Cast: BTS member and other
FF ini pernah di post dengan cast Chanbaek oleh saya sendiri namun telah saya hapus dari peredaran.
FF ini dibuat berdasarkan novel teenlit Chocoluv by Ninit Yunita namun ada beberapa kejadian serta perbedaan dalam cerita ini. Terimakasih atas perhatianya ..
Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
Kringggg!
Kringggg!
Suara jam weker itu terdengar keseluruh penjuru kamar namun sayangnya sosok yang bergelung selimut itu tidak berniat untuk bangun atau sekedar bergerak untuk mematikan jam tersebut.
Kringg!
Kringgg!
"Astaga Kim Seokjin !"
Terdengar sebuah perkikan lebih nyaring dari jam weker itu, terlihat seorang wanita paruh baya mendekati sosok yang masih bergelung dalam selimut tersebut.
"Kim Seokjin bangun! Mau sampai jam berapa kau bermalas-malasan hah?" ditariknya selimut yang menggulung sosok tersebut, namun sosok bernama Kim Seokjin itu tidak bergeming malah semakin merapatkan pelukan terhadap gulingnya .
Plakk!
Sebuah pukulan mendarat mulus dipantat Seokjin.
"AAARHTTT EOMMAA!" sepertinya pukulan tadi berhasil membuat Seokjin bergerak , ah tidak hanya bergerak tapi juga terbangun dari tidurnya.
"bangun nona Byun lihat matahari sedari tadi telah mengejekmu"
wanita paruh baya itu melipatkan tangan diddepan dadanya.
"Aishh aku tidak peduli eomma! Ini hari minggu kenapa kau membangunkan tidur cantik ku yang sangan jarang aku dapatkan!"
Seokjin kembali menarik selimut untuk menutupi badanya dan kembali memejamkan mata.
Plakk! Sebuah pukulan kembali mendarat mulus di pantat Seokjin
"eommaa! Iya iya aku akan bangun sekarang" Seokjin pun mendudukan dirinya diatas kasur sambil memebenarkan tatanan rambut panjangnya yang berantakan.
"anak pintar. Mandilah setelah itu turun dan sarapan appa dan eomma menunggumu di bawah" wanita paruh baya tersebut pun meninggalkan kamar putrinya.
Seokjin masih terlihat mengumpulakan nyawanya diatas kasur. Dia meraih handphone yang berada di meja kecil samping kasurnya dan mengecek Hp tersebut. Terlihat beberapan pesan kakao dari kedua sahabatnya yang mengajaknya hangout hari ini tetapi, Seokjin terlihat sedang malas dan dia pun menolak ajakan kedua sahabantnya itu, hingga sebuah pesan kakao yang baru saja masuk membuatnya tersenyum lebar.
"Morning sunshine :*" (from My Ken)
"Morning Ken"
Seokjin tak bisa menahan senyum lebarnya ketika membalas pesan dari sang namjachingu.
"kenapa hanya membalas dengan senyum? Aku memberimu emoticon kiss, harusnya aku mendapatkan kiss juga" (from My Ken)
Pipi Seokjin bersemu merah namchin nya ini selalu bisa membuat dirinya tersenyum walaupun meraka baru menjalin hubungan selama 5 bulan tapi Jinhun sudah merasa sangat menyayanginya, ah malah Seokjin merasa mencintainya.
"hehe maafkan aku ;) ini kiss untuk namja tampanku :*****"
"hahaha thanks sunshine, aku akan meminta yang asli sore ini " (From My Ken)
Seokjin membelalakan matanya membaca pesan dari Ken. Apa dia memiliki janji sore ini dengan Ken? Tapi, dia merasa tidak memiliki janji dengan siapapun termasuk namchin tampanya itu. Jika memang dia lupa untung saja ini masih pagi hari masih banyak waktu untuk bersiap hingga Ken menjemputnya.
"sore ini? Apa kita ada janji ? astaga aku lupa. Maafkan aku "
"hahaha aku ingin memelukmu saat ini. Kita tidak memiliki janji aku hanya ingin mengajakmu berkencan sore ini. Apa kau ada waktu?" (from My Ken)
Pipi Seokjin pun kembali bersemu merah. Oh astaga dia merasa sangat bahagia hari minggunya ini diawali dengan kejutan kecil dari namchinya.
