Cast: Oh Sehun , Kim Kai ,etc

Authour : Ziasarang53

Pairing: KaiHun, KaiSoo,etc

Rated :T

Genre: School life , romance,etc

Dislaimer : ff ini murni buatan saya,cast punya Tuhan YME & ortu, kebanyakan typo lupa RCL, no silent readers…!


Happy reading…..^^

Masuk sekolah favorit dengan nilai yang sangat memuaskan? Sangat bangga. Apalagi bisa satu sekolah dengan orang yang kita suka. Semangat untuk pergi ke sekolah benar-benar seperti orang yang akan mengikuti perang bukan karena pelajarannya,teman atau apapun, tapi untuk melihat orang yang kita sukai. *lah -_-

" aku berangkat." Tidak ada balasenatan dari teriakan seorang gadis remaja yang akan beranjak ke sekolah itu. Meskipun mencoba untuk berkali-kali teriak, tidak ada yang akan membalas teriakannya.

"hufftt." Seorang diri dirumah membuat dirinya kesepian, apalagi dia tidak mempunyai seorang kakak dan adik, atau bisa dibilang dia adalah anak tunggal. Tapi tidak jika ada tetangganya yang menurutnya super duper tampan itu yang sudah menganggap nya hanya sebatas seorang adik-tidak lebih.

Dia akan berdo'a setiap ingin membuka pintu rumah supaya bisa bertemu dengan seseorang. Kebiasaannya selalu ia lakukan sejak kelas 2 SMP.

" god, jebal aku ingin berangkat besamanya." Do'a nya ketika ingin membuka pintu. Dia pun melangkah keluar rumah dan melihat sosok yang dia kagumi selama bertahun-tahun itu. Ketika dia melihat, orang yang ia pandangi sedang mengeluarkan motor kesayangannya, dia langsung berteriak memanggilnya.

" Ya! Kai oppa! Aku ikut ne~" panggilnya sedikit berteriak

"thanks god" batinnya.

" buruan" jawabnya sabil berteriak juga dan mulai menyarter motornya didepan rumah.

"sebentar." Ia pun langsung mengunci rumah dan berlari menghampiri orang yang dipanggilnya tadi.

" udah? Kalo ada maunya aja manggil begitu cih" ungkap Kai sambil menjalankan motor kesayangannya.

" ya gak apa-apalah lah,Cih. Itu namanya panggilan sayang bodoh." Ucap sehun dengan santai sambil membenarkan posisi duduk dimotor Kai. "panggilan sayang pantat mu." jawabnya terdengar ketus. " kenapa harus pantatku? Pantatmu saja wle, bukannya pantat mu lebih montok dari pantat ku. cepat jalan aku tidak mau menunggu diluar lagi karena tidak mengerjakan pr."

" dimana-mana pantat yang montok itu cewe bukannya cowo. Dasar tukang nyontek!" Ujarnya dan mulai menjalankan motor.

" Ya! Sepinter-pinternya orang pasti pernah nyontek. Siwon Oppa itu lebih mudah untuk dipelajari"

" ya iyalah, tapi gak sesering kamu. Mudah dipelajari pantatmu!"

" iya, iya.. percaya yang pinter. Udah dibilangin pantat kamu aja yang lebih motok,sekseh dan sebagainya jangan aku!" ujar Sehun keselnya.

Hening seketika. Hanya terdengar suara halus dari motor Kai dan kendaraan hilir-mudik yang juga menggunakan jalan tersebut. Kyungsoo yang memang tidak terlalu suka dengan keheningan dia akhirnya berniat untuk memecahkan keheningan tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan konyol tentunya.

" Jong, emang kamu kemarin sakit apaan sih?" Tanya sehun dengan ragu dan nada sedikit khawatir.

" cuman maagnya kambuh aja." Jawab Sehun seadanya dan matanya masih terfokus pada jalan raya.

" oh, makannya jangan telat makan. Kalo disuruh makan tuh makan meskipun cuman sama roti." Jawab sehun peduli, seolah dia sedang menceramahi pacarnya yang telat makan.

"hmm."

Hening lagi. Setelah jawaban dari Sehun. Sehun benar-benar harus berpikir keras untuk bisa berbincang panjang dengan orang yang ada dihadapannya tersebut, padahal dirinya tidak suka berpikir dengan keras apalagi otaknya sekarang sedang sembelit *=_=. Dengan sedikit ingatan tentang kemarin dia mulai membuka suara untuk mengobrol dengan Kai –lagi-

" eung.. Jong kemarin ada yang minta nomer telfon mu lho." Ungkap sehun. " siapa?" Tanya Kai dengan nada mulai kepo.

" cewek"

" ya iyalah masa cowo"

" yakan bisa aja ada cowo yang mau sama kamu gitu."

" yes, akhirnya panjang juga" Sehun membatin

" ogah banget dah."

