Disclaimer:I DON'T OWN ANYTHING

Author: OnixDragon

Genre:Adventure,Romance(maybe),humor(garing and basi),friendship.

Warning: StrongNaruto!, Not IdioticNaruto! ,CouncilBashing! ,OOC! Abal-abal!, Bahasa tak Baku! ,Mainstream!(maybe), Genderswithc,dll.

Rating:M (for violent ,Gore and maybe adult scene)

Pairing:Naruto x Guren x Fem Sasuke

A/N: Hai~ Saya baru di FFN, jadi saya mohon bimbingannya.

Don't like Don't Read

Summary: Uzumaki Naruto. Bocah idiot dan pembuat onar yang dianggap tak memiliki bakat. Ternyata memiliki bakat luar biasa yang tak diketahui oleh banyak orang bahkan dirinya sendiri. Dengan dukungan sang Hokage ketiga,Naruto berusaha membuktikan eksistensinya di mata penduduk Konoha dan dunia Shinobi. (Bad Summary)

Chapter 1: New Friend

Story Start

Konohagakure No Sato

Terlihat di atap sebuah gedung di pusat desa. Terlihat seorang pria lanjut usia memakai sebuah jubah dan topi dengan kanji Hi yang berarti api. Di depannya duduk seorang bocah bersurai blond spike berumur kisaran 8 tahun tengah melakukan meditasi. Namun sepertinya ia sama sekali tak dapat bertahan lebih dari 5 menit untuk melakukan hal tersebut,karena ia langsung kembali membuka matanya sebab tak tahan untuk hanya diam saja.

"Jii-san, bisakah kita belajar yang lain? Meditasi ini membunuhku."keluh bocah pirang tersebut

Pria lanjut usia yang di panggil 'Jii-san' cuma mengeleng kecil sebelum menjawab keluhan bocah pirang tersebut.

"Tidak bisa Naruto-kun... Ini untuk melatih kesabaran dan menajamkan pikiranmu. Kau tak inginkan aku tak melatihmu lagi?" kata pria lansia itu kepada bocah pirang tersebut a.k.a Naruto

Naruto cuma menggeleng cepat mendengar pertanyaan pria di depannya. Hell, dia tak akan mau melepaskan kesempatan belajar menjadi Shinobi dari seorang Hokage.

"Baiklah, kau boleh pergi. Aku ada urusan,dan ingat besok kau kembali kesini untuk latihan lanjutanmu. Oh... Ya besok kau juga akan mendapat teman latihan, jadi bersikaplah yang sopan."lanjutnya

"Hai' Jii-san, sampai jumpa besok jaa ne." ucap Naruto sambil berlari menuruni tangga.

Melihat semangat Naruto, Hiruzen atau yang di panggil Naruto dengan sebutan 'Jii-san' cuma tersenyum sembari menatap kearah patung Hokage,tepatnya ke patung Yondaime Hokage. 'Semoga dengan ini Naruto dapat meneruskan jejakmu Minato.' pikir Hiruzen

Setelah itu Hiruzen melangkah menuruni tangga untuk segera menuju ruangannya.

Dengan Naruto

Naruto saat ini sedang berjalan dengan sebuah senyum yang terus terpatri di wajahnya. Hari ini ia kembali mendapat sebuah pelajaran untuk karier ninjanya dimasa depan dari Jii-sannya. Walau menurutnya meditasi itu membosankan, namun ada manfaatnya juga. Seperti pikirannya sekarang lebih tenang,bebas dari beban pikiran. Pokoknya sekarang ia begitu merasa tenang.

Samar-samar ia mendengar bisik-bisik yang tak mengenakan dari para warga saat ia melintas. Ia memang sudah sering mendapat perlakuan ini, ditambah saat ini ia berada di tengah-tengah kerumunan membuatnya tak heran karenanya. Yang membuatnya heran adalah apa yang ia perbuat hingga mendapat perlakuan ini? Ia sempat berfikir munkin karena dirinya sering berbuat onar di desa, namun ia tolak semua itu saat ia mencoba 1 minggu tak berbuat onar dan hasilnya tetap sama yakni ia masih mendapat tatapan dan bisik-bisik para warga Konoha yang berisi kebencian di dalamnya.

Menyingkirkan pikiran tersebut, Naruto lebih memikirkan tentang rencana latihan besok. Ia dengar dari Jii-sannya bahwa besok ia akan mendapat teman latihan, membuatnya begitu penasaran siapa yang akan menjadi teman latiahannya ini. Ia cuma berharap ia tak mendapat teman latihan yang membencinya. Menghentikan langkahnya, ia mendengar sebuah suara yang tak asing di telinganya. Sebuah suara yang membuatnya menggerutu karnanya.

"Kruyuk~"

Yap! Suara perutnya mengema keras minta di isi. Tanpa pikir panjang Naruto langsung pergi ke warung ramen langganannya,yakni Ichiraku Ramen.

