Disclaimer: Narita Ryohgo
Rated: T-M untuk saat ini sepertinya T.
Warnings: OOC, gaje, fict amatiran. Dan lain-lain (?)
Story by: Chronos002
Summary: / "Aku mencintaimu" / "Yang kucinta hanya Shizu-chan seorang" / "Mulai besok kita rival" / "Kita lihat saja nanti" / Shizuo melamar Izaya. Izaya menerimanya. Tetapi Delic keberatan. Apa yang akan Delic lakukan untuk menghancurkan hubungan Shizuo dan Izaya demi mendapatkan pujaan hatinya? First chapter! Shizuo x Izaya, Delic x Izaya.
Chapter 1: Proposing Izaya
Shizuo sudah siap dengan kotak kecil berwarna merah yang berada di tangannya. Matanya menatap lurus ke arah mata pemuda yang berada di depannya. Berulang kali Shizuo berusaha untuk mengatakan "Maukah kau..." tapi suaranya tak kunjung keluar. Sedangkan pemuda yang ada di depannya-seakan mengerti situasi-hanya tersenyum sambil menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut lelaki yang sekarang menggenggam tangannya dengan lembut.
Berulang kali Shizuo menatap sekelilingnya, guna untuk mengurangi rasa gugup. Seumur hidup dirinya tidak pernah menembak seseorang. Apalagi melamar. Terlebih lagi yang dilamarnya adalah musuh bebuyutannya sejak SMA. Ya, siapa lagi kalau bukan Orihara Izaya.
"Shizu-chan, waktuku tidak banyak. Tak bisakah kau bicara to the point?" protes Izaya yang daritadi hanya berdiri sambil menatap bibir Shizuo yang gelagapan ingin mengatakan sesuatu.
Kenapa aku tidak bisa berbicara dengan normal sih. Batin Shizuo. Shizuo mencoba untuk mengatakannya lagi, tetapi suaranya tertahan. Izaya mendengus kesal.
"Time out. Kau hanya membuang waktu-" kata-kata Izaya terputus ketika Shizuo membawa bibirnya ke dalam ciuman yang lembut dan hangat. Perlu beberapa detik untuk mencerna situasi saat ini. Tapi, tak perlu lama bagi Izaya untuk membalas ciuman Shizuo dengan lembut dan erotis. Mereka berciuman untuk beberapa menit.
"Maukah kau menikah denganku...?" bisik Shizuo di sela-sela ciumannya. Bisa dirasakan Izaya tersenyum.
"Bagaimana aku bisa menolak, kalau orang yang melamarku juga orang yang kucintai" Izaya memeluk Shizuo dengan erat. Wajah Shizuo berseri-seri. Jiwanya sedang berbunga-bunga sekarang. "K-K-Kau serius.. me-menerimaku?" tanya Shizuo tidak percaya. Izaya mengangguk. Sungguh. Apa dia sedang bermimpi? Shizuo kembali melumat bibir tipis Izaya.
Oh, malam ini sungguh indah. Bulan bercahaya lebih terang dari biasanya. Mungkin sang bulan turut berbahagia atas pertunangan Heiwajima Shizuo dan Orihara Izaya terkecuali untuk seseorang yang sekarang sedang mengintipi adegan ciuman romantis antara dua sejoli itu. Heiwajima Delic. Saudara Shizuo yang bekerja sebagai host. Parasnya sangat mirip dengan Shizuo. Hanya warna iris mata saja yang berbeda. Delic meremas kayu pohon yang digunakannya untuk sembunyi. Menggertakkan giginya. Dahinya berkedut-kedut. Dadanya terasa panas. Rasa benci meluap-luap di dalam hatinya. Sungguh Delic, apa yang terjadi padamu?
Sialan kau Shizuo. Mana ada orang yang menikahi musuh bebuyutannya sendiri. Terlebih lagi yang kau lamar itu adalah cinta pada pandangan pertamaku. Sialan kau. Sial sial sial sial sial.
Oh, Host tampan kita yang satu ini cemburu. Dia pikir Shizuo telah merebut pujaan hatinya? Mari kita lihat.
[FLASHBACK]
Ikebukuro sedang dilanda hujan yang sangat deras. Orang-orang berlari-larian untuk mencari tempat berteduh terkecuali informan berwajah cantik yang jauh-jauh datang dari Shinjuku hanya untuk menjahili monster kesayangannya. Mata sang informan cantik itu melirik ke sana-sini. Sepertinya dia sedang mencari monster kesayangannya tersebut.
"Haaah~ Tidak ada tanda-tanda Shizu-chan... membosankan sekali hari ini... Mana seluruh bajuku sudah basah karena hujan." Keluh Izaya sambil mengusap dahinya yang basah karena hujan dan keringat. Salah sendiri hujan-hujanan.
"Apa aku pulang saja ya... ah, kereta dihentikan karena hujan. Yang benar saja..." Izaya melipat kedua tangannya di depan dadanya.
"Permisi..."
Suara ini...
"Shizu-chan?" Izaya segera menoleh ke asal suara. Bola matanya membesar saat melihat pemandangan yang luar biasa bizarre saat ini. Shizu-chan dengan mata berwarna magenta. Tunggu, apakah benar itu Shizu-chan?
"Kau Shizu-chan?" tanya Izaya sambil menatap pemuda itu dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sama sekali tidak ada perbedaan.
Pemuda itu tertawa. "jadi kau yang bernama Orihara Izaya itu? Saudaraku cerita banyak tentang kau."
