"I Love You Dangerously"

.

.

Summary : Penemuan Sebuah benda yang tak sengaja Kibum dapatkan, akan membawanya memasuki dunia seseorang yang di temuinya. Siapakah orang itu? Dan apakah tujuannya? Penasaran? Check this out / BoysLove. KibumxKyuhyun.

.

.

.

.

.

.

.

Kibum berjalan menelusuri bangunan kumuh yang sudah tak terpakai. Di bangunan besar itu ia kira hanya ada dirinya seorang. Bangunan yang belum selesai di buat dan di biarkan terbengkalai begitu saja, tampak tak menyeramkan pada siang hari ini. Entahlah jika malam hari tiba. Perasaan Kibum biasa saja. Hantu tidak mungkin muncul pada siang hari. Lagipula ia bukanlah seorang yang penakut. Hantu dan semacamnya hanyalah lelucon yang di buat manusia untuk hiburan saja, pikirnya. Kibum tak memercayai adanya hantu. Meskipun ia juga sering membaca buku yang berkaitan dengan gaib, tapi baginya tak berpengaruh.

Kibum menelusuri bangunan itu lantai demi lantai. Ada sesuatu yang ingin ia cari. Siapa tahu ia menemukan sesuatu yang menarik dan bisa di bawanya pulang ke rumah untuk koleksi. Kibum tiba-tiba merasa kakinya menendang sesuatu. Ia melihat ke bawah dan arah sesuatu itu terlempar. Karena rasa penasarannya yang begitu besar, Kibum mengambilnya. Berpindah ke tempat yang memiliki banyak cahaya dan melihat seperti apa wujud benda itu. Bentuknya gepeng, bulat, dan memiliki kontur timbul. Sebuah koin. Gambarnya timbul dengan tekstur yang sangat halus. Kibum menggosok-gosokkan koin itu agar lebih jelas melihat seperti apa rupa gambarnya. Di sana terdapat gambar seekor kuda yang diikatkan pada sebatang pohon yang rimbun. Di bawahnya terdapat rumput yang amat tebal. Kibum membalik koinnya dan gambar berbeda timbul di sana. Seorang pria paruh baya yang sedang berada di dalam jeruji besi berkarat. Gambar pria paruh baya itu sangat mengerikan dengan kumis dan jambang di wajahnya dan seolah ingin di keluarkan dari sana. Koin itu sepenuhnya berwarna perak. Kibum tersenyum sangat lebar. Ia menemukan benda berharga tanpa sengaja yang akan menjadi salah satu bagian dari koleksinya di rumah. Kibum melihat kembali gambar kuda yang tadi diikatkan di sebuah pohon. Dan alangkah terkejutnya ia saat di sana kuda yang tadinya hanya seorang diri, tiba-tiba ada seorang pria bertubuh kecil yang sedang bersama kuda tersebut sedang membelai punggung kuda itu. Kibum yakin ia tidak salah lihat dan ia masih ingat bahwa tadi kuda itu hanya seorang diri. Tetapi yang kini di saksikannya adalah kuda itu bersama seseorang. Kibum kembali membalik koin itu. Di baliknya masih sama, masih gambar seorang pria paruh baya yang menyeramkan sedang berada di jeruji besi. Kibum membalik lagi koin itu. Ia kembali di kejutkan dengan tidak adanya lagi pria bertubuh kecil yang tadi membelai punggung sang kuda, kini kuda itu kembali sendirian.

"Bagaimana bisa..."

"Kau menyukainya?"

"Waaaaa!" Kibum sungguh sangat terkejut hingga ia mundur satu langkah ke belakang. Hampir saja ia terjatuh. Raut terkejutnya sampai tak bisa di sembunyikan. Ia menatap horror ke arah seseorang yang baru saja berhasil mengejutkannya. Bukannya Kibum takut, ayolah ia bukan seseorang yang seperti itu. Hanya saja Kibum dalam tatapan ngerinya sedang mengingat-ingat siapa pemuda bertubuh lebih pendek darinya ini dan bermuka teramat tampan, di sisi berbeda Kibum melihat pemuda ini sangat manis.

Kibum kembali memundurkan posisinya, mengambil jarak aman dari seseorang yang baru saja Kibum ingat dimana ia pernah bertemu dengan namja ini. Namja inilah yang tadi berada di dalam koin yang di temukannya di tempat ini. Kibum kembali melihat koinnya tepatnya melihat gambar kuda itu lagi. Kuda itu masih sendirian dan Kibum kembali menemukan kejanggalan di sana. Kuda itu tiba-tiba bergerak ingin melepaskan diri dari tali kekang yang mengikatnya. Karena kaget, Kibum refleks menjatuhkan koin itu dan jatuh tepat pada gambar seorang pria paruh baya.

