NARUTO©MASASHI KISHIMOTO
PREGNANT?
~Tori Piya~
Warning:
OOC, Litte Typo(s), AU, Sho-ai, MPreg, Alur ngebut, Singkat, Padat, & Gaje ,dll, dsb, dkk
DON'T LIKE, DON'T READ!
Don't say 'Yaakkss!' if you read this story. Cause, OverlyPervySasuke X OverlyGirlyNaruto!
1st Month
HOEEEK!
HOEEEK!
HOEEEK!
Seorang pemuda berambut pirang cerah tengah memuntahkan semua isi perutnya ke dalam lubang kloset. Perutnya sering terasa mual dan kepalanya terasa begitu pening. Dan seorang pemuda lain berambut biru gelap tengah memijit-pijit tengkuk si pirang. Gurat kekhawatiran tak mampu hilang dari wajah tampannya yang sempurna. Entah sudah berapa kali dalam seharian ini Uchiha pirang kesayangannya muntah-muntah. Membuatnya semakin panik saja.
"Ayolah Dobe, kita pergi ke dokter saja!" bujuk sang suami pada sang 'istri' tercintanya.
"Tidak mau, Teme! Sudah ku bilang aku baik-baik saja. Aku hanya masuk angin biasa. Badanku juga cuma PEGAL. Aku hanya SEDANG STRESS." Tolak si pirang dengan nada yang begitu kesal.
"Tidak ada salahnya dicoba dulu, siapa tahu dugaanku benar." Rayu Sasuke yang tetap tak mau kalah.
"Dugaan apa? Dugaan kalau aku hamil? Mana mungkin Teme, aku ini laki-laki." Ujar Naruto mulai EMOSI.
"Pokoknya kita ke dokter sekarang!" ujar Sasuke sembari coretmenyeretcoret menggandeng orang terkasihnya.
_At the Hospital_
"Tuan Uchiha Naruto, selamat. Anda positif hamil." Ucap sang dokter berambut perak sembari membenarkan letak kacamata yang bertengger manis di hidungnya.
"APAA?" pekik kedua pasangan Uchiha muda itu. Tapi yang membedakan, Naruto terpekik kaget, sedangkan Sasuke terpekik karena senang.
"Benar 'kan, Dobe? Feeling seorang ayah takkan pernah salah." Ujar Sasuke sembari tersenyum senang.
"Ya Tuhan." Gumam Naruto
2nd Month
"Teme~" panggil Naruto manja pada Sasuke yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Hn?" gumamnya yang masih tak bergeming menatap layar laptop yang menyala dan menyebarkan elektron-elektron yang menyebabkan radiasi yang bisa merusak mata.
"Teme~"
"Hn?"
"Teme sayang~"
"Hn?"
"Apa Dobe?" tanggap Sasuke sebal dan langsung menatap jengkel ke arah Dobenya.
"Aku ingin sesuatu."
"Kau pikir ini sudah jam berapa? Ini sudah hampir tengah malam."
"Bayi kita ingin ramen~" pinta Naruto sembali tersenyum manis ke arah Sasuke.
"Bukannya kau yang mau, hm?" Tanya Sasuke sembari melepas kacamata anti radiasi yang ia kenakan sedari tadi.
"Tidak boleh! Ramen bukan makanan bergizi!" tolak Sasuke tegas.
"Oh, ayolah Teme~" Rayu Naruto dengan memasang wajah sayunya.
"Tidak!"
"Ayolaaaah~"
"Huuuh baiklah." Akhirnya Sasuke menyerah. Ia tak mampu melawan pesona seorang Uzumaki –ralat- Uchiha Naruto.
"Yeeyy, Teme baik." Sorak Naruto dan langsung menghambur ke arah Sasuke.
"Iya iya." Jawab Sasuke ogah-ogahan.
"Jangan lupa Mangga, jeruk, es krim, dan…"
"Woow, banyak sekali?"
"Dan juga tomat!"
"Tomat? Dia benar-benar anakku." Ucap Sasuke.
Dan pergilah seorang Uchiha Sasuke ke tempat tujuan yang entah masih buka atau tidak saat tengah malam begini. Sorang diri, dengan mata yang mulai mengantuk, dan badan yang lelah karena terus menyelesaikan pekerjaan. Seorang suami yang baik, bukan?