"kau membuatku merasa jadi yeojachingu yang buruk karena melupakan janji . Tentu saja selalu ada waktu untuk mu Ken oppa "
"maafkan aku hahaha. Sebagai gantinya aku akan membelikan ice cream strawberry sepuasmu nanti . Aku akan menjemputmu jam 3 p.m. love you"
"hahaha kau memang yang terbaik oppa baiklah aku akan menunggu mu. Love you too :**"
Seokjin pun meletakan kembali handphone nya dan berjalan riang menuju kamar mandi sambil bersenandung kecil. Dia benar-benar merasa bahagia pagi ini.
Setelah mandi dan membereskan tempat tidurnya Seokjin pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju dapur. Dilihatnya kedua orang tuanya sedang bercengkrama di meja makan. Seokjin pun menghampiri keduanya.
"Pagi appa, pagi eomma" seru Seokjin seraya mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang, kau ingin sarapan apa? Ada roti panggang dan nasi goreng" seru eommanya
"hmm aku mau roti saja" Seokjin pun memindahkan roti panggang yang berada di tengah meja ke piringnya.
"Jika kau ingin pergi bersama teman-teman mu hari ini minta mereka menjemput mu. Tadi pak Shin memeriksa mobil mu dan sepertinya ini sudah jadwalnya untuk di service"
seru seorang lelaki paruh baya yang sedang menikmati kopinya yaitu appa Seokjin.
"oh aku tidak ada akan menggunakan mobil hari ini dan aku akan pergi bersama Ken jadi dia akan menjemput dan mengantarku kembali kerumah" seru Seokjin
Kedua orang tua itu hanya mengangguk mereka mengetahui siapa Ken karena Seokjin sudah mengenalkan Ken pada orang tuanya. Seokjin dididik untuk mengenalkan semua teman dan orang yang terdekatnya pada orang tuanya karena mereka tidak mau Seokjin memilih teman yang salah dan juga membawa pengaruh buruk baginya. Walupun orang tua Seokjin orang yang sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan untuk menghabiskan waktu bersama Seokjin untuk sekedar bertukar cerita. Ya, mereka tidak ingin Seokjin tumbuh hanya dengan kasih sayang materi, walaupun sebenarnya mereka memang jarang dirumah tetapi untungnya Seokjin bisa mengerti dan tumbuh menjadi anak yang pengertian.
Setelah sarapan mereka pun duduk di ruang keluarga untuk bertukar cerita. Seokjin akan menceritakan bagaimana hari-harinya di kampus lalu eomma Jinhun akan bercerita bagaimana tingkah unik para pelanggan di butiknya dan appa Seokjin akan bercerita bagai mana perkembangan yang dilaami oleh perushaannya. Tak terasa hari mulai siang Seokjin pamit untuk mempersiapkan keperluanya untuk pergi bersama Ken sore nanti.
Apakah kalian berfikir ini masih terlalu siang untuk berisap-siap? Tapi untuk Seokjin ini sudah waktunya untuk dia bersiap- siap karean sifat plin-plan nya Seokjin membutuhkan waktu yang lama umm ralat tapi waktu yang sangat lama untuk bersiap-siap.
Seokjin memasuki kamarnya lalu membuka lemari pakaiannya. Dia terdiam melihat gantungan bajunya dia mulai bingung untuk memilih baju. Oh ayolah ini bukan kencan pertama Seokjin kenapa dia harus sebingung itu, ya Seokjin akan selalu bingung dan membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan sebuah pilihan. Seokjin mengambil peach dress sederhana dari lemarinya dan meletakan di atas kasur lalu Seokjin mengambil blazer berwarna cream dan meletakanya diatas kasur mengambil hotpants dan kaos putih nya dan meletakan diatas kasur. Setelah itu dia berdiri didepan kasurnya memperhatikan pakaian mana yang lebih cocok setelan blazer dan hotpants ataukah dress
Dress..
