Be Your Galaxy

Cast: Kim Taehyung, Jeon Jungkook

Genre: Romance, Hurt/Comfort

Rated: M

I own nothing except the story line


Prologue

.

.

Jeon Jungkook. Pemuda berumur 25 tahun yang baru saja lulus dari sekolah keperawatannya. Awalnya ia merasa begitu senang karena bisa keluar dari semua masalah perkuliahannya, ia pikir dirinya sudah bebas. Tetapi sebulan setelah kelulusannya, Jungkook baru menyadari, dunia yang dimasukinya kali ini jauh lebih berat.

Jungkook tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.

Awalnya orangtuanya memang tidak memaksa Jungkook untuk segera mencari pekerjaan, namun melihat bagaimana sulitnya kedua orangnya mencari uang, Jungkook merasa bersalah.

Namun tetap saja, ia sudah mencoba segala cara dan hasilnya nihil. Tidak ada satu rumah sakitpun yang menerimanya.

Nafasnya berhembus pelan, kepalanya mendongak memandang langit yang mendung. Sepertinya akan turun hujan, pikirnya.

Selama seharian ini, ia menempelkan brosur dirinya di segala tempat yang ia lalui. Brosur tentang dirinya yang membutuhkan pekerjaan yang berisi segala biodata dan keahliaannya serta nomor ponsel yang bisa dihubungi jika tertarik.

Aneh memang. Namun ini cara terakhir yang ia pikirkan. Jika ini tidak berhasil, Jungkook tidak tahu apa yang akan ia lakukan.

"Jungkook?"

Ia menoleh menatap seseorang yang memanggilnya, setelahnya senyum canggung terukir di wajahnya.

"Oh, Kau Seokjin, kan?"

Pemuda yang berdiri di sebelahnya mengangguk senang. Seokjin tersenyum lebar sebelum duduk di sebelah Jungkook.

"Bagaimana kabarmu?"

Jungkook tersenyum tipis, "Baik. eum.. Kau sendiri?"

"Aku baik."

Jungkook menatap penampilan kawannya selama di universitas lamat-lamat. Dari pakaiannya, Seokjin pasti telah mendapatkan pekerjaan.

"Kau sudah bekerja?" Jungkook merasa tenggorokannya kering begitu mengucapkannya.

Seokjin mengangguk, "Aku bekerja di rumah sakit milik kekasihku."

Sangat beruntung jika kau memiliki orang yang berpengaruh, ia bisa melakukan apapun untukmu. Namun Jungkook tidak memiliki orang yang seperti itu. Hidupnya menjadi lebih sulit dibanding teman-temannya.

"Kau bekerja dimana? Pasti banyak yang ingin merekrutmu, kau kan pintar."

Jungkook memaksakan senyumnya. Pada kenyataannya orang pintar tidak selalu beruntung.

"Eum.. aku masih mencari pekerjaan yang cocok."

Netra Seokjin membulat, mungkin ia sedikit terkejut mendengar jawaban temannya.

"Pasti kau mencari gaji yang sesuai dengan kemampuanmu, kan?"

Jungkook hanya tersenyum canggung. Memang saat di universitas ia terkenal karena kepintarannya, tapi siapa yang menyangka jika kepintaran tidak menjamin kau akan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Jungkook melirik jam yang melingkar di tangan kirinya, "Oh, Aku harus segera pulang. Aku pergi dulu ya."

Setelahnya ia membungkuk sebentar sebelum melangkah pergi. Sebenarnya ia hanya ingin menghindari temannya itu. Bukan membenci, Jungkook hanya merasa malu dengan keadaannya saat ini.

.

.

Jungkook mengucek matanya pelan begitu deringan ponselnya mengganggu tidurnya. Ayolah siapa yang menghubunginya di tengah malam begini.

Ia mengambil ponselnya, menatap nomor yang tertera disana. Apa ini hanya orang iseng atau orang yang benar-benar ingin menawarkan pekerjaan untuknya?

Jungkook mendengus, ditengah malam begini menawarkan pekerjaan? Tidak mungkin.

Ia memutuskan untuk mematikan ponselnya dan kembali tertidur.

Namun hanya beberapa menit, ia kembali terbangun. Cukup penasaran dengan penelpon misterius itu.

Ia menghidupkan ponselnya kembali.

Dan terdapat satu pesan masuk.

.

Maaf aku menghubungi malam-malam begini, karena aku harus pergi ke Italy besok pagi.

Keluarga kami membutuhkan seorang perawat berkompeten yang bisa menjaga anak kami.

Kami bersedia membayar berapapun selama keselamatan putra kami terjamin.

Jika kau tertarik besok pagi silahkan hubungi nomor yang aku kirimkan nanti.

Terimakasih.

.

Netranya membulat, Jungkook tidak percaya bahwa seseorang benar-benar menawarkan pekerjaan padanya.

"AKHIRNYA AKU BISA BEKERJAAAAA."

"JUNGKOOK! JANGAN BERTERIAK, INI SUDAH MALAM."

Jungkook membekap mulutnya sendiri begitu mendengar teriakan ibunya. Ia terkikik lalu kembali merebahkan tubuhnya. Rasanya benar-benar bahagia.

