Karena terjadi error di fic saya sebelum nya, jadi saya republish fic ini.
Enjoy!
This is All of Beginning
"Hello. My name is Naruto Uzumaki. Nice to meet you guys." ucap nya sambil membungkukkan badan.
"Baiklah. Mulai saat ini, Naruto adalah teman baru kalian. Semoga kalian bisa baik-baik dengan nya." lanjut sang guru sambil mempersilahkan Haru untuk duduk di kursi belajarnya. Ia duduk disamping seorang gadis yang dari tadi terus menatapnya.
Dia langsung mengeluarkan buku Matematika dari tas nya. Pandangannya lalu beralih ke arah gadis yang terus menatap nya. He gets confused.
"Hey..." Naruto langsung melambaikan tangannya di depan wajah sang gadis. "Are you OK?" sontak membuat si gadis kaget dan menutupi sebagian wajahnya yang memerah. Dia mengangguk pelan sebagai jawabannya. Sedangkan Haru hanya ber-oh ria.
Sang gadis lalu mengambil kertas dan pensil. Dia menulis sesuatu dan kemudian menunjukkan nya kepada Naruto.
'Can you speak Japanese?'
Naruto mengerti maksudnya namun dia hanya menggeleng. Naruto tak terbiasa bahasa Jepang. Lebih tepat nya, ia tak biasa berbicara bahasa Jepang lagi. Setidak nya dia masih mengerti apa yang dibicarakan orang lain.
Naruto menatap wajah sang gadis yang sepertinya merasa kecewa. Naruto terkekeh kecil dan menulis kan sesuatu di kertas dan menunjukkannya.
'Don't worry. Just speak as usual. OK. ^^'
Sang gadis mendecak kesal sedangkan Haru tetap memasang wajah tak berdosanya.
"Seharusnya aku tak perlu repot tadi! Kau benar-benar menyebalkan!" si gadis memukul pelan bahu Naruto. Sekali lagi, dia hanya tertawa kecil.
Entah kenapa, Naruto jadi menyukainya.
"Ahaha. I'm so sorry." ucap Naruto pelan. "By the way, what's your name?"
"Namaku Sakura Haruno. Just call me Sakura." sang gadis bernama Sakura itu langsung menjabat tangan Naruto. Sontak ada perasaan aneh yang dirasakan Sakura. Tangannya dingin. "Your hands..." ucapannya terputus saat Naruto menempelkan jari telunjuknya di bibir Sakura. She shocked.
"I know." balas Naruto pelan. "But that's not mean that I'm undead. My hands always get cold. This is my bad habit." Naruto merundukkan kepalanya. Entah kenapa, Sakura jadi semakin ingin tahu tentang nya yang - menurutnya - tidak bisa bahasa Jepang ini.
"OK. Enough chit-chat. Let's study now." lanjutnya seraya mengingatkan Sakura untuk meneruskan pelajarannya.
~Angel Beats!~
[Sakura Side]
"Kamu kenal Naruto, ya?"
Entah ini hari sialku atau apa, tiga orang gadis kini mencegat ku. 'Pasti ini fans nya Naruto. Menyebalkan.' sesalku dalam hati.
"Aku baru mengenalnya. Memang kenapa sih?" aku mencoba membela diri. Namun sepertinya mereka menolak. Keliatan dari wajah mereka yang menatapku horror.
"Kenapa!?" tiba-tiba salah seorang gadis mengurungku dengan tangannya. Aku jadi takut sendiri. "Langkahi dulu kami kalau kamu mau mendapatkannya, gadis jelek! Kau tak bisa menandingi kami, tahu!"
Wajahku memerah karena marah. Kata 'gadis jelek', sungguh kata-kata yang teramat sangat tabu. "Apa kau bilang!?"
"Stop bullying!"
Beruntung. Setidaknya masih ada Naruto dan Sasuke yang menyelamatkanku. Naruto menatap horror gadis-gadis didepanku. Bisa juga dia marah rupanya.
"How dare you to bully her? Are you three my fans, heh?" dari nadanya sepertinya dia tak suka dengan mereka. "Hahaha! Aku tersentuh mendengarnya. Sekarang juga kalian menjauh kalau tidak ingin berakhir di ruang guru. Now, GET OUT!"
Ugh. Kali ini giliranku yang terkejut. "Hei Naruto! Kupikir kau..." ucapanku terputus saat Naruto mengedipkan sebelah matanya. Seperti nya ini memang ide Naruto untuk melepaskanku.
"Tapi Naruto, kami kan..." ugh. Sepertinya bukan hanya aku yang jengah mendengar ocehan gadis-gadis itu yang mulai menunjukkan kelebihan-kelebihan mereka dan sengaja memojokkan ku. Naruto sepertinya juga mulai jengah. Tenanglah Naru. Memang beginilah sifat mereka. =="
"Enough chit-chat. Now, GET OUT!" bentak nya. Kali ini tidak ada satu pun yang bicara. "Sakura, ayo pergi dari sini." seru Sasuke yang kini memegang tanganku dan pergi dari gadis menyebalkan itu bersama Naruto.
[Skip Time]
"Kau baik-baik saja 'kan?" tanya Naruto khawatir. Aku hanya mengangguk. Tapi ada satu hal yang membuatku penasaran.
"Kenapa kau tak bilang kalau kau bisa bahasa Jepang?" tanyaku agak kesal. Karena sedari tadi di kelas, dia terus-terusan mempermainkanku. "Aku kan jadi tak perlu repot." lanjutku dengan wajahku yang mulai memanas.
"Aku pergi dulu." kulihat Sasuke berjalan meninggalkan kami sambil melambaikan tangannya. Aduh, kenapa aku mesti terjebak dalam situasi begini sih?