Sementara itu dengan Hiruzen

Hiruzen memandang serius pria di depannya. Saat ini di depannya berdiri seorang pria kekar bersurai putih sepunggung, memiliki wajah yang di hiasi satu garis merah di bawah kedua matanya serta memakai ikat kepala bertuliskan kanji yang memiliki arti minyak. Dia adalah Jirayia sang Dantetsu Gama no Sannin yang juga merupakan salah satu mantan murid sang Hokage ketiga sendiri. Di belakangnya berdiri gadis berusia kisaran 7 tahunan. Ia memiliki rambut biru keunguan yang saat ini tengah berdiri dengan menjadikan tubuh sang Gama Sannin menjadi penutup pandangan orang ke arahnya.

"Jirayia kau tidak bercandakan?" tanya Hiruzen

"Tentu tidak sensei, ia benar-benar memiliki Keakei Genkai. Dan coba tebak apalagi yang hebat? Keakei Genkainya adalah Shoton. Walau saat ini ia masih membutuhkan bimbingan untuk mengendalikan kekuatannya, tapi aku yakin 2-3 tahun dalam bimbinganmu ia akan dapat menguasai Keakei Genkai miliknya debgan baik." balas Jiraiya

"Lalu kenapa kau tak melatihnya sendiri?" tanya Hiruzen lagi

"Hah... Kau ini sensei. Aku kan sibuk menjalankan jaringan mata-mataku, lagi pula ia juga butuh teman yang seumuran dengannya dan juga akan sangat berbahaya jika ia bersamaku."jelas Jirayia

"Oh ya... Bagaimana perkembangan Naruto? Apa dia mengikuti latihanmu dengan giat,Sensei?" tanya Jirayia balik

"Tentang itu... Ia cukup bagus selama latihan. Walau sifat Hyperactivnya masih tidak bisa di hilangkan." jelas Hiruzen

"Syukurlah. Baiklah aku harus pergi masih banyak yang harus aku lakukan termasuk melakukan riset untuk novelku. Baiklah Guren ,aku ingin kau menurut dengan Hiruzen-sensei. Ok jaa ne."ucap Jirayia meningalkan ruangan dengan shunsin.

Hiruzen lalu mengalihkan pandangan ke arah Guren,sebelum akhirnya tersenyum hangat ke arahnya.

"Namamu Guren kan? Bagaimana kalau kau nanti aku ajak keliling desa Konoha,Karena sebagai sensei barumu serta pemimpin desa ini aku harus memberikan sambutan hangat kepada warga baruku bukan? Nah Guren-chan selamat datang di desa Konohagakure no Sato." ujar Hiruzen

"H-hai,arigato Hokage-sama." balas Guren

"Maa.. Maa.. Tak perlu formal di depanku, kau boleh memanggilku Jii-san atau Hokage-jiji." ucap Hiruzen

"H-hai Hokage-jiji."

Setelah itu Hiruzen pergi keluar kantornya bersama Guren untuk berkeliling desa Konoha sekalian meninggalkan tumpukan kertas kerjanya. 'Hahaha aku bebas baby.'pikir nista Hiruzen saat itu.

Kembali ke Naruto

Naruto saat ini sedang berjalan menuju apartermentnya. Sepanjang jalan ia tersenyum sambil mengelus-elus perutnya yang sudah berisi. Ini benar-benar hari yang nikmat selama sebulan bagi seorang Naruto Uzumaki. Karena tak memperhatikan arah yang ia tuju, Naruto menabrak seseorang yang bejalan berlawanan arah dengannya.

Bugg "It-tai.." rintih Naruto

Saat mencoba bangkit, yang pertama ia lihat adalah sebuah wajah yang manis dengan sepasang mata berwarna hitam pekat. Ia langsung melompat mundur saat menyadari bahwa ia menabrak seorang anak perempuan. Terlihat anak perempuan tersebut mulai bangkit, ia kemudian mulai membersihkan dirinya dari debu. Tak terlihat raut muka kesal ata sejenisnya ,malah yang terlihat hanya sebuah pandangan kosong.

"Gomen...Aku tak melihatmu tadi. Sekali lagi Gomenasai."ucap Naruto meminta maaf

"Hn." balas tak jelas anak perempuan di depannya.

Mendengar balasan tak jelas dari anak perempuan di depannya membuat alis Naruto berkedut-kedut menahan kesal. Namun ia menahan diri untuk tak meluapkan amarahnya, karena melihat gadis di depannya ini memang seperti tak memperhatikan sekitarnya. Melanjutkan perjalanannya yang tertunda, Naruto cuma mengeluarkan dua kata dengan nada datar.

" cewek merepotkan."

To be Continue

Hah akhirnya selesai prologe buat nih fic. Bagaimana minna dan senpai semua? Bagus gak? Maaf ne kalau gak bagus, maklum masih baru di FFN. Jadi masih butuh banyak bantuan. Ok Jaa ne.

OnixDragon Cabut~