EXTACY to Central Park Zoo
Chapter 1 – Persiapan dan Perjalanan
Note : Cerita ini dibuat oleh saya sendiri. Namun karakter, tempat kejadian dan komponen cerita yang berhubungan dengan cerita asli Penguin of Madagascar bukan milik saya. Melainkan Dreamworks and Nickelodeon. Karakter asli, tempat kejadian asli, dan hal-hal yang bersifat asli dan nyata disamarkan walau tidak semua karena ini hanyalah fiksi. Saya mohon maaf jika cerita ini kurang jelas atau aneh dan ada kesalahan dalam penulisan, baik kosa kata maupun tata bahasa dalam cerita ini. Peringatan! Banyak sekali bahasa campuran, liar, dan gaul disini. Dan ada beberapa unsur kehidupan remaja. Hanya untuk umur remaja keatas!
Setelah ujian kenaikan kelas yang sudah dilaksanakan oleh sekolah yang bernama Smantic, semua murid bergembira dan bersyukur karena mereka bisa menyelesaikan ujian kenaikan kelas di semester 2. Mereka bersenang-senang, dan berisitirahat sambil menunggu hasil nilai ujian kenaikan kelas mereka.
Namun, di hari mereka kembali melakukan aktivitas di sekolah. Murid-murid disekolah itu terkejut bahwa nilai ujian kenaikan kelas untuk mata pelajaran Biologi untuk semua murid kelas 11 IPA dan kelas 10 tidak mendapatkan nilai karena semua guru mengetahui bahwa semua murid kelas 11 IPA dan kelas 10 mendapatkan nilai sempurna karena ada siswa-siswi yang telah membeli soal dan kunci jawaban mata pelajaran Biologi. Pada akhirnya, semua murid kelas 11 IPA dan kelas 10 tidak diperbolehkan mengikuti Class Meeting yang telah direncanakan oleh pihak OSIS dan Kepala Sekolah. Melainkan mereka harus membuat tugas tentang Karya Ilmiah mengenai Penelitian. Namun kelas 11 IPS bernasib sama oleh mereka karena mereka semua mendapatkan nilai sempurna pada mata pelajaran Sosiologi sehingga mereka harus membuat tugas yang sama.
Pada hari itu, kedutaan besar dari US datang ke Smantic pada hari itu. Jordan, seorang duta besar dari US, dia mengajak Kepala Sekolah Smantic yang bernama Ibu Yati agar semua guru dan semua murid berlibur di US. Namun Guru Kesiswaan yang bernama Bapak Samir setuju dengan permintaan Jordan dengan tambahan semua murid harus menlakukan penelitian dan pembuatan Karya Ilmiah sebagai perbaikan nilai murid yang telah melakukan kecurangan saat ujian kenaikan kelas itu. Sehingga Ibu Yati sepakat dan membuat sebuah acara Study Tour ke US.
Keesokan harinya diumumkan bahwa Semua siswa di Smantic akan melakukan Study Tour ke US. Semua teriakan kesenangan dan kegembiraan dilakukan oleh semua Siswa. Namun, tantangan terberat mereka adalah mereka harus membuat Karya Ilmiah dan melakukan Penelitian di sana. Untuk murid kelas 11 IPA dan kelas 10, mereka harus melakukan penelitian dan pembuatan karya ilmiah di Central Park Zoo dan untuk murid kelas 11 IPS mereka harus meneliti di duta besar US. Pro dan Konta antar siswa IPA dan IPS pun terjadi namun mereka bisa jalani apa adanya. Guru-guru memberikan beberapa hal penting yang harus murid-murid persiapkan untuk pergi ke tempat itu. Mereka gratis ke US karena semua biaya di tanggung oleh duta besar di US.
Pada keesokan harinya, pada pukul 06.00. Semua murid sudah mulai berkumpul di sekolah. Mereka berbincang-bincang mengenai kegiatan yang ada disana. Sebuah kelas yang bernama EXTACY sedang membicarakan tentang sesuatu yang telah terjadi pada saat ujian kenaikan kelas hari akhir itu.
"Ah brengsek, gua lagi enak-enaknya mau santai, eh malah disuruh belajar lagi." ucap Mohawk kepada mereka.
"Elu sih nyontek gak kreatif. Maka lihat sekeliling." tegas Bernard kepada Mohawk
"Eh yang ada lu nyet nyontek gak kreatif, badan gede, muka jelek, nyontek gak lihat situasi sih!" kata Mohawk kepada Bernard.
"Eh-eh, sesama muka jelek jangan saling menghina. Itu gak baik." kata Risky kepada mereka berdua.
"Makanya, lu kalau nyontek kaya gua dong." Kata Layur kepada mereka berdua
"Ah elu yur, lu juga sama aja nyontek ketahuan terus sama guru. Apalagi sama Bu Veni, lu udah dipanggil berapa kali lu sama dia. Belum lagi pas pelajaran TIK, ketahuan sama Sensei. Kertas contekan di jadiin sample." Kata Mohawk kepada Layur
"Eh, padahal pengawas kita pada hari itu baik-baik aja ya? Kenapa si kok malah disuruh Meneliti gini?" kata Tatulus kepada mereka.
"Sama di ruang gua juga, pengawasnya saja si Batang Lidi, gak galak amat. Malah santai." Kata Uwie kepada mereka.
"Oh iya gua tau, mungkin gara-gara anak kelas 10 yang ketahuan sama pak Samir." kata Amis kepada mereka.
"Ketahuan? Gimana ceritanya mis?" tanya Bajuray kepada Amis.
"Ceritanya sih gini, Pak Samir masuk ruang 4. Meriksa-meriksa kalau ada yang ganjal di ruang kelas kita. Pas Pak Samir ke meja gua, dia ngeliatin kertas adik kelas yang ada di samping gua itu. Akhirnya, Pak Samir ngebawa adik kelas itu dan akhirnya pas dia balik dia cerita ke gua kalau dia dibawa Pak Samir karena ketahuan dia orang yang membeli soal dan jawabannya itu." kata Amis kepada mereka.
"Oh, cewek yang disamping lu itu mis? Kukira dia kenapa sama Pak Amir, ternyata dia toh yang beli soal dan jawaban ujian kenaikan kelas. Dia kurang ahli banget nyimpen rahasia." kata Dwi.
"Kelas 10 pada tolol semua gak bisa jaga rahasia nih, gua udah santai dari ujian kenapa jadi disuruh belajar lagi?" teriak si Indut.
