Disclaimer : Naruto…is..belong…to…Masashi…Kishimoto…but…the..story…is..mine…

Warning !!! : AU, OOC dimana-mana, GJ, OC, Crack pairing.

Pairing : Liat ntar deh… belum bisa memutuskan.


Something Wrong

A fic by : Solaritica Chika

Semua orang tahu kalau Haruno Sakura itu menyukai Uchiha Sasuke sejak dulu…

"Kalau Sasuke, sebenernya udah lama suka sih. Dia charming, cool, pinter, kurang apa coba?"

Meskipun ia juga menyukai seorang Akasuna…

"Mungkin karena ia baik hati dan imut…"

Tapi… Bagaimana jika ia melupakan segalanya… Tentang cintanya?

"Sakura… bangun…"

"Ngh… dimana aku?"

"Sakura!"

"Ino-chan… anak di sebelahmu itu siapa?"

"Sa…Sakura…"

"Ino-chan?"

Saat ia mulai mencintai seseorang yang lain… Dan Uchiha mulai mencintainya..

"Aku… menyukai Sai… tapi Sai-kun menyukai Ino-chan… Apa aku salah jika aku menyukai Sai-kun?"

"Sebenarnya… mungkin… selama ini… aku menyukai Haruno Sakura… Ia… Sempurna…"

Lalu… Apa yang akan terjadi?

"Aku benci padamu, Sasuke !"

"Sakura-chan… Maaf…"


Morning in Konoha Junior High School, 7-1 .

"Pagi semua!" sapa Sakura saat masuk kedalam kelas.

"Pagi, Sakura! Udah ngerjain PR dari Yamato-sensei?" tanya Ino , sobat karib Sakura.

"Oh, udah. Yang rasio itu kan? Udah kok, kenapa?" Tanya Sakura lagi.

"Iya ! Liat dong..ya..ya..plis.." rajuk Ino sembari melancarkan puppy eyes no jutsunya yang terkenal seantero Konoha.

"Pasti kamu gak ngerjain gara-gara maen game semaleman, kan? Taruhan ama Gaara?" todong Sakura pada sahabat sejak kecilnya itu.

"He… Saku-chan tau aja… Liat PR…" kata Ino yang memohon pada Sakura.

"Gak! Kerjain sendiri! Lagian, itu juga salah kamu. Bukannya belajar, malah main game !" tolak Sakura.

"Hiks… Saku-chan jahat…Hiks…" Ino mulai melancarkan serangannya.

Sakura tampak mulai melemah, 'Ino sial, tau aja kelemahan aku! Tapi, aku gak boleh kemakan jutsunya dia! Ganbatte, Sakura!!' inner Sakura menyemangati Sakura.

"Gak sia-sia ternyata aku ikutan klub Teater!" inner Ino berteriak gaje setelah melihat Sakura yang mulai melemah.

"Sekali nggak tetep nggak ! Ino-chan…kapan sih kamu dewasa?" tanya Sakura. 'Yes! Sukses!' inner Sakura pun menari hula-hula.

"Mami!! Nih anak bebal banget sih?" sekali lagi, inner Ino berteriak gaje. 'Tapi, daripada tulangku patah, mending ngalah aja deh!'

"Uh… iya deh…ngerjain sendiri…" kata Ino sambil memajukan bibirnya.

"Nah , itu baru Ino-chan!! Semangat!!" kata Sakura menyemangati sahabatnya.

"Iya , bu guru…" jawab Ino.

"Sukses, Ino-pig!" kata Sakura dengan niat menyindir Ino.

"Urusai~~!!" jawab Ino yang frustasi.


Lalu, Sakura pun berjalan ke arah teman-temannya yang bergabung dalam ' Laskar Fujoshi ', mereka sedang berkumpul ditempat Tenten.

"Ohayou minna.. kayaknya lagi pada seneng... jahat.. gak cerita-cerita.." kata Sakura.

"Ohayou, Sakura-chan.. gomen.." jawab Laskar Fujoshi , yaitu Tenten , Hinata , dan Chika.

