sempit. Namun dengan bantuan air tidak terlalu sulit, buktinya penis besar Jongin dengan mudah memasuki lubang hangat Baekhyun.

"Ha-ahhh Jonginhh.." Baekhyun mendongak dan Jongin mengulum daun telinga Baekhyun.

"Ahh.. ahh.. Ha-uhh" Desahan Baekhyun semakin menjadi saat Jongin dengan cepat memompa yang dibawah sana. Riak air disekeliling, keduanya tidak merasa terganggu dengan itu.

"Jonginhh.." Baekhyun mencengkram bahu Jongin dan ia orgasme terlebih dahulu. Penisnya yang bergesekan dengan perut Jongin membuatnya lebih cepat. Sedangkan Jongin belum memiliki tanda-tanda untuk segera orgasme dan semakin mempercepat sodokannya pada lubang Baekhyun yang mencengkram kuat penisnya.

"Jonginhh.. Lebih cepathh" Jongin tersenyum miring mendengar permintaan Baekhyun. Dengan senang hati dirinya menuruti permintaan sang kekasih tercinta, membuat Baekhyun tersedak ludahnya sendiri karena keenakan titik terdalamnya di sodok berulang kali. Pandangannya memutih dan kepalanya terasa beputar-putar. Mulutnya beberapa kali mengeluarkan kalimat kasar, bentuk pelampiasan betapa hebatnya permainan bercinta mereka. Tubuhnya terhentak-hentak karena Jongin semakin mempercepat sodokannya.

"Jonginhh..."

"Aku hampir sayang.." Keduanya tak lagi bersuara, menikmati kenikmatan yang sebentar lagi tiba pada puncak masing-masing. "Sayanghh.. akuhh.."

CROOT

Baekhyun melempar kepalanya kebelakang saat merasakan Jongin menembak terlalu jauh didalam sana dan bersamaan dengan itu Baekhyun orgasme untuk yang kedua kalinya. Baekhyun yang sedang menutup matanya, masih menikmati pasca orgasme, ia merasa tubuhnya yang diangkat dan dibaringkan di lantai yang dingin, lubangnya terasa kosong. Ia tak dapat membuka matanya lagi, maka dengan kepercayaan penuh ia biarkan Jongin mengurus dirinya saat ini.

Jongin naik ke pinggiran kolam dan memakaikan Baekhyun selimut yang sudah tersedia disana. Sudah disiapkan Jongin sebelumnya. Lalu mengangkat tubuh Baekhyun yang sudah jatuh terlelap kedalam gendongannya dan berjalan menuju kamar.

.

Is This Wrong or True?

.

Pluk

Jongin melihat sebuah kertas yang ditaruh di mejanya.

"Apa itu?" Jongin mendongak dengan cepat kala mendengar suara yang sudah sangat ia hapal.

"Ah kebetulan sekali kau ada disini Baek," Teman Jongin yang tadi memberikan kertas diatas meja Jongin berdiri dan mempersilahkan Baekhyun duduk disebelah Jongin. "Aku mengundang kalian ke pesta ulang tahunku besok. Datanglah dan gunakan kostum hewan oke?"

"Kenapa harus kostum hewan?" Baekhyun angkat bicara dengan kening mengerut menatap teman sekelas Jongin sembari memegang undangan berwarna soft purple yang diberikan tadi.

"Umm.. Karena aku ingin. Sudah ya aku ingin membagikan ini lagi untuk yang lain. Ingat, pakai kostum hewan!" Baekhyun melongo menatap Minah—teman Jongin tadi- yang keluar kelas dengan memegang undangan ditangannya.

"Sudahlah, paling dia hanya mengada-ngada. Kita pakai baju yang sepantasnya untuk pesta saja"

"Tidak bisa begitu!" Jongin memutar bola matanya saat Sehun-teman sekelasnya yang lain- ikut-ikutan bicara. "Minah tidak mengada-ngada dan memang harus pake kostum hewan!" Jongin menghela nafas, sedangkan Baekhyun hanya diam menatap keduanya bergantian.