"Seharusnya protes atuh ke kelas 10, kalau jaga rahasia tuh yang bener jangan sampai ketahuan." ucap Iby kepada mereka.
"Kayanya kelas 10 generasi sekarang di sekolah kita rada hancur nih. Kayanya susah banget diaturnya." ucap Genaldy kepada mereka
"Ya udah, sekarang gak usah nyalahin mereka. Kita juga pernah kan kaya mereka dulu? Yang penting kelas 2 mereka akan sadar dengan sendirinya kok. Lu pada gak usah nyalahin mereka. Daripada kalian malah tambah stress sama mereka. Gak usah dipikirin." kata sang ketua kelas EXTACY, Jenggot.
Kemudian, beberapa menit kemudian terdengarlah suara pengumuman bahwa seluruh murid berkumpul di lapangan bawah sekolah. Disana mereka diberikan beberapa pengumuman dan pengarahan selama mereka berada di negara US.
Sementara itu di Central Park Zoo. Di kantor Alice, Alice menerima telepon dari duta besar US, yaitu Jordan.
"Hallo, bisa berbicara kepada pengurus Central Park Zoo?" kata Jordan
"Iya, ini dengan saya sendiri. Ada apa?" kata Alice
"Kami dari duta besar US, kami meminta untuk seluruh pengurus kebun binatang agar Central Park Zoo akan digunakan sebagai tempat Study Tour untuk para murid-murid asal negara Indonesia. Kami menghimbau agar pengunjung pada hari itu ditutup karena kebun binatang akan digunakan untuk tempat Study Tour"
"Apa? Berapa hari mereka disini? Dan berapa sekolah?"
"Hanya 3 hari dan 1 sekolah saja. Berikanlah mereka pelayanan yang terbaik agar mereka dapat melakukan Study Tour dengan nyaman dan aman. Kami semua akan ke Central Park Zoo pada hari esok"
"Ugh... okay." kata Alice sambil menelan air liur.
Akhirnya, Alice menelpon Bosnya untuk memberitahukan sesuatu hal yang dia dapatkan dari duta besar. Bosnya pun menerima permintaan duta besar US dan menyuruh Alice untuk mengumumkan himbauan bahwa mulai besok hingga 3 hari kedepan kebun binatang akan ditutup karena tempatnya akan digunakan sebagai tempat Study Tour untuk sekolah luar negeri. Para Pengunjung yang ada ditempat itu kecewa karena mereka tidak bisa berkunjung untuk melihat kebun binatang itu selama 3 hari.
Para Pinguin yang sedang berpose seperti patung pancoran mendengar pengumuman itu. Dan mulai membentuk formasi horizontal. Pengunjung yang melihat mereka berganti gaya pun kaget namun mereka tetap melihat dan memfoto gaya mereka dan merasa senang karena keimutan dan kemanisan posisi pinguin itu. Pengujung bersorak gembira.
"Semuanya, kalian dengar pengumuman tadi?" ucap Skipper dengan bibir menyamping dan kecil.
"Iya skippah, aku dengar. Pengunjung bakalan sepi. Gak ada orang yang foto-foto kita lagi." kata Private dengan bibir menyamping ke Skipper dan kecil
"Katanya akan ada sekolah dari negara luar yang ingin mengunjungi kebun binatang ini." kata Kowalski dengan bibir menyamping ke Private dan kecil
"Semuanya, kembali ke markas." tegas Skipper kepada semuanya
Semua Pinguin kembali ke dalam markas dan pengunjung yang melihat merekapun kecewa dan akhirnya mereka melihat ke tempat hewan yang lain.
Sementara itu, didalam markas, para pinguin sedang membicarakan mengenai Central Park Zoo yang akan digunakan sebagai tempat Study Tour sekolah negara asing.
"Kowalski, jelaskan semuanya mengenai perubahan tempat ini." kata Skipper.
"Menurutku, tempat ini selama 3 hari akan digunakan untuk Study Tour murid-murid dari negara luar. Jadi tak ada pengujung selama 3 hari ini kecuali pengujung dari sekolah negara itu sendiri." ucap Kowalski sambil menganalisis dengan buku analisisnya
"Tapi apa yang mereka lakukan nanti disini Kowalski?" tanya Private kepada Kowalski
"Mereka akan melakukan aktivitas belajar di kebun binatang ini. Aku juga kurang tau seperti apa mereka melakukan aktivitas belajar disini." kata Kowalski.
"Kau tidak punya ramalan lain?" tanya Skipper kepada Kowalski.
"Tidak, ini sulit untuk diprediksi bagiku. Kita sendiri tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya pada hari esok" jelas Kowalski kepada mereka.
"Ya kuharap mereka tidak menghancurkan kita seperti kejadian setahun yang lalu. Pengunjung dari sekolah negeri US memberikan loker David Jones ke perairan kita" kata Private
Rico hanya mengangguk-nganggukan kepala.
"Hm... kita lihat situasi besok." kata Skipper kepada mereka
Kembali ke sekolah Smantic. Setelah mereka melakukan doa demi keselamatan mereka masing-masing. Mereka mulai menaiki bis yang telah disediakan. Mereka menaiki bis sesuai kelas mereka masing-masing. Kelas EXTACY mendapatkan bis nomor 8. Mereka duduk didalam bis bersama teman-teman sebangku mereka.
"Akhirnya aku dapat tempat duduk juga." kata Dwi sambil duduk ditempat duduk yang masing kosong disamping Risky
"Akhirnya datang juga wi, kemana aja lu selama ini?" kata Risky kepada Dwi
"Gak kenapa-napa ki, hanya masalah pribadi aja." kata Dwi
"Jangan dipikirin lagi atuh wi, bukannya lu udah putus sama dia kan? Gak usah dipikirin lagi." kata Risky
"Bukan gitu ki, lu tau sendiri kan kalau HP gua sering diterror sama private number waktu pertama kali ujian kenaikan kelas? ni tuh karena dia mulai dendam sama gua. Padahal gua udah bilang maaf dan damai sama dia, tapi tetep aja dia kaya gitu ke gua." cerita Dwi kepada Risky
"Oh itu, sorry wi, gua lupa soal itu." Risky meminta maaf kepada Dwi
"Makanya itu ki, gua gak tenang selama perjalanan kesana apalagi pas tugas disana. Mungkin tuh si adik kelas bakalan ribut sama gua ki. Gua lagi was-was." ucap Dwi sambil mengeluarkan keringat dingin
"Ya udah wi, tenang kok, ada gua dan temen-temen lu yang lain. Temen-temen lu pada dukung kok, tenang aja. Dia mau mukulin lu, gua bakalan ngabisin dia." kata Risky sambil memberikan simpatik ke Dwi
"Thanks ki, gua harap gua gak kenapa-napa kesana. Mungkin dia juga bakal tau akibatnya nanti.
