"THE NEW GENERATION OF TROUBLE MAKER HOGWARTS"

( Generasi Baru Biang Onar Hogwarts )

Genre: Drama, Action, Sport, Humor, ada deh semua disini...
Disclaimer: Semua karakter Harry Potter dan semua hal yang berhubungan dengannya dimiliki tante Jo dan Warner Bros. Aku hanya tergoda oleh rasa penasaranku untuk mengetahui kelanjutan cerita ini….

Chapter 1

Menjelang subuh di sebuah bar kumuh di Charing Cross Road, London. Dua lelaki duduk di sudut dalam lindungan keremangan. Menanti.

"Akan ku hajar Mundungus Flatcher kalau dia tak punya alasan bagus membuat kita melewatkan semalaman ini seperti sepasang Gay." Kata Ron gusar sambil mengintip di celah jendela, berharap orang yang ditunggu segera menampakkan hidungnya yang bau.

Teman duduknya hanya mendengus kedalam cangir kopinya yang hampir dingin mendengar nada putus asa diantara kata-kata Ron.

"Harry, kenapa kau mau menemuinya malam ini disini? Ucap Ron ketika kawannya itu tak bereaksi seperti yang diharapkan. "Kau seorang Auror yang sedang di promosikan untuk jabatan kepala depertemen. Kenapa kau mau menemui pencuri bau itu di tempat kumuh seperti ini?"

"Sudah ku katakan Dung punya informasi bagus tentang penyelundupan ramuan berbahaya". Kata Harry kalem. "Dan kau pikir orang seperti Mundungus berani menampakkan diri di tempat-tempat terhormat seperti di Leaky Couldron?" Lanjutnya sambil menyeruput kopinya yang hapir habis dari gelas ketiga dalam satu tegukan.

"Oh, yang benar saja?" Keluh Ron sambil melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 04.10. "Hermione akan membunuhku kalau aku tak pulang tepat waktu besok pagi untuk mengantarkan anak-anak ke Stasiun. Dan ku pikir kau juga tak ingin merasakan kutukan kepak kelelawar Ginny kan?

Tiba-tiba pintu bar terbuka dan sesosok gemuk pendek berjubah abu-abu kumal masuk dan berjalan tergesa-gesa. Di depan meja bar dia berhenti sejenak dan pandangannya beredar ke seluruh ruangan lalu menemukan Harry dan Ron di sudut. Mundungus Flatcher segera mendekat bersama bau apak tembakau dari pipa besar di mulutnya. Tanpa basa-basi ia langsung duduk dihadapan Harry dan Ron.

"Maaf telah buat kalian menunggu terlalu lama...," Kata mundungus cepat-cepat. Tapi sebelum ia menyelesaikan ucapanya, Ron telah memotong.

"Dan Jika kau tak punya alasan bagus..." Kali ini Harry yang memotong ucapan Ron dengan mengangkat satu tangannya menyuruh Ron diam.

"Aku harus melepaskan diri dari beberapa orang yang membuntutiku." Lanjut Mundungus kesal. "Ku rasa mereka mata-mata."

"Jadi Informasi penting apakah yang membuat kami harus menunggu sebegini lama Dung?" Tanya Harry dengan nada datar tapi terdengar tegas dan berwibawa.

"Kalian tau Willy Widdershins? Dulu ayahmu pernah menangkapnya gara-gara membuat muntah beberapa toilet muggle." Kata Mundungus buru-buru sambil mengedikkan janggutnya ke arah Ron.

Ron dan Harry hanya manggut-manggut menerima informasi ini sambil mengingat nama Willy Widdershins. Harry ingat Umbridge pernah membicarakan tentang orang ini. Dulu ketika tahun kelimanya di Hogwarts karna Willy-lah Umbridge tau kalau Harry dan kawan-kawanya sedang membentuk LD.

"Sekarang ia bergabung dengan mafia Muggle dan sedang merencanakan untuk menyelundupkan ramuan berbahaya ke Hogsmead." Mundungus melanjutkan. "Ramuan ini menyebabkan efek yang aneh jika di konsumsi. Mereka bilang, muggle biasa menyebut ramuan itu dengan sebutan Narkoba. Tapi aku tak tau seperti apa bentuk barang-barang itu. Aku sendiri belum pernah melihatnya"

Harry dan Ron tetap diam mencerna informasi yang membingungkan ini. Ron sama sekali belum pernah mendengar tentang Narkoba. Tapi Harry yang pernah hidup dengan kalangan muggle tentu saja pernah mendengarnya walau ia juga belum pernah melihatnya.

"Kalian tau?" Lanjut Mundungus ketika di lihatnya Harry dan Ron belum juga bereaksi. "Hogsmead adalah tempat yang sangat strategis untuk mengedarkan ramuan ini kepada murud-murid Hogwarts jika mereka berhasil menyelundupkannya. Dan aku mendengar bahkan pemerintah muggle pun menyatakan perang secara besar-besaran kepada para pengedar ramuan aneh ini." Kata Mundungus cepat-cepat dengan suara sangat pelan sehingga hanya mereka bertigalah yang bisa mendengarnya.. Sesekali ia melirik ke meja-meja di sekeliling mereka.

