UNEXPECTED MOMENT
.
"KAISOO DAY EVENT"
.
Chapter 1
(Beautiful Way to Find You)
.
CAST
Our famous lovely couple, KAISOO
Do Kyungsoo/ D.O (22 th)
Kim Jongin/ Kai (21 th)
Other EXO member
.
SUMMARY
Kyungsoo yang cukup awam dalam dunia percintaan meminta tolong pada seorang player tampan untuk mengajarinya menjadi seorang bottom yang pro demi sang kekasih hati. Sanggupkah sang player tampan melakukan private lessonnya? Atau.../KAISOO/Kai-Jongin/D.O-Kyungsoo/YAOI/Happy KaiSoo Day
.
WARNING
Typo(s), Mature Content, OOC, cerita menggelikan, pasaran, Boys Love, NO COPAS, NO BASH, NO FLAME, THANK YOU
.
.
Happy Reading, EXO-L~
.
.
.
Seorang namja berperawakan mungil tampak berjalan mengendap-endap menelusuri koridor Gedung G yang sepi. Gedung terlantar yang berada tak jauh dari gedung tempat dia berkuliah itu terlihat begitu suram. Aura mencekam yang kental sangat terasa di tiap-tiap sudutnya. Sore itu lembayung senja tak berkibar karena awan kelabu lebih dahulu singgah menduduki singgasananya. Tak memberi izin sedikitpun pada barisan cahaya yang ingin mendekat. Angin yang bertiup cukup kencang di tempat itu lebih dari cukup untuk membuat kuduk siapapun meremang dengan desiran dingin menusuknya yang merambat sampai ke tulang.
Kepala dengan helaian kelam itu tampak bergerak gusar kekiri dan kekanan. Terkadang dengan cepat menoleh ke arah belakangnya saat dia merasa sesuatu seolah-olah menyentuhnya. Tempat itu benar-benar menyeramkan dan hal itu semakin diperkuat dengan udara lembab yang mengalir di sepanjang koridornya. Namja tadi terus berjalan mengendap-endap meski rasa sesak perlahan menghampiri paru-parunya. Terus mengendap seperti maling yang hendak beroperasi. Ya, mungkin itu kalimat yang pas menggambarkan perilaku namja bersurai segelap malam itu.
Oh, tentu saja. Namja itu bukan maling. Hanya tingkahnya saja yang serupa. Lagipula, apa mungkin maling berwajah polos dan manis seperti dia? Yeah, itu hanya asumsi konyolku. Tapi percayalah dia tidak melakukan profesi itu. Dia hanyalah namja biasa bertubuh menggemaskan dengan wajah unyu dan mata bulat yang mempesona kaum hawa, eum...mungkin juga 90% kaum adam. Whatever ...
Bernama lengkap Do Kyungsoo dengan tinggi rata-rata ukuran namja puber dan berat tubuh seadanya (?). Dia tercatat sebagai salah satu mahasiswa tingkat akhir di Universitas Seoul Performing Art jurusan Tata Boga...
Ups
Maksudku Vokal...Olah Vokal...atau bisa juga disebut Seni Tarik (ulur) Suara ^^
Yups, dia calon penyanyi masa depan yang ketenarannya sudah dapat diprediksi sejak awal dia menunjukkan kualitas suaranya di kampus tenar itu. Ditambah dengan wajah unyu dan tubuh menggemaskan miliknya yang dalam sekejap mata mampu meluluhlantakkan organ vital manusia...haha. Bekal yang cukup untuk menjajah dunia. Usianya kini berada dalam tahap Dangerous Hottie... 22 tahun. Usia di mana kaum adam dan hawa secara eksplisit mengumbar seluruh pesona mereka dalam menjerat target dengan area teritori per-orangberkisar kurang lebih 1 mil dari jarak pandang masing-masing.
Kembali ke pria manis yang sedang mengendap tadi. Namja yang biasa dipanggil Kyungie atau Dyo itu masih terus melangkah dalam mode waspada. Kadang ia terlihat berjinjit berusaha menyamarkan suara langkahnya. Tak lupa dengan nafas tertahan untuk memaksimalkan dramatisasi kegiatannya itu.
Tapi demi apa? Karena apa?!