Sementara itu, ditempat duduk lainnya. Nhiong dan Nadund sedang membicarakan mengenai pacar yang ikut dalam Study Tour kali ini.
"Gua teh ngerasa risih banget, kenapa kelas 10 harus ikut coba." kata Nhiong
"Iya ish, gak mau gua. Pacar gua soalnya nih bikin gua risih juga." kata Nadund
"Pacar lu? Sejak kapan lu ganti pacar jadi anak kelas 10?" tanya Nhiong dengan rasa kebingungan
"Waktu seleai ujian kenaikan kelas, gua putus sama pacar gua yang itu gara-gara gak bisa membuat gua semangat dalam hidup gua. Akhirnya langsung kelas 10 itu nembak langsung gua saat gua putus. Gua terima dia. Tapi dia orangnya risih, bawel, bejat pula." ucap Nadund
"Lu mau-mau aja punya pacar bejat. Buat apa sih lu punya pacar bejat. Apalagi kelas 10, generasinya malah tambah buruk." jelas Nhiong kepada Nadund
"Gak gak bisa lepas dari rayuan dan hipnotis gua. Gua gak mau dimainin sama dia." kata Nadund sambil menangis dan menggelengkan kepala.
"Ya udah Nadund, sabar aja lu. Nanti pas disana lu minta putus aja. Lu mudah banget dipengaruhi dan dimanfaatin sama cowok-cowok." nasihat Nhiong kepada Nadund
"Makanya Nhiong, gua gak mau banget punya cowok kaya gitu. Hidup gua bakalan suram" kata Nadund.
Beberapa menit kemudian, wali kelas EXTACY yang bernama Bapak Rujak masuk kedalam bis.
"Wey bapak EXTACY datang." teriak Jenggot.
"Yey, bapak ikut" kata Rifdut
"Akhirnya pak, kita bisa jalan-jalan ke US. Bisa ngomong-ngomong sama bule pak. Bapak juga bisa hijrah ke sana." kata Jenggot
"Hijrah ? Bapak paling jalan-jalan aja." kata Pak Rujak
"Pak bawa oleh-oleh bule buat bapak dirumah." kata Mohawk
Semua orang didalam bis itu tertawa. Engkus pun berkata "Hahaha, lu sendiri mau ngapain bawa pulang bule kerumah lu hawk?" Mohawk pun menjawab, "Eh siapa tau kita bisa lancar ngomong bahasa inggris."Bernard membalas, "Gaya lu hawk, kaya lu bisa aja." Mohawk membalas perkataan Bernard, "Daripada elu, ngomong cuma bisa 'Ahihihihi'." Dan semua orang didalam bis kelas itupun tertawa terbahak-bahak.
"Aduh-duh, dasar mereka. Udah kaya si Beruang Bernard dan si Kataknya." kata Risky
"Si Bernard emang udah mirip kaya Bernard. Cuman emang si Mohawknya emang mirip sama temen Beruang Bernard itu." kata Dwi.
Akhirnya, tak lama kemudian. Semua bis pun mulai berangkat menuju bandara. Semua siswa senang ketika bis yang mereka naiki mulai berangkat.
Selama perjalanan, didalam bis kelas EXTACY, semua murid bercanda ria sambil mereka membicarakan mengenai ujian kenaikan kelas biologi yang mereka hadapi pada hari terakhir.
"Perasaan pelajaran biologi bagi kita gampang-gampang ya? Cuma tentang itu-itu aja. Segala kita yang kena. Semuanya kena pula" kata seorang perempuan yang bernama Bolor.
"Kalau mau tanya mah sama yang di ruang 4 noh. Mereka yang tau kronologis kenapa bisa ketahuan tuh." kata Diana
"Biologi mah susah kali, lu sendiri aja kagak bisa biologi. Paling lu bisanya cuma bab tentang anuan doang." kata Ceker
"Kurang ajar lu ya Ceker? lu kali yang suka yang bab gituan. Sama pacar lu sendiri lu praktekin." kata Bolor
"Kaya lu gak pernah aja lor." kata Ceker sambil senyum-senyum
"Lu senyum berarti lu pernah dong..." kata Bolor sambil nunjukin ke Ceker
"Kata siapa?" tanya Ceker sambil-sambil
"Dari kata lu sendiri. Hayo... akhirnya ketahuan juga." kata Bolor
Semua murid didalam bis itu meneriakan, "Wah... Wah..."
"Wah ternyata Coker sama si Ceker pernah main yang begituan ya... pantesan biologinya pinter." kata Jenggot.
"Main gak ngajak-ngajak nih. Ikutan dong... Mwahahaha" kata Rifdut sambil ketawa-ketiwi.
"Si Rifdut mendingan sama si Bapake... Jambulnya gak nahan. Hahaha" kata Nitdut
"Yeuh... apa bae nit. Mending elu sama si Kadek. Cipok-cipokan. Mwahaha..." kata Rifdut sambil ketawa-tawa.
"Eh Rifdut... tawa lu itu gak ngenakin semua orang tau. Badan Gede, kaya mak lampir tawanya." kata Kadek
"Napa sih dek, peduli amat si Rifdut." kata Nitdut
Semua murid didalam bis itu meneriakan, "Cie... Kadek sama si Rifdut. Hahaha !"
"Rif-rif, si Denis lu kemanain sekarang?" kata Lulu
"Kasian tuh si Denis. Nanti si Denis minta putus lagi loh. Hahaha." kata Amis
"Selingkuh Rifdut banyak banget, hahahaha. Udah si Kadek, Dwi, Bapake, Denis, Bernard ampe satu kelas dia rasain semua. Hahaha!" ucap Indut
"Kurang ajar in... kaya lu belum tau siapa gua." ucap Rifdut sambil menahan rasa malu.
"Asik dah, gaya lu rif-rif." kata Lulu
"Hahaha, ya dong. Gua gitu, ya gak cep?" kata Ridfut kepada Lulu
"Eh kurang ajar lu rif..." kata Lulu kepada Rifdut sambil mendorong Rifdut
"Tau nih, si Badak kagak bisa jaga omongan nih." kata Mohawk
"Ah lu pada emang Cecep Sejati. Hahaha!" tawa Rifdut kepada Lulu dan Mohawk.