Blazer..
Dress..
Blazer..
Dress..
Blazer..
Terus begitu selama kurang lebih 30 menit Seokjin pun mengambil dress dan mencocokan di depan badanya lalu dia berkaca dan memperhatikan penampilanya dia kembali melirik pada blazer dan Seokjinpun memulai dilemanya lagi.
Dan pada akhirnya Seokjin menetapkan pilihan pada setelan blazernya. Dia berjalan menuju rak sepatu di sudut kamarnya. Ya Seokjin pun kembali terdiam melihat deretan sepatu dari mulai sepatu dengan model mewah sampai sepatu model sporty. Seokjin mengambil sneakers dan flat shoes.
Sneakers…
Flat shoes..
Sneakers..
Flat shoes..
Sneakers..
Flat shoes..
ya Seokjin kembali bergumam untuk menentukan pilihanya. Dan akhirnya Seokjin pun menjatuhkan pilihan pada flatshoes nya. Seokjin melihat kearah jam di kamarnya.
"Astaga sudah jam 2!" Seokjin pun segera masuk kekamar mandi.
Setelah mandi dan mengeringkan rambutnya Seokjin segera mengenakan pakaian dan sepatu yang telah dia persiapkan selama 2 jam tadi. Dan sedikin memoleskan makeup natural pada wajah cantiknya.
Seokjingadis 20 tahun dengan tinggi 160 itu memilki wajah manis dengan pandangan yang berbinar setiap melihat makanan, bibir bagian bawah yang tebal, pipinya yang sedikit chubby, rambut panjang sepinggang yang bergelombang, serta kulit putih yang mulus membuat para tertarik padanya hanya saja sifat Seokjin yang Plin-Plan tersebut membuatnya kesulitan mendapatkan pasangan.
Suga dan Jongkook para sahbat Seokjin itu selalu berdecak kagum bagaimana seorang Ken yang memiliki ketampanan luar biasa dan kepopuleran yang tidak diragukan itu bisa sangat sabar menghadapi perempuan Plin-plan seperti Seokjin. Ya, Suga dan Jongkook pernah bertanya kenapa Ken sangat sabra menghadapi Seokjin dengan sifatnya yang seperti itu dan dengan santainya Ken menjawab entahlah dan dia menganggap sikap Seokjin itu lucu.
Oh astaga bahkan Jongkook dan Suga yang notaben nya sahabat Seokjin sejak SMP sering sekali ingin melemparkan sesuatu didekat mereka ketika sifat plin-plan Seokjin mulai kambuh dan Suga merasa bahwa dibalik ketampanan dan kepopuleran Ken, otak Ken sedikit korslet .
Setelah selesai bersiap Seokjin pun mengambil HP nya dan memasukan nya kedalam tas kecil yang dia bawa. Seokjin menuruni tangga dan menuju ruang keluarganya dan ternyata dia melihat Ken sedang bercengkrama dengan Keduang orang tuanya.
"Ken oppa kau sudah datang?" kenapa tidak memanggilku?" seru Seokjin seraya menghampiri Ken dan duduk disampingnya
"Ini belum jam 3 dan aku berjanji untuk menjemputmu Jam 3. Yah ku kira tadi jalanan akan macet ternyata tidak, maka disnilah aku sampai di rumahmu jam 2.45" Ken tersenyum
"Karna oppasudah ada disini kita pergi sekarang saja, bagaimana?" ucap Seokjin sambil memegang lengan Ken.
Ken melirik pada jam tanganya.
"hmm baiklah kita pergi sekarang, paman, bibi aku izin mengajak Seokjin pergi bolehkah?" Tanya Ken sopan kepada kedua orang tua Seokjin yang duduk besebrangan dengan mereka.
"pergilah, ingat jangan pulang lebih dari jam 11 dan jaga dia" seru appa Seokjin.
"baik paman aku pasti menjaganya"
Ken pun perdiri lalu membungkukan badanya diikuti oleh Seokjin.
"eomma, appa aku pergi dulu" Seokjin melambaikan tanganya kepada kedua orang tuanya dan mengandeng Ken berjalan keluar rumahnya.
