Disclaimer : Masashi Kishimoto
T (may be)
Family/ Hurt/ Confort (may be)
Sakura H & Itachi U
Summery : Sasuke jadi anak Sakura. Siapa ayahnya? Hanya Sakura yang tau.
Warning : AU, OOC, TYPO(S), GAJE, dkk.
Yang mau baca : Silakan n selamat menikmati.
Yang gak mau baca : klik back.
D't L~ D't R~
Langit sore di desa Konoha hari ini mendung, bertanda matahari yang akan tengelam tidak akan terlihat dan diganti menjadi rintik-rintik air yang turun dari langit kelabu di atas.
Hari yang terlihat akan datang malam itu, di lapangan dekat sungai terlihat seorang anak kecil yang kira-kira berumur 4 tahun. Tubuhnya kecil dan kurus. Berbeda dengan anak-anak lain yang seumuran dengannya, dan model rambut pantat ayam berwarna hitam kebiruan, mata onyxnya telah basah karena air yang keluar dari ke-2 kelopak matanya, dan pipinya sebelah kiri terdapat memar, seperti bekas dipukul.
"Hiks-hiks..," terdengar isakan di setiap dia melangkah, dan terlihat di lututnya mengeluarkan darah.
Rintik-rintik air telah terjatuh dari langit, dan membasahi tubuh kecil dan kurus itu.
Luka di lututnya bertambah perih terkena air hujan. Isakan anak kecil itu bertambah keras. Dia berjalan
tertatih-tatih sampai ke rumahnya. Dan tubuh kecil itu tambah basah akibat air hujan yang tak henti-hentinya membasahi tubuh kurus itu.
Saat sampai di rumahnya, dia berdiri diam di depan pintu rumahnya yang sederhana itu.
'Apa kaachan akan marah padaku?' bathn anak berambut model pantat ayam yang sudah basah.
Dia masih terus terdiam menundukan kepalanya.
"Sasuke-chan!" teriak seorang wanita dewasa berumur kira-kira 25 tahun. Wanita berparas cantik dengan warna rambut yang langka (Pink), dan mata emerald.
Terlihat dari raut wajahnya, wanita itu sangat khawatir. Dia membawa payung transparan.
Langsung saja anak kecil berambut hitam kebiruan itu menoleh dan masih menangis, walau tidak kelihatan air matanya, karena tercampur dengan air hujan. Sesekali terdengar isakan kecilnya dan bibir kecilnya bergetar.
Buru-buru wanita dewasa itu menghampiri anak kecil yang menangis itu dan langsung memeluknya.
"Sasuke-chan, dari mana saja kamu. Kaachan mencarimu," kata wanita dewasa itu setelah melepas pekukan singkatnya.
"Hiks-hiks.. Kaachan.. Ma-maaf," isak anak kecil yang di panggil Sasuke disela kata-katanya yang bergetar.
"Kau membuat kaachan sangat khawatir, dan kenapa wajah Sasuke-chan bisa memar begini?" tanya sang ibu.
"Hiks-hiks.. I-ini.. Hiks-hiks," isakan Sasuke pun makin keras.
"Sudah ya, nanti saja ceritanya, sekarang kau mandi. Kau basah kuyup begini, nanti kau bisa sakit," senyum dipaksakan wanita berambut 'pink' a.k.a Sakura Haruno, ibu dari Sasuke Haruno (?), dan soal tuan Haruno, Sakura tidak mau mengatakannya.
"I-iya.. Hiks-hiks,"
Mereka masuk ke dalam rumah yang memiliki 2 lantai itu.
Setelah selesai dengan aktifitasnya, Sasuke turun ke lantai bawah, dimana ibunya sedang ada di dapur.
Terdengar langkah kaki terpincang dari arah belakang Sakura. Dia langsung menoleh melihat siapa orang yang berjalan terpincang itu, Sakura agak terkejut melihat anak kecil yang amat ia sayangi ada di belakangnya dan langkah kaki terpincang itu dari bunyi langkah kecilnya anaknya.
"Sasuke-chan, kenapa jalannya terpincang?" tanya Sakura berjongkok agar menyamai tinggi anaknya.
Dia tidak melihat luka di lutut kecil anaknya, karena Sasuke memakai baju tidur yang panjang.
Tidak ada jawaban dari Sasuke kecil, dia hanya menundukkan kepalanya.
"Sasuke-chan, kakimu terluka?" tebak Sasuke dan itu benar.
"Dan pipi Sasuke-chan jugakan? Ini akibat dipukulkan?" tebak Sakura lagi, dan semua itu benar.
Sasuke tidak mau menatap ibunya, dia memilih untuk diam.
"Sekarang kita obati luka Sasuke-chan ya," senyum Sakura memegang ke-2 tangan kecil Sasuke. Lalu digendong tubuh kecil Sasuke menuju ruang tengah.