"Baiklah kalau begitu aku pakai kostum serigala"

"Tidak! Itu sudah menjadi milikku!" Jongin jadi jengkel sendiri dengan kehadiran Sehun disini. Kenapa disaat-saat seperti ini Sehun berada disini, memang kemana kekasih sok tampannya itu?

"Hei kostum serigala tidak cuma sati didunia" Sahut Jongin melipat kedua tangannya didepan dada.

"Pokoknya tidak boleh! Itu milikku!"

"Ada apa ini?"

"Syukurlah kau disini Kris" Baekhyun menopangkan kepalanya diatas meja¸Jongin diam memandang pasangan aneh—menurutnya- didepannya, dan Sehun yang langsung diam tak berkutik saat mendengar suara yang begitu berat yang sudah pasti sangat dihapalnya.

"Memangnya ada apa?"

"Kekasih cadelmu yang kekanakan" Jongin berucap penuh dengan penekanan disetiap katanya membuat Baekhyun terkikik disebelahnya dan Sehun melotot tak percaya.

"Hey! Aku ti-hmpft!" Sehun berontak saat Kris menutup mulutnya dengan telapaknya yang besar. Lalu menarik Sehun keluar kelas masih dengan tangan menutupi mulut Sehun. Baekhyun menahan tawa sedari tadi sedangkan Jongin tetap pada image datarnya.

"Dasar cadel albino!" Kai mencibir lalu tangannya berpindah ke pinggang Baekhyun dan menarik tubuh mungil itu duduk dipangkuannya dengan posisi menyamping, Baekhyun refleks mengalungkan tangannya pada leher Jongin agar tidak terjatuh. "Bagaimana pelajaran dosen hari ini?" Tanya Jongin, sudah kebiasaannya setiap hari mempertanyakan hal itu pada Baekhyun, tujuannya hanya satu, ia hanya ingin tahu perasaan kekasih manisnya setiap saat dimanapun dan kapanpun. Dasar possessive.

"Ya kau tahu sendiri jika Profesor Lee yang mengajar, aku dibuat pusing oleh cairan-cairan berbau menyengat itu" Baekhyun menyandarkan kepalanya di bahu Jongin dan melingkarkan tangannya pada leher Jongin dengan manja. Beruntung kelas Jongin hampir kosong dan hanya ada satu dua orang saja, jika tidak pasti mereka semua sangat iri pada kemesraan keduanya. Beruntungnya lagi bangku Jongin berada di ujung, walaupun paling depan paling tidak mereka tidak mengganggu pemandangan sedang berpacaran didalam kelas kan.

"Tapi kalau mencium cairan ku kau suka kan" Jongin berbisik pada Baekhyun agar tak ada seorangpun yang mendengar, mengingat kelas sangat sepi sekarang.

Dugh!

"Dasar hitam mesum!" Pekik Baekhyun berbisik juga. Jongin hampir terbahak jika Baekhyun tidak menahannya dengan telapak mungil tersebut. "Jangan tertawa nyaring di kelas yang sepi dasar bodoh!"

"Si bodoh ini juga yang kau cintai sayang"

"Ya ya ya terserah kau hitam!" Baekhyun kalah dan Jongin hampir tergelak.

.

.

.

"Kenapa aku harus pake kostum seperti ini!" Jongin memekik, sedangkan Baekhyun sibuk memperbaiki kostum Jongin.

"Karena ini cocok untukmu sayang"

"Tapi tidak seperti ini juga!"

"Diam! Kau seperti uke saja" Jongin menipiskan bibirnya kala mendengar kalimat Baekhyun. Kalimat sakral baginya jika mengatakan ia seorang uke. "Nah selesai, coba dari tadi diam seperti tadi pasti lebih cepat selesai. Dasar beruang hitam" Baekhyun terkikik sembari berjalan meninggalkan Jongin menuju cermin, memperbaiki topi kostum tupai terbangnya.

Jongin hanya diam menatap kekasih mungilnya yang sedang sibuk didepan cermin, tatapan tak berekspresi yang membuatnya terlihat sangat lucu dimata Baekhyun.

"Jja! Aku sudah selesai" Jemari lentik Baekhyun tergerak untuk memakaikan topi kostum beruang Jongin lalu menepuk-nepuk pelan pipi kekasih hitamnya. "Ayo kita kerumah Minah!" Baekhyun memekik dan mengapit lengan Jongin berjalan menuju mobil Jongin yang terpakir diluar.