Semua murid didalam bis itu tertawa karena Cecep merupakan nama Ayah mereka. Walau nama asli dan nama panjang ayah mereka berbeda namun nama depan ayah mereka sama. Sehingga dalam perjalanan kali ini, canda ria yang mereka lakukan tidak membuat diri mereka jenuh.
3 jam berlalu, bis mulai tiba di bandara. Semua murid turun dari bis. Dan sebelum mereka masuk kedalam bandara. Mereka di arahkan oleh guru kesiswaan mereka, yaitu Pak Samir dan Pak Kumis agar semuanya naik pesawat terbang besar yang sudah di sediakan oleh duta besar US dan tidak membuat keonarana dan masalah selaam mereka didalam pesawat itu. Kemudian setelah pengarahan, mereka menuju lapangan pesawat. Disana sudah ada pesawat terbang besar dari duta besar US. Semua murid terkejut karena baru pertama kali mereka melihat pesawat yang ukurannya 2 kali lebih besar dari pesawat terbang pada umumnya. Pesawat tersebut memiliki 15 pintu masuk sehingga Semua kelas bisa masuk ke pintu masing-masing sesuai nomor bis yang mereka naiki. Karena setiap 1 pintu masuk memiliki satu ruangan besar untuk ditempati. Para guru yang bukan wali kelas masuk kedalam pintu nomor 14. Semua murid dan guru kebagian tempat duduk karena setiap ruangan memiliki jumlah kursi sekitar 48 kursi untuk ditempati. Tak lama kemudian setelah semuanya masuk, pesawatpun mulai dijalankan.
Sementara itu, di Central Park Zoo, hari sudah menjelang sore. Kebun binatang mulai ditutup. Semua pengurus Central Park Zoo membenahi tempat tersebut. Dari fasilitas, sarana, dan prasarana mereka atur sedemikian rupa hingga tempat itu seperti tempat untuk studi wisata. Merekapun mulai membuat spanduk untuk menyambut kedatangan sekolah yang ingin melakukan Study Tour di tempat itu. Namun karena mereka tidak tahu apa nama sekolah yang akan datang. Maka Alice menelpon Jordan untuk menanyakan nama sekolah yang akan datang nantinya.
"Hallo, ini kami pengurus Central Park Zoo. Kami ingin menanyakan sesuatu. Apa nama sekolah yang akan datang untuk melakukan studi wisata kali ini?" tanya Alice kepada Jordan.
"Nama sekolah yang akan datang bernama Smantic. Kami akan datang ke Central Park Zoo pada hari esok." jelas Jordan kepada Alice
"Smantic ya? Okay terima kasih." ucap Alice kepada Jordan sambil menutup teleponnya.
Mereka mulai membuat spanduk untuk menyambut kedatangan Smantic di Central Park Zoo. Mereka memasang spanduk itu di depan gerbang masuk Central Park Zoo. Kemudian mereka memberikan deskripsi untuk setiap kandang hewan yang ada. Semua fasilitas, sarana, dan prasarana sudah mereka siapkan. Akhirnya, pada malam harinya. Central Park Zoo mulai dijaga ketat oleh para pengurus Central Park Zoo.
Kowalski mulai memantau keadaan pada saat itu. Dan mengabarinya kepada Skipper.
"Semua zona, dan titik-titik aman dijaga ketat oleh para pengurus Central Park Zoo." kata Kowalski kepada Skipper.
"Kedatangan mereka kesini untuk apa? Aku takut..." kata Private merinding ketakutan
"Private, jangan takut akan kondisi ini. Semuanya, lakukan gerakan cepat dan lihat-lihat apa yang telah mereka sediakan untuk kedatangan mereka nanti. Formasi Berpencar, mulai!" seru Skipper sambil menyuruh temannya untuk mengambil posisi mereka bergerak.
Pergerakan formasi pun dimulai, para pinguin mulai menyebar ke penjuru Central Park Zoo. Pengurus Central Park Zoo mengawasi kondisi dan situasi Central Park Zoo agar tidak terjadi sesuatu pada malam itu. Skipper mulai meluncur dengan sangat cepat, melewati lingkaran cahaya pengawasan, hingga mengendap-ngendap ke sebuah rumah tempat kandang binatang yang berbahaya. Dia masuk kedalam sebuah ventilasi udara yang ada di ruangan itu. Jatuh ke sebuah ruangan. Melihat seekor katak beracun sedang tertidur pulas. Skipper tidak melihat sesuatu yang special ditempat itu.
Sementara itu, Private meluncur menuju kandang milik King Julien. Sesampainya ditempat itu tanpa kena pengawasan dari pengurus Central Park Zoo. Private melihat King Julien dan Maurice sedang tertidur pulas. Namun Mort tidak tertidur melainkan menggigil ketakutan karena takut terjadi sesautu pada dirinya.
"Mort...?" ucap Private sambil menyentuh kepala Mort
"AH! Jangan bawa aku jangan bunuh aku!" ucap Mort dengan ekspresi kaget dan ketakutan."
"Mort ini aku, Private. Kau kenapa? Kau takut?" tanya Private
"I... I... Iya... aku takut. Aku takut dia mau membunuhku. Mereka teroris." kata Mort
"Teroris? Mana teroris?" Private kaget dan bertanya-tanya.
"Yang itu yang pakai baju hitam dan senter. Mereka sedang mencari aku." kata Mort sambil menunjukan ke Pengurus yang di tuju.
"Ya ampun Mort. Kau membuatku takut. Itu bukan teroris. Itu pengurus Central Park Zoo yang sedang mengawasi jika ada sesuatu yang terjadi kebun binatang. Tenang saja Mort." kata Private kepada Mort.
"Oooowh..." kata Mort sambil tersenyum-tersenyum dan berkata "Ternyata bukan teroris.". Mort mulai berjalan dan mulai tertidur sambil memeluk kaki King Julien dan berkata, "Aku mau tidur dan aku sayang... kaki Raja Julien.". Private hanya menggeleng-gelengkan kepala saja melihat kekonyolan Mort.
Ditempat lain, Rico meluncur ke kandang berang-berang dimana Marlene berada. Dia melihat Marlene sedang tertidur pulas. Rico berjalan dan mengelilingi kandang tersebut. Dia tidak menemui keanehan yang ada ditempat itu. Rico mulai meluncur lagi ke tempat Bada dan Bing berada. Mereka tertidur pulas namun Rico tak dapat menemui sesuatu yang aneh ditempat mereka. Sehingga dia mencoba untuk meluncur ke atas Big Ben dan melihat sekitar Central Park Zoo.