"Hiks..," isak Sasuke yang merasa sakit saat Sakura mengobati luka di lututnya.
"Maaf ya Sasu-chan, kaachan akan coba lebih hati-hati," ucap Sakura melanjutkan mengobati luka Sasuke.
"Sudah, sekarang masih sakit?" tanya Sakura menatap anak semata wayangnya yang terlihat matanya berkaca-kaca. Sasuke mengeleng pelan.
"Sekarang ayo makan, kaachan sudah siapkan makan kesukaan Sasuke-chan loh," senyum manis Sakura.
Sasuke ikut tersenyum dan mengangguk, mereka berjalan menuju dapur sekaligus ruang makan.
Makan malam di dalam rumah sederhana keluarga Haruno itu di penuhi kebahagian, walau hanya ada 2 orang.
Sesekali anaknya terrenyum dengan lebarnya menatap sang ibu.
"Ada apa Sasuke-chan? Kok lihatin kaachan seperti itu?" tanya Sakura yang sekarang menatap anaknya.
"Hem, tidak ada apa-apa," Sasuke kembali memakan makanan kesukaannya setelah tersenyum lebar pada Sakura.
Sakura menaikkan sebelah alisnya menatap Sasuke kecil yang sedang asyik makan.
Di luar negeri, tepatnya di London. Di gedung perusahaan yang cukup tinggi, di lantai 23 terlihat seorang laki-laki dewasa yang memiliki mata 'onyx' yang di bawahnya ada kerutan dan rambut hitam keabu-abuan panjang yang diikat. Dan usianya kira-kira 27 tahun. Ia sedang berkutat dengan dokumen-dokumennya, walau malam telah datang, dia tetap tidak memperdulikannya.
Dia terus mengerjakan tugasnya sebagai pimpinan di perusahaan itu.
Tok Tok Tok
"Siapa?" tanya laki-laki yang sedang menyelesaikan dokumen-dokumennya, kepada orang yang telah mengetuk pintu ruang kerjanya.
"Kakashi, Itachi-sama." jawab orang yang mengetuk pintu yang mengaku bernama Kakashi kepada pimpinan perusahaan yang diketahui bernama Itachi.
"Masuklah," ujar Itachi. "Ada apa?" tanyanya menatap Kakashi yang sudah masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Ini sudah larut, apa lebih baik anda pulang Itachi-sama?" saran Kakashi.
"Aa, sebentar lagi. Aku akan menyelesaikan satu dokumen ini. Setelah ini aku akan pulang," jawab Itachi lalu kembali ke pekerjaannya lagi. "Oh ya, kau boleh pulang sekarang," tambah Itachi.
"Kalau begitu saya pamit pulang. Permisi." ujar Kakashi membungkukkan badannya lalu pergi untuk pulang.
Sinar matahari pagi telah memancarkan cahayanya ke bumi dengan cerahnya.
Di kediaman Haruno, seorang wanita baru selesai dengan aktifitasnya di kamarnya. Setelah sudah rapi, ia berjalan ke kamar sebelah kamarnya, tepatnya ke kamar malaikat kecilnya.
Klek!
Sakura membuka kamar yang di dalamnya ada seorang anak kecil yang meringkuk di selimutnya.
"Sasu-chan, ayo bangun, nanti kesiangan loh kesekolahnya." kata Sakura mengoyang-goyangkan tubuh kecil Sasuke.
Tapi tidak ada respon dari Sasuke kecil.
"Baiklah, ini Sasu-chan yang minta," goda Sakura.
Sakura mulai mengelitiki tubuh kecil Sasuke, dan sang pemilik tubuh mengeliat tak tahan menahan gelitikan ibunya.
"Hahahaha.. He-hentikan kaachan.. Aku ge-geli.. Hahaha," kata Sasuke dengan tertawa.
"Kalau gitu, ayo mandi. Kau tidak mau di hukum sama guru ular yang kau bicarakan kemarinkan?" kata Sakura menghentikan mengelitiki Sasuke.
Sasuke hanya mengangguk lalu turun dari kasur empuknya dan berjalan ke kamar mandi.
"Setelah selesai langsung turun ya, kaachan mau menyiapkan sarapan dulu." titah Sakura.
Tidak ada tanggapan dari anaknya, tapi bagi Sakura itu sudah biasa, karena anaknya memang sedikit pendiam.
Bersambung...
Ohayo minna-san~
sya buat fic lgi nich, tapi sebenernya fic nich dah lama saya buat dan pernah saya update. Tapi saya hapus, karna pas saya baca. . . Sumpah. . . Hancuuuurrrrr banget. . .
Jadi, saya edit lagi. .
Oh ya, yang dah baca fic nich dulu pasti ingat kalau fic nich(dulu) hancur bin banget. . (Mungkin sekarang juga). .
Maaf ya kalau masih ada banyak typos-nya n gaje. .
Untuk minna-san, maukah me-review fic dulu nich?