Dalam normalnya, tak ada yang satupun mahasiswa yang berani menginjakkan kakinya di Gedung G itu sore hari seperti ini!
Why?
Sedikit penjelasan, gedung G itu awalnya di bangun untuk menampung anak-anak kelas Acting yang setiap tahunnya datang bergerombol bak lebah. Pihak fakultas ingin menambah gedung perkuliahan baru dengan alibi agar kegiatan belajar-mengajar bisa lebih maksimal. Jumlah mahasiswa yang terlampau banyak dalam satu kelas membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi sangat tidak efektif. Dengan alasan itulah pihak Universitas menyetujui pembangunan gedung baru itu dan menyelesaikannya dalam waktu kurang dari setahun. Namun, gedung itu hanya terpakai sekitar 5 bulan. Mengapa? Tak lain karena isu 'arwah gentayangan' yang berada di gedung itu. Bahkan beberapa mahasiswa pernah pingsan karena makhluk gaib yang 'katanya' berada di sana. Yah, benar atau tidaknya sampai sekarang tidak ada yang tahu. Gedung itupun akhirnya kosong dan kekosongan itu terus berlanjut hingga... entah kapan. Isu adanya hantu di gedung itu terus menyebar dan membuat semua mahasiswa memilih menjauh, daripada mati muda. Begitulah kata mereka.
Lalu, mengapa tokoh utama kita menginjakkan kaki cutenya itu di sana?
Uji nyali?
Tentu bukan...
Do Kyungsoo tidak pernah percaya dengan 'benda-benda' semacam itu. Menurutnya hantu itu hanyalah khayalan saja. Tidak nyata. Meski dia seringkali menjerit histeris jika sahabat centilnya memaksanya untuk nonton film genre horor bersama-sama.
"Hantu itu tidak ada, Baekkie. Aku ketakutan karena wajah mereka di film itu begitu mengerikan. Rusak, berdarah, bernanah...hiii~" argumennya saat membela diri ketika Baekhyun –si sahabat centilnya- mengolok-oloknya yang berteriak histeris saat menonton film laknat –menurutnya- itu.
Kyungsoo sama sekali tidak pernah ke Gedung G selama ini. Bukan karena takut, tapi karena dia merasa tidak memiliki kepentingan di sana. Namun, sekarang dia memiliki kepentingan itu. Gedung itu 'menyimpan' sesosok makhluk yang sangat diperlukannya saat ini. Orang yang sangat ia harapkan untuk bisa membantu menyelesaikan masalahnya. Hati kecilnya sejak kemarin mengatakan jika orang itu benar-benar bisa membantunya dan itulah sebab-musabab yang membuat kaki mungilnya terus melangkah meskipun rasa takut sesekali menyergapnya.
Menurut cerita Baekhyun, orang itu adalah salah satu mahasiswa Seoul Performing Art juga, tepatnya dia dari Gedung A (Kyungsoo dan Baekhyun di Gedung D), gedung tempat lahirnya dancer-dancer berkualitas yang siap berlaga secara profesional kapanpun dan dimanapun.
Pendek kata, 'orang itu' berasal dari Jurusan Seni Tari, Universitas SOPA. Menurut Baekhyun, dia selalu menyendiri di Gedung G ini setiap kelas berakhir. Informasi itu dia dapat dari sumber tercinta, namjachingunya, Park Chanyeol yang setiap hari selalu melihat sosok itu berjalan ke sana dan tidak keluar sebelum malam. Menurut kabar yang beredar, pria itu secara pribadi mengajukan diri untuk menempati salah satu ruangan di sana dengan alasan untuk berlatih dance. Karena dia adalah dancer terbaik yang Universitas punya, pihak Universitas-pun memberikan izin pada orang itu untuk leluasa menggunakan Gedung G. Pihak Universitas juga menyaran agar dia juga merekrut teman-temannya untuk ikut meramaikan Gedung kosong itu. Namun, karena isu makhluk gaib yang sudah tersebar luas dan juga sikap dingin serta aura horor dari pria itu membuat orang-orang tidak ada yang berani ke sana bersamanya sehingga akhirnya dia hanya sendirian. Menyendiri. Menari...dan tidur. Eh? Ya, begitulah...
Lalu apa urusan Kyungsoo menemui orang itu?