Izaya menaikkan sebelah alisnya. "Maaf? Apa aku mengenalmu?" tanya Izaya bingung. pemuda itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, ini pertemuan pertama kita. Namaku Heiwajima Delic, saudara dari Heiwajima Shizuo."
Izaya membatu di tempat. Yang benar dia berkata Heiwajima? Yang benar dia bilang bahwa dia adalah saudara dari Shizuo? Yang benar ini bukan mimpi? Izaya menampar pipinya sendiri.
"Ap-Hei! Apa yang kau lakukan!" tanya Delic panik karena melihat tingkah laku Izaya yang aneh.
"Hanya memastikan kalau ini bukan mimpi" jawab Izaya datar. "Jadi, kau bukan Shizu-chan?"
"Bukan, namaku Delic. Senang berkenalan denganmu malaikatku." Delic meraih tangan Izaya dan mencium punggung tangannya. Wajah Izaya memerah. Memang wajahnya sangat mirip dengan Shizuo tapi...
"M-M-Mesum!" Izaya berteriak dengan ekspresi seperti uke yang tsundere. Delic hanya tersenyum.
"Kau mau tinggal di apartemenku untuk sementara sampai hujan berhenti? Aku tak bisa membiarkanmu sendirian di tengah hujan begini." tawar Delic. Izaya melirik ke arah pemuda tampan yang ada di depannya. Pura-pura berpikir, padahal dia mau. "Bolehlah... asal dengan satu syarat, kau tidak boleh dekat-dekat dengan diriku." Izaya mengarahkan telunjuknya ke arah muka Delic. Delic tertawa. "Iya, iya tuan putri."
"MESUM!"
Delic's apartment
"Nah, kita sudah sampai."
"Apartemenmu luas ya. Beda dengan Shizu-chan."
Delic tersenyum sambil menekan tombol lift. "Izaya, apa kau sudah punya pacar?"
Izaya tertohok. "Ap-"
"Aku serius, apa kau sudah punya pacar?" sorot mata Delic berubah. Izaya tak tahu harus
bilang apa. Benar-benar di luar dugaan.
"Delic, kita baru bertemu.. Jangan mengutarakan isi hatimu begitu-"
"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama."
"De-Delic... Aku..."
"Aku mencintaimu."
"Yang kucinta hanya Shizu-chan seorang."
Setelah kemarin mendengar jawaban yang menyesakkan hati dari Izaya, Delic bergegas ke apartemen Shizuo yang letaknya tak jauh dari apartemennya.
"Shizuo. Buka pintunya."
Terdengar suara erangan malas-malasan dari dalam apartemen Shizuo. "Sebentar, aku cuci muka dulu."
Delic menunggu dengan sabar. Beberapa menit kemudian, Shizuo membukakan pintu. "Ada apa?"
"Shizuo, kita perlu bicara." Delic menerobos masuk ke dalam apartemen Shizuo.
"Soal apa?"
"Soal Izaya..."
"Ah! Izaya! Aku jadi ingat sesuatu!" Shizuo segera menghampiri laci meja yang tak jauh darinya. Sepertinya dia hendak mengambil sesuatu.
"Shizuo, apa itu?" tanya Delic sambil menunjuk kotak kecil yang dipegang Shizuo.
"Aku akan melamar Izaya."
[FLASHBACK END]
Delic's POV
Sejak saat itu hubunganku dengan Izaya memburuk. Tak tahu apa yang sudah merasukiku. Aku ini frontal sekali. Tidak bisa menjaga mulut. Bodohnya aku... Sekarang Pujaan hatiku malah berbahagia dengan musuh bebuyutannya sendiri. Dan orang itu juga saudaraku sendiri. Aku sangat menyesali semua ini. Aku senang Shizuo bahagia. Tapi... Oh Tuhan! Kenapa aku tidak bisa memutar balikkan waktu...
Delic's POV end
"Izaya, kira-kira tempat yang bagus untuk melaksanakan pesta pernikahan kita dimana ya?"
"Hm, bagaimana kalau di apartemenku?"
"Kau ini..." Shizuo mengacak-ngacak rambut raven Izaya dengan lembut. "Aku tahu. Bagaimana kalau di Russian Sushi?" usul Shizuo.
"Terlalu kecil. Bagaimana kalau disini?"
"Disini?"
"Di taman Ikebukuro."
"Ide yang bagus" Shizuo mengecup pipi Izaya.
"Shizu-chan, sudah malam. Aku pulang dulu ya."
"Kau mau diantar?"
"Tidak perlu, jaa ne Shizu-chan!" Izaya melambaikan tangannya sambil berlalu. Shizuo tersenyum. Tetapi, beberapa detik setelah Izaya hilang dari pandangannya, senyumnya pun ikut hilang."Aku tahu kau ada disana. Keluarlah."
Sosok Heiwajima Delic muncul dari balik pohon. "Kau benar-benar melakukannya. Brengsek."
"Kami berdua saling mencintai."
"Aku akan menghancurkan pernikahan kalian."
"Coba saja kalau bisa."
"Mulai besok kita rival."
Shizuo mengambil gulungan nikotin yang berada di dalam sakunya. "Kita lihat saja nanti."
.
.
My first fict! Minta kritik dan saran dari para senior. Maaf kalau ada kesamaan adegan di fict ini dengan fict yang lainnya. Dan maaf bila saya melanggar guidelines(begini bukan sih tulisannya?). Terima kasih. Waiting for the reviews, flame diterima.