"Appa!" Teriak namja yang berhasil mengagetkan Kibum tadi. Pria ini berlari ke arah koin yang terjatuh itu dan mengambilnya. Ia menangis pilu kemudian. Tangisannya hingga membuat hati Kibum yang keras menjadi lunak. Entah kenapa hanya karena mendengar tangisan seseorang yang asing yang baru saja di temuinya, Kibum seakan merasakan kepedihannya. Ia ikut berjongkok. Lalu mengelus punggung namja itu berusaha menenangkan. Baru ia sadari bahwa pakaian namja ini sangat berkelas, modern. Berbeda dari pakaian yang ia lihat di dalam koin itu yang memakai pakaian ala pengembara yang pernah ia lihat di dalam film berlatarkan negara Mesir. Kibum berpikir kembali, bagaimana mungkin orang ini adalah orang yang sama dengan yang ada dalam koin yang di temukannya. Tidak masuk akal sekali jika orang ini adalah orang yang sama. Mungkin tadi Kibum sedang berhalusinasi. Masih banyak hal yang sedang berputar di kepala Kibum saat ini, antara memercayai apa yang di lihatnya di dalam koin atau apa yang di saksikannya saat ini.

Setelah tangisan makhluk yang baru saja Kibum temui ini mereda, Kibum mulai merasa canggung. Ia berjalan ke tepi bangunan di lantai empat itu yang tak memiliki pembatas apa-apa sehingga sangat berbahaya bagi siapa saja.

"Kenapa kau pergi ke tempat seperti ini?" Kibum menoleh, ia mengurungkan niatnya semula dan menghampiri orang yang baru di temuinya ini.

"Apa aku harus memberitahu pada orang asing sepertimu?" Jawab Kibum, sedangkan orang itu hanya mengangkat bahu.

"Namaku Marcus. Aku sudah memberitahu namaku, jadi aku bukan lagi orang asing." Kibum melipat keningnya. Orang ini cepat sekali menyimpulkan sesuatu secara sepihak, pikirnya. Kibum memilih tak ambil peduli.

"Maukah kau memberikan koin itu kembali padaku?" Kibum melihat orang itu hanya terdiam, "Sejak awal koin itu sudah menjadi milikku." Sambung Kibum. Seseorang bernama Marcus ini mendekat ke arah Kibum. Ia memberikan saja koin yang Kibum minta.

"Karena kau menyukainya, maka jagalah baik-baik. Aku tinggal di dalamnya. Di sisi berlawanan dari Appaku. Jika kau mengambilnya, berarti kau sudah siap menanggung resiko apa pun yang akan terjadi nanti. Termasuk menolongku Kim Kibum." Kibum tidak cukup mengerti kalimat yang di ucapkan pria bernama Marcus ini. Kata-katanya tidak sulit, tetapi mengandung arti yang tidak Kibum pahami. Oh, Kibum juga belum menyebutkan namanya, bagaimana orang ini bisa tahu begitu saja? Kibum mengecek bajunya, siapa tahu ada nametage yang tersangkut, setelah di cek tidak ada sama sekali benda yang sedang di carinya.

"Kau tahu namaku?" Seseorang bernama Marcus itu hanya mengangkat bahu tak acuh. Dari sela bahu Marcus, Kibum bisa melihat senja yang sudah mulai menghampiri. Kibum mengangkat lengan kanannya dan melihat jam sudah setengah lima sore, saatnya ia harus pulang.

"Sebaiknya aku pulang." Gumamnya sambil mengantongi koin temuannya di dalam saku celananya. Saat ia akan mencari keberadaan Marcus tadi, orang itu sudah tidak ada. Kibum menelusuri sekelilingnya, siapa tahu menemukan siluet orang itu yang ternyata pergi lebih dahulu darinya, tetapi tetap tak ada. Kibum mengambil napas. Ia cukup terkejut dengan berbagai keanehan yang di terimanya. Tak ingin terlalu peduli toh semua sudah terjadi, Kibum segera mengangkat kakinya pergi dari sana.

.

.

.

.

.

.

.

End or TBC?

Eh, malah apdet ff baluuuu...