Percayalah teman, sejujurnya Kyungsoo juga bingung mengapa dia bisa nekat menjejakkan kakinya di gedung itu. Baru masuk saja, seekor kucing hitam sudah melompat ke arah wajahnya menyambut salam Kyungsoo. Tentu dia menjerit, bahkan terduduk lemas di lantai selama hampir 1 menit. Tapi itu tidak menyurutkan niatnya sedikitpun untuk menemui orang itu. Demi orang yang dia cintai, ya, Kyungsoo melakukan semua ini demi seseorang yang sangat ia cintai sepenuh hati.
-oOo-
Dua hari yang lalu
"Kyungie, apa kau tahu seminggu lagi hari apa?" seorang namja putih seputih susu tampak excited bertanya pada Kyungsoo yang sedang membaca buku di perpustakaan.
"Eh? Hari apa?" tanya Kyungsoo balik. Dia bingung. Makhluk berstatus kekasihnya yang sekarang tersenyum bodoh di sampingnya itu memang senang sekali memberi semacam teka-teki pada Kyungsoo.
Dia akui pemuda dengan tinggi tak jauh beda darinya itu cukup pintar dalam akademik, kaya, dan juga salah satu calon aktor terkenal yang banyak dipuji oleh dosen di kelas Actingnya namun, tak seharusnya kekasihnya itu berlaku demikian padanya. Otak Kyungsoo tak sebanding dengannya. Harusnya namja berwajah angelic itu tau. Tapi Kyungsoo tak pernah bisa marah pada orang yang lebih dari 2 bulan lalu sudah mengikatnya sebagai namjachingu itu.
"Ini berkaitan dengan kita berdua..." ujarnya lagi santai memberikan clue. Senyum bodoh –munurut Kyungsoo- itu masih setia terpahat di wajahnya yang demi Tuhan sangat tampan.
"Kita berdua?" dahi Kyungsoo mengerut. Refleks mendongak menatap kosong pada atap perpustakaan dengan mulut sedikit menganga yang sesungguhnya adalah pose alami berpikir namja manis itu yang tak pernah gagal membuat tangan kekasihnya gatal untuk tak mencubit kedua pipi chubbynya yang empuk.
"Seminggu lagi hari kebersamaan kita yang 100, sayangku..." ucapnya gemas sambil menarik-narik kedua pipi bulat itu. Kyungsoo merintih kesakitan. Oh, andai saja sekarang tidak di perpustakaan pasti Kyungsoo sudah berteriak dan balas menjambak rambut coklat sang kekasih. Begitu juga dipikiran si seme yang berandai-andai jika saja mereka tak sedang di perpustakaan, dia pasti sudah menghabisi wajah manis itu dengan kecupan-kecupan basahnya yang menggairahkan. Oh... andai saja...
"Mianhae, Myeonnie...aku tidak tahu...sungguh..." lirih Kyungsoo memelas dan berhasil membuat jemari terawat Kim JoonMyeon atau yang akrab disapa Suho itu, lepas dari pipinya yang malang. Kyungsoo melihat wajah tampan di depannya sedikit tertekuk masam. Apa dia salah bicara?
"Mianhae, Myeonnie...tapi apakah itu harus dirayakan? Jika iya, aku akan membuatkan kue untukmu. Jangan marah. Aku sungguh tidak mengerti jika ada hari seperti itu..." ungkap Kyungsoo jujur. Kim JoonMyeon adalah pacar pertamanya. Dia benar-benar tidak mengerti tentang hal-hal yang ada di dalam hubungan sepasang kekasih. Dia masih begitu awam dan polos. Kyungsoo mengerti arti cinta, namun dalam hal teori saja. Untuk prakteknya baru saja On Going. Dia begitu newbie dalam dunia seperti itu.
JoonMyeon yang melihat tatapan melas Kyungsoo menjadi tidak tega. Dia merasa bersalah sudah merajuk seperti tadi. Harusnya dia sadar bahwa ini adalah pertama kalinya dalam hidup Kyungsoo. Seharusnya dia bertindak sebagai mentoring, mengingat perjalanan asmaranya yang sudah seluas Samudera Pasifik. Kyungsoo adalah orang yang sangat spesial dan JoonMyeon harus bisa lebih ekstra sabar jikalau ingin mendapati pemuda mungil itu berada di sebelahnya saat di depan Altar. Yah, itulah cita-cita JoonMyeon yang tidak pernah dia rasakan pada mantan-mantannya terdahulu. Betapa dia sudah jatuh terlalu dalam dan bertekuk lutut pada namja bermata Owl itu. Sungguh pesona 22 tahun pemuda Do yang luar biasa.