"Ayolah sayang, aku pasti bisa dapat kostum yang lebih keren dari ini" Jongin masih saja merengek, dan Baekhyun mau tak mau mencubit pinggang Jongin dengan pelan bermaksud menggertak agar tak banyak bicara. Dan untungnya Jongin tipe kekasih penurut, maka ia hanya diam setelahnya.

.

.

.

Jongin memarkirkan mobilnya didepan rumah Minah. Sudah banyak mobil-mobil beserta sepeda motor sport terparkir disana.

"Oke ayo kita turun" Baekhyun sudah hampir membuka pintu, namun ia urungkan kala tidak mendapat pergerakan dari Jongin. Ia memutar tubuhnya kearah Jongin dan menangkup wajah pemuda berkulit eksotis tersebut. Ia hampir tergelak kala melihat wajah anak anjing Jongin, "Kenapa wajahmu seperti itu sayang. Ayolah, ini hanya pesta ulang tahun. Apa salahnya sekali-sekali kita berpenampilan lucu seperti ini?" Jongin cemberut membuat Baekhyun gemas sendiri sehingga Baekhyun memajukan wajahnya dan mengecup bibir penuh Jongin dengan sedikit lumatan agar anak itu luluh. "Kita turun sekarang oke?" Kemudian Jongin menghembuskan nafasnya, kalah dengan kecupan kekasih mungilnya. Baekhyun tersenyum dan mereka keluar dari mobil bersama-sama.

"Wah Baekhyun! Kau lucu sekali" Minah yang melihat Baekhyun segera mengampirinya dan mencubiti pipi Baekhyun habis-habisan.

"Ya! Ya! Sakit!" Baekhyun memekik dengan suara merengeknya. Jongin terkekeh melihat keduanya. "Nah, ini hadiah dariku dan Jongin" Baekhyun memberikan tas kertas yang didalamnya terdapat hadiah untuk Minah. Wanita itu berterima kasih lalu merangkul Baekhyun, matanya melirik Jongin yang memakai kostum beruang.

"Kekasihmu lucu sekali Baek. Dia diam saja saat kau memilihkan kostum itu?" Minah berbisik, namun Jongin dapat mendengarnya sehingga ia memutarkan bola matanya malas.

"Ya silakan saja menggosipkan aku. Aku haus" Jongin memajukan wajahnya kearah Baekhyun lalu mengecup sudut bibirnya dengan mesra. "Aku cari minuman dulu"

"Ya Tuhan, kenapa hawanya jadi panas disini?" Minah berlagak mengipas-ngipasi wajahnya, Baekhyun tersenyum kearah Jongin seakan mempersilakan Jongin untuk mencari minum. Dan Jongin tak menghiraukan Minah yang menyindir aksinya mencium Baekhyun tadi. Masa bodoh.

Jongin mendekati meja yang tersaji banyak makanan serta minuman. Ia mengambil segelas soda disana dan duduk di sofa terdekat. Biarlah Baekhyun bersama teman yang lain, tak harus bersama dengannya kan? Dirinya terlalu malas untuk memamerkan kostum beruang yang sangat kekanak-kanakan ini. Mending dia duduk disini saja, ia bisa memberi tahu Baekhyun nanti.

BRUKK

Jongin menolehkan kepalanya saat seseorang baru saja duduk disebelahnya, tidak terlalu dekat, tidak juga terlalu jauh. Jongin kembali meluruskan pandangannya, toh ia tidak kenal dengan orang disampingnya sekarang. Dilihat dari postur tubuhnya saja Jongin sudah tahu kalau dirinya tidak mengenal orang ini. Namun jika Jongin perhatikan lagi, sepertinya dia laki-laki. Jongin terkekeh saat melihat sepatunya, mana mungkin seorang wanita memakai sepatu kets sebesar itu. Dan lagi, tingginya lebih dari Jongin, ada sih wanita yang lebih tinggi dari Jongin, tapi itu sekitar lima senti saja Nah sedangkan ini jika diukur dengan Jongin seperti sepuluh senti, atau lebih? Entahlah, Jongin tidak ingin memikirkan orang disampingnya yang sedang menunduk memainkan smartphone dengan kepala yang ditutupi oleh topi dari kostum macan putihnya.

