A/N : Cerita ini ku buat untuk mencurahkan rasa sakit hatiku atas matinya karakter kecintaan kita di-fanfict milik are . key . take . tour yang berjudul 'Godfather'. Bagi kalian yang pecinta melayucest, NetherIndo atau RomaIndo, kalian pasti tahu siapa yang ku bicarakan. Dan bagi kalian yang belum baca fanfict itu, BACALAH SEKARANG! CERITANYA BAGUS BANGET!
Baiklah. Kalian tahu cerita Godfather, kan? Aku akan membuat cerita itu namun dengan AU yang berbeda. Semoga dengan AU yang berbeda, kita tidak akan kehilangan karakter tercinta kita!
Disclaimer : Hetalia kepunyaannya Hidekazu Himaruya dan Godfather kepunyaannya are . key . take . tour
Warning : OC, OOC, Penggunaan human name, dll. Jika mau tahu warning yang lengkap, baca dulu Godfather milik are . key . take . tour (hilangkan spasi)
"Pagi, Antonio!"
"Yo! Antonio!"
"Selamat pagi, Antonio!"
Antonio Fernandez Carriedo membalas semua sapaan yang ditunjukan kepadanya itu sambil mengangguk dan tersenyum manis.
WAIT!
Ini adalah AU yang berbeda? Iya. Kenapa sama dengan Godfather yang asli? ... sebenarnya, apa yang kalian bicarakan? Ini masih pembukaan. Dan setiap pembukaan pasti sering di awali dengan sapa menyapa. Ini sudah mainstream, dude!
Antonio Fernandez Carriedo membalas semua sapaan yang ditunjukan kepadanya itu sambil mengangguk dan tersenyum manis. Tak sempat ia berhenti sejenak untuk berbasa-basi dengan teman-temannya, Roderich Edelstein —ketua osis mereka—telah memangilnya ke ruang osis. Entah apa yang ingin dibicarakan. Mungkin ketuanya itu ingin membahas tentang perkumpulan siswa berandalan yang selalu meresahkan siswa lain dan para guru.
Perkumpulan ini BUKAN melakukan aksi perdagangan narkoba dan senjata api secara ilegal ataupun pembunuhan. Yang mereka lalukan hanyalah hal-hal biasa seperti balapan liar, berkelahi dan hal-hal yang sering dilakukan oleh para yankee pada umumnya.
Commedia dell'Arte adalah nama perkumpulan yankee tersebut. Nama yang lucu memang. Para anggotanya pun menggunakan code name yang sama seperti dari drama komedi itu, seperti Il Capitano, Scaramuccia, Brighella dan masih banyak lagi. Karena itu tidak ada yang tahu siapa siswa-siswa yang masuk dalam organisasi itu. Dan para osis bekerja keras untuk mengungkap organisasi itu karena kegiatan Commedia dell'Arte dapat merusak reputasi sekolah.
Kasus balapan liar yang Antonio pecahkan baru-baru ini yang berujung dengan perkelahian dengan anggota Commedia dell'Arte membuat mereka menemukan identitas asli dari nama sandi Arlecchino walapun hal itu juga membuat Antonio mendapatkan beberapa luka lecet ketika ikut balapan.
Antonio menghentikan langkahnya saat melihat pintu dengan tanda bertuliskan 'Ruang Osis'. Sebuah hembusan napas panjang ia keluarkan sebelum masuk ke dalam ruangan itu.
Seorang pemuda berambut hitam dan berkacamata mendongak dari berkas-berkasnya ketika Antonio mendekatinya.
"Akhirnya kau datang juga, Antonio. Kau itu wakil ketua osis. Harusnya kau memberikan contoh yang baik untuk siswa yang lainnya. Bukannya datang terlambat," omelnya. Antonio tertawa renyah sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sudahlah. Bagaimana dengan luka-lukamu?" tanya pemuda berkacamata itu.
Seulas senyum cerah dilontarkan oleh Antonio sambil menjawab, "Sudah tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil, aku akan baik-baik saja! Hahaha!"
Roderich –nama sang pemuda berkacamata– menghela napas. "Beruntung kau hanya mendapatkan luka lecet, Antonio. Bagaimana kalau kau dapat yang lebih parah seperti patah tulang atau gegar otak? Dan lebih beruntung lagi karena kita berhasil mengetahui identitas Arlecchino."
Antonio ingat betul bagaimana ia berhasil mengungkap identitas Arlecchino atau kadang disebut Harley Quinn ditengah balapan liar.
