Story © Lhyra AiraUchiha

EXO © SM Ent

SUJU © SM Ent

SHINee © SM Ent

SNSD © SM Entt

Serta banyak lagi. Semua milik agensi masing-masing dan Tuhan YME

Warning : typo(s)/ooc/ ide pasaran/sci-fi/little romance/Gs/humor garing/cerita gaje/ first story/dan hal-hal lainnya

Rate : T

DON'T LIKE DON'T READ

.

.

HAPPY READING

.

.

OUR FUTURE : TRAILER

Kehidupan yang tak terduga...

"Apakah kalian ingin selamat? Aku bisa memberikan kalian kesempatan untuk hidup lebih baik. Tapi, semua ada resiko yang kalian harus tanggung. Apa kalian mau? Ah, yang lebih penting, apa kalian sanggup?"

"Sungguh?"

"Hn, aku hanya bisa membawa dua puluh satu orang, sebelumnya aku telah membawa delapan orang lainnya. Tersisa tiga belas orang, dan diantara tiga belas orang itu, ada aku tentunya. Dan jika kalian bersedia maka dengan senang hati aku akan membawa kalian ke mesin waktu ciptaanku."

"Sebenarnya apa tujuanmu menolong kami?"

"Tak ada. Aku tulus. Demi Tuhan aku tulus membantu kalian. Jadi, apa kalian bersedia? Apa kalian mau? Waktuku tak banyak. Aku juga ingin hidup. Bagaimana? Buatlah keputusan."

"A-Aku mau."

"AKU JUGA!"

"Baiklah. Itu keputusan kalian. Ayo cepat. Waktu kita tak banyak. Jangan sampai kita rata dengan tanah."


Saat Tuhan menunjukan takdirnya..

"Ingat, disana tak ada Ibu yang akan mendekap kalian, tak ada Ayah yang menopang kalian. Kalian hanya 'memiliki' satu sama lain."

"Kami mengerti!"

"Aku tak menyangka. Baru sekitar lima jam yang lalu, kita tertawa. Tapi mengapa menjadi seperti ini?"

"Sudahlah, Baekkie. Aku tahu bagaimana perasaanmu. Bohong jika aku tak bersedih. Tapi, aku mencoba untuk tegar. Bukankah semua akan indah pada waktunya?"

"Kau, benar, Yi Xing-Noona!"

"Tao-yah! Tao! Zitao!"

"Kau berisik, Lu! Aku sedang bekerja. Huuuuh! Bagaimana cara memakainya. Ini sulit sekali. Aku bisa gila karna ini. Kenapa mereka menciptakan alat yang tidak kumengerti? Ish menyebalkan!"


Canda tawa menghiasi…

"Jadi mana yang tertua di antara kalian dua belas?"

"Aku!"

"Hmmm, lalu mana yang termuda?"

"Aku, Hyung!"

"Ehh? Apa tak salah. Apakah ukuran tubuh mereka tertukar?"

"YA!"

"Berhentilah makan, Minsoekkie-yah! Atau kau akan menjadi gumpalan daging babi."

"Tak ada babi secantik aku, Muka kardus!"

"Tao-yah, jika kau berfoto dengan Panda. Kami tak bisa membedakanmu nanti."

"KAU INGIN DIWUSHU?"

"Jonginnie jangan berdiri di balkon malam-malam."

"Jangan mengkhawatirkan aku. Aku tak akan sa-"

"Aku tidak mengkhawatirkanmu."

"Maksudmu?"

"Hanya saja saat malam hari begini. Kau menjadi kurang 'jelas' untuk dipandang."

"Apakah itu candaan?"


Saat cinta menjerat mereka…

"Apakah kau menyukaiku?"

"Apakah kau perduli?"

"Apa kau pernah menyukai seseorang?"

"Tentu saja. Apa kau kira aku ini bukan manusia yang tak tahu arti Cinta?"

"Orang-orang mana tahu kau manusia jika kau berwajah dingin seperti itu."

"Kurasa telingaku masih berfungsi dengan baik untuk mendengar apa yang kau katakan tadi."

"TENTU SAJA AKU PEDULI! KARENA AKU MENYUKAIMU TIANG LISTRIK!"

"Dan aku senang mendengar pengakuanmu itu, Bayi mungil."

"E-Eh? Ah, aku tidak… Mak-Maksudku… Sudahlah lu-"

"Aku juga menyukaimu."

"Kami berjalan diantara rimbunnya pohon tanpa tahu arah dan tanpa Peta. Menciptakan sebuah cerita panjang. Membiarkan angin membantu kami menunjukkan jalan. Udara malam yang sangat dingin. Terik matahari yang menyengat tanpa payung melindungi. Semua sudah dipersiapkan. Hanya tinggal di jalani untuk menentukan MASA DEPAN KAMI."

Pemain :

Xi Lu Han(20)

"Ini juga pilihan sulit. Tapi apa boleh buat."

Do Kyung Soo(17)

"Entahlah, Baekkie. Aku juga tidak tahu. Aku.. aku.. hiks.. hiks.."

Byun Baek Khyun(18)

"Jika seperti itu. Bukankah lebih baik. Kita batalkan saja, Kyungie-yah?"

Kim Min Soek(20)

"Apakah itu artinya aku tak bisa kembali ke kota kami lagi?"

Zhang Yi Xing(19)

"Aku memang bukan terbaik. Tapi setidaknya aku menyukaimu dengan tulus."

Huang Zi Tao(17)

"Apakah disini tidak ada Panda?"

Oh Se Hun(16)

"Memangnya kau mengharapkan aku melakukan apa?"

Kim Jong In(16)

"Aish.. Jinja. Kenapa kalian selalu menghinaku."

Park Chan Yeol(18)

"Jika tidak bisa. Tidak usah gengsi, Mungil."

Kim Jong Dae(18)

"Suaraku bagus. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu."

Kim Joon Myun(19)

"Berhenti menetapnya seperti itu. Kau membuatnya takut, Ayam."

Wu Yi Fan(20)

"Oh, Tuhan. Mengapa aku dipertemukan dengannya? Nasib sial apa ini?"

Choi Ki Bum(47)

"Selamat datang dirumah kami."

Choi Si Won(47)

"Maaf. Aku tak tahu harus memulai menjelaskannya dari mana."

Pemain lainnya:

Choi Jin Ki(21)

Choi Jong Hyun(20)

Choi Min Ho(19)

Choi Tae Min(18)

Im Yoon Ah(21)

Kwon Yu Ri(23)

Kim Tae Yeon(22)

Jung Seo Yeon(23)

..And Others

Tak peduli apa dan bagimana.

Takdir pasti akan menghampirimu.

Sekalipun kau bersembunyi.

Takdir tetap akan menjalani tugasnya; membawa benang merah yang tak pernah kau duga sebelumnya.

Kau harus menerimanya.

Siap atau tidak.

Terima atau tidak.

Rela ataupun terpaksa.

Karena...

…tak ada satupun manusia yang bisa menolaknya.


Arena Bacot Author:

Fic pertama. Maaf agak-agak gaje. Maaf buat SHINee marganya saya ubah demi alur cerita.

Mohon reviewnya?

KEEP OR DELETE?