"Apakah kau juga tau ada orang lain yang terlibat dalam rencana ini selain Willy?" Tanya Harry setelah hening beberapa saat.

Mundungus tampak berpikir sejenak. Rupanya dia sangat berhati-hati menyempaikan informasi ini dan memilih kata-katanya dengan tepat.

"Aku tak tau apakah ada penyihir lain yang terlibat Arry. Tapi yang jelas, Willy tidak bisa menjalankan rencanaya ini sendiri. Kalau dia tidak bersama penyihir lain sekarang, tentu ia sedang merencanakan untuk merekrutnya." Kata Mundungus masih berusaha melirik panik kemeja-meja disekitarnya.

Harry dan Ron bertukar pandang sejenak. Mereka tau informasi ini sangat penting karena ini menyangkut keselamatan murid-murid Hogwarts. Bukan hanya karena tiga anak Harry dan dua anak Ron kebetulan sedang bersekolah disana sekarang, tapi menurut berita-berita muggle yang sering diikuti Harry, efek narkoba bisa sangat berbahaya bagi saraf-saraf manusia. Dan biasanya para pengedar narkoba ini mengincar kalangan anak muda dan pelajar yang masih rentan terhadap pengaruh di dalam lingkungannya.

"Baiklah Dung," Kata Harry kemudian. "Kami akan menindaklanjuti informasi ini. Apakah ada yang lain yang ingin kau sampaikan?

"Tentu." Sahut Mundungus cepat-cepat. "Seperti yang telah kita sepakati Arry. Kau bilang kau akan memberiku imbalan kalau aku bisa membantumu dengan memberimu sebuah informasi penting. Dan aku ingin kalian berdua mengurus barang-barangku yang telah disita Arthur minggu lalu."

Ron menyeringai sinis.

"Ayahku tak akan mengembalikan apapun yang telah ia sita sebelum semuanya bisa di buktikan dalam pengadilan Wizengamot." Kata Ron sambil mencibir.

Wajah Mundungus terlihat seperti habis dihantam Bludger.

"Maaf Dung, aku terpaksa tak bisa mengabulkan permintaanmu yang itu." Sahut Harry kemudian

"Tapi..." Kata Mundungus dengan ekspresi putus asa.

"Jangan khawatir Dung," Lanjut Harry. " Aku bisa menawarkan imbalan lain.

"Bagaimana kalau kami mencarikanmu seorang pengacara hebat untuk sidangmu nanti? Lanjut Ron tampak antusias.

Mundungus tidak sepenuhnya setuju dengan imbalan yang Harry dan Ron tawarkan. Karena walaupun ia akan punya pengacara hebat yang mungkin dapat membantunya lolos dari kasus penyelundupan barang-barang curian, dia tetap ragu kalau dirinya akan punya cukup galeon untuk membayar si pengacara nantinya. Tapi ia tidak punya penawaran lain yang lebih masuk akal sebagai imbalan atas informasi penting yang telah ia berikan itu.

Akhirnya setelah dijanjikan bahwa seluruh biaya pengacara akan di tanggung Depertemen Auror, Mundungus menyerah dan setuju.

"Nah, baiklah Arry, Ron. Ku pikir aku tak bisa lama-lama di sini. Ada hal lain yang harus ku kerjakan soalnya." Kata Mundungus sambil bangkit dari kursinya dan menyalakan pipa tembakaunya yang mengirimkan bau apak ke seluruh ruangan.

"Ku harap bukan sesuatu yang akan membuatmu menghadapi tuduhan lain Dung!" Seru Ron sambil menguap dan menggeliat di kursinya.

Mundungus berbalik dan melangkah pergi di tengah kepulan asap.

"Nah beres." Kata Harry kemudian. "Sebaiknya kita segera pulang kalau tak mau anak-anak kita meledakkan Hogwarts Express karena marah kita tidak bisa mengantarnya ke stasiun Kings Cross Ron."

"Ku pikir aku lebih mencemaskan reaksi Ibu mereka." Sahut Ron putus asa.

Harry meletakkan beberapa keping galeon di meja lalu bangkit dan memakai mantelnya. Mereka berdua segera keluar dari bar dan langsung di sergap oleh hawa dingin udara subuh itu.

"Sampai ketemu di peron sembilan tiga perempat jam setengah sebelas nanti kalua begitu Harry." Kata Ron. "Ku harap kita tidak akan bertemu Malfoy disana." Tanpa menunggu jawaban dan dengan putaran anggun Ron ber disapparate meninggalkan bunyi pop pelan. Harry melakukan hal yang sama sedetik kemudian.

ooo O O O oooo