The Summer Holiday

Author's notes :

Fanfic ini aku buat udah lamaaaa.. mungkin udah 3 tahun yng lalu, saat PoT baru aja muncul di Indonesia.. hahaha.. mungkin ini fanfic PoT pertama yng aku bikin.. maa, hope u like it..:D


Osh! Musim panas telah tiba! Para anggota Seigaku Tennis Club telah berencana pergi berlibur bersama ke pantai. Kata Momo n Eiji, ini adalah ide terbaik yang pernah diutarakan oleh Tezuka, yang untungnya disetujui oleh Sumire-sensei. Musim-musim panas dan hari–hari libur sebelumnya selalu dihabiskan dengan latihan, latihan, dan latihan… Apalagi yang menjadi anggota regular members, tidak ada istilah 'libur' dalam kamus mereka. Nande kawaiso nano… Maka, sudah pasti liburan kali ini tidak akan disia-siakan oleh mereka semua.

Pada hari-hari menjelang keberangkatan mereka, Momo sudah sibuk mengatakan bahwa ia akan membawa ini, membawa itu,( bahkan berniat membawa sepeda kesayangannya supaya bisa bersepeda berkeliling tempat penginapan saat sunset katanya ) pada Ryoma. Dan setiap kali Momo menanyakan bagaimana pendapatnya, Ryoma selalu berkata, "betsuni!" atau "Saa, nee…" lalu ngeloyor pergi dengan tampang BT. Eiji dengan ceria dan polos bilang pada Ooishi kalau ia akan membawa Daigoro, teddy bear kesayangannya. Ooishi tersenyum sambil berpikir, "Sasuga Eiji…". Fuji berencana akan mengajak Yuuta, tapi itu mungkin memerlukan…yah, katakanlah…'usaha'. Horio berkata pada para ichinen bahwa ia tidak keberatan mengajarkan siapa pun yang ingin belajar berenang, karena ia sudah memiliki pengalaman berenang selama 'two years!' .Taka-san menawarkan diri untuk membawakan sushi sebagai bekal, yang langsung disambut dengan paduan suara "Setujuuuuu!" oleh semuanya. ( Eiji berbisik pada Taka supaya Taka jangan lupa melebihkan anago sushi spesial untuknya, yang dibalas Taka dengan mengacungkan jempol tangannya  "Don't Worry! I'm a Super Sushi Maker!" ). Inui pun nggak mau kalah dan berkata dengan kacamata berkilat, "Sebagai minumannya, aku akan menyiapkan Super Deluxe Inui Holiday Vegetable Juice untuk masing-masing dari kalian…" dan semuanya serentak berkata "Zettai Yada!".

Akhirnya, hari keberangkatan yang ditunggu-tunggu telah tiba. Memang dasar anggota klub tenis, hampir semua tetap membawa raketnya masing-masing. Sesuai janjinya, Taka-san membawakan bekal berkotak-kotak sushi untuk makan siang mereka di bus ( Mata Eiji berbinar-binar melihat sekotak unago yang disiapkan Taka spesial untuknya ; ). Inui tidak jadi membawa vegetable juicenya karena telah diancam oleh semuanya kalau ia tetap nekat membawa juice itu, lebih baik ia tidak usah ikut saja. Momo juga tidak jadi membawa sepeda kesayangannya karena Kaidou dengan sinis berkata kalau Momo berkeras hati ingin membawa sepedanya, lebih baik ia tidak usah naik bus dan mengikuti rombongan mereka dari belakang dengan sepedanya itu. Lalu, seperti biasa, Momo dan Kaidou beradu mulut dengan seru sampai akhirnya Tezuka, sang buchou berkata, "Yamero!" Mereka berdua pun berhenti beradu mulut dan masing-masing memalingkan muka dan meludah serentak, "Cih!". Jam 10 tepat mereka semua telah berada di dalam bus dan siap untuk berangkat. Sebelum berangkat, mereka meneriakkan yel Seigaku. "Seigakuuuuuu! Fight-o! Fight-o! Fight-o!"

Di bus, Momo duduk dengan Ryoma Tezuka dengan Fuji Ooishi dengan Eiji Inui, Kaidou, dan Taka duduk bertiga. Horio duduk dengan Katsuro dan Kachirou. Arai dengan Nishikado. Dan anggota klub tenis lainnya menempati tempat sisa. Momo dan Eiji yang termasuk orang-orang yang nggak bisa diam, baru beberapa menit duduk di dalam bus, sudah mengajak yang lain untuk nyanyi bersama.

Eiji berteriak, "Minnaaaaa!"

Teriakan yang cukup mengagetkan di suasana yang hening. Kaidou tersiram minuman yang sedang dipegangnya ( kayak di vol. 13 waktu ketimpuk raket gara-gara si Kirihara ). Tapi, karena Eiji termasuk 'senpai-nya' jadi Kaidou tidak bisa marah-marah. Paling-paling dia hanya mengelap bajunya yang basah sambil menggerutu,"Kusou… ano Kikumaru-senpai!"

Momo segera melanjutkan teriakan Eiji, "Let's song a sing…….!"

Ryoma dengan gaya cueknya berkata, "Momo-senpai, yang benar sing a song…"

Semua yang mendengar kata-kata Ryoma langsung tertawa terbahak-bahak. Apalagi melihat Momo yang wajahnya semerah tomat.

"Urusai Echizen!" kata Momo dengan nada marah bercampur malu.

"Mada-mada dane, Momo-senpai…" balas Ryoma sambil nyengir.

"Echizen, omaeeee!"