FLASHBACK
Jalan raya sudah sepi ketika jam menunjukkan pukul 10 malam. Jalanan yang sepi itupun dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk melakukan balapan. Termasuk yang sedang terjadi di jalanan di dekat pelabuhan. Berbagai macam motor besar sedang dipersiapkan untuk balapan.
Para osis yang menyamar juga bersiap-siap. Mereka mendapatkan informasi jika anggota Commedia dell'Arte akan mengikuti balapan ini karena hadiahnya yang lumayan. Mereka berencana untuk membongkar identitas dari anggota Commedia dell'Arte itu.
"Oi, Antonio!" seru seseorang. Ketika Antonio mengalihkan pandangannya dari ban motornya ke arah suara, Antonio melihat pemuda berambut putih dan bermata merah tampak berjalan menghampirinya bersama dengan dua anggota osis.
"Gilbert," sapa Antonio ke pengurus umum osis itu –Gilbert Beilschmidt– disertai dengan anggukan, "kau sudah siap untuk ikut balapan ini?"
"Tentu. Aku hanya ingin memastikan strateginya," sahut Gilbert sambil tersenyum, "aku akan menjagamu dari belakang agar kau bisa memojokkan anggota Commedia dell'Arte yang akan balapan nanti. Yang lain juga sudah bersedia."
Antonio mengangguk paham. Commedia dell'Arte selalu mengikuti balapan liar yang memberikan hadiah besar dan mereka selalu memenangkannya dengan mudah karena keahlian mereka. Terkadang mereka juga mengikuti perkelahian antar geng dan mereka juga tidak mudah dikalahkan. Hal itu membuat Commedia dell'Arte yang dipimpin oleh code name Il Capitano berkuasa dan ditakuti oleh banyak yankee.
"Hey, Antonio! Gilbert! Cepatlah bersiap! Balapannya akan dimulai sebentar lagi," ucap pemuda dengan rambut pirang sebahu –Francis Bonnefoy– yang merupakan sekretaris osis. Mendengar itu, Antonio tersenyum. Tak berapa lama lagi, mereka akan membongkar identitas Commedia dell'Arte.
"Ayo kita mulai," kata Antonio. Mata hijaunya menyorot keteguhan dan kesiapan. Ia dan Gilbert membawa motor mereka menuju garis start. Antonio terus melirik ke kiri dan ke kanannya untuk mencari anggota Commedia dell'Arte yang ikut balapan kali ini. Namun anehnya, ia tidak mendapatkan tanda-tanda adanya anggota organisasi tersebut. Anggota mereka sangat mudah untuk dikenali karena mereka selalu memakai topeng atau masker unik untuk menjadi identitas mereka.
"Ini aneh, Antonio. Aku tidak melihat orang yang menggunakan masker atau topeng mencolok. Apa anggota Commedia dell'Arte tidak mengikuti balapan ini?" tanya Gilbert lewat wireless earphone.
"Jangan panik dulu. Beberapa anggota Commedia dell'Arte memang suka datang terlambat ketika balapan. Mereka seperti memberikan lawan-lawan mereka start lebih awal," jelas suara baru dari earphone mereka.
"Ya. Terima kasih, Willem," ucap Antonio pada bendahara osis, Willem van der Plast.
Antonio kembali mengambil napas untuk menenangkan dirinya. Jika saja Willem tidak mengingatkannya tadi, dirinya akan benar-benar panik karena usaha mereka akan menjadi sia=sia. Tanpa ia sadari, cewek cantik berpakaian seksi sudah berdiri di depannya dengan bendara berwarna hijau diacungkan.
"Dalam hitungan Ketiga," ucap cewek seksi itu. Antonio memfokuskan dirinya kembali.
"Tiga."
Napas saling memburu dan adrenali semakin meningkat
"Dua."
Suara gas saling sahut bersahutan, menunjukkan kehebatan mesin-mesin motor besar itu.
"Satu!"
Motor besar itupun melaju dengan cepat, membelah jalanan menuju garis akhir.
Hetalia Axis Powers (c) Hidekazu Himaruya
Commedia dell'Arte (c) anonymous
Godfather (c) are . key . take . tour
Godfather: Alternate Universe (c) MaHaru29
Antonio tidak benar-benar mengikuti balapan. Dia sengaja menunggu di posisi tengah agar jika anggota Commedia dell'Arte itu datang, dia bisa langsung menyusulnya.
