Draquill's note : Welcome to hell! *dijitak* Boong deng, cma bercanda, cuy.. Ralat deh, WELCOME TO MY FISRT FIC ! Sejak baca Naruto ep – 498 aq jdi demen banget ama MinaKushi jdi kepengen bikin ficnya. Truss... *drumroll mode on* jadi dech fic ini *gtu aja bangga bngt ya ?* hehehe... Maap klo di fic ini terlalu formal soalnya fic – fic yg aq bca slama ini semuanya formal *kcuali dialog – dialognya klo diperlukan, aq usahain biar bisa ada humor – humor dikit, ok?
Sebelum mulai, aq maw kasih beberapa warning yg berlaku bagi chapter – chapter lainnya dulu biar taw kira –kira bakal jadi fic yg gimana :
Non – AU : Adanya cma ide ninja, tpi pada dasarnya Naruto itu memang di dunia ninja :P Maap bagi penggemar AU, bakal diusahain biar ada ide AU *mudah – mudahan...*
Canon : Jelas, MinaKushi gitu looh !
OC : Bakal ada OC bikinanku asli. Nama – namanya ? *evil smirk* Liat aja sendiri ;P *nyolot bgnt sich lo!*
Pre – ep 498 : Memang ga begitu mirip sama aslinya tpi sekitar begitu dech ... hehe
War : PERANG ! Entah aq bisa bikin fighting – scene yg bagus ato nggak, aq butuh saran nnti
Blood : Dimana ada perang, disitu ada darah ! Wkwkwkwkwk... bagi yg trauma darah/takut darah silahkan melarikan diri sebelum meledak.
Nah, Enjoy ~
Hazel Dream
Prologue : Trading Fates
Uzumaki Keiro sedang bingung.
Negara aliansi Konoha menawarkan suatu tawaran demi kebaikan kedua negara maupun di dunia ninja. Uzumaki Mito sedang menunggu ajalnya, ia tahu ia harus mencari seseorang yang dapat menggantikannya menyimpan bijuu itu. Memang bisa ia mengirimkan salah satu shinobi terkuatnya, tetapi shinobi itu juga memerlukan chakra yang banyak untuk menahan bijuu didalamnya. Ia sudah berusaha mendiskusikan hal ini dengan Sandaime Hokage tetapi menurutnya Sandaime Hokage tidak banyak membantu kecuali untuk satu hal.
Mengirimkan anak perempuannya sebagai murid pindahan dan menukarnya dengan salah satu shinobi terkuat di Konoha.
Sebenarnya, ia sendiri berniat untuk menawarkan diri, tetapi Uzushiogakure masih membutuhkan pemimpinnya dan istrinya sudah lama tiada untuk menjaga anak – anaknya. Sekilas ia berpikir bahwa mengirim anak perempuannya mungkin memang solusi yang terbaik karena chakranya yang sedari awal memang paling istimewa dan kekuatan chakranya cukup kuat untuk menahan bijuu itu. Ada kemungkinan besar juga bahwa apabila anak perempuannya tinggal cukup lama di Konoha mungkin Uzumaki Mito dapat menggantikan peran ibu bagi putrinya untuk sementara waktu, dengan demikian dia lebih bisa mengurangi sisi tomboynya karena tidak pernah dididik oleh sang ibu. Atau memiliki teman yang lebih banyak ketika tiba di Konoha.
Mungkin Keiro tidak akan selalu berada di sisinya lagi tapi ia masih bisa mengunjungi Konoha sewaktu – waktu ia bebas atau acara tertentu. Atau... aku mengirim Koujiro untuk menemaninya. Mm... tidak, tidak.. ia masih harus menyelesaikan misi itu... Mungkin dia harus membiarkan anak perempuannya sendiri, lagipula pasti ia bisa menemukan teman baru di Konoha.
Sekarang masalah utamanya adalah, bagaimana cara membujuk putrinya untuk pergi ke Konoha tanpa paksaan untuk menjadi jinchuriki Kyuubi selanjutnya?
Keiro berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah jendela dibelakangnya, menatap anak perempuan berambut merah sedang mengajak anak laki – laki berambut merah yang lebih tua darinya untuk bertarung lagi.
Suara anak perempuannya terdengar jelas sampai ke gedung tempatnya berpijak, "Koujiro nii – san, ayo bertanding lagi denganku! Kali ini aku harus menang!" ujar anak perempuan berambut merah itu sambil menarik – narik jubah Koujiro yang terus berjalan ke arah pintu masuk gedung itu. Koujiro hanya tersenyum, "Aku malas, lagipula aku baru saja pulang dari misi yang diberikan Tou – san, dengan cara inikah kau menyambutku, 'Shina?"
Anak perempuan berambut merah itu hanya mendengus, "Ayolah, ya ya ya ? Sekarang aku sudah bisa menggunakan Mizu – bunshin seperti Aniki! " pintanya. Koujiro berhenti sejenak dan menggelengkan kepalanya, "Kau tahu? Kamu itu benar – benar keras kepala!" Akhirnya Koujiro mengangkat tangannya, pertanda kekalahan "Baiklah – baiklah, akan kulihat tapi setelah aku selesai melaporkan misiku pada Tou – san. Oke?" Anak perempuan berambut merah itu langsung mengangguk dengan bersemangat dan berjaln kembali mengikuti Koujiro.
Keiro tersenyum, putrinya mewarisi sifatnya yang keras kepala. Mungkin Koujiro tidak menyadarinya tetapi ia juga sama keras kepalanya dengan adiknya. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari luar pintu ruangannya.
Mungkin aku perlu berbicara dengan Hiruzen lagi...
...begitukah ?
... akademi ...
... Mito – sama ... ?
Biarkan...
... terima ?
Mengapa tidak ... ?
...tidak tahu...
...tunggu...
...dirahasiakan...
Kalau itu mau Anda...
Draquill's note : Sori kalo chapter ni pendek banget, namanya jga prologue... Gimana bagus, aneh, jelek, terlalu misterius, ga jelas? *grogi berat* Kayaknya ad yang kurang tpi nnti malah jdi spoiler... jdi bagian itu dihapus hehehe...
Knapa aq tulis Uzumaki di depan ? Soalnya aq ngikutin kebiasaan org Jepang yg nulis nama belakang di depan nama panggilan hehehe.. Jdinya Uzumaki Keiro
Diusahain chapter 1 lebih panjang ;P Semua kritik/saran semua diterima! Now, press the 'review this chapter' button?