"Laki-laki yang tadi itu siapa, ya? Sepertinya kalian kenal baik." Naruto membuka suaranya. "Apa dia itu pacarmu, ya?" lanjutnya lagi. Wajahku tambah memerah gara-gara pertanyaannya barusan.
"Bu-bukan... Di-dia bukan pacarku..." jawabku terbata-bata. "Lagipula, Sasuke Uchiha juga tak mau punya pacar sekarang. Katanya, mungkin setelah dia sukses baru dia mau cari pacar." wajahku memanas saat mengatakan itu semua. Kulihat Naruto tersenyum melihatku. Oh tidak! Jangan sampai dia salah paham!
"Haha. Kau pasti menyukai orang itu 'kan? Wajahmu memerah tuh." tuh 'kan. Baru saja aku memikirkan itu.
"Ka-kau jangan salah paham!" aku berusaha membela diri. "Lagipula, aku masih khawatir soal tangan dingin mu itu! Apa kau sedang sakit!?" buru-buru aku menggosok kedua tanganku dan meniupkannya. Hawa hangat menyebar di seluruh telapak tanganku. Segera juga aku menggenggam erat tangannya yang dingin.
"Sa-Sakura..." kulihat raut muka Naruto yang agak terkejut melihatku. Tapi aku tak peduli. Aku masih menggenggam tangannya supaya hangat.
[Sakura Side End]
Naruto menatap bingung Sakura yang tengah menggenggam tangannya. Rasa hangat menjalar dari tangannya. Jujur, selama ini belum pernah ada seseorang yang mau melakukan ini. Dan Naruto sangat menyukainya.
Namun...
Sesuatu yang tak diinginkan pasti terjadi.
Naruto menggigit bibir bawahnya. Entah kenapa tubuhnya kali ini terasa dingin.
Tanpa sengaja, tangan Naruto kini mempererat genggaman Sakura.
"Sakura-chan..." ucapnya dengan suara parau. Entah kenapa, Naruto merasa suaranya mulai hilang kali ini.
Dan tunggu dulu. Sejak kapan Naruto memanggil Sakura dengan embel-embel -chan di belakangnya?
Ah, sudahlah.
Tanpa dikomando lagi, sebelah tangannya meraih bahu Sakura dan memeluknya erat. Sakura yang semula mencoba menghangatkan tangannya menjadi kaget. Kenapa Naruto bisa sampai seperti ini?
"Na-Naru. Ini masih di sekolah... Ja-jangan sembarangan..." Sakura berusaha mengingatkan Naruto. Namun seperti nya Sakura mesti berpikir ulang lagi. Dia menatap Naruto. Wajahnya seperti seseorang yang menggigil.
Tangannya bergerak menuju tubuh Naruto. Dingin sekali!
"Na-Naruto! Kau dingin sekali!" seru Sakura. "Tenanglah Naruto! Biarkan aku memelukmu!" lanjutnya. Kedua tangannya bergerak menuju pinggang Naruto dan memeluknya. Berharap tubuhnya menghangat.
"Dingin..." ujar Naruto parau.
"Sshh. Tenanglah Naruto." ucap Sakura sambil menepuk punggungnya pelan. Mata emerald Sakura menatap mata sapphire Naruto yang setengah menutup. Entah mengapa ada sebuah rasa yang dia rasakan di hatinya. Sebuah rasa yang sebenarnya ingin dia tunjukkan padanya namun selalu dia tutupi karena malunya yang teramat sangat.
Wajah Sakura dan Naruto terbilang dekat. Sakura saja bisa merasakan hembusan nafas hangat dari Naruto. Namun entah kenapa hatinya tak menyuruhnya untuk ragu untuk menatap lekat-lekat matanya.
Entah sengaja atau tidak, tangan kiri Naruto menyentuh dan mengelus pipi Sakura. Sakura yang sepertinya merasa terbuai dengan sentuhan dinginnya membiarkan Naruto menyentuh pipinya. Tangan kanannya menggenggam tangan kiri Naruto.
"Masih terasa dingin?" tanya Sakura. Naruto mengangguk perlahan sebagai jawabannya.
Tunggu. Kenapa Sakura malah bersikap seperti orang pacaran? Bukankah Naruto dan Sakura baru saling kenal? Tapi, memang tujuannya supaya Naruto merasa hangat, ya mau bagaimana lagi?
Naruto menatap sebentar mata emerald Sakura sebelum dia mendekatkan wajahnya ke arah Sakura. Sakura yang sadar akan apa yang terjadi nanti hanya bisa menutup matanya dan membiarkan tangan Naruto berada di pipinya.
Dan seketika itu pula, bibir mereka bersentuhan. Jika saja...
"Aahh..." seru Naruto yang tersadar dari apa yang dilakukannya. Dia menyentuh bibirnya sendiri. Hampir saja ia berciuman.
Heh, berciuman?
Bahkan Naruto sendiri tak menyangka bahwa dia akan mencium gadis yang kini merengut kesal karena tingkah nya barusan.
"Gomen Sakura-chan! A-aku tidak..." ucapan Naruto terputus saat Sakura tiba-tiba beranjak pergi. Meninggalkannya dengan wajahnya yang masih memerah.
'Apa-apaan Naruto tadi? Bisa-bisanya dia melakukan itu padaku! Naruto-baka!' batin Sakura kesal. Mungkin saja kekesalannya bisa berlanjut hingga esok hari.
Sedangkan Naruto hanya bingung menatap tingkahnya yang cepat sekali berubah dalam waktu singkat. Masih merengkuh tubuh nya sendiri yang kian mendingin.
TBC
With these simple words.
Mind to review?
~Namja Ryeosomnia~