Seokjin menaiki mobil Zenvo ST1 milik Ken mobil yang hanya diproduksi 15 unit dan memiliki garansi seumur hidup. Kita dapat simpulkan bahwa Ken itu orang berada ralat melainkan orang serba ada.
"Jadi kita akan pergi kemana?" tanya Seokjin pada Ken yang sedang menyetir
"kita akan ke Bioskop katanya banyak film yang bagus bulan minggu ini" Ken masih fokus menyetir
Dan Seokjin hanya mengangguk. Seokjin tidak ingin terlalu banya bertanya atau mengobrol ketika didalam mobil dia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi. Bisa saja ketika mereka mengobrol akan terjadi perdebatan kecil dan mengakibatkan Ken kehilangan konsentrasi dan terjadi kecelakan Oh tidak Seokjin sangan tidak menginginkan hal itu terjadi. Walaupun sebenarnya hanya pikiran buruk Seokjin yah, dia mengingat dulu ketika masa SMA dia bersenda gurau bersama pacarnya ralat mantan pacarnya di dalam mobil dan mengakibatkan mereka hampir menabrak mobil didepan mereka karena tidak memperhatikan rambu lalulintas yang berubah menjadi merah.
Seokjin pun kembali mengingat masa SMA itu masa dimana dia pertama kali menjalani sebuah hubungan dengan lawan jenis walaupun bukan dengan cinta pertamanya tetap saja dia sangat bahagia saat itu berpacara dengan rapper underground pada masa itu pasti akan terdengar sangat keren, Namjoon nama mantanya tersebut. Ketika mengingat namanya Seokjin langsung menggelengkan kepalanya. Kenapa dia harus mengingat orang menyebalkan itu, pikirnya. Ken yang berada disebelah Seokjin hanya tersenyum sekilas melihat tinggkah kekasihnya itu.
Selain plin-plan Seokjin juga terkadang sering melamunkan sesuatu yang terkadang membuatnya tertawa, sebal, maupun menangis. Jangan anggap Seokjin itu gila hanya saja dia terlampau mempunyai imajinasi yang tinggi biasanya setelah itu dia akan menceritakan apa yang dia pikirkan kepada kedua sahabatnya namun sekarang bertambah dengan Ken sebagai pendengar.
Merekakpun sampai di sebuah mall Ken memarkirkan mobilanya lalu turun disusul oleh Seokjin.
"apa yang kau pikirkan tadi?" Tanya Ken seraya menggandeng tangan Seokjin.
"bukan apa-apa hanya hayalan ku yang menyeramkan dan aku tidak ingin mengingatnya" seru Seokjin.
Mereka berduapun berjalan menuju bioskop dengan bergandeng tangan. Sesampainya didepat booth tiket Ken bertanya pada Seokjin ingin menonton film Horor ataukah Action. Dan yang sepperti kita tahu Seokjin akan berfikir dan berfikir Seokjin itu sangat lama.
"hmm horror saja" seru Seokjin
"eh tapi action saja sepertinya akan seru"
"baiklah action saja" Belum sempat Ken berbicara pada penjaga ticket Seokjin telah memotongnya.
"horror sepertinya lebih menarik"
Ken menatap Seokjin dengan sabar.
"tapi action lebih seru.."
"jadi?" Ken tersenyum menatap Seokjin.
"Horror ya horror saja" seru Seokjin mantap.
"baiklah dua ticket untuk film Horr.."
"tunggu oppa!" Seokjin menarik lengan Ken.
"film action pemeranya sangat keren jadi sepertinya action saja" Seokjin nyengir dan Ken hanya tersenyum lembut. Dan tiba-tiba Seokjin teringat kata-kata Suga jika menonton film bersama pacar film horror lah yang terbaik
"dua tiket act.."
"dua tiket film horror" potong Seokjin. Ken kembali tersenyum terlihat petugas tersebut menggumamkan sesuatu.
Ken dan Seokjin pun duduk di sofa yang disediakan.
"filmnya masih sekitar satu jam lagi" seru Ken sambil menatap Seokjin.