Namun dia melihat Kowalski berada di depan pintu masuk Central Park Zoo dan menyapa Kowalski. Sapaan tersebut diterima oleh Kowalski. Kowalski menyapa balik Rico menanyakan apa yang dia temukan disana. Rico membalas hanya dengan menggeleng-gelengkan kepala. Kowalski menyuruh dia untuk mengeluarkan teropong kecil dari mulutnya karena dia menemukan sebuah tulisan spanduk didepan gerbang Central Park Zoo. Rico mengeluarkan teropong dari mulutnya dan meleparkannya ke Kowalski dan ditangkap oleh Kowalski. Kowalski menggunakan teropong itu, melihat sebuah spanduk dan spanduk itu bertuliskan, "Selamat Datang Sekolah Smantic Asal Indonesia di Central Park Zoo Dalam Acara Study Tour.". Kowalski menuliskan kata-kata spanduk itu didalam catatan analisisnya. Lalu, Kowalski merespon kepada Rico agar Skipper dan Private kembali ke Markas. Rico mulai mencari mereka dan ketika dia bertemu dengan mereka, Rico memberikan isyarat untuk kembali markas.
Didalam Markas. Semua pinguin berkumpul. Dan menjelaskan apa yang mereka temukan.
"Skipper, aku telah menemukan beberapa perubahan ditempat ini." kata Kowalski kepada Skipper
"Sebutkan apa saja yang kau temukan itu Kowalski." perintah Skipper kepada Kowalski
"Aku menemukan... beberapa papan deskripsi bintang di seluruh kandang, sarana dan prasarana tambahan, dan spanduk." kata Kowalski
"Spanduk? Aku tidak melihat spanduk ditempat ini." kata Private kepada mereka
"Spanduk itu terletak di pintu gerbang depan private. Aku melihat Spanduk itu. Terpampang jelas di depan pintu gerbang kebun binatang ini." kata Kowalski kepada Private.
"Lalu, apa isi spanduk itu Kowalski." kata Skipper
"Isi Spanduknya itu tertulis 'Selamat Datang Sekolah Smantic Asal Indonesia di Central Park Zoo Dalam Acara Study Tour'. Sepertinya menurut analisisku. Sekolah asal Indonesia akan datang ke kebun bintanag ini. Nama sekolah tersebut adalah Smantic. Sekolah tingkat menengah atas yang sejajar dengan kelas 10 sekolah di negara ini." jelas Kowalski kepada mereka.
"Wow Indonesia, itu negara mana Kowalski?" tanya Private kepada Kowalski dengan rasa penasaran.
"Entahlah, menurutku Indonesia merupakan negara yang sama dengan saat kita masih berada di pulau Madagascar." kata Kowalski
"Teman-teman, kita tidak semuanya apa tujuan mereka datang kesini. Lebih baik, kita lakukan pose dan formasi yang kita lakukan sebelumnya untuk menarik perhatian sekolahan itu. Dapat?" perintah Skipper kepada mereka
Semuanya hanya mengangguk-nganggukkan kepala. Skipper berkata, "Baik, saatnya kita kembali ke pulau kapuk."
Sementara itu, didalam Pesawat Terbang di ruangan kelas EXTACY. Semua murid bercanda ria sebagaimana seperti mereka bercanda saat bis. Dwi mengeluh karena dia tidak bisa berbuat apa-apa saat berada di Central Park Zoo nanti.
"Wi, lu kenapa? Kok murung gitu?" tanya Risky
"Gua kayanya gak bisa ngapa-ngapa deh ki, gua bakalan gak berkutik lagi pas disana." kata Dwi
"Udah wi, ada gua ini, nanti gua bilangin deh ke temen-temen gua deh, lu aman nantinya, si Gyasuku, Harma, Tin-Tin dan temen-temen karate lainnya bakalan ngelindungi lu kok termasuk gua. Tenang aja wi." sambil menepuk bahu Dwi
"Thanks ki, gua kayanya udah mulai aman berkat kehadiran lu disini. Kalau gua gak punya temen kaya lu. Gua bakalan dihabisin sama tuh bocah." kata Dwi
Sementara itu, Kadek yang duduk bersama dengan Dwi dan Risky mendengar pembicaraan Dwi dan Risky.
"Wi, emang siapa sih yang mau ngancurin diri lu?" tanya Kadek kepada Dwi.
"Ini si dek, si kelas 10. Dia nerror gua melulu. Gua gak tenang, dia bakalan ngabisin gua dek." keluh Dwi
"Emang kenapa sih kok bisa begitu?" tanya Kadek
Risky menceritakan semua info yang dia dapat ke Kadek.
"Monyet tuh orang. Masih aja main terror orang. Bakal gua terror balik tuh dia. Coba nomornya gak private number, udah gua terror habis-habisan tuh! Udah wi, sabar aja, gua bantu dan gua tolong lu kalau lu ada masalah. Jangan jauh dari kita-kita ya wi. Ini demi keselamatan lu" ucap Kadek dan memberikan simpatik ke Dwi.
"Teman-teman, gua salut sama kalian. gua bangga punya teman kaya kalian yang peduli akan kondisi dan keadaan gua kaya gini. Terima kasih teman." ucap Dwi sambil menangis tersenyum.
"Tenang Dwi, sama-sama. Kami akan bantu lu kok. Emang dancok tuh orang." kata Kadek.
Ditempat duduk yang lainnya.
"Guru biologi emang kaya asu semua nih, semuanya kena remed bikin penelitian kaya gini. Ah..." keluh Mohawk
"Tau tuh.. kalau kelas sepuluhnya pinter nyembunyiin contekan pas gak bakal ketahuan Pak Samir nih." kata Tatulus
"Lu-lu pada punya jawaban gak bagi-bagi sama ruangan kita nih. Medit lu pada." Kata Jenggot.
"Gak bagi contekan masuk neraka lu semua. Hahaha. Gak bagi kebaikan nih" kata Uwie
"Enak banget lu ngomong uwie, kaya lu gak mampu aja. Baru mulai ujian lu malah udah minta semua PG sama Essai" kata Dono.
"Eh iya dong... siapa tau lu punya semua jawabannya. Kan di belakang lu sama si Tatulus kan ada si Dwi. Pusatnya otak pinter di ruang 4." kata Uwie
"Enak aja lu ngomong Uwie. Gini-gini gua emang kagak bisa. Gua aja masih nyontek sama yang lain terutama babu gua yang didepan sama dibelakang gua." kata Dwi kepada Uwie.