"Go..gomen, Sakura-san... ta..tadi..ak..aku..g..gak..sa..sadar.." jawab Hinata sembari memainkan jemarinya.

" Gak papa kok…hehe… ada kabar apa?" tanya Sakura.

"Ini nih.. si Chika, heboh banget soal Deidara-senpainya tersayang.." jawab Tenten, ketus.

"Ya siapa juga yang gak seneng kalo disebrangin sama orang yang kita sukain! Sirik lu, mentang-mentang gak pernah dapat momen sama Neji!" jawab Chika sambil menjulurkan lidahnya.

"Urusai!!" kata Tenten sambil blushing.

"Ano.. kayaknya Tenten-san pernah dapat momen deh sama Neji-nii.." jawab Hinata.

"Wah! Momen apa?" tanya Chika, semangat.

"Waktu hujan deras kemarin.. mereka pulang berdua sampai halte.." jawab Hinata, malu-malu.

"Nyah…nyang bener lu? Ten, gak bagi-bagi kebahagiaan itu dosa lho.. hehe.." kata Chika.

"Iya sih.. tapi aku gak tau itu juga kemasuk momen!!" jawab Tenten malu-malu.

"Nya.. kalo Hinata-chan gimana sama Naruto-kun?" tanya Chika.

"Eh? Eng..a..aku..b..be..lum...da..dapat..momen..s..sama..Nar..Naruto..kun.." jawab Hinata.

"Ganbatte , Hinata-chan!!" kata Sakura.

"Aih.. Lu udah dapet momen kagak ama dua gebetan lu itu?" tanya Chika.

"Belum, lagian Sasori-senpai udah punya pacar.. dan.. yah.. kalian sendiri tau kan.. Sasuke Uchiha itu gimana…" jawab Sakura lesu.

"Oh iya ya!" jawab Tenten. "Lalu… mengapa kamu masih menyukai mereka?"

"Lu tahu sendiri, Tenten… cinta itu tidak bisa dipaksakan, cinta itu datang dari hati, dan tidak memikirkan segala macam logika atau rasionalitas," kata Chika, memecah keheningan.

"Ya ampun, Chik! Tumben-tumbenan kamu bijak dan nggak mikirin doujin yaoi juga mitos-mitos! Ada apa dengan Chika?" tanya Tenten, sok dramatis.

"Berisik lu," kata Chika, jengkel. Dengan bibir manyun, dia membuka-buka buku kliping yaoinya sampai berbunyi 'Srak' gitu.

"Wah… ada yang ngambek nih…" kata Ino yang tiba-tiba muncul dibelakang Sakura.

"Nyah! Best friend gue dateng nih! Dapet momen apa lu sama gebetan?" tanya Chika yang langsung semangat lagi begitu Ino datang.

"Ampun, nih anak…" kata Tenten yang gemas sambil nyubit pipi Chika yang tembem itu.

"Auch! Ittai, baka!" jerit Chika. Taulah, Tenten kalo nyubit… maniak kekerasan gitu… *author disambit kunai sama Tenten*

"Kamu yang baka! Dimana-mana kalo dicubit pasti sakit kan?" kata Sakura dan Ino bersamaan sambil menahan tawa.

"Eh, iya juga ya… ehehe…" jawab Chika dengan wajah polos, sementara tangan Tenten masih mencubit pipinya.

"U..udah..Tenten..san..kas..kasian..Chi..Chika..san.." kata Hinata yang berusaha menengahi perang itu. Tenten pun melepaskan cubitannya, lalu nyengir innocent kearah Hinata.

"Nah, ayo cerita ama kita-kita tentang gebetan lu!" kata Chika, as usual, semangat.

"Um..ya..tadi pagi disapa lagi sih.." kata Ino sambil mesem-mesem.

"Aih! Co cwitt!" koor anak-anak Laskar Fujoshi (of course, suara Hinata paling kecil). Anak-anak kelas 7-1 yang lain pada ngeliatin anak-anak LF dengan pandangan tajam. Hinata yang cinta damai itu pun langsung bungkuk-bungkuk minta maaf.

"Hah… kapan aku bisa kayak kalian ya…" kata Sakura, menerawang.