"Bukan, jagiya...Aku..." jeda sejenak. JoonMyeon menatap dalam pada mutiara hitam kecoklatan yang sedari tadi membesar menatapnya penuh tanya. Tanpa kedip.
"...aku ingin memilikimu...seutuhnya..." bisiknya seduktif membuat Kyungsoo meremang. Bukan karena terangsang, tapi karena –ngeri.
"M-Maksudmu?" tanya Kyungsoo terbata. Sirine bahaya dalam otaknya mulai meraung-raung terlebih saat dengan jelas Kyungsoo melihat kekasihnya menyeringai. Oh, sungguh hal itu terlihat sangat tidak pantas di wajahnya yang bak malaikat. Seringai itu makin membuat bulu roma Kyungsoo berdiri tegak, waspada akan setiap gerak-gerik JoonMyeon bahkan desahan nafasnya yang berhembus di ceruk leher Kyungsoo.
Eh?
Ceruk leher?
Sejak kapan?
~Chu~
"Kau tentu mengerti, sayang. Jangan membuatku memutuskan memakanmu saat ini. Kau tahu? Ekspresimu itu benar-benar membuat yang di bawah sini mengeras...dan itu menyakitkan..." desah JoonMyeon mengecup leher beraroma bedak bayi itu. Menjilatnya dengan gerakan halus dan pelan membuat tubuh Kyungsoo kaku. Sebelah tangan pemuda putih itu menuntun jemari indah Kyungsoo menyentuh kesejatiannya yang mulai berkedut pelan. Kyungsoo tersentak. JoonMyeon yang sadar akan hal itu makin menyeringai. Jemarinya bergerak turun membelai perut datar Kyungsoo. Makin turun hingga berada di pusat gairah Kyungsoo dan meremasnya pelan.
"Aku ingin 'mereka' bertemu dan...aku ingin 'dia' merasakan hangatnya surgamu..." bisiknya lagi sambil mengusap-usap milik Kyungsoo. Tubuh mungil itu mulai gemetar dan getaran itu merambat sampai ke jarinya yang masih berada di atas 'senjata' JoonMyeon membuat pria tampan itu memejamkan mata nikmat akibat getaran halusnya.
"Satu minggu lagi. Kau tidak boleh menolaknya, sayang..." lirihnya mengulum lembut telinga Kyungsoo. Untunglah saat itu tidak ada yang menaruh curiga pada keduanya yang berada di meja pojokan jadi JoonMyeon tidak ragu melancarkan aksi mesumnya pada sang kekasih.
"Bye, jagiya...do your best..." ucapnya lagi mengerling nakal. Tidak peduli pada air muka Kyungsoo yang sudah menyerupai mayat. Oh, si mungil tampaknya masih cukup takut dalam hal ini hingga dia hanya memandang kosong kearah punggung JoonMyeon yang melangkah meninggalkannya.
"B-Bagaimana ini...ap-apa yang harus kulakukan?" lirihnya gemetar.
Oh ayolah...Kyungsoo tak sepolos yang ada di dalam pikiran kalian saat ini. Dia lelaki, kawan. Namja! Sungguh dia sangat paham dengan apa yang diinginkan kekasihnya. Hanya saja dia ketakutan karena satu kalipun dia belum pernah melakukan hal-hal semacam itu. Bersolo karir di kamar mandi saja dia tidak pernah. Apalagi sampai ke tahap...seks. Ya Tuhan...
Bayangan beberapa mimpi basah yang pernah dia alami cukup membuat Kyungsoo semakin ketakutan. Apalagi dalam mimpinya itu jelas-jelas dia merasakan –melihat- bagaimana dia mengerang parau akibat perlakuan namja yang menggenjotnya dari atas. Yup, kodratnya sebagai seorang uke membuat mimpi keramat itupun memperlakukannya sebagai uke.
Sungguh takdir yang indah...