"lalu kenapa oppa..?" Seokjin menatap Ken bingung
Terlihat Ken mengelus perutnya dan tersenyum kepada Seokjin. Seokjin yang mengerti maksud Ken hanya terkekeh pelan ternyata namja chingunya tersebut kelaparan.
"oppa tidak makan dulu sebelum kesini ?" Tanya Seokjin.
"oppa lupa, oppa hanya memikirkan agar tidak telat menjemputmu"
"dasar gombal, tapi ku juga sedikit lapar" seru Bekhyun sambil memukul pelan bahu Ken.
"hmm kau mau makan apa baby? Kau mau potato twist atau kita beli burger diluar ?" Ken bertanya pada Seokjin.
Oh tidak.. Ken kau melalukan kesalahan jika menyuruh Seokjin memilih makanan maka dia akan..
Potato..
Burger..
Potato ..
Burger..
Ken yang melihat tinggkah yeojachinggunya hanya tersenyum.
"bagaimana jika potato saja? Kita bisa sambil duduk disini. oppa akan membelikannya untukmu" ujar Ken.
Seokjin pun cepat mengangguk.
"baikalah tunggu disini baby" ujar Ken sambil sedikit mengacak rambut Seokjin.
"oppa!" Seokjin pun membenahin rambutnya dan mengedarkan pandanganya pada seluruh pengunjung bioskop.
Matanya tertuju pada satu sosok namja yang terlihat mengenakan ripped jeans hitam panjang dengan kaos putih dan jaket denim berwarna biru tua serta sepatu convers hitam yang melekat dikakinya, lelaki tersebut mewarnai rambutnya dengan warna merah muda namun tidak terlihat norak malah terlihat cocok. Seokjin menajamkan pengelihatanya dan GOTCHA! Dia mengenal sosok itu sosok yang tadi sempat melayang di pikiranya, Kim Namjoon.
Ingin sekali rasanya Seokjin beranjak dari kursinya itu ketika melihat Namjoon berjalan kearahnya sambil menyungging senyum lebarnya dan memperlihatkan lesung pipinya. Oh tuhan selamatkan Seokjin saat ini
"Hai"
Terlambat sekarang Namjoon telah duduk disamping nya.
"Tenang Seokjin tenang tarik nafas dalam-dalam keluar kan" monolog Seokjin dalam hati.
"hai Jin" sapa Namjoon lagi.
Seokjin hanya tersenyum itupun senyum terpaksa.
"sedang apa disini?" Tanya Namjoon.
"oh ayolah anak balita pun tahu jika pergi ke bioskop itu untuk menonton" Seokjin kembali bermonolog dalam hati.
"kalau aku akan menonton bersama yeojachingu , dia seorang Traine" jelas Namjoon
"astaga siapa yang bertanya pada manusia ini, sumpah aku tidak ingin tahu" Seokjin masih monolog dalam hati dia membalas semua perkataan Namjoon dengan senyum terpaksanya.
"aku dan dia sudah berpacaran hampir 4 bulan dan kemarin dia baru menyelesaikan ujian Bulanan nya dan dia akan segera debut"
"apa-apaan manusia ini? Kenapa dia menceritakan tentang pacarnya? Dia berniat membuatku cemburu? Oh tidak mungkin. Aku sudah memiliki Ken yang jauh lebih baik darinya" Seokjin hanya tersenyum dan makin tidak ingin menanggapi perkataan sang mantan namjachingu.
Namjoon terus mengoceh dan Seokjin hanya tersenyum sampai sebuah pertanyaan dari Namjoon yang membuat Seokjin harus buka mulut.
"kau kemari bersama siapa?" Tanya Namjoon
"tentu saja dengan namjachingu ku" seru Seokjin dengan penekanan pada kata namjachingu.
"oh.. lalu kemana namjachingumu?" Namjoon menganguk dan kembali bertanya.
"disini.. namjachingu Seokjin ada disini"
.
.
.
.
.
tbc
maafkan jika typo bertebaran serta ejaan yang berantakan :(
mind to review?
thank you :)