Setidaknya merawat seorang bocah bukan masalah besar baginya.

.

.

Jungkook memandang pemuda dihadapannya penuh tanya, "Aku benar-benar harus menjaganya?"

Pelayan yang berada disebelahnya mengangguk sopan, "Dia adalah Kim Taehyung, putra tunggal keluarga Kim. Orang tuanya pemilik VANTE Corp."

Jungkook menoleh, menatap lelaki disebelahnya dengan pupil yang melebar. "V-VANTE? Kau serius?"

Pagi ini, Jungkook menghubungi nomor yang kemarin dikirimkan untuknya. Ia diminta untuk datang ke rumah mereka. Begitu ia sampai, Jungkook bahkan tidak yakin apakah alamat yang diberikan kepadanya adalah alamat yang benar. Karena rumah yang ia lihat terlalu jauh dari ekspetasinya. Bahkan rumah itu lebih luas berpuluh-puluh kali dari rumahnya.

Dan Jungkook tidak menyangka jika rumah ini adalah rumah pemilik VANTE Corp. Gila. Bahkan sebelumnya Jungkook hanya bisa iri memandang semua orang yang bekerja dibawah naungan VANTE.

Tapi setelah mengetahui ia harus merawat seorang pemuda yang sebaya dengannya, Jungkook bahkan tidak mengerti. Jadi apa yang harus dirawat dari pemuda yang terlihat baik-baik saja, bahkan anggota tubuhnya lengkap dan kekar.

.

.

"Aku pikir, aku harus merawat seorang bocah kecil atau pemuda yang memiliki kekurangan fisik. Lalu apa sebenarnya tujuan merekrutku menjadi perawat keluarga."

Pelayan rumah yang duduk dihadapannya hanya tersenyum. Setelah mereka bertemu dengan putra keluarga Kim, Jungkook diajak masuk ke dalam sebuah ruangan untuk membicarakan masalah pekerjaannya.

"Sebelumnya kami sudah menggunakan jasa perawat lain, namun tidak ada yang betah dengan kelakuan tuan muda." Pelayan itu mengangsurkan secarik kertas. Jungkook membacanya perlahan.

"Ini adalah perjanjian jika kau setuju bekerja disini."

Jungkook mengernyit, "Perjanjian macam apa ini?"

Jungkook benar-benar tak habis pikir, terlalu banyak perjanjian yang tertulis dimana salah satunya berbunyi, jika pekerja menyetujui perjanjian ini maka pekerja tersebut menjadi milik keluarga KIM, termasuk nyawanya.

Gila. Jadi jika Jungkook mati saat bekerja, mereka tidak akan peduli. Yang benar saja.

"Perjanjian ini dibuat karena kami tidak ingin rahasia keluarga Kim tersebar ke publik dan membuat pesaing menjadikan tuan muda sebagai umpannya. Jika kau menyetujuinya, kami akan membayarmu 10 juta won untuk bulan pertamamu."

Jungkook mendelik, "Apa? Sepuluh— Wah." Jungkook bahkan kehabisan kata-kata.

Gaji itu bahkan berpuluh-puluh kali lipat lebih banyak dari gaji perawat di rumah sakit.

"Tapi bagaimana jika aku ingin berhenti bekerja?"

Pelayan itu menggeleng, "Kami tidak akan mengijinkanmu pergi dari rumah ini hidup-hidup."

Jungkook meneguk ludahnya kasar, apa yang harus dilakukannya?

.

.

"Hai."

Pemuda yang sedari tadi duduk membelakanginya kini berbalik sehingga ia dapat melihat wajah rupawannya.

Sangat tampan.

Ia menundukkan tubuhnya sebentar, "Perkenalkan aku perawat barumu. Namaku Jeon Jungkook."

Jungkook menyetuji semua perjanjiannya. Lagipula tidak ada pilihan lain yang bisa diambilnya. Apalagi mendengar tadi pagi orangtuanya kebingungan mencari uang untuk membayar uang sewa rumah mereka. Jungkook hanya bisa melakukan ini untuk kelangsungan hidupnya.

Bagaimanapun resikonya nanti, ia bisa memikirkannya belakangan.

"Jadi kau perawat yang baru, ya?" Suara berat milik tuan mudanya membuat bulu kuduknya meremang.

Suara yang begitu mengintimidasi.

Perlahan seringaian terukir dibibir pemuda itu, bersamaan dengan pandangan kosong yang diberikannya.

Jungkook terhenyak, pelayan itu memang belum memberitahu alasan mengapa tuan muda membutuhkan perawat. Katanya Jungkook boleh mengetahuinya setelah bekerja selama seminggu.

Namun hanya dengan menatap netra kosong pemuda dihadapannya, Jungkook tau penyakit apa yang diderita tuannya. Penyakit yang selalu Jungkook hindari saat ia menjalankan praktek di rumah sakit jiwa.

Kepribadian ganda.

.

.

.

Bersambung.

.

.

Author's Note:

Setelah baca prologuenya ada yang tertarik sama cerita ini?

Kalo banyak yang tertarik aku lanjut, kalo enggak nanti aku delete.

Aku tunggu reviewnyaaa

Thanks

Aii-nim

2018.07.06