Kembali lagi ke mimpi erotis tadi. Sungguh Kyungsoo dapat merasakan perasaan 'dimasuki' itu dengan sangat jelas. Perih, penuh, sesak, dan...nikmat di ujungnya. Terlebih pada mimpinya beberapa hari yang lalu. Di mana seorang namja bertubuh cukup atletis kembali memasukkan pusakanya di mahkota Kyungsoo. Awh! Kedua bahunya berjengit seakan ada aliran listrik yang mengaliri sekujur tubuhnya saat membayangkan mimpi yang baru-baru ini dia alami.
Namja yang memuaskannya itu tampak begitu gagah dengan keringat di seluruh lapisan kulitnya. Membuat tubuh penuh aroma Musk bercampur Green Tea itu berkilat memukau. Aromanya yang menenangkan membuat kedua mata Kyungsoo merem-melek keenakan. Apalagi saat benda pusaka sang namja menerobos masuk kedalam tubuhnya dalam sekali hentak. Owhhh...rasa ngilu yang bercampur nikmat itu membuat Kyungsoo menjerit-jerit. Menggeliat erotis menyelaraskan irama hentakan pada tubuhnya. Namja di atasnya menggeram parau merasakan surga dunia yang sebentar lagi akan menjemputnya. Hentakan-hentakan kasar itu semakin brutal manakala sang nahkoda sudah hampir mencapai klimaksnya. Kyungsoo yang juga merasakan dirinya semakin dekat, berusaha menggapai tengkuk pasangannya, meminta ciuman penuh nafsu yang sangat diinginkan mulutnya yang sudah terasa gatal. Erangan-erangan teredam berganti kecipak liur yang semakin liar. Deritan ranjang semakin intens terdengar dan...
"Ngghhh~Ahhhh~" hasrat itupun terlepas bersamaan dengan jeritan kepuasan yang bersahut-sahutan dari mereka.
Meski itu mimpi, Kyungsoo merasakan dengan sangat jelas sesuatu yang hangat itu masuk kedalam manholenya seirama dengan hentakan-hentakan refleks yang dilakukan penis itu di dalamnya. Namja di atasnya sepertinya benar-benar berniat mengosongkan seluruh sari tubuhnya kedalam tubuh Kyungsoo. Mata owl itu masih merem-melek pasca gelombang orgasme saat sang namja kembali melumat bibirnya. Kyungsoo tau ronde berikutnya akan segera terjadi. Oleh karena itu, Kyungsoo mencoba membalik posisi, dia ingin memuaskan pria yang tadi telah memberikannya orgasme yang luar biasa namun, baru saja Kyungsoo akan mendorong tubuh itu agar terhempas di ranjang, sesuatu yang terasa menyakitkan menghampiri sayap kanan bongkahan kenyalnya.
Kyungsoo terbeliak. Terjaga dari mimpi indahnya. Merasa bingung dengan kondisi diri dan sekitarnya untuk beberapa saat dan setelah mendapati dirinya 100%, Kyungsoo menghela nafas frustasi. Mengusap wajah manisnya kasar dan setelah itu dia merasakan sesuatu yang hangat mengalir di celana dalamnya. Kyungsoo menyesal. Kenapa dia harus terjaga saat sedang seru-serunya? Terlebih dia belum berhasil melihat jelas rupa namja luar biasa yang selalu menjadi pasangan tetapnya dalam mimpi liarnya itu.
Ne, Kyungsoo mimpi basah bukan dengan sang kekasih sebagai lawan mainnya. Entahlah, Kyungsoo tidak tahu siapa namja itu. Wajahnya tak pernah bisa Kyungsoo lihat meski arena pergulatan mereka diterangi sinar bulan. Seolah-olah wajahnya itu tidak bisa dijangkau oleh cahaya. Namun, ada dua hal yang Kyungsoo sadari. Kulit itu tampak lebih gelap dari miliknya dan juga aroma Musk serta Green Tea yang menguar alami dari tubuh itu.
