Handsome Teacher
by: Franciska Sunarya
Kelas 11-4 atau disebut juga kelas neraka. Adalah kelas yang terkenal akan kenakalanya sebab 3 anak nakal berada disana. Kim Jongde, Kim Jongin serta Byun Baekyun adalah tiga serangkai yang membuat kelas ini mendapat julukan tersebut.
"Oi Kim bersaudara, ke kantin yuk" ajak Baekyun
"Nama keluarga kami memang sama byun tapi jangan panggil kami bersaudara. Aku tidak sudi bersaudara dengan anak nakal ini" kata Jongin ketus.
"Nakal? Ulangi sekali lagi bebek! Aku jadi nakal semenjak bergaul denganmu tau"
"Aku lapar ayokk. Kalau nggak mau nanti kalo kalian bolos aku katakan pada saem ya"
"Iya iya anak manja" kata dua kim.
Situasi dikantin sedangan ramai tidak ada meja tersisa untung saja xuimin, teman sekelas mereka mengajak mereka untuk bergabung denganya. Baekyun makam dengan lahap dan tak memperdulikan percakapan teman - temannya hingga percakapan mereka berganti tentang guru baru yang akan menggantikan posisi guru matematika mereka. Xiumin yang rajanya gosip mulai berkata
"kau tau kalau guru pengganti ini masih muda dan tampan. Tinggi dan putih. Dan"
"yang penting adalah apakah guru itu belum memiliki pasangan?" timpal Baekyun mendadak tertarik pada percakapan.
Semua orang dimeja itu kontan meneriakinya. Dan yang diteriaki hanya senyum-senyum sendiri. setelah makan mereka menuju kelas. Trio nakal ini sudab merencanakan untuk membolos saat pelajaran matematika. Namun saat memasuki kelas, irene yang notabene sekretaris kelas mengingatkan untuk tidak macam-macam kali ini karena guru pengganti mereka akan mulai mengajar hari ini.
"hai semua. Nama saya Park Chanyoel. Saya merupakan guru pengganti kalian. Sekarang untuk mengetahui seberapa jauh materi kalian akan saya adakan kuis hari ini." kontan saja seluruh kelas mengeluh mendengar perkataan guru baru ini.
"yah tau gini mending tadi kita membolos saja. Apa-apan coba baru masuk udah ngasih kuis. Aku mulai tidak suka dengan guru ini" ujar Jongin pada kedua temannya.
"tapi jika dilihat-lihat Chanyoel seam sangat tampan ya." ujar Baekyun sambil sedikit bergumam.
"bodoh kau Baekyun. Guru menyebalkan ini kau sebut tampan" protes Jongde.
"untung aku tidak jadi bolos. Kalau bolos buang-buang rejeki nih namanya"
Chanyoel melirik kearah 3 anak ini dan mendekati mereka.
"Halo seam nama saya Byun Baekyun. Apa seam sudah punya pacar? " tanya Baekyun sambil tersenyum jahil.
"pertanyaanmu tidak penting. Sekarang kerjakan kuis ini. Jangan banyak bicara." kata chanyoel sambil pergi meninggalkan mereka.
"mamih aku pulang. Mau makan pizza dong ma" ujar Baekyun sambil menyeret tasnya menuju sofa. Ia merebahkan badan di sana. Saat hendak menuju dapur Baekyun melihat sang ibu sedang menelepon seseorang.
"mih.. Mamih tadi bicara dengan siapa tadi? Papa ya? Ato papa mau pulang ya. Mamih Baekyun mau minta dibeliin oleh-oleh dong. Apa ya sepatu kah atau jaket atau.."
"Baekyun apa-apaan sih! Siapa yang telepon papa coba yang bilang ayah mau pulang juag siapa?"
"terus kalo bukan ayah siapa coba. Atau janga-jangan mamih punya selingkuhan ya?"
"hus Baekyun. Kamu itu kalo sama mamih pikirannya jelek banget. Mamih tu lagi telepon sama temen mamih. Dia ngajakin mamih buat dinner bareng nanti malem. " jelas nyonya byun sabar. Yah bagaimana lagi dia hanya punya Baekyun sebagai temanya dirumah. Tuan Byun sedang kejepang untuk urusan bisnis selama 3 minggu.
"kamu mau ikut kan? Nemenin mamih disana. Masak mamih sendirian baek"
"enggak ah mih. Nanti disana bosan."
"tenang aja sayang. Disana bukan cuma mamih sama temen mamih kok. Teman mamih bakal ngajakin anaknya. Jadi kamu ngak bosen nanti. Dan anak temen mamih cakep lho!" ujar nyonya Byun sambil pergi menuju kamarnya.
"Yahh karena aku anak yang baik dan penurut maka aku akan ikut perkataan mamih" padahal sih Baekyun cuma ingin melihat anak teman nyonya byun yang kayanya tampan.
"Baekyun ayo cepat jalannya. Kita udah telat nih teman mamih udah nunggu."
"iya sabar mamihku yang cantik. Kan kita telat berangkat gara-gara mamih make up nya lama" balas Baekyun.
