Oke, otak Naruto mulai error hari ini. Sungguh niat awalnya dia hanya ingin mencari kelemahan rivalnya yaitu Uchiha Sasuke yang dipandang AWASOME oleh seluruh gadis di sekolahnya, dipuja dan diagungkan oleh para kouhai ataupun senpai. Berbekal teropong yang dipinjamnya secara paksa dari Shino dan buku kecil untuk menulis penemuannya, Naruto seharian membuntuti sang rival kemanapun ia pergi, entah itu ke perpustakaan, ke kantin bahkan ke toilet sekolah pun ia ikuti. Tapi sayang seribu sayang kinerja otaknya yang sudah lelah bekerja atau mata nistanya yang sudah rusak, Naruto selalu melihat pandangannya bukan pada Sasuke lagi -eh salah tetap pada Sasuke tapi lebih spesifiknya selalu tertuju pada pantat montok padat berisi-milik Sasuke.

Hmmm... kita cermati baik-baik, dilihat secara detail Uchiha Sasuke memang memiliki kelebihan EXTRA¬ *menurut Naruto* dibandingkan lelaki lainnya dimasa puber ini, kulit putihnya yang mulus serta mata dan surai hitamnya yang bagaikan galaksi Bima Sakti memang Naruto akui sangat mempesona, tapi tentu saja Naruto juga tak kalah sexy bukan ? surai pirang cerah dan mata biru bagaikan samudera yang membentang dimuka bumi ini pun sedikit banyak mendapat pujian dari para gadis, jadi anggap saja itu bukan point yang menonjol dari Sasuke*menurut Naruto*. Justru point penting yang menonjol -nya itu terletak pada bokongnya. Menurut hasil penelitian dan sumber terpecaya alias buku catatan kecilnya dapat disimpulkan bahwa hanya pantat montok Sasukelah yang dapat dicerna oleh mata dan otaknya yang error itu, Bahkan Naruto tidak bisa memikirkan spekulasi lain dari pengamatanya pada Sasuke seharian ini, Ya benar ! tidak ada hal yang menonjol dari Sasuke kecuali pantat sexynya itu, Titik.

'Hmmm bagus, ini menarik sekali...kelebihannya bukan sesuatu yang perlu dicemaskan, tetapi harus dirasakan olehku' pikir Naruto edan.

"E-ehhhh"

DUAKK

DUAKK

Tiba-tiba Naruto membenturkan kepalanya sendiri pada pohon yang menjadi tempat persembunyiannya dalam membuntuti Sasuke.

"APA YANG SEDANG KUPIKIRKAN, DASAR BAKA !" Naruto berteriak frustasi karena pikirannya barusan.

'Apapun yang terjadi aku harus menyingkirkan lalat pengganggu itu karena telah merebut para fans ku' pikir Naruto mutlak

'Awas saja kau Temeeee'.

.

.

_X_X_

PRUITT..!

"Hari ini kita akan mengukur kecepatan berlari kalian, jadi yang namanya dipanggil tolong berbaris digaris start."

"HA'I SENSEI" Saut Siswa-Siswi kelas 3-A yang merupakan kelas Naruto dan Sasuke.

"Inuzuka Kiba". Maito Gay sang guru mulai memanggil nama-nama siswa yang akan berlari.

"Ha'i"

"Nara Shikamaru"

"..."

"Uzumaki Naruto"

"Yosh...!"

"Uchiha Sasuke"

"Hn"

"KYAAAAA..."

"Sasuke-kun Ganbatte ne !". Teriak para siswi perempuan menghebohkan lapangan yang luas itu.

Naruto yang melihat pun berdecih pelan karena merasa kesal atas ulah para siswi yang selalu memuja rival-Teme nya itu.

'Apa yang mereka banggakan dari pria yang mempunyai pantat montok' pikir naruto jengkel.

Tatapan matanya pun beralih pada Sasuke yang sedang melalukan aba-aba berlari, dan ketika Naruto melihat Sasuke berlari cepat didepannya, bolehkah saat ini Naruto menyalahkan matahari karena panasnya menyebabkan fatamorgana dikedua matanya.

Lihatlah bagaimana kedua bongkahan bulat pantat sasuke bergoyang-goyang saat sang empunya berlari kencang didepannya, bagimana sang bongkahan itu terlihat menggodanya ketika Sasuke menungging karena kehabisan nafas setelah menjadi orang yang pertama melewati garis finish, lalu apa yang sedang dilakukan naruto ? tentu saja berdiam diri karena terpesona oleh keidahan didepannya sehingga tak menyadari bahwa dari tadi dirinya terus diteriaki oleh Maito Gay karena tidak melanjutkan larinya ke garis finish dan malah terbenong-bengong ditengah lapangan. WAW ! sungguh luar biasa efek 'kelebihan Sasuke' bagi Naruto.