" Heh, jangan ngomong kanyak gitu! Kalau kamu pindah ke Thailand atau kemana gitu, pasti par seme suka sama kamu."

" ya siapa yang minta nomer ku?" Tanya Sehun dengan penuh kekepoaannya.

" temenku, ada yang sekelas dan juga beda kelas. Dan ada juga sunbaenim."

" iya siapa?"

" cari aja sendiri, aku kan tau dari bisik-bisik tetangga."

" ck! Dasar"

Sekiranya perjalannan mereka tinggal sebentar lagi, Sehun pun melayangkan pertanyaan terakhir.

" Kai, pulang bareng ya?" Tanya kai dengan penuh harapan.

" iya." Balas kai dengan datar.

" beneran?" Tanya sehun untuk meyakinkan.

" iya, beneran"

" serius?"

" duarius Oh Sehun! Kita sudah sampai, turun dari motorku sekarang juga. Ketika bel pulang tunggu di tempat parkir" ucap Sehun dengan nada serius bercampur kesal.

" Huft ne.. jangan lupa eoh! Awas kalau lupa! Aku hajar! Padahal gerbang sekolah tinggal beberapa meter lagi kau bilang sudah sampai" dengan tidak rela akhirnya sehun pun turun dari motor kesayangan kai dengan mempoutkan bibirnya.

BRRRMMMMM


Memang kebiasaan Kai jika sehun ikut dengannya. Dia akan menurunkannya disamping sekolah sedikit jauh dari gerbang sekolah. Takut disangka tidak-tidak katanya sih.

"padahal belum sampai, masih aja ngomong udah sampai dasar aneh" dumal kai sambil menghentak-hentakan kakinya di tanah dan masih setia mempoutkan bibirnya. Tapi semua itu berakhir setelah ada yang meneriaki dirinya.

" OH SEHUN!" teriak seseorang dari arah belakang tubuh sehun . " aishhh, gak usah teriak bisa kan?"

" mian, kamu dianter sama Kai sunbae lagi?" tanyanya dengan nada seperti orang yang cemburu

"umm, sekalian dari pada dia sendirian buang-buang bensin saja bukan? Dan menghemat uang jajan" Jawab sehun dengan cengiran andalan.

" terserah dirimu. Hun, udah dapet nomer telfonnya belum?"

" belum."

" kamu emang gak punya?"

" buat apa? tiap hari ketemu aja, kalau rindu kan bisa dateng ke rumahnya." Ujar sehun nyablak.

" kamu enak, nah aku. Gak ngertiin perasaan sahabat sendiri ini."

" sorry" ujar kai dengan nada dibuat menyesal

" um, Lu udah ulangan IPA belum ?" Tanya kai untuk mengalihkan pembicaraannya dengan Luhan.

" besok. Emangnya kenapa? Kamu udah?"

" belum, kemarin Hwang seonsaengnim gak masuk. Eung Lu, aku ke kelas duluannya mau ngerjain pr hehe"

" ya udah, sana pergi"

" ngusir"

" katanya mau ngerjain pr"

" hehe, dah. Jangan nangis eoh"

Sehun lari tergesa-gesa menuju kelasnya yang sudah mulai ramai pengunjung\? Dan ia tertuju pada salah satu penghuni kelas 10-4 yang sedang duduk dipojokan kelas. Dan dengan watadosnya Sehun memukul kepala seseorang yang duduk dipojokan dengan pena ditangannya yang sedang bergerak. Ternyata dia juga sedang mengerjakan pr. Sebenarnya Sehun bukanlah anak yang rajin dia juga sering sekali terlambat datang dan lupa untuk mengerjakan pr. Dia juga pernah kena 'pujian sayang' oleh guru. Terutama Ahn seonsaengnim selaku guu matematika –tapi selalu membalas dengan jawaban-jawaban yang tidak masuk akal dan logika. Dia juga tidak pintar dan tidak bodoh juga, ya semacam ditengah-tengah. Tapi dia mempunyai prinsip: "jika otaknya sedang sembelit dia hanya akan tidur dan membuat karya seni dihalaman buku bagian paling belakang, tetapi jika otaknya sedang sehat dia akan mengerjakan soal apapun sampai ketemu jawabannya,meskipun bel istirahat sudah berbunyi."

Prinsip Sehun ini sedikit berlaku pada teman sebangkunya.

" Baek!" yang dipanggil hanya bisa meringis kesakitan dan membalas pukulan kepada orang yang sudah membuat kepalanya sakit.

"auw.. Baek ini sakit?"

" aku juga sakit,suruh siapa duluan mukul"

" hehehe sorry sorry sorry sorr-"

"jangan nyayi plis"

" hehehe" tapi dibalas dengan cengiran bodoh khas Sehun seorang.

