Sunflower

A HunHanKai's story.

© Caruniaalf97


Sunflower atau Bunga Matahari itu Indah.

Apalagi ia ditemani oleh sang matahari yang sangat ia butuhkan,

Tetapi, matahari sangat besar..

Bisakah? Bisakah Bunga matahari itu menggapai cinta dari si Matahari?

Kupu-kupu juga butuh sang bunga.

Bisakah kau memilih, sunflower ku ?

Author POV

"Se.. S.. Sehun-sshi!" Sapa nya. Namja mungil yang sedang memanggil itu sekarang sedang dalam keadaan gugup. Badannya yang gemetaran dan mata bulatnya sedang memandang orang yang ia sukai. Bagaimana tidak? Sekarang ini ia sedang mencoba untuk mengungkapkan perasaanya pada namja yang benar-benar ia sukai.

"Ada apa Luhan-sshi?" Balas sang namja yang ia panggil Sehun. Oh Sehun nama lengkapnya, namja tampan penuh pesona ini lah yang sangat ia kagumi. Siapapun pasti jatuh cinta pada nya.

"Sehun-sshi, saranghaeyo" Akhirnya. Kalimat yang selama ini ia ingin ungkapkan terlontar dengan indah di mulutnya. Tapi bagaimana jawaban sehun ?

"Nado. Aku juga sangat menyukaimu Xi Luhan" Bingo! Sehunpun menerima nya. Menerima pernyataan cinta dari luhan. Wajah luhan yang awalnya seperti seorang manusia yang bertemu dengan hantu-pun menyunggingkan senyum simpul yang paling manis. Mungkin, bisa membuat orang yang melihatnya langsung mengidap diabetes *okey ini lebay*

Sehun pun begitu membalas senyuman luhan dengan wajah yang tidak kalah sumringah. Lalu, kesempan ini ia mulai memiringkan wajahnya dan mulai mendekati luhan.

3cm

2cm

1cm

Dan—

Drrttt… Drrrrttt…

Sehun POV

Drrttt… Drrrrttt…

Oh Ayolah~ kenapa disaat seperti ini? Kenapa disaat seperti ini ponsel ku berdering?

"Yeoboseyo?"

"…"

"Aku tidak Tahu, coba Tanya pada kris hyung"

"…"

"OK. Arrasseo"

Ku tutup iPhone putih ku dengan sedikit rasa kesal. Oke, kembali dengan Luhan

"Luhan~a. Maaf tadi aku agak lancang" Sebenarnya bukan itu maksud ku. Hanya ingin memperbaiki keadaan saja dan berubah menjadi innocent didepannya. Bagaimana tidak? Aku harus menahan malu karena Chanyeol gila sudah mengganggu momentku. Tapi, wajahnya lucu sekali. Seperti anak kecil saja kalau ia sedang tersipu. Kulihat ia juga salah tingkah

"Gwenchana sehun-sshi. Mungkin belum saatnya"

"Jangan panggil aku seperti itu. " Kutatap mata bulatnya dan ku usap lembut pipi mulusnya

"Lalu?"

"hmm.. panggilan apa yah yang bagus?" Benar juga yah, aku dan dia harus mempunyai nama panggilan saying.

"Se..sehun..nie?"

Luhan! Plis! Wajah mu itu loh! Jangan membuat ku seperti macan kelaparan deh. STOP menggunakan ekspressi-ekspresi imut kayak gitu. Bisa-bisa aku meleleh ditempat ini juga!

"nde. Panggil aku sehunnie"

-Skip Time-

SEHUN POV end

Matahari yang sudah menampakkan sinar cerah nya dan cahaya nya memasuki sebuah kamar yang didalamnya terdapat namja cantik yang mungil dengan beberapa bunga matahari yang menghiasi jendela kamarnya.

"umhh" Namja itu mulai merengkuh dari tempatnya tanda ia akan bangun.

Eh, salah mungkin hanya mengganti posisi tidurnya. Atau mungkin hanya sebatas rengkuhan dari tidur nyenyaknya? Tidak tahulah…

Kriiinggg! Kringg!

Namun sebuah suara yang berasal dari jam wekernya lah yang harus membangunkannya.

Luhan POV

"umhh" Kurasa hari sudah pagi. Tapi aku masih ingin tidur dan bermimpi bersama dia. Aku sangat ingat bagaimana saat ia ingin menciumku namun ponselnya berdering! Ugh! Kesal ! Kesal! Gagal sudah aku ingin merebut ciuman pertamaku. Huft! Padahal kan tinggal sedikit lagii..

3cm

2cm

1cm

dan

Ku monyong-kan bibirku seakan2 didepanku terpampang sehun yang sedang ingin menciumku.