3rd Month
"Teme~ Kok aku semakin sering mual ya?" Tanya si pirang bermata biru yang telah selesai dari acara muntahnya kepada Sasuke yang otomatis selesai juga dari acara memijit tengkuk 'istrinya'
"Kau sudah minum vitamin B6-nya?"
"Belum. Pasti pahit. Lebih baik aku makan yang banyak saja biar tidak mual." Celetuk Naruto asal.
"Solusi seperti apa itu? Coba lihat, badanmu mulai gemuk." Ucap Sasuke sembari memperlihatkan tubuh Naruto kepada Naruto sendiri melalui cermin kamar mandi yang lumayan besar.
"Kau sudah tidak cinta padaku?" Tanya Naruto yang memasang wajah sedihnya.
"Te-tentu saja tidak. Aku akan selalu mencintaimu."
"Benarkah? Kalau begitu aku minta yoghurt rasa jeruk, sekarang!" perintah Naruto seenak udel yang sebentar lagi bakalan bodong.
"Cih, mendokusai."
4th Month
"Teme~ Kok perut dan dadaku jadi sering gatal ya?" Tanya Naruto polos sembari menggaruk-garuk perutnya.
"Itu tandanya bayi di perutmu mulai berkembang pesat, bodoh!" jawab Sasuke ringan sembari mengganti-ganti chanel televise yang ada di ruang keluarga.
"Kalau perut iya, tapi kalau dada?"
"Aku baca di artikel, kalau orang hamil dadanya akan membesar. Mungkin karena itu. Kulitmu terasa gatal karena terus tertarik dan melar." Ucap Sasuke yang juga belum yakin dengan pendapatnya sendiri. Membuat mereka berdua bingung dengan pikirannya masing-masing.
'Kalau dada ini membesar …' Batin Naruto.
'…dia akan jadi semakin seperti perempuan. Oh, Dobeku." Batin Sasuke.
Meskipun berada dalam pikiran mereka masing-masing, tapi pembicaraan mereka tetap saja nyambung. Benang merah mereka ternyata juga berfungsi sebagai alat telepati.
"Teme?" ucap Naruto tiba-tiba.
"Ada ap-"
HOEEEK!
Naruto sukses memuntahkan makan malamnya ke baju Sasuke. Mungkin tempat paling dekat yang enak untuk dimuntahi.
5th Month
"Teme~ Coba pegang!" ucap Naruto sembari membawa tangan Sasuke untuk menyentuh perut buncitnya.
"Dia bergerak?" Senyum bahagia tak mampu di sembunyikan dalam wajah tampannya.
"Sebenarnya sudah dari bulan kemarin, tapi sekarang jadi semakin lebih sering. Rasanya lucu." Naruto terkikik dengan gerakan sesuatu yang ada di dalam perut buncitnya. Menambah kesan 'cantik' pada dirinya yang tengah mengandung. Membuat Sasuke semakin dan semakin terpesona kian dalam. Dikecupnya bibir merah menggoda yang selalu menyunggingkan senyuman paling menawan di seluruh dunia.
"Terima kasih, sayang." Bisik Sasuke pada kekasih hatinya.
"Berterimakasihlah pada Tuhan, Teme. Dia yang menganugerahi kita seorang bayi. Dia pasti memberikan keajaibannya karena kau tulus mencintaiku. Meskipun kau tahu aku tidak bisa memberimu keturunan." Ujar Naruto begitu lembut. Dan dibalas dengan anggukkan lembut dari Sasuke. Menimbulkan kesan nyaman satu sama lain.
"Besok jadwal berkunjung ke dokter kan?"
"Iya."
"Baiklah, sekarang kita tidur saja." Ajak Sasuk dan menggandeng Nauto menuju kamar mereka berdua.
6th Month
"Teme~ Ayo kita jalan-jalan keliling taman. Mumpung ini hari Minggu." Ajak Naruto pada suami tercintanya.
"Malas, Dobe." Tolak Sasuke yang masih bersantai-santai di kursi malas kesayangannya.