Tak hanya saat pelajaran olah raga saja Naruto terbengong-bengong menghalusinasikan Pantat montok Sasuke, di berbagai gerakan biasa yang dilakukan Sasuke pun tak luput dari pandangan Naruto seperti ketika Sasuke menepuk-nepuk pantatnya karena celananya yang kotor saat duduk dibangku taman Sekolah, ataupun ketika Sasuke tak sengaja menjatuhkan pensilnya ke kolong meja dan mengharuskan si pemilik menungging tepat dihadapan meja Naruto saat mengambil pensilnya. Ughh~ sungguh membuat Naruto tak tahan ingin meremasnya.

"Benar-benar pantat yang bulat". Guam Naruto sambil terus melihat Sasuke yang masih mencari pensilnya dikolong meja.

"Cuci otakmu yang kotor itu dengan detergent Dobe ! aku dengar guaman mu itu".

Tiba-tiba sudah ada Sasuke dihadapan Naruto sambil memberikan Deathglare andalannya. Tak ingin terlihat gugup karena kepergok aksinya, Naruto memutar otaknya untuk mencari alasan yang bagus.

"Hehhhh, memangnya kenapa jika aku mengatakan seperti itu, itu sudah fakta bukan Chiken butt?". Balas Naruto sambil menyeringai.

Sungguh Naruto ingin sekali menukar otaknnya yang Dobe ini pada Kami-sama, bukannya mengelah agar tidak ketahuan ulah bejadnya Naruto malah mengaku dan mengatai sasuke. Meringgis dalam hati saat melihat aura gelap mulai menyelimuti Sasuke.
'KYAAA ! siapa pun tolong aku'. Inner Naruto ketakutan.

"Apa kau pernah digorok oleh katana turun temurun dari keluarga Uchiha, Dobe ?". Berujar sadis Sasuke benar-benar terlihat seperti seorang psikopat yang akan menghabisi nyawa targetnya.

"Apa leluhurmu seorang tukang potong ayam Teme, sehingga memiliki katana turun temurun eh ?
Lagi, reaksi spontan dari Naruto itu pun semakin menambah aura disekeliling Sasuke semakin besar. Taak ingin membuang waktu, Sasuke mulai menarik kerah seragam Naruto sehingga mengeliminasi jarak diantara mereka.

"Aku akan merusak wajah menyebalkan mu itu dobe !"
Sasuke mengepalkan tangan kanannya bersiap-siap untuk memukul.

"T-Tunggu ! bagaimana kalau kita mengadakan kesepakatan." Naruto yang setengah ketakutan itu membuka suaranya sehingga Sasuke pun menghentikan gerakannya yang akan memukul Naruto.

"Kesepatakan ?" Balas Sasuke bingung.

"Aku akan menarik kata-kataku barusan dan akan berlutut minta maaf padamu jika..." Kata-kata Naruto terpotong saat tiba-tiba Sasuke melepaskan cengkramannya pada kerah Naruto, mendorongnya sehingga punggung Naruto menghantam tembok belakang.

"Kalau begitu cepat berlutut dan minta maaf pada ku". Ucap Sasuke datar.

"AKU BELUM SELESAI BICARA TEME !" Teriak Naruto jengkel. "Bisa tidak sih kau dengarkan dulu dengan tenang." Lanjutnya.

"Baik aku dengarkan dan jangan bertele-tele." Balasan acuh tak acuh Sasuke membuat Naruto menggeram emosi, akan tetapi demi keselamatan nyawanya Naruto pun menghela nafas untuk menenangkan diri. Susah memang bicara dengan para Uchiha yang terkenal angkuh itu.

"Aku akan melakukan hal yang tadi aku ucapkan jika...". Naruto menggantungkan ucapannya, terlihat ragu dengan apa yang akan dia ucapkan. Sesekali pandangannya melirik Sasuke yang mulai terlihat kesal karena masih menunggu kelanjutan ucapannya. Menghembuskan nafasnya lagi Naruto memfokuskan pandangannya pada Sasuke.

