Ada satu saat ….


ADA SATU SAAT

Disclaimer : I do not own Naruto. Naruto © Masashi Kishimoto

No commercial advantage is gained by making this fanfic. So, this fanfic is just for fun.

Story © Sukie 'Suu' Foxie

Warning :Very minim dialogue, kinda plotless. Short. Weird (?). Hints of one-sided SasuIno.

Contains spoiler (chapter 616).

Enjoy! :"")


Ada satu saat ketika aku mulai menaruh perhatian padamu. Sosok serbabisa yang nyaris sempurna, tapi terkadang begitu bisu. Aku pun mengembangkan rasa penasaran yang tak semu. Meski terlanjur jatuh, mengeluh juga bukan pilihanku.

Ada satu saat ketika aku tahu mereka juga memasang mata padamu. Yang kemudian kurasa adalah angkuh, bukan pilu. Aku yang pertama membuarkan diriku terpaku, aku yang pertama mengembangkan keingintahuanku terhadapmu.

Ada satu saat ketika aku semakin menginginkanmu. Untuk menjadi milikku dan milikku. Untuk menunjukkan pada mereka bahwa aku tidak pernah ragu-ragu. Untuk memastikan apa pun yang terjadi, seluruhmu dan utuhmu sudah berada di bawah tandaku. Demikian, aku pun mengejarmu tanpa malu.

Tentu, sampai saat ini kau belum juga terikat denganku. Semua masih bagaikan mimpi dan angan di jalan buntu. Kuakui, tidak ada jalan yang mulus selalu, bisa pula kutemui jalan berbatu dan berliku sebelum mencapai citaku. Tapi, mengapa yang terbentang di hadapanku selalu kelabu? Di mana langit biru?

Ada satu saat ketika aku ingin menyerah dan membiarkanmu jatuh pada dia yang ada di dekatmu selalu. Mereka yang melihat pun percaya bahwa rasa-rasa itu telah bertransformasi menjadi partikel debu. Yang begitu ringan dan dapat menghilang saat angin menderu. Namun, mereka hanya tidak tahu.

Ada satu saat ketika aku hanya bisa mendekap erat bantalku. Dan tiap tetes air mata yag tumpah menyanggah tiap senyum palsu. Pada gelap malam, aku bisa berbisik lesu: Aku rindu.

Sempat mereka mengingatkan aku pada statusmu. Kau pengkhianat desa yang akan selalu diburu. Tak ada lagi waktu yang kumiliki untuk membuatmu berpaling dan menjadikanmu milikku satu. Tidak, karena bahkan dalam pikiranmu, mungkin tinggal kegelapan yang tak kunjung berlalu.

Ada satu saat, di akhir cerita ayah, beliau mengingatkan aku pada ungu. Mungkin beliau tidak bermaksud melaju pada kenangan itu, tapi yang pertama terlintas di benakku adalah sosokmu yang juga enggan dilahap waktu. Kau di mataku, kau di hatiku, tetaplah kau yang tak tercela meski dendam telah melebur dalam darahmu. Ini pelarian, aku tahu, tapi keyakinanku tak ingin diganggu.

Kini, ada satu saat dalam perang ketika aku berharap ini hanyalah serpihan mimpi dalam tidur lelapku. Ada pula satu saat ketika aku tersadar bahwa ini adalah nyata dan aku berharap takdirmu tak lagi ambigu. Lalu, ketika harapan-harapanku tak kunjung melaju dan justru melayu, aku hanya bisa terus berharap tanpa jemu.

Bahwa suatu saat aku bisa berseru, "Aku mencintaimu!" Dan kau akan membalasnya dengan senyuman khasmu yang tak lagi dinodai sendu.

***終わり***


Hanya sebuah fanfict pendek yang iseng dibuat di tengah-tengah keasyikan menggambar. Ng … terus nggak tahu mau ngomong apa lagi. X"D

Dakara, langsung aja beritahukan pendapat, pesan, kesan, kritik minna-san tentang fanfict ini via review~

I'll be waiting.

Regards,

Sukie 'Suu' Foxie.

~Thanks for reading~