Jongin mengambil smartphone miliknya yang berada di saku, dan mengirimi Baekhyun pesan kalau ia ada di sofa dekat stan minuman. Setelah kembali meletakkan smartphone-nya, tak lama Baekhyun datang menghampirinya dengan dua gelas minuman ditangannya dan nemberikan lagi pada Jongin.

"Punyaku sudah ada sayang" Baekhyun mengedikkan bahunya acuh.

"Siapa tahu punyamu sudah habis, jadi aku ambilkan saja" Jongin tersenyum lalu menarik Baekhyun untuk duduk dipangkuannya dengan posisi menyamping dan memeluk pinggang Baekhyun dengan possesive. Baekhyun mau mau saja, ia sibuk dengan minumannya. Setelah gelas miliknya kosong, ia meletakkannya dimeja dan menyender pada bahu Jongin.

"Aku lapar" Jongin mengecup pipinya setelah mendengar kekasih manisnya merengek.

"Ya makan"

"Ayo kita makan!" Baekhyun menegakkan tubuhnya dan menatap Jongin antusias, topinya yang menutupi setengah wajah Baekhyun membuat Jongin gemas dan ingin memakan wajah bak bocah tujuh tahun itu.

"Tidak kau saja, aku kan baru makan dirumah tadi" Baekhyun mencebik.

"Makan yaa.. Makan.. Bagaimana kau salad saja?" Jongin memikirkan usulan Baekhyun. Kemudian mengangguk.

"Boleh, tapi setelah kau makan saja bawakan saladnya kesini" Baekhyun menatap Jongin dengan pandangan datarnya dan Jongin terkekeh. "Serius perutku masih penuh sayang. Jadi selesai kau makan, kau ambilkan saladnya dan bawa kesini saja"

"Baiklah, kalau begitu aku kesana dulu" Jongin mengangguk lalu Baekhyun memberikan Jongin sebuah kecupan manis dibibirnya dan meninggalkan Jongin untuk mengisi perutnya yang sudah berdisko dari tadi.

"Kekasihmu?" Jongin menoleh saat mendengar suara berat yang sepertinya tidak asing ditelinganya. Namun setelah menoleh benar saja, ternyata lelaki yang tadi berkostum macan putih yang berbicara padanya. Jongin sempat mengerutkan kening, karena ia tak mengenal lelaki ini, dan lagi wajahnya masih tettutup topi macan putihnya itu. Tapi Jongin tetap menjawab.

"Iya" Jongin tersenyum singkat lalu matanya menatap Baekhyun dari kejauhan yang mondar-mandir di stan makanan.

"Lucu sekali" Jongin terkekeh mendengarnya.

"Ya, dia memang lucu" Namun setelahnya Jongin menolehkan kepalanya dan menatap lelaki disampingnya dengan tatapan memicing. "Jangan bilang kau suka dengannya" Orang tersebut terkekeh, Jongin memutar bola matanya.

"Tidak. Tentu saja tidak" Orang tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya. "Oya kita belum berkenalan" Jongin mencibir, mengalihkan pembicaraan batinnya. "Aku—" Jongin memperhatikan lelaki itu lekat-lekat dan entah kenapa jantungnya bertalu-talu menunggu lelaki tersebut membuka topinya. "Tidakkah kau lupa padaku Kim Jongin?" jika tidak ada senderan pada sofa itu, sudah dipastikan Jongin jatuh dari tempatnya duduk karena merasa sangat terkejut saat mengetahui siapa lelaki yang berbicara dengannya sedari tadi. Seketika trauma waktu itu menghantui Jongin dan membuat kepalanya berdenyut hebat. Lelaki di hadapannya memandang Jongin khawatir.

"Jongin. Kau tidak apa?"

"Tidak! Jangan sentuh aku Park Chanyeol bajingan!" Jongin menampik tangan Chanyeol yang baru seujung jari menyentuh kulitnya. Membuat lelaki tinggi itu tersenyum masam. Mengetahui dirinya yang sangat bajingan dimata Jongin pada masa lalu.