Lain Antonio, lain Gilbert. Pengurus umum osis itu dalam pikirannya adalah 'Lakukan semua hal dengan maksimal'. Karena itu, Gilbert berada di posisi kedua dan masih mencoba untuk menyalip pembalap yang ada di depannya.
Balapan sudah berlangsung selama sepuluh menit dan mereka sudah melewati seperempat lintasan. Antonio masih merasa was-was ketika dia belum mendengarkan kabar adanya pembalap baru. Sampai akhirnya, Antonio mendengarkan berita yang sangat ia dengarkan.
"Teman-teman! Seorang perbalap baru saja memasuki lintasan!. Dia sangat cepat sampai-sampai aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Aku hanya melihat motornya sekilas. Berwarna hitam dan merah!"
'Arlecchino' batin Antonio.
Kurang lebih lima menit kemudian, motor hitam dan merah itu melewatinya dan terus melaju untuk mendapatkan posisi pertama. Antonio bukanlah pembalap yang ulung. Namun, dia tetap berusaha mengejar motor hitam dan merah itu. Akhirnya Antonio bisa berada tak jauh di belakangnya.
Dia dapat melihat Gilbert hampir saja menyusul motor itu. Terkadang dia selalu bertanya-tanya bagaimana anak-anak SMA seperti mereka bisa membawa motor seliar itu. Tidak takut jatuh kah mereka?
"Antonio! Cepatlah kejar kami! Aku akan memojokkannya!" seru Gilbert.
Antonio merutuk dalam hati. Tentu saja ia ingin mengejar mereka. Namun, dia tidak sanggup menambah kecepatan motornya lagi.
"Gil, bisa kau arahkan dia menuju lahan kosong 300 meter lagi? Kalau perlu, jatuhkan dia di sana agar kita bisa membekuknya!" perintah Antonio.
"Baiklah! Akan ku usahakan!"
Gilbert pun berusaha melaju bersampingan dengan si Arlecchino. Begitu dia melihat lahan kosong yang dibicarakan Antonio tadi, dia langsung memepet Arlecchino menuju lahan kosong itu. Si Arlecchino secara refleks berbelok menuju lahan kosong itu untuk menghindari tabrakan dengan motor di sampingnya.
Tanah dan bebatuan di lahan kosong itu membuat Arlecchino menghentikan motornya karena keseimbangannya hilang dan hampir membuatnya jatuh. Gilbert juga berhenti dan menghadang motor hitam dan merah itu, disusul oleh Antonio yang datang tak lama kemudian.
"Kalian lagi, Beilschmidt dan Carriedo?" ucap suara yang tertutupi dengan fullface helmet berwarna hitam dengan garis-garis merah.
"Menyerahlah Arlecchino. Kami para osis sudah mengepungmu!" seru Antonio.
"Benar! Sekarang, tunjukkan wajah tidak awesome-mu itu!" lanjut Gilbert.
Arlecchino tampak memajukan tubuhnya seolah-olah ia ingin mendengarkan lebih jelas apa yang dikatakan lawan bicaranya barusan. "Hah? Kalian bercanda, ya? Kalau aku menunjukan wajahku dengan suka rela, aku sudah pasti akan dihajar oleh Il Capitano! Kalau bukan dia, Brighella sudah pasti menerima kesempatan itu tanpa memikirkannya dua kali. Yah, meski aku tidak terlalu mengambil pusing mengenainya," cibirnya, "maaf saja, Carriedo dan Beilschimdt. Aku masih mencintai wajah tampanku untuk dihajar habis-habisan."
Antonio terdiam. Bicara dengan seorang Arlecchino sama saja dengan berbicara dengan seorang pelawak ulung yang selalu memutarbalikkan fakta. Lidahnya begitu lihai dalam memutakan kebenaran dan mengalihkan pembicaraan. Kebohongan tak masuk akal dapat ia ubah menjadi sebuah kebenaran dengan latar belakang yang meyakinkan.
"Baiklah, para osis. Sudah saatnya aku menuju garis akhir dan mendapatkan hadiah 1000 dollar itu. Sampai jumpa!" Dengan begitu, Arlecchino kembali menghidupkan motornya sebelum kembali menuju jalanan.
Namun, Antonio tidak membiarkan hal itu terjadi. Begitu ia melihat Arlecchino menghidupkan motornya, ia juga melakukan hal yang sama lalu mengejarnya. Antonio sudah tahu bahwa dia tidak akan bisa mengejar Arlecchino kalau dia mencapai kecepatan maksimalnya dan hanya ada satu cara dipikirannya untuk menghentikan Arlecchino.