Kebiasaan mereka ketika bertemu, memukul satu sama lain. Mereka akan terus memukul sampai Sehun mau mengalah. Jika Sehun tidak ingin mengalah Byun Baekhyun pun langsung mengambil nafas dalam-dala dan mulai berteriak sampai Kai memukul Baekhyun dengan jarinya saja.

" Baek liat prnya dong?" ucap Sehun dengan memelas.

" dasar! Udah mukul masih aja minjem pr. Nih buruan bentar lagi masuk" semarah apapun Baekhyun pada Sehun, jika Sehun belum mengerjakan pr dia tetap akan memberi pinjam prnya.

Aigoo Sangat berperiketemansebangkuan/? sekali Byun Baek ini.

" aigooo.. Byun Baek-ku baik sekali"

" selalu. Luhan masih minta nomer Kai sunbae lagi?"

" eumm"

" terus kamu tanggepin gak?"

" ya tanggepin lah, sakit tau kalo dikacangin kok hasilnya segini?"

" iya 'x' hasilnya 256." Ujar baekhyun sambil menyakinkan kai

" kamu tau dari mana?"

" aku juga dari Taemin, tulis aja cepetan bentar lagi bel"

" iya"

Sehun pun melanjutkan kembali pekerjaan yang tertunda dan mengabaikan Baekhyun yang sedang menikmati sarapannya.

" kenapa kok kamu bisa sama Kai sunbae?"

" dia itu tetanggaku, kalo kamu lupa."

" oh iya.. sorry aku lupa. Dia masih anggep kamu sebagai 'adik'?"

" eum, nyesek banget tapi masih ada Siwon oppa"

" selalu ngalihin pembicaraan."

" emang, tapi mau bagaimana lagi itu yang harus aku lakukan demi merahasiakan perasaanku kepada dirinya."

" sok bijak"

" percaya yang status diFacebooknya bijak-bijak"

" dari pada kamu Siwon oppa melulu"

" biarin wle"

Baekhyun memang sudah tau permasalahan Sehun, karna sehun sering curhat kepadanya dari SMP daripada ke sahabat sendiri, karna dia sudah menjadi temannya sejak SMP.

"Pagi anak-anak.. buka halaman 128 buku paket B. Pr kumpulkan masing-masing barisan supaya-"

Kelas 10-4 yang tadinya seperti pasar loak, seketika menjadi kuburan ketika mendengar suara yang menurut mereka terdengar horror, lebih horror dari pada apapun yang menakutkan. Karena tidak ada tanda-tanda kehadiran seorang Ahn seonsaengnim akan memasuki kelas 10-4.

"WTF!dasar tua pagi-pagi udah 'buka halaman 128 buku paket yang B pr kumpulkan dimasing bla bla bla" basa-basi sih iya tapi gak langsung belajar kanyak gini juga kali. Untung saja pr sudah aku kerjakan."

" berhenti mendumal Oh Sehunnie yehet ohorat. Kamu juga dapat dari aku kan?" desis Baekhyun tajam.

"ne. kamu juga dapet dari Taemin kan?" dan Baekhyun hanya bisa ber-sweatdrop ria.

Sehun yang melihat Baekhyun ber-sweatdrop pun akhirnya berhenti mendumal dan menyumpah serapahi orang yang sedang menulis di papan tulis. Sehun memang tidak menyukai pelajaran Matematika, apalagi kalau pelajarannya di jam pertama dia benar-benar harus berpikir keras dengan perut belum terisi.

" semoga jam selanjutnya kosong"

" semoga" sahut baekhyun.

Mereka pun akhirnya harus 'menikmati' ceramah pagi dari sang guru.


TEEETTTT TETTTT *backsoud gagal

Waktu yang ditunggu oleh semua murid tiba. Setelah berjam-jam berada diruangan seperti neraka, akhirnya mereka akan pulang ke 'istana'. Raut muka mereka akan erubah menjadi berseri-seri seperti melihat sesuatu yang sangat indah, tidak dengan beberapa jam yang lalu mereka semua tidak mempunyai raut wajah yang tetap . Semua murid berhamburan keluar kelas untuk menjadi yang tercepat yang sampai di depan gerbang sekolah. Tapi tidak untuk Sehun , dia tidak ikut bermain 'siapa yang tercepat' dengan teman sekelasnya, tapi dia melangkah menuju tempat parkir yang jarang sekali ia datangi. Sebelum kai benar-benar akan menuju tempat parkir, dikoridor dia dipanggil oleh seseorang yang sama seperti tadi pagi.

" Sehunnie! Ayo pulang!"

" mian Lu,aku ada urusan.. sepertinya kita tidak bisa pulang bareng"

"gwenchana, aku pulang ne.. bye"

" bye.. hati-hati dijalan ne~"

"NE!"

"untung belum sampai di parkiran." batin sehun setelah melihat Luhan sudah menjauh.

