OM, TELOLET OM!
A Nijimura x Haizaki fanfiction
Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi
Indonesia!AU, Crack, supir bus!Nijimura, telolet lovers(?)!Haizaki
Summary: Haizaki rela berdiri di tepi jalan selama berjam-jam bukan karena tanpa alasan. Ini karena sangat ingin melihat supir sebuah bus yang monyong tapi ganteng.
Haizaki berdiri di tepi jalan, sebuah banner cukup besar dipegangnya, bertuliskan 'OM GANTENG MINTA TELOLET DONG'.
Yah, sebenarnya dia gengsi mau pegang beginian, tapi demi dinotis supir bus yang dicintainya, Haizaki rela.
Supir bus yang ia temui di terminal bus, beberapa hari yang lalu.
Monyong sih, mukanya nyebelin, tapi ganteng.
Dan sejak saat itu Haizaki mendadak belok, merasakan yang namanya cinta pada pandang pertama.
Memanfaatkan fenomena yang sedang ngetren, akhirnya Haizaki memutuskan untuk mengalahkan kegengsiannya dengan nekat berdiri di pinggir jalan, menantikan bus dengan supir kesayangannya lewat.
Bahkan ia sudah menghapal desain, plat nomer, merk bus, dan pukul berapa biasanya bus itu lewat dengan si om supir monyong yang mengendarainya.
Melirik jam tangannya—ah, seharusnya sebentar lagi lewat. Dengan antusias Haizaki memandangi jalanan, menantikan yang ditunggu-tunggu dengan mata berbinar (tidak usah dibayangkan bagaimana wajahnya saat itu).
Dan setelah sekian lama menunggu...
.
.
.
Akhirnya...
.
.
.
"OM, TELOLET OM!" banner diangkat tinggi-tinggi meminta dinotis hingga akhirnya—
'Telolet telolet telolet telolet!'
—supir monyong tersebut membunyikan klaksonnya.
Yah, tanpa Haizaki ketahui, si supir sebenarnya juga menambatkan hatinya kepada bocah berandal tersebut sejak pertemuan pertama mereka di terminal. Karenanya, untuk kali ini saja, ia tak menolak untuk membunyikan klakson busnya.
Padahal ia selalu menolak ketika segerombolan orang memintanya membunyikan suara khas tersebut.
Dan reaksi yang ditunjukkan oleh Haizaki, sukses membuatnya hampir tertawa terpingkal-pingkal.
END
A/N. HAHAHAHAHAHAHAH MAafkan saya, gara-gara telolet ngetren, saya jadi kepikiran bikin beginian. Oke, ini ga jelas banget, saya pergi aja deh, bhay. *ngacir*