"Oh... hahaha sorry wi, gua kagak tau, gua kira lu bisa semua ujian." permintaan maaf Uwie kepada Dwi.
"Ya iya, mana mungkin orang pinter mungkin bisa nyelesain ujian. Orang pinter aja masih bisa nyontek. Kalau ornag cerdas tuh baru bisa!" kata Dwi
"Hahaha, wah si Dwi ya... Pinter-pinter tapi pinter nyonteknya. Hahaha." kata Risky
"Lu juga sama aja pinternya ki." kata Dwi
"Eh gua pinter apaan ya, gua mah gak ngapa-ngapain pas ujian. Nyontek aja gua susah. Minta bantuan ke lu aja kagak pernah lu kasih. Hayo" kata Risky
"Lu mah pinter gak ngapa-ngapain, jadi gak kena catatan guru-guru lu." kata Dwi.
"Oh... hahaha gua kira pinter apaan." kata Risky
"Lu mah pinter bodohnya lu ki." kata Kadek
"Anying lu, lu pinter bolosnya dikelas. Sampe guru-guru nyariin lu dek." ucap Risky sambil mendorong Kadek.
"Lu bakalan banyak yang diremed lu dek. jarang masuk gitu lu dek." ucap seorang murid lelaki pendek bernama Polem
"Nanti dicariin sama Bu Vespa loh dek." kata seorang murid perempuan tinggi bernama Shumi
"Iye deh iye, gua ngerti. Lu pada gak usah nasihati gua, gua udah tau kok mana yang bener." kata Kadek.
"Lu mah paling setelah Study Tour lu kabur gak jelas. Mau semedi dimana lu?" kata Jenggot.
"Udah deh, gak usah banyak bacot, gua ngerti sekarang. Gua udah insyaf dari dulu. Bokap gua ngomel mulu, apalagi Nyokap gua, gak mau deh gua ditampar kaya waktu itu. Gua mau ngeperbaiki nilai gua dulu." jelas Kadek kepada mereka.
"Berubah lu dek dari sekarang, kasihan ortu lu. Kalau gak naik kelas kan juga lunya bakalan stress. Semuanya dukung lu kok dek. Lu-nya harus punya tekad kuat buat gak bolos kaya gini." kata Bolor sambil memberikan simpatik kepada Kadek.
"Jangan main Warnet mulu lu. Lu main warnet ganti-ganti mulu." kata Engkus
"Okay temen-temen gua mau berubah. Terima kasih dukungannya teman-teman" ucapan terima kasih Kadek kepada mereka.
2 jam kemudian, suasana mulai Sore, perjalanan mereka menuju ngeara US masih panjang. Ada beberapa diantara mereka yang tertidur pulas karena lelah sehabis mereka bercanda. Adapun yang merasa mual dan mabok Pesawat Terbang. Hal itu dirasakan oleh Genaldy. Dia merasa tidak kuat dan ingin segera muntah.
"Pucet amat lu, lu kenapa di?" rasa penasaran Retno kepada Genaldy.
"Gua mual no, gua pingin muntah." kata Genaldy
"WADUH? Lu mau muntah! Duh tunggu bentar. Gua mau ambil kantong kresek dulu." kata Retno sambil mencari kantong plastik. Namun dia tidak menemukan kantong plastik. Dia bertanya kepada teman-teman di sekitarnya.
"Eh kawan semuanya, ada yang punya kantong plastik?" tanya Retno kepada mereka.
"Buat apaan no?" kata Bajuray
"Ada yang mau buang hajat dari mulut coy, temen gua kasihan nih. Mabok udara dia." ucap Retno
"Gua kagak punya kantong plastik nih. Woy EXTACY, ada yang punya kantong plastik gak?" teriak Bajuray kepada mereka. Wali kelas EXTACY, Pak Rujak, merespon teriakan Bajuray.
"Hey ada apa ini?" tanya Pak Rujak
"Ini pak, Genaldy mual-mual. Gak ada kantong kresek pak." jawab Retno kepada Pak Rujak
"Plastik ya? Bapak punya plastik banyak disini, bapak bawa karena pastinay ada diantara kalian yang bakal mabok udara." ucap Pak Rujak sambil mengambil plastik di tas bawaannya
"Akhirnya bapak bawa juga. Aduh kalau kagak bawa mah... 1 mabok semuanya kena." kata Jenggot
Pak Rujak memberikan plastik kepada Retno dan Retno memberikan kepada Genaldy. Suara muntahan dari Genaldy mulai keluar dan semua murid merasa jijik mendengarnya. Adapun yang melihat muntahan dia adapun yang enggan melihat muntahannya. Akhirnya, Genaldy kembali sehat dan dia diberikan obat oles yang bernama Minyak Kayu Putih dan plastik yang berisikan muntahan itu dibuang ketempat sampah oleh Retno.
"Keadaan lu udah mendingan kan sekarang?" tanya Retno ke Genaldy
"Ya no, gua sekarang gak apa-apa kok. Tenang aja." jawab Genaldy sambil menghela nafas
Perjalanan panjang tidak membuat mereka lelah namun tiba-tiba pesawat yang mereka tumpangi membuat mereka berjatuhan dari tempat duduk mereka. Mereka pun bertanya apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini. Seorang Pilot mengumumkan seluruhnya bahwa Pesawat sedang mencoba membelokkan arah karena pesawat tersebut akan memasuki wilayah yang tidak boleh dilalui oleh para penerbang karena dapat membahayakan keselamatan mereka semua. Maka dari itu, pesawat mengalami sedikit guncangan, goyangan, dan gesekan ketika berbelok arah dan menghindari wilayah itu. Mereka yang ada didalam pesawat bingung mengenai pengumuman seorang pilot tersebut tapi mereka bisa menerima dan menanggapi apa adanya. Dikelas EXTACY, semua murid ulai bertanya-tanya mengenai kejadian tersebut.
