Di Tengah Kegelapan Kota London

Hujan air mata darah turun di gelapnya malam
Api kebencian membara menyulut keputus asaan
Dia datang dengan kata-kata terkutuk
Mata merah merona memancarkan kegembiraan
Di balik kelamnya jiwa yang menghilang dari cahaya

Pagi yang cerah menyorot sebuah istana kelam yang mulai tertutup cahaya
Dengan berdirinya sang iblis di tengah-tengah taman bunga
Tinggi tegap menyunggingkan senyum manis seorang malaikat
Wajah rupawan dengan senyuman yang membuat histeris
Siapakah dia? Jawablah di tengah kegelapan

Mawar hitam berdansa di tengah gelapnya mansion yang kelam
Alunan biola yang lembut memecah kesunyian
Sang butler kelam tersenyum dengan lembut
Menatap ranah seorang anak bermata pentacle
Yang membuat sang butler bergairah
Merasakan nikmatnya jiwa yang kelam
Yang dipenuhi kebencian
Yang terjebak dalam sebuah kontrak kegelapan
Hingga sang pria bermata merah itu menunggu dan bersabar
Sampai semua itu pasti

Bidak raja yang berdiri di atas papan catur
Dengan sang butler membungkuk hormat di depannya
Hingga mawar merah itu berjatuhan kelopaknya
Di bawah jembatan London yang terjatuh
Pria tegap nan kelam itu berdiri
Menyerukan lagu jembatan London yang Jatuh
Berlalu begitu saja
Ke dalam kegelapan dimana ia berasal

Iblis yang mempesona…
Memanipulasi kegelapan di balik sang raja
Bola mata berwarna merah yang menawan
menatap tajam ke arah kegelapan
Yang berasal dari kontrak faustian sang bocchan
Menunggu saat itu tiba
Dengan terus bersembunyi di dalam kebohongan dan kenyataan

Iblis pun bisa berhati malaikat
Dengan rupa setengah wujud aslinya
Dan malaikat pun bisa berhati iblis
Di tengah kegelapan kota London
Era Ratu Victoria…