Akhirnya sebagai lagu pembuka mereka menyanyikan lagu "Omettou Samba" yang lucu n ceria. Berikutnya Eiji memberi microphone kepada Tezuka, tapi Tezuka malah menyuruh Eiji nyanyi duluan dan ia nanti saja katanya. Akhirnya Eiji pun menyanyikan character song-nya "Tsubasa ni Natte". Berikutnya Momo dengan "JUMP"-nya. Lalu Fuji dengan "Hitomi wo Tojite…" ( Semua memberi komentar kalau suara Fuji 'lembut' dan tinggi seperti suara cewek. Fuji-nya senyum-senyum aja. ) Urutan selanjutnya Ryoma (Rising) setelah dipaksa-paksa oleh Momo, Ooishi (Piece by Piece), Taka (Burning Heart), Inui (You Get The Power),  smuanya langsung masang tampang nyengir2 nggak jelas  Kaidou (Chain Reaction), dan yang terakhir Tezuka (Yokoga ). Semua udah pada bengong gitu liat Tezuka nyanyi. Bayangin! Tezuka nyanyi! Sebagai lagu penutup, mereka semua menyanyikan "White Line" yang bertema persahabatan, dengan 4 orang vokal utama Ryoma, Tezuka, Fuji, dan Ooishi. Suasana yang ceria itu membuat semua orang gembira. Bahkan Tezuka pun 'bisa' tersenyum (coba si Kirihara liat…). Di sela-sela lagu pun mereka semua bercanda terus. Ada-ada saja yang dikomentari Momo dan Eiji yang cerewet atau anggota lainnya. Momo paling semangat mengomentari (mengejek sih sebenernya…). Kaidou yang lagunya nge-rock abis. Momo sakit perut menahan tawanya sampe terbungkuk-bungkuk, tapi Kaidou-nya cuek aja.

Jam 12 lebih dikit mereka telah sampai ke penginapan. Semuanya melemaskan otot yang kaku akibat duduk terus. Sebenernya Momo n Eiji nggak perlu karena di bus mereka udah hiperaktif banget, mondar-mandir, teriak-teriak, nyodorin mic ke sana-sini, bahkan hampir aja lompat-lompat kalo nggak ngeri dimarahin Tezuka. Penginapan ini berbentuk cottage-cottage kecil yang memanjang di dekat pantai. Pasangan sekamar di penginapan ini kurang lebih sama seperti waktu di bus. Setelah meletakkan barang-barang di kamar masing-masing, mereka semua berkumpul di tepi pantai, menggelar tikar, dan makan bekal bersama-sama dengan riang. Kali ini Eiji nggak perlu mengemis ke sana-sini untuk makan anago kesukaannya. Dengan tenang ia memakan anago spesialnya itu, meskipun tetap saja ia mau membagi pada yang minta. Fuji juga dengan tenang memakan wasabi sushi-nya. Paling-paling saingannya cuma Inui, karena yang lain nggak kuat makan wasabi… Selesai makan, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat sebentar supaya sore nanti segar kembali dan siap berekreasi bersama.

Sekitar jam 3, mereka semua sudah berkumpul lagi di pantai. Sebagian bermain air dan berenang, sebagian lagi jalan-jalan, dan sisanya duduk-duduk di tepi pantai. Momo, Arai, dan Eiji yang iseng menyiprat-nyipratkan air ke Ryoma. "Na! Ochibi! Terima ini! Hahahahaha!" Ryoma pasrah aja sambil menggerutu, "Kiraissu…". Taka berteriak-teriak dari pinggir pantai memberi semangat kepada Momo, Arai, dan Eiji. Tezuka, Fuji, dan Inui duduk di tepi pantai. Tezuka bersandar pada pohon kelapa sambil membaca novel. Inui memperhatikan orang-orang yang sedang bermain air dan berenang, sambil sesekali menulis di buku catatannya, sambil bergumam, "Hmm… rupanya begitu… jadi kemungkinannya 43 ya? Karena dilihat dari sini..hmm.. kemiringannya sekitar 3 cm ke kiri…begini.. begitu.. bla..bla..bla…". Fuji sempat nyengir melihat Inui yang tetap saja sibuk dengan Data Tennis-nya. Kemudian, Fuji terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan pandangan mata menerawang. Kaidou sedang berlatih mengayun-ayunkan handuk di air seperti yang diajarkan Inui padanya.

Eiji yang sudah bosan mengganggu Ryoma, pergi ke tempat Tezuka, Fuji, dan Inui duduk. Ia mengambil botol airnya dan minum sambil melihat berkeliling.

"Fuji, kau lihat Ooishi?" tanya Eiji dengan heran.

"Ooishi? Kalau tidak salah tadi dia bilang mau berjalan-jalan di sekitar penginapan…" jawab Fuji.

"Huh? Ooo gitu… Aku mau mencari Ooishi ah! Fuji, aku pergi dulu ya!" kata Eiji sambil melambaikan tangan pada Fuji.

"Uhm mengangguk ! Hati-hati ya! Jangan sampe nyasar…" Fuji menggoda Eiji.

Eiji yang tadinya sudah berjalan agak jauh, mendengar itu berbalik badan dan pasang tampang protes,

"Nandayo Fuji… Aku bukan anak-anak lagi!"

Fuji tersenyum sambil berpikir, 'Tapi kadang-kadang kamu memang polos seperti anak-anak, Eiji…'

To be continued..


Haah waktu aku baca fanfic ini lagi.. rasanya bernostalgia juga.. hahaha.. liat aja.. lagu2 character songnya.. smuanya lagu pertama yng diluncurkan PoT gtu.. coba sekarang.. rasanya lagu2 PoT udah nggak terhitung lagi… ;;

Well.. hope you like this story. Please give me a review okay? Thanks for reading!