"Pesawatnya tadi oleng euy, pala gua jadi ikut oleng." kata Coker
"Dari tadi pikiran lu emang oneng. Pesawatnya jadi ikut oneng kaya elu." kata Polem ke Coker
"Emang apa bedanya sih oneng sama oleng?" tanya Bolor
"Ah itu pertanyaan dewasa. Anak kecil gak boleh tau." jawab Coker
"Kurang ajar lu, lu aja masih kecil." kata Bolor
"Eh kata siapa masih kecil. Gini-gini gua udah gede dong." kata Coker sambil menyombongkan dirinya
"Apanya yang gede Coker?" tanya Polem
"Ah itu pertanyaan dewasa. Anak kecil gak boleh tau." jawab Coker
"Wah wah wah Coker... ckckckckck." kata Bolor sambil menggeleng-gelengkan kepala
"Wew.. si Coker pamer nih." kata Diana
"Kaya diri lu udah gede aja." kata Kadek
"Liat dong Coker. Hahaha" kata Rifdut
"Wah wah wah" teriak semua murid
"Si Rifdut lebih parah lagi." kata Nitdut
"Masih aja lu pada ngomongin Biologi. Materi udah lewat woi, apalagi sih yang perlu diteliti lagi?" tanya Jenggot
"Palingan kita-kita neliti hewan-hewan disana ya gak Jenggot?" kata Mohawk
"Emang bisa apa neliti begituan disana? Emang bener dah, lu pada kagak waras semua nih." kata Jenggot.
"Haha, kan kelasan kita jago materi yang begituan. Nilai LKS dan Ulangan aja bab yang itu kita dapat 95 sampai 100." kata Rifdut.
"Cewek juga bisa pinter kali yang begituan." kata Ceker
"Lu mah sering praktek, Makanya lu lebih pinter dari yang lain." kata Diana
"Ah elu juga sama, demennya kaya gituan." kata Ceker
"Daripada lu semua ngomongin gituan mulu, daritadi gua udah bosen tau denger bab ituan mulu, bab lain kek. Mendingan ngomongin tentang pesawat yang tadi oleng aja, gua masih bingung tuh kenapa pesawatnya bisa kaya gitu?" kata Indut
"Iya nih, nih otak pada gak beres semua. Gua juga bingung kenapa pesawattadi bisa oleng kaya gitu?" kata Jenggot
"Gua lagi enak tidur langsung terjatuh dari tempat duduk gua coba." kata Layur
"Katanya sih karena mau mendekati wilayah yang dilarang oleh penerbangan. Gua gak tau wilayahnya itu kaya gimana?" ucap Amis
"Hei, bukannya di US kagak ada ya perbatasan wilayah di udara yang kaya gitu?" tanya Charnies
"Kalau masuk ke wilayah militer sih mungkin, tapi juga gak mungkin dong kaya gini. Pasti ada penyebab lain dan ada sesuatu yang terjadi yang membuat pilot berubah arah." kata Nur
Dwi melihat ke jendela pesawat bahwa dia berada di daerah daratan namun dengan sedikit lautan. Dia juga melihat ada jalan daratan yang sedikit mengecil ke arah selatan. Dia baru ingat bahwa didaerah selatan ada daerah yang cukup mistis dipikirannya. Dan dia memberitahukan kepada teman-temannya.
"Semuanya, gua tau sebenarnya mengapa pesawat tadi sempet aneh dan berbelok arah." kabar Dwi kepada semuanya
"Weish profesor kita mau ngomong nih. Ssstt diam semuanya." seru Mohawk
"Eh udah ngapa jangan terlalu lebai dulu guys, gua agak merinding juga sebenarnya. Kata pilot itu, dia bilang kalau kapal ini berbelok arah karena akan memasuk wilayah yang gak boleh dilalui para penerbangan kan? Lalu juga mereka berbelok arah ini karena menghindar dari wilayah itu karena dapat membahayakan nyawa kita semua." jelas Dwi kepada mereka
"Loh? emang wilayah yang lu maksud itu apaan wi?" tanya Jenggot
"Kita sebelumnya hampir mendekati... errr... " Dwi gugup mengatakan selanjutnya
"Hawa gua makin gak enak nih, gua juga ngerasa ada yang ngeganjal." kata Risky
"Wi, emang wilayah yang kita lewati itu apaan?" tanya Tatulus
"Kita hampir mendekati... Segitiga Bermuda" ucap Dwi kepada yang lain.
"Hah? Segitiga Bermuda? Sok tau lu wi, lu tau dari mana?" tanya Rifdut
"Gua tadi abis ngeliat ke jendela, kita sebenarnya sudah berada di kota Florida. Dan di timur kota tersebut ada Segitiga Bermuda. Kan berbahaya kalau kita masuk situ apalagi kalau kita naik pesawat. Bisa-bisa kita langsung jatuh kebawah Makanya, pilot ini emang sengaja berbelok arah buat menghindar Segitiga Bermuda itu." kata Dwi.
"Masih aja percaya sama tahayul. Yang kaya gituan udah kagak ada kali" tegas Kadek
"Ini bukan tahayul, bego. Ini emang fakta kenyataan yang ada dalam sejarah. Lu sih jarang baca sejarah. Si Dwi bener tau dek" kata Mohawk
"Pala lu bener, itu cuma legenda dan mitos doang, tolol." kata Kadek
"Eh gak usah pake tolol, bego. Sekarang tuh emang masih ada kejadian yang aneh di Segitiga Bermuda. Yang namanya sihir juga pasti ada lah." kata Mohawk
"Ya udah ngapa gak usah pake bego. Daripada protes mulu mendingan tanya si Batang Lidi ajah deh. Cerewet amat." kata Kadek
"Eh kurang ajar, lu" sambil mengangkat baju Kadek dan berkata, "Kalau ngomong lu jaga dong, kaya lu bener aja."
"Ya udah bangsat, jangan angkat gua dong. Lu juga sama kali" kata Kadek.
"Woy udah-udah! jangan berantem mulu lu pada. Nanti lu berdua bisa ngomong pas udah nyampe disana!" kata Jenggot. Mohawk melepaskan Kadek.
"Gua penasaran sama misteri Segitiga Bermuda. Sebenarnya didalam Segiita Bermuda itu ada apaan ya?" tanya Bajuray
"Waktu gua baca di beberapa sumber dan media tertentu, katanya sih ada macam-macam didalam Segitiga Bermuda itu. Ada gas metana yang kuat, ada lorong waktu, ada UFO, dan macam-maca deh. Gua sendiri lieur bacanya." ucap Dwi
"Mendingan nanti kita tanya yuk ke Batang Lidi, siapa tau dia tau banyak tenang Segitiga Bermuda. Tapi kita tanyaanya pas di Central Park Zoo-nya." kata Jenggot.