Ya, hanya 2 petunjuk yang sama sekali tidak menjelaskan apapun. Demi Tuhan! Ini Seoul! Ada begitu banyak pria kecoklatan dan beraroma Musk-Green Tea yang ada di tempat ini. Mengapa tidak ada clue lain yang lebih spesifik? Dan lagi, kenapa orang itu bukan JoonMyeon yang notabene kekasihnya? Oh, entahlah. Andai saja itu JoonMyeon, Kyungsoo tidak akan sekalut sekarang mendapati ajakan making love dari namja tampan itu. Dengan sangat senang hati dia akan mempraktekkan mimpinya, tapi nyatanya?
"Sebelumnya kau harus tahu terlebih dahulu tipe pasanganmu, Kyungie," nasehat Byun Baekhyun, sahabat baik Kyungsoo yang Kyungsoo yakini bisa menyelesaikan masalahnya. Tapi dari hela nafas berat yang sahabatnya keluarkan barusan, Kyungsoo menangkap ada keraguan dari sahabatnya itu.
"Jadi aku harus bagaimana, Baek. Tolong ajari aku. Kau 'kan melakukan 'itu' juga bersama Chanyeol saat perayaan 100 hari kalian. Ayolah bantu aku. Aku hanya ingin menjadi uke yang baik dan memuaskan JoonMyeon..." pintanya memelas. Sejak saat terucapnya permintaan JoonMyeon 2 jam yang lalu, dalam otak Kyungsoo hanya ada kalimat 'Bagaimana caranya memuaskan JoonMyeon sepuas-puasnya...', that's it.
"Tidak ada yang perlu kau pelajari, Kyungie. Cukup jadilah dirimu sendiri. Begitulah yang pernah Chanyeol katakan padaku. Para seme itu sangat menghargai ukenya yang mengusahakan seks terbaik untuk mereka dengan ala sang uke itu sendiri. Tak perlu yang terlalu hot dan kasar. Hanya lakukan menurut insting 'uke' kita masing-masing" terang Baekhyun meng-copypaste ucapan seme tercintanya yang bertelinga layar. Pria yang sudah menjadi hidup dan mati Baekhyun sejak 2 tahun silam itu selalu mengumbar kasih sayangnya pada Baekhyun dimanapun dan kapanpun tanpa rasa risih. Terlihat sangat manis dan pengertian dan Baekhyun beruntung menjadi kekasih pertama dan –mudah-mudahan- terakhir untuk seorang Park Chanyeol.
Nah, itulah perbedaannya di sini. Chanyeol bukanlah seorang mantan player seperti JoonMyeon. Jelas ada banyak perbedaannya. Bukan dari segi fisik, tapi dari pengalaman. Terutama pengalaman di ranjang. Baekhyun adalah semua pengalaman pertama Chanyeol, sedangkan Kyungsoo? Entahlah...dia pengalaman yang ke-seratus berapa bagi pria berwajah malaikat itu. Sudah pasti JoonMyeon banyak mengantongi rekaman-rekaman perhelatan panas terbaiknya di dalam otaknya yang –sungguh sial- cukup pintar itu. Pasti ada banyak orgasme luar biasa terbaik yang pernah JoonMyeon alami bersama ex-yeoja dan ex-namjanya. Ohh, membayangkannya saja Kyungsoo ingin menangis. Apa yang harus dia lakukan? Dia ingin yang terbaik untuk kekasih tampannya yang sangat ia cintai itu. Dia tidak ingin mengecewakan pria yang sudah lama menarik perhatiannya itu. Dia tidak ingin dianggap tidak serius oleh pujaan hatinya itu. Tapi...Kyungsoo juga takut. Amat sangat takut. Melakukan hal yang akan mengganti statusnya menjadi tidak perjaka lagi itu membuat Kyungsoo disergap rasa pening dan mual bersamaan. Sungguh namja mungil itu ketakutan. Tapi dia tetap ingin memuaskan JoonMyeon. Bagaimana ini?
Baekhyun yang melihat wajah sahabatnya tampak kuyu dan layu itu mengumpati JoonMyeon dalam hati. Tega-teganya Lucifer playboy itu meminta hal seperti itu pada sahabatnya yang masih cukup polos. Apa sebenarnya yang ada di balik surai coklat si player itu? Baekhyun terus merutuk dalam hatinya sampai suatu ide melintas di kepalanya yang wangi strawberry. Si mungil bereyeliner itu tersenyum lebar.