Setelah percakapan singkat dengan sahabatnya, kai pun melanjutkan perjalanan yang tertunda itu. Dia sedikit berlari kecil supaya bisa segera sampai di parkiran. Hanya waktu butuh beberpaa menit, kai akhirnya sampai di parkiran. Disana dia benar-benar seperti orang asing. Dipelototi oleh banyak orang yang ingin mengambil kendaraanya untuk pulang ke 'istana' masing-masing. Meskipun kai dipelototi oleh orang banyak tapi dia tetap menunggu seseorang. Seseorang yang sudah janji padanya tadi pagi.

#other side.

Kai yang melewati koridor yang sedikit ramai dengan siswa-siswi yang berlarian menuju gerbang sekolah sedikit risih. Apalagi yang selalu meneriaki namanya dengan centilnya. Tapi sehun tidak menanggapi semua orang yang memanggilnya, tapi para 'bodyguard' yang sebenarnya adalah sahabtnya sendiri.

" Kya! Kai oppa! Antarkan aku pulang ne~~"

" YA! Bukankah kamu tadi mengajak kita untuk pulang bersama? Kenapa kamu malah meminta Kai oppa hah?!"

" Ya! Kalian bisa diam tidak sih? Mingir sana!"

"…."


Kai yang sudah mendapatkan jalan untuk dia berjalan pun segera pergi dari tempat perkara menuju parkiran untuk mengambil motor kesayangannya itu. Dia yang diikuti oleh 'bodyguard' disampingnya terus berjalan dikoridor sekolah dengan gaya coll yang membuat siswi yang melihat mereka berteriak histeris. Kai dkk sudah terbiasa dengan semua ini.

Ketika sampai diparkiran dia langsung menyambar motor kesayangaannya meninggalkan perkarangan sekolah untuk pergi ketempat nongkrong(?) dirinya dan kawan-kawan. Berkumpul hinggal malam menjelang dan pulang kerumah setelahnya. Pulang, Kai disambut dengan adiknya yang sedang main PSP dan memakan cemilan disampingnya. Terlintas diotaknya untuk menjahili adiknya,Kai pun menghampiri adiknya dan memilih untuk merebut camilan adiknya dari pada harus mengambil psp adiknya. Bukannya lewat belakang, Kai malah lewat depan adiknya yang sedang bermain psp sedikit lama berdiri didepan adiknya untuk melihat adiknya kesalkarena dirinya.

"Hyung!"

"wae?"

" Minggir kau menghalangi pandangan ku!"

" menghalangi apa? aku hanya ingin mengambil camilan mu"

" HYUNG!"

" wae?"

" eomma!"

"Jongin~ jangan ganggu adikmu"

Itu suara ibunya yang sedang didapur.

" dasar pengadu"

"wle!"

PLETAK

" auw Appa! Hyung jahat"

" KAMJJONG"

"APPA! JANGAN PANGGIL AKU KAMJJONG!"

"JONG!"

"nghh ne appa~"

Sang appa hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua anaknya.

Kai pun memilih untuk pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuhnya. Setelah membersihkan diri seperti niat awalnya kai merebakan dirinya di kasur dan memainkan handphone,memilih terjun kea kun social media yang dia punya. Tiba-tiba dia menghentikan pergerakan jarinya di atas benda persegi panjang tersebut untuk menyimak sesuatu yang ia samar-samar didengarnya.

" Sehunnie..dia belum pulang dan ini sudah malam..sepertinya sebentar lagi hujan akan turun deras aku takut terjadi apa-apa dengannya.."

" apa suamimu sudah mengetahuinya"

" belum.. dia juga belum pulang.. bagaimana ini aku benar-benar takut sekali"

" tenanglah .. mungkin Hunnie sedang kerja kelompok dirumah temannya"

" tapi dia semalam tidak mengatakanakan kerja kelompok"

Kai yang sudah tidak lagi mendengar percakapan antara ibunya dan ibu sehun langsung bangkit dari tempat tidur dan mengabil jaket yang menggantung indah di belakang pintu kamarnya. Kai berjalan dengan tergesa-gesa hingga ia hanya menjawab pertanyaan ibunya dengan singkat. Sehun mengeluarkan motornya dari garasi dan langsung pergi ke arah yang familiar. Ya, sehun pergi ke sekolah. Dia melupakan janjinya untuk pulang bersama dengan Sehun. Dia juga khawatir jika Sehun kenapa-kenapa. Dengan motornya Kai membelah jalanan kota Seoul pada malam hari dengan didampingi oleh rintik-rintak air hujan. Dia berharap kalau Sehun dalam keadaan baik-baik saja.

"hun, tunggulah sebentar lagi" batin kai

"Jong.. jebal~"


TBC!

Don't forget for RnR

Kamsa~

Ziasarang53