"Okeh deh." kata Dono
Tak lama kemudian, pesawat yang mereka tumpangi mulai turun di bandara US yaitu kota New York. Semua guru dan murid Smantic turun dari pesawat itu dan mulai berjalan keluar menuju pintu gerbang masuk banda itu. Sebelum mereka melanjutkan perjalanan, semua murid didata menurut kelas mereka masing-masing. Semua murid hadir, begitupun dengan guru-guru. Setelah itu mereka diberi pengarahan bahwa semua murid langsung pergi ke tujuan masing-masing untuk melaksanakan tugas Study Tour yaitu Semua murid kelas 10 dan kelas 11 IPA akan berkunjung ke Central Park Zoo. Sementara anak IPS akan berkunjung ke Duta Besar US. Mereka juga akan diberikan bimbingan selama mereka melakukan aktivitas dan kegiatan disana. Bis-bis mulai berdatangan dan semua murid dan guru mulai masuk ke bis masing-masing sesuai bis yang mereka tempati sebelumnya yaitu sesuai kelas. Namun ada beberapa guru yang ikut ke Central Park, adapun juga ada guru yang ikut ke Duta Besar Ikut. Ketika semuanya sudah naik dan siap. Bis mulai dijalankan.
Semua murid dan guru merasakan pertama kalinya mereka berada di negara US. Suasana Pagi yang cerah dan pemandangan perkotaan yang indah membuat mereka terkagum-kagum. Kelas EXTACY, mereka baru kali ini merasakan mereka berada di luar negeri. Merekapun mulai berbincang-bincang mengenai negara US.
"Wih bagusnya negara US. Kotanya mewah-mewah." kata Rifdut.
"Baru pertama kali ini gua kesini, dalam hidup gua. Kagak pernah gua ke US sebelumnya." kata Amis
"Lu semuanya kagak pernah ke US. Gua dong sering ke US." kata Layur sambil menyombongkan dirinya
"Elu ke US cuma di TV doang, kenyataannya kagak pernah." kata Mohawk
"Woo Layur, lagak lu yur, kaya lu pernah aja lu. Kalau di TV gua sering, di berita tentang Obama juga ada." kata Coker
"Hahaha, Bapak lu ternyata ada di situ." tawa Polem
"Bapak gua dibawa-bawa lagi, Ibu lu kali disitu." ucap Coker
"Tolol, Obama ibu gua lagi. Lu gak bisa bedain mana ibu lu mana bapak lu?" kata Polem
"Ya bisa, lu-nya aja gak tau mana cewek mana cowok." kata Coker
"Daripada lu ngomong Obama mendingan ngomongin Osama." ucap Jenggot kepada mereka
"Nah itu kakek lu got." kata Indut
"Anjing, sialan lo! Nenek lu kali tuh." kata Jenggot
"Eh nenek gua gak kaya gitu ya... nenek gua bukan seorang teroris woy. Hahaha, nenek gua seorang atlit dong," kata Indut
"Asek... tua-tua seorang atlit. Masih seger aja tuh nenek lu." kata Risky
"Emang tua-tua kelambing. Hahaha" kata Mohawk dan 1 bispun tertawa.
"Kurang ajar lu Mohawk, gua tunggu pembalasan lu." kata Indut
Sementara itu, di Central Park Zoo. Semua pengurus di kebun binatang itu sudah mulai mempersiapkan posisinya dimana mereka harus bekerja. Alice melaporkan kepada Jordan bahwa di Central Park Zoo sudah mulai siap sedia. Akhirnya, Jor5dan mengatakan bahwa tak lama lagi dia sudah berada di Central Park Zoo.
Sementara itu, dikandang para Pinguin. Kowalski melihat situasi di kebun binatang. Dia melaporkan kepada Skipper.
"Skipper, semua pengurus sudah berada di dalam posisi." lapor Kowalski
"Teman-teman, mari kita lihat seperti apa sekolah yang akan datang ini." seru Skipper
"Baik Skippah aku." kata Private
"Apamapip." kata Rico
Semua pinguin keluar kandang dan mulai meluncur menuju atap pintu gerbang. Sesampainya di tempat itu, mereka mulai memantau keadaan.
"Kowalski, laporkan keadaan yang ada pada saat ini." kata Skipper
"Cuaca cukup Bagus. Hawa udara seperti hari kemarin. Suasana masih sepi. Kendaraan yang melintas juga tak ada. Pengunjung hanya sekolah dari Indonesia saja." kata Kowalski
"Aku deg-deg-kan Skippah, berapa banyak mereka akan datang?" tanya Private kepada Skipper
"Sepertinya, 1 sekolah akan berkunjung disini Private. Nanti, kau siapkan posisi manismu ketika mereka datang ke tempat kita." perintah Skipper
"Iya Skippah, aku siap di posisiku." kata Private
"Kowalski, Rico, siapkan gaya kita nanti." perintah Skipper. Kowalski dan Rico hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.
Tak lama kemudian, rombongan bis dari sekolah Smantic mulai datang. Dan berhenti di samping jalan dekat pintu masuk Central Park Zoo. Semua murid dan guru mulai turun. Sebelum mereka masuk. Semua murid berkumpul didepan pintu gerbang Central Park Zoo dan berbaris menurut kelas mereka masing-masing. Pengarahan tersebut disampaikan oleh Pak Kumis yang berisikan tentang bahwa pada hari itu semua murid akan diperkenalkan hewan-hewan yang berasal dari seluruh dunia termasuk hewan yang berada di kutub. Selain itu, setelah mereka mengetahuinya mereka membuat deskripsi sendiri mengenai hewan-hewan tersebut satu per satu menggunakan bahasa mereka sendiri. Kemudian kegiatan kedua akan dilaksanakan pada hari esok di tempat yang sama. Sehingga mereka punya waktu untuk berisitrahat, melihat-lihat dan membuat laporan penelitian deskripsi. Namun, merekapun harus bisa menjaga etika, tingkah laku, dan sikap selama mereka disana. Mereka akan berkumpul lagi pada sore harinya pada jam 5 sore. Semua murid memahami pengarahan yang diberikan. Lalu, dilanjutkan dengan pidato dan doa dari Kepala Sekolah Ibu Yati.
Kemudian, Alice membuka pintu gerbang masuk Central Park Zoo. Semua murid berjalan masuk dengan tertib. Para Pinguin pun langsung bergegas membuat posisi di tempatnya.
Apa yang dilakukan oleh murid-murid Smantic ketika mereka masuk ke dalam kebun binatang itu? Kelanjutan ada di Chapter kedua.