Kriiinggg! Kringg!

DUARR! PRANG!

"aiihh! Jinja! Weker tak tahu diri! Berani-berani nya kau mengganggu ciumanku!"

Kulemparkan saja weker tak tahu diri itu ke lantai dan lihatlah wujud nya…

Itu balasan untukmu karena sudah mengganggu mimpiku !

Tapi tunggu…

Hari ini kan hari senin. Aku—

"HUAAAHH! AKU TERLAMBAT!"

Dasar Xi Luhan PABO! Lihat weker yang keberapa yang kamu banting? God! Tolong selamatkan lah aku dari siksa hukuman akibat terlambat sekolah. Buru-buru ku mandi dan berberes-beres untuk menyiapkan diri kesekolah yang jaraknya cukup jauh dari apartermentku .

Xi Luhan, nama ku. Aku siswa pindahan dr china kelas 2 di SMA Yonsei, dan kalian harus tau! Aku adalah namchin nya Sehun. Dan selalu bangga akan hal itu. Namja yang sangat popular di sekolah, seorang ketua osis. Walaupun insiden memalukan terjadi saat aku menyatakan cinta pada nya. Tapi, taka pa lah. Aku sangat bangga menjadi namchinnya dan juga sangat MENCINTAINYA!

Drrttt… Drrrttt…

From : My sehunnie

Luhannie~ eoddie-yo. Aku kangen, ingin bertemu dengan mu. 3

Kubalas dengan cepat

To : My Sehunnie

Otw nihh. Nado :*

-Skip-

At SMA Yonsei

Hosh.. Hosh…

Akhirnya sampai juga. Dengan wajah penuh keringat, aku pun dengan Pede-nya memasuki sekolah dengan bangga dan riang Namun—

"YA!"

Ada quartet yeoja yang mencegat ku di lorong sekolah.

"Ada apa lagi Jessica-nuna?"

"AKU TIDAK MENYANGKA! KAU YANG DIPILIH OLEH SEHUN!" Krystal dengan frontalnya berkata seperti itu dihadapanku.

PLAKK

Tamparan itu, dia menamparku? Dia menampar siapa?

"YA! MEMANG KENAPA? AKU YANG DIPILIH OH SEHUN! AKU ADALAH NAMJA CHINGUNYAAAAA"

PLAKK

"Dasar namja tak tahu diri! Kenapa kau merebutnya? HAH? TAMPARAN ITU YANG PANTAS OLEH PENGHIANAT SEPERTI MU!"

Tess

Tess

Tess

Hiks

"LIHATLAH! AKAN KU BUAT KAU TIDAK AKAN PERNAH NYAMAN DI SAMPING SEHUN! "

Hikss

Air mata? Aku menjatuhkan air mata ku? Ya Tuhan, mengapa cobaan ini yang kau berikan kepada ku? Apa aku kurang patuh terhadapmu? Kenapa ini balasan untukku yang sudah susah payah untuk menjadi kekasih dari sehun.

Ku percepat langkahku sambil kututupi wajah ku. Entah kemana kaki ini membawa ku.

Hikss

Hikkss

"Kenapa semua nya jadi begini?"

Ternyata tubuh lemas ini sedang meringkuh kesakitan memegangi pipi nya yang merah hebat dan terdapat ceplak-an sebuah tangan sedang berada di salah satu sekat di WC Sekolah. Entahlah. Mengapa aku serapuh ini, aku ini NAMJA! Kenapa harus kalah dengan YEOJA! XI LUHAN PABOOO!

Entah sudah berapa lama aku meringkuh di tempat ini. Sangatlah lega ketika aku sudah menangis, kuberanikan diriku untuk keluar dari sini dan melihat keadaan diluar. Aku harap sehun sedang susah payah mencariku. Ku mulai membersihkan diriku dan menghapus semua air mata yang keluar dengan kasar dan sedikit merapihkan rambut ku.

Namun—

"Ada apa dengan pintu disini?"

"…"

"Hey! Apa diluar ada orang? "

"…"

"HEY! CEPAT BUKA PINTUNYA!"

BRAAKK BRAKK!

Ceklek

Pintunya terbuka namun—

Uwaaahhhhh

Greb

Dia..

Posisi apa ini?

Aku berada dipelukannya..

Siapa ini?

Hangat, sangat hangat.

"Maaf, bisakah kau melepas pelukan ku?"

Aku tersontak dan..

"Iya, iya maaf. " Kata ku sambil meminta maaf. Hey, tunggu dulu.. Dia kan—

"Jongin!"

"Sudah puas menangis nya tuan putri?"

To be continue...