Restoran ini terlihat mewah dan memiliki aroma yang sedap. Didalamnya terdapat beberapa pelanggang yang sedang menyantap makanan dengan lahap. Entah mengapa pandangan Baekyun tertarik pada meja disudut ruangan. Pandangan Baekyun berpindah karena melihat seorang pelayan melewatinga sambil membawa masakan yang enak.
Tanpa disadari Nyonya Byun sudah duduk disalag satu meja. Sambil menyapa temanya.
"halo Baekyun sudah lama tidak bertemu ya. Kamu terlihat sangat manis ya sama seperti dulu. Masih ingat padaku kan? " ujar wanita yang merupakan teman ibunya.
"oh terimakasih tante. Tapi maaf saya lupa dengan anda." ujar Baekyun
"tentu saja kamu lupa terakhir kita ketemu mungkin saat kamu masih di elementary school kan? Kamu sekarang sudah besar rupanya. Oh iya ini perkemalkan anakku namanya Chanyoel, Park Chanyoel. "
Astaga Baekyun baru sadar bahwa orang yang ada disebelahnya tadi adalah Park Chanyoel, guru pengganti dikelasnya. Bagaimana mungkin dia tidak menyadarinya dari tadi.
"halo saya Park Chanyoel. Senang bertemu anda. " sapa Chanyoel pada Baekyun yang langsung terdiam karna menyadari kalau dia adalah salah satu muridnya.
"hallo seam. Kita nampaknya berjodoh bukan? Hehehe" balas Baekyun pada Chanyoel.
"kalian sudah saling kenal rupanya?"
"Baekyun adalah muridku disekolah bu."
"wah syukur lah kalian sudah saling kenal rupanya. Tolong jaga Baekyun ya Chanyoel. Dia anak yang nakal jadi jika dia berbuat macam-macam disekolah tolong jangan segan-segan menghukumnya." ujar nyonya Byun
"mamihhh kok jahat sih sama anam sendiri. Masak rela anaknya dihukum sih. "
"baik Tante Byun saya tidak akan segan." balas Chanyoel yang diikuti dengan senyuman jahil pada Baekyun
Makan malam ini berlangsung cukup menyenangkan bagi Baekyun terutama karena ia bisa melihat Chanyoel seam yang tampan selama 2 jam.
"kalian terlihat bosan. Begini saja bagaimana kalau kalian pulang duluan ada hal penting yang ingin kami bicarakan. Jadi Chanyoel tolong antarkan Baekyun pulang ya. Ibu mau bicara sebentar" jelas nyonya Park
"tapi bu. Aku..."
"sudah seam. Baiklah ibu dan tante Baekyun pulang dulu ya." ujar Baekyun sambil membungkuk pada kedua wanita tersebut.
Baekyun mengaitkan tanganya pada tangan Chanyoel dan menariknya keluar dari restoran. Saat sampai luar restoran Chanyoel melepaskan tangan Baekyun dan berjalan mendahului Baekyun.
"seam jalanya jangan cepat-cepat dong. Baekyun tertinggal nih. Seam! Hey ajusshi apa kau dengar? " teriak Baekyun. Nampakanya perkataan Baekyun memberikan dampak pada Chanyoel.
"salah siapa memiliki kaki yang pendek. Dan kalau jadi pria harus lebih cepat jalanya." balas Chanyoel
"kaki Baekyun pendek gara-gara pemberian mamih tau. Awas saja akan aku kata kan pada mamih kalau ajusshi menghinanya"
Chanyoel tidak membalas perkataan Baekyun dan terus berjalan sampai berhenti dan masum kedalam mobil berwarna hitam yang ada di depan mereka.
"wah mobil ajusshi bagus juga. Ohh iya ajusshi, umur ajusshi berapa?"
"22. Makanya kamu harus sopan padaku. Aku lebih tua darimu"
"22 bukannya itu terlalu muda untuk menjadi guru. Jangan-jangan ajusshi sebenarnya bukan guru ya? "
" jangan bicara macam-macam. Sekarang pakai sabuk pengamanmu dan katakan dimana alamat rumahmu! "
"rumahku? Untuk apa alamat rumahku. Ajusshi! Janga-jangan seam jatuh cinta padaku ya. Sampai-sampai ajusshi ingin tahu rumahku. Aduh ajusshi bukankah ini terlalu cepat untuk jatuh cinta padaku? Memangsih aku memang imut dan manis"
"hey hey jangan bicara yang aneh-aneh aku harua mengantarmu pulang bodoh. Cepat katakan"
"ahh ajusshi kenapa pulang sih aku mau ketempat lain. Bagaimana kalau kerumah ajusshi saja? Aku malas dirumah"
"kamu harus pulang. Ingan besok ada pelajaranku dan aku memberikan tugas."
"baiklah ajusshi"
Bersambung...
Cuap-cuap layaknya seorang penulis:
Halo semua. Maap ya ceritanya nggak jelas tapi emang lagi pengen ngepublis ini cerita. Dan maap ya typo bertebaran layaknya bintang
Happy reading :)