"Ayolah Teme, dokter bilang aku harus sering berjalan-jalan kalau mau melahirkan normal." Rengek Naruto.
"Iya iya baiklah, Dobe. Ayo!" Sasuke menggandeng mesra tangan Naruto. Membawa ke dua tubuh itu menuju taman yang begitu indah.
"Pokoknya di taman nanti, aku ingin makan es krim rasa jeruk. Dua cone!" ujar Naruto antusias.
"Terserah kau saja, Nyonya."
7th Month
"Dobe, aku membaca suatu artikel tentang kehamilan." Ucap Sasuke dengan ekspresi coretmesumcoret yang susah diartikan.
"Oh ya? Apa isinya?" Tanya sang 'istri' penasaran.
"Katanya, saat usia kehamilan memasuki tujuh bulan, kau harus sering melakukan hubungan suami-sitri, katanya sebagai olah raga dan terapi sebelum melahirkan. Untuk memperkuat kandungan." Terbongkar sudah ekspresi coretmesumcoret yang susah diartikan tadi.
"Ta-tapi, Teme…"
"Aku sudah puasa lumayan lama. Lagi pula aku ingin mencoba dada barumu. Oh God, kau terlihat semakin sexy saja." Ujar Sasuke-Teme blak-blakan.
"Teme mesuuuum!" Teriak Naruto dengan wajah merah padam ketika Sasuke menggendongnya masuk ke 'sarang cinta' mereka berdua.
Dan desahan serta erangan terdengar dari arah ruangan yang mereka gunakan untuk kau-tahu-apa.
8th Month
"Bulan depan ya?" ucap Sasuke sembari menatap ke arah kalender rumahnya.
"Iya, aku jadi deg-degan. Kau akan selalu berasamaku saat aku melahirkan 'kan?" Ujar Naruto.
"Perlengkapan bayi sudah siap. Asuransi kesehatan siap. Asuransi pendidikannya juga sudah siap. Semuanya beres." Ucap Sasuke semangat.
"Hey hey, kau terlalu jauh memikirkannya. Kau begitu senang sekali ya?"
"Tentu saja, dia anak pertamaku. Bagaimana tidak senang?"
"Haha, aku tahu kok, aku juga senang~" Naruto tengah merajut sebuah sweeter biru muda berukuran mungil untuk si jabang bayi.
"Daripada aku tidak ada kerjaan, lebih baik kita 'olah raga' saja, Dobe." Ajak Sasuke santai. Sedangkan yang diajak, mukanya otomatis menjadi merah padam.
"Teme jeleeek!"
9th Month
"Jangan khawatir, Teme. Kami pasti akan baik-baik saja." Ucap Naruto yang berbaring di sebuah kasur trolly dan menggenggam tangan suaminya.
"Aku yakin itu. Maafkan aku, Dobe. Aku tidak diizinkan menemanimu di dalam. Kau pasti kuat."
"Terima kasih."
Seorang pasien berambut kuning cerah tengah dibawa masuk ke dalam ruang bersalin. Ketika ruangan itu di tutup, hawa mencengkram mulai menyebar. Seluruh keluarga Uchiha dan Namikaze-Uzumaki tengah berkumpul di lobi rumah sakit. Menantikan lahirnya putra, cucu, sekaligus keponakan pertama mereka. Lama ruangan itu tertutup dan menimbulkan suasana yang menegangkan, hingga suara tangis bayi membuyarkan semua itu.
OEEEKK
OEEEKK
"Lahir, anakku lahir. Ayah, Ibu, putraku telah lahir." Ujar Sasuke girang sembari memeluk kedua orang tuanya. Kegembiraan yang tak ia sangka-sangka sebelumnya begitu meluap-luap.
"Tuan Uchiha Sasuke?" panggil seorang perawat cantik berambut merah jambu.
"Ya? Saya sendiri." Tanggap Sasuke sembari mendekat ke arah perawat tadi.
"Selamat, bayi anda laki-laki. Silakan masuk." Ucap sang perawat ramah.
"Terima kasih."