"Pergilah ke Gedung G, Kyungie. Naik ke lantai 3 dan carilah 'dia'. Aku yakin 'dia' dapat membantumu..." ucapnya bijak. Kyungsoo melongo menatap Baekhyun yang tersenyum manis di depannya.
"Dia? Siapa? Bukankah gedung itu sudah tidak dipakai, Baek? Tidak ada orang di sana..." sahut Kyungsoo yang masih meragukan ke-real-an saran Baekhyun.
"Ada, dan dia selalu berada di sana," jawabnya sangat yakin, membuat dahi mulus Kyungsoo makin mengerut.
"Kau ingin mengatakan jika dia itu hantu?" tanyanya sangsi.
"...bukan hantu, Kyungie. Dia manusia. Dia satu angkatan dengan Yeollie tapi dari kelas A. Namanya Kim Jongin...dan aku yakin dia bisa menyelesaikan masalahmu..."
-oOo-
Kyungsoo masih melangkah pelan-pelan menyusuri koridor yang ternyata cukup panjang itu. Sungguh dia sangat ingin berlari, namun gema derap langkahnya malah membuat namja itu bergidik sendiri. Dia tidak ingin orang yang –mungkin memang- ada di sini marah padanya karena berbuat kegaduhan. Jika orang itu memilih menyendiri di tempat seperti ini, itu artinya orang itu benar-benar butuh ketenangan, bukan? Kyungsoo tidak ingin mengganggu.
Langkah kaki mungil itu sekarang sampai di ruangan yang ada di paling ujung koridor lantai tiga. Terlihat cukup gelap dan suram. Kyungsoo tampak ragu. Namun, bayangan JoonMyeon yang memujinya karena 'terpuaskan' membuat Kyungsoo memantapkan langkahnya untuk semakin mendekati ruangan itu. Hanya tinggal ruangan itu yang belum diperiksanya dan dia yakin orang yang Baekhyun maksud ada di situ.
Lamat-lamat telinganya mulai mendengar suara musik yang cukup lemah. Musik itu menuntun Kyungsoo untuk bergerak lebih dekat. Semakin dekat hingga dia kini berada persis di depan pintu ruangan. Perlahan dia melongok ke dalam dan...Kyungsoo terpana...
.
.
.
TBC
Tes..tes...check...1..2...3... ehm...
Hai semua...lama tak bersua dengan daku di sini. Adakah yang rindu? (nggak ada thor!) #pundung
Okeh..gapapa...First of all, i wanna say:
"Happy Birthday to my beloved DO KYUNGSOO & KIM JONGIN...I love you so much, baby. Wish you all the best & Good Luck, honey..."
Noona harap kalian berdua selalu bahagia. Jujur aku paling suka dengan 3 angka keramat kalian yang berderet ntu. Selama tiga hari berturut-turut kauman EXO-L khususnya KAISOO SHIPPER pasti bersorak-sorai. SNS manapun penuh ama foto Kkkamjong ma Baby Soo.
EXO-L Jjang!
Selamat untuk KAISOO yang tahun ini kembali bisa merapatkan kebahagiaan dalam angka cinta yang berjajar rapi. Jabat tangan dan kecup basah tak henti-hentinya noona limpahkan pada tubuh kalian berdua #eh? Tak lupa dengan pelukan erat serta linangan airmata lebay milikku yang selalu tercurah untuk kalian. Di tambah dengan senyum pasta gigi yang selalu setia kukembangkan.
HAPPY KAISOO DAY, ALL !
Semoga cerita ini cukup menghibur kalian di hari berbahagia ini. Maaf aku tidak bisa janji untuk update tanggal 13 dan 14 ini karena...well...kondisi badan kembali menurun...belum ada yang rampung diketik untuk chap 2 dan 3 na. Rencana di draft memang hanya 3 chap, tapi yaaa...lihat saja nanti. Aku harap kalian semua masih mau membaca lanjutannya nanti yaaahh... ~('v'~)(~'v')~
Jangan lupa ketik reviewnya di kotak di bawah ini ^^...ditunggu looh...yang kasih review didoain semoga berjodoh dengan Jongin ataupun Kyungsoo ataupun keduanya (?), amiiiinnn...
.
Salam sayang,
HyunChan2509
(Baturaja,12 Jan 2015)
'Mmmmmmuuuuaaaaccchhh~'