"Antonio!" seru Gilbert dengan horor ketika melihat Antonio menabrakkan motornya dengan motor Arlecchino.
Tabrakan itu membuat mereka berdua jatuh hingga terseret di jalanan aspal. Jika saja mereka berdua tidak menggunakan pakaian lengan panjang yang agak tebal, luka-luka di badan mereka pasti akan menjadi lebih parah.
Arlecchino yang mempunyai reaksi cukup cepat langsung berdiri dan berusaha untuk melarikan diri. Antonio juga tidak menyerah. Ia berusaha untuk berdiri kemudian mengejar Arlecchino. Adu jotos pun tidak dapat dihindari. Mereka berdua melayangkan pukulan dan tendangan untuk melumpuhkan lawan.
Antonio berhasil menahan kepala Arlecchino dan berusaha untuk membuka helmnya. Di saat yang bersamaan, Gilbert berhasil menyusul mereka dan mencoba untuk membantu.
Di kondisi terdesak seperti itu, Arlecchino tidak mempunyai pilihan lain selain mengeluarkan senjata terakhirnya. Arlecchino mengeluarkan bom cahaya yang selalu dibawa oleh setiap anggota Commedia dell'Arte untuk keadaan terdesak.
BOOM!
END OF FLASHBACK
"Dan aku berhasil membuka helmnya sebelum bom cahaya itu membutakan kami," kata Antonio. Ia baru saja menceritakan secara detail apa yang terjadi di balapan liar itu. "Kami sempat melihat wajahnya. Tidak salah lagi, dia adalah Alfred Jones. Siswa kelas 2 dari Amerika Serikat."
"Baiklah. Aku sudah menandai Alfred sebagai anggota Commedia dell'Arte. Kerja bagus, Antonio," puji Roderich.
Antonio tersenyum tipis merasa puas. Namun, ia belum cukup puas sampai dia berhasil membongkar semua anggota dari Commedia dell'Arte.
TOK TOK!
"Ah, sepertinya dia sudah datang." Roderich beranjak dari kursinya dan berjalan menuju pintu untuk mempersilahkan orang tersebut masuk. "Kita kekurangan orang yang ahli dalam hal-hal yang liar. Makanya aku merekrutnya."
"Siapa?"
Pintu terbuka dan berdirilah di ambang pintu seorang pemuda manis dengan rambut hitam ikal. Kulit berwarna kuning langsatnya selaras dengan manik abu-abu gelap yang tampak begitu dalam dan misterius. Bibirnya yang tipis tampak begitu dingin tanpa senyum, kaku bagai es.
"Namanya Rangga Wicaksono, kelas 1. Dia anggota baru pengurus umum osis dan sekarang kuserahkan dia padamu untuk kau bimbing."
To Be Continued
A/N : Iya. Aku sengaja mengikuti cara penulisan are . key . take . touragar kalian tidak kaget ketika membaca cerita yang sama dengan AU yang berbeda (ditimpuk are . key . take . tour dan fansnya karena memberikan alasan yang tidak masuk akal) Mak are . key . take . tour, maaf kalo aku buat ini tanpa izinmu terlebih dulu. Tapi ini aku buat spesial untuk anda, wahai senpai! (ditabok are . key . take . tour)
Seperti yang ku tulis di atas, aku membuat cerita godfather dengan AU yang berbeda karena kesedihanku atas kematian karakter tercinta kita. DAN AKU NGGAK PUAS KARENA MELAYUCEST DAN NETHERINDONYA CUMA SEDIKIT! (kembali ditabok)
Jika di Godfather yang asli menggunakan tema Mafia, aku menggunakan tema Yankee. Ya.. sebelas-duabelas lah... (karena capek menabok, akhirnya are . key . take . tour dan fansnya mulai membacok /gak) jadi, jika ada beberapa hal yang tidak masuk akal seperti Identitasnya sudah diketahui, kok nggak lapor guru terus dikeluarkan? Jawabannya karena, apa serunya jika seperti itu? (are . key . take . tour dan fans sudah menyerah untuk menyiksa orang nggak betul ini)
Intinya kalian nikmati aja, ok? Dan kalau mak are . key . take . tour baca fanfict ini, tolong PM saya kalau anda keberatan dengan saya karena menggunakan cerita anda yang saya tahu pasti anda pikirkan dengan sangat keras. Akan saya langsung hapus, kok!