Sasuke tercengan melihatnya. Sebuah pemandangan yang menampakkan keindahan. Seorang Uchiha Naruto tengah menggendong seorang bayi mungil berambut hitam kebiruan. Menampakkan sosok seorang ibu yang penuh akan kasih sayang pada anaknya. Kesan lembut dan damai terpancar ke sekitarnya. Membuat Sasuke merasa bertambah bahagia. Hingga objek yang dipandangi tadi menoleh.
"Ayah?" panggi Naruto.
'Ayah'. Sebuah panggilan yang tidak terlalu diinginkan lagi oleh Sasuke setelah menetapkan untuk bersama dengan Naruto dalam sebuah ikatan suci. Sebuah panggilan yang tadinya hanya sebuah angan-angan baginya. Sebuah panggilan yang kini ia anggap sebagai keajaiban Tuhan padanya. Sebuah panggilan yang akan menemani hari-harinya. Sebuah mimpi yang telah menjadi kenyataan.
"Terima kasih, Ibu." Ucap Sasuke penuh haru dan langsung menghambur ke arah malaikat pirangnya. Setitik air mata sudah tak mampu ia bendung lagi. Dirinya terlampau bahagia hingga tak mampu berkata-kata.
"Tampan ya, seperti dirimu." Ucap Naruto terkikik geli. Kini, akan ada dua Sasuke yang menemani hari-harinya. "Rambut hitam kebiruannya, hidung bangirnya, kulit pucatnya, bibirnya. Semua mirip dengan– Hey, aku yang melahirkannya, tapi kenapa semuanya malah mirip denganmu?" Protes Naruto, membuat semua yang ada di dalam ruangan itu tersenyum geli.
"Dia sedang tertidur, mungkin…"
"Biru. Matanya biru, seperti ibunya." Potong si perawat berambut merah jambu tadi. "Aku tadi sempat melihat matanya, dan sepasang mata safir indah yang dimilikinya."
"Yeey, matanya mirip denganku." Ucap Naruto riang-tapi pelan- dengan perkataan sang perawat.
"Kita belum memberika nama padanya, Ayah." Kata Naruto pada Sasuke.
"Aku mau memberi nama…Yusuke. Uchiha Yusuke."
"Nama yang bagus, sesuai dengan Uchiha kecil kita yang tampan ini."
"Selamat datang di keluarga kami Yusuke." Semuanya tersenyum. Seorang anggota keluarga baru telah mereka dapatkan.
Dan hari-hari yang melelahkan pun akan dihadapi oleh Sasuke dan Naruto. Merawat seorang bayi yang akan tumbuh besar. Menjadi seseorang yang mereka harapkan kelak.
THE END
Snif! Snif! Snif!
Kok kaya ada bau gosong ya? Semoga gg ada yang nge-flame fic gaje beralur ngebut ini. (Amin)
Sesuai dengan permintaan para reader sebelumnya, nih aku bikin sekuel cerita gaje tempo hari. Cerita yang nggak kalah gajenya sama fic ini. Cerita dengan judul "Tidak Boleh, Dobe!". Mohon maaf apabila cerita tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pingin ngomong banyak lagi, tapi bingung apa yang mau diomongin*kicked*
Mmm, aku mau curcol aja deh. Aku liat di Chara List, kok ada nama 'Naruko. U' ya? apa bakalan ada Naruko yang bakalan jadi real chara di animenya? sudah ku duga, Naru itu cewe*ngeyel*
Yang mau baca silakan, yang mau review nggih monggo, yang mau nge-fave Alhamdulillah, yang mau nge-flam, jangan lupa bawa air biar nggak kebakaran dan bau gosong kaya tahu yang kemaren aku goring.
Uda aja ah, Special Thanks to aja deh:
Takeuchi Mihara
ThELittleOraNgE
muthiamomogi
Miichan94
Chiizuka Arahime
Chary Ai TemeDobe
Rosanaru
Pochi Yuna
Vii no Kitsune
Misyel
Fujoshi Nyasar
Chiraeru el Zuwet
zee rasetsu
Yanz Namiyukimi-chan
Cendy Hoseki
Yuuchan no Haru999
Lady Spain
Shiron-chan
Takazawa Kazuki
Sorayuki Nichan-Senbe
Vhie IkkY
Fuyuki no Wind
Fi Suki Suki
Semarang, 26 February 2011
00.00 p.m