"Aku minta maaf sayang" Jongin menggeleng kencang dengan satu tangan yang mencengkram kepalanya kuat. Air mata menggenang dipelupuknya kala otaknya masih saja memutar kejadian yang seharusnya dilupakannya. "Jongin.."

"Menjauh dariku sialan!" Jongin memekik tertahan agar orang-orang tak memperhatikan dirinya. Lalu Chanyeol yang mengerti betapa sakitnya Jongin sekarang dia hanya diam dan sedikit mundur dari Jongin hingga anak itu menyudahi rasa sakit dikepalanya dan tak lama Baekhyun datang dengan semangkuk salad buah ditangannya. Jongin yang menyadari itu segera berlagak tidak terjadi apa-apa lalu segera berdiri dan menarik tangan Baekhyun untuk pergi dari sana.

"Jongin! Mau kemana?" Baekhyun memekik dan hampir menjatuhkan mangkuk saladnya.

"Pulang"

"Tapi pestanya belum selesai sayang" Baekhyun menahan tangan nya yang ditarik Jongin.

"Aku tidak peduli Baek"

"Jongin! Kau kenapa?" Jongin tidak memperdulikan Baekhyun dan terus menarik tangan mungil kekasihnya. "Jongin sakitt.." Dan rintihan itu berhasil membuat Jongin menghentikan langkahnya dan dengan segera membalik tubuhnya lalu menangkup wajah mungil kekasihnya dan memberi kecupan ringan pada bibir tipisnya tak memperdulikan tatapan kawan-kawannya yang gemas akan tingkah Jongin yang seenak jidatnya melakukan hal tersebut didepan umum.

"Maafkan aku sayang. Maafkan aku" Akhirnya wajah Baekhyun melembut dan mengusap pipi Jongin dengan penuh kasih sayang.

"Kita ceritakan dirumah apa yang membuatmu seperti ini. Sekarang, aku malu diperhatikan oleh semuanya karena perlakuanmu padaku sayang" Jongin mengalihkan pandangannya dan benar saja semua orang kini menatapnya dengan intens termasuk lelaki tinggi yang sedari tadi maniknya tak teralihkan dari Jongin membuat pemuda dengan kulit kecoklatan itu kembali merasa marah.

"Baik kita pulang sekarang" Baekhyun mengangguk.

"Tapi aku pamit dulu dengan Minah. Kalau kau tidak mau ikut denganku kau duluan saja ke mobil"

"Aku kemobil saja" Baekhyun mengangguk lagi lalu berbalik untuk mencari keberadaan Minah. Sedangkan Jongin yang juga hendak berbalik menuju pintu utama rumah besar Minah harus bertatap muka terlebih dahulu dengan Chanyeol yang tersenyum ramah kepadanya. Membuat hati Jongin kembali memanas dan segera berbalik berjalan menuju mobilnya yang terparkir diluar.

Meninggalkan Chanyeol yang tersenyum miris melihat tingkah Jongin. Setidaknya ia sempat berbicara dan mendengar kekehan mantan kekasihnya itu. Membuat relung hatinya kembali membuncah dan menginginkan tubuh yang sekarang sudah terlihat kekar itu untuk kembali ke dekapannya.

.

TBC

.

.

Eungg.. Hehee.. Maapkeun Ovie yang tiba-tiba bikin ff baru tapi masih banyak ff yang belum diselesein, banyak hal yang bikin Ovie lama ga muncul disini.. ff ini juga special buat seseorang yang udah Ovie anggep kakak sendiri—entah deh ya dia anggep sebaliknya apa enggak -_- yaudah lah..

Oya, semangat buat EXO-L yang lagi panas panasnya nunggu para oppa kambek di lagu baru. Tapi Ovie kok kaya ngeri ya liat Kai di teaser Monster XD Yaudahlah ya, tunggu aja mereka muncul di bulan puasa wkwkwk

CHANKAI shipper put your hands up bae!

Ok. Gimme some review? Buat semangat Ovie nulis chapter selanjutnya.. heheee

EXO-L Jjang!