"Maksud loe?" sekali lagi, koor LF! Dengan suara Hinata sebagai pemanis.

"Kisah kalian gak serumit punyaku… Irinya…" kata Sakura.

"Yang sabar aja deh, semua pasti ada jalan keluarnya," kata Chika yang back to wise mode.

"Semangat ya, Sakura-chan," kata Tenten.

"Ganbatte kudasai!" kata Ino.

"Y..yang..ta..tabah..ya..Sak..Sakura..san.." kata Hinata.

"Thanks, gals… You all are the best besties there I have…" kata Sakura sambil memeluk keempat sahabatnya itu. Lalu mereka berlima berpelukan kayak teletubbies.

TENG! TENG! TENG! TENG!

"Wah, udah masuk nih! Ketemu di markas ya! Dah!" kata Chika sambil loncat ke bangkunya. Yang laen geleng-geleng kepala sambil berjalan ke bangku masing-masing. Sakura sebangku dengan Ino, Tenten dengan Chika, sementara Hinata duduk bersama seseorang yang tidak diketahui namanya.


Yamato-sensei masih belum menampakkan batang hidungnya, sepertinya dia ketularan virus terlambat dari Kakashi-sensei. Karena bosan, Sakura dan Ino bercakap-cakap di bangku mereka.

"Eh, Ino, kenapa sih kamu naksir sama Tobi-senpai? Dia kan… um… aneh?" tanya Sakura pada Ino.

"Aku suka sama kelakuannya, beda dari cowok-cowok kebanyakan. Ada yang gombal lah, ada yang sok gentle lah, tapi dia kelakuannya kayak anak kecil, manis, baik, sopan lagi!" kata Ino menggebu-gebu.

"Lebay bu,"

"Nah, kamu sendiri kenapa bisa suka sama Sasuke dan Sasori-senpai?" tanya Ino penasaran.

"Kalau Sasuke, sebenernya udah lama suka sih… Dia charming, cool, pinter, kurang apa lagi coba?"

"Hm…ngerti…kalo Sasori-senpai?"

"Mungkin karena dia baik hati dan imut,"

"Hm…ngerti…"

"Ngerti apa?" tanya seseorang dibelakang mereka.

"Ngerti soal—Wua! Sai! Kamu bikin kaget aja!" kata Ino, mendumel ga jelas.

"Sai? Sejak kapan duduk disitu? Bukannya ini tempat Sasuke?" tanya Sakura.

"Aku ingin pindah kesini. Bosen sama Neji terus," kata cowok itu kalem.

"Weits… kayaknya ada yang kecewa nih…" goda Ino ke Sakura.

"Paan sih?" kata Sakura berusaha tidak memperdulikan ucapan Ino. Meskipun, memang benar ia kecewa.

"Ye…nih anak…" kata Ino sambil menjulurkan lidah ke Sakura dan dibalas dengan pelototan oleh Sakura. Sai yang menonton hanya tersenyum tanpa ekspresi seperti biasa.

"Hei! Kalian berdua jangan ribut dong!" bentak Gaara, sang ketua kelas.

"Uh, iya," kata keduanya bersamaan.

Gaara cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan duo popular kelas 7-1 itu.

To Be Continued…

Curhatan si Chika…

Huwe… ampuni daku, bukannya mengapdet 'Bizarre Pentangle Love' malah membuat cerita gaje kayak gini…huhuhu… Tapi, apa daya, ide Chika gak bisa keluar! Kena writer's block nih… Sebagai gantinya…Chika aplot cerita baru deh! Chika sangat butuh komentar, kritik, dan saran kalian semua… Oh ya, khusus fict inih, Chika mau coba pake OC, dan Chika sendiri nampang dong! *ditampol ama readers* Chika buka lowongan OC nih…

OC dibuka untuk…

1 . Teman sebangku Sai yang baru, Chika perlu cowok.

2 . Pacar Sasori.

3 . Temen satu bandnya Sasuke, Chika perlu 3 orang.

Formatnya, biasa aja lah. Nama, gender, ciri-ciri, sifat, dan OC yang diinginkan. Ditunggu reviewnya!