"Aku akan melakukan itu semua jika kau memperlihatkan pantat sexy-mu itu pada ku, Sasuke."
Dengan lancar Naruto meminta hal yang 'iya-iya' kepada Sasuke dengan Watadosnya. Tentu saja Sasuke yang mendengarpun kembali mengeluarkan aura gelap melebihi sebelumnya bersiap-siap menerkam orang bodoh didepannya.

"G-Gomen Sasuke, tapi aku benar-benar penasaran dengan pantat mu itu." Cepat-cepat Naruto melanjutkan lagi perkataannya guna menahan amukan Sasuke. " Kau dan pantat sexy-mu itu telah menghancurkan hari-hari indahku karena aku selalu membayangkan bagaimana b-bentuknya." Cicit Naruto pelan saat mengatakan kata 'bentuknya' pada Sasuke.

Entahlah dia sendiri sedikit malu mengutarakan keinginannya pada Sasuke yang notabene adalah rival yang paling Naruto benci. Mengutarakan langsung kepada Sasuke mungkin terlihat extrem tapi sungguh dia tidak bohong saat mengatakan pantat sexy Sasuke selalu terbayang disetiap hari-harinya. Katakanlah dia mesum*sudah jelas* akan tetapi keinginannya itu meluap-luap dan tak bisa dibendung lagi.

"Hee, kau berani juga mengatakannya ya DOBE !" Terlihat jelas seringai licik Sasuke diwajahnya. " Bagaimana kalau aku ubah lagi kesepakatannya !".

"B-Bagaimana ?" Tanya Naruto gugup karena tatapan Intens Sasuke padanya, demi Kami-sama ditatap seperti itu oleh Sasuke membuat darahnya berdesir-desir dan jangan lupakan seringainya yang semakin membuat Naruto mengap-mengap seperti kehabisan udara.

"Aku akan memperlihatkan "itu" pada mu jika kau berlutut minta maaf dihadapan seluruh siswa sekolah ini, bagaimana ?" Tanya Sasuke dengan seringai yang semakin lebar. "Bukankah ini terdengar lebih adil, aku akan menunjukan aset pribadiku asal kau tahu." Lanjut Sasuke persuasif.

"Apa harus seluruh sekolah ? bagaimana kalau dihadapan seluruh kelas ini saja, ne ?"

"Kau sudah mengejek ku dan keluarga Uchiha ditambah kau juga selalu membuntuti ku sejak seminggu yang lalu, kau pikir aku tidak tahu eh !" Jelas Sasuke kesal. "Dan hanya dengan berlutut dihadapanku aku akan sedikit memaafkan semua ulah bejadmu."

"..."

Naruto sedikit sangsi karena kesepakatan yang diajukan Sasuke sedikit memberatkannya karena hal itu pasti akan sangat menjatuhkan harga dirinya dihadapan anak-anak sekolah terutama para fansnya. Dan saat itu lagi-lagi Naruto mengutuk kebodohannya kalau saja saat itu ia tidak membuntuti Sasuke pasti ia tidak akan tahu Sasuke mempunyai pantat yang montok. Ah ! tidak, lambat-laun pasti akan ketahuan juga oleh Naruto ini hanya masalah waktu saja, 'keindahan seperti itu tidak ada bisa disembunyikan lama-lama iyakan, suke ?' pikir inner Naruto ngawur lagi.

"Aku tidak terlalu peduli kau akan menyetujuinya atau tidak tapi, jangan berharap kau akan lolos karena sudah berurusan dengan Uchiha."

Setelah mengatakan itupun Sasuke berbalik pergi melanjutkan mencari pensilnya yang belum ditemukan.

Lagi ! mata nista Naruto melirik disaat yang tidak tepat dimana Sasuke kembali menungging untuk mengambil pensilnya yang semakin menjauh dari jangkauan tangan Sasuke dan diperparah dengan tersingkapnya sergam belakang Sasuke sehingga memperlihatkan kulitanya yang putih mulus itu.

BLUSSH..

Seketika wajah Naruto memerah melihat godaan didepannya.

'Aku tidak akan ragu lagi.' Pikir Naruto mutlak.

"Tuan Uchiha Sasuke ! AKU TERIMA KESEPAKATAN MU ITU." Teriak Naruto tiba-tiba, tak ayal membuat Sasuke pun menolehkan pandangannya pada Naruto.

'Kena kau Dobe."

"Hn, temui aku diatap Sekolah pulang nanti." Jawab Sasuke menyeringai senang. "kita akan memulai kesepakatannya."

Dan seringai Sasuke pun kembali menjadi-jadi.

.

.

_TBC_

Hanyalah republish dari akun wattpad saya.

Review please.