Title: Hyung or Boyfriend
Disclaimer : God & Themselves
Rate : T
Genre : Romance, Drama
Cast : SeKai. Sehun x Kai
Warning : OOC, cerita pasaran, alur kecepatan, Typo(s), YAOI, PEDO, fict enggak nyambung sama judulnya-_-, GS dikit._., ceritanya maksain banget
Summary: "...Kata eomma Jongie, kalau sakit harus di poppo..." / "aku tidak perduli lagi jika aku akan menjadi remaja yang tidak normal karena bocah itu." / "Dasar namja tak normal! Jadi kau hanya memperalatku hah?!" / "kenapa kau bisa sangat imut meskipun kau namja hmm?" / "Jongie sayang hyung..." / Yaoi, DLDR, Pedo!Sehun, Kid!Kai / RnR please!
.
.
.
Hyung or Boyfriend © Jonginseee
Gak suka? OUT!
Masih ga OUT juga? Berarti anda terlalu memaksakan diri/?
No Siders! No FLAME!
.
.
.
.
Author Pov
"Ya! Dasar manusia tanpa ekspresi! Jika kau sampai mengadukan itu ke eommaku, kau akan aku masukan ke dalam mulut buaya saat itu juga!" teriak namja mungil dan ber eyeliner yang berada di sebelah namja yang berwajah sangat dingin kepada namja berwajah tanpa ekspresi yang berdiri tak jauh dari mereka.
'Aish kenapa dua makhluk ini bisa begitu berisik dan mengganggu!' batin si namja berwajah dingin. Sekarang ini mereka tengah berjalan menyusuri tlotoar yang tidak tahu kenapa sedang dalam keadaan sepi. mereka bertiga berencana akan berkumpul bersama temannya yang bermuka idiot di salah satu club dekat sana. Jadilah mereka disini, berjalan dengan tenang –mungkin- di tlotoar yang sepi itu.
"coba saja kalau berani melakukannya Byun Baekhyun. Jika kau berani melakukan itu, aku bisa menebak apa yang akan terjadi padamu setelahnya" teriak namja berwajah tanpa ekspresi yang terlihat seperti menantang dengan wajah tanpa ekspresinya kepada sang namja mungil yang ia panggil Byun Baekhyun tersebut.
"Ya! Zhang Yixing! Aku akan membunuhmu setelah mendapatkan benda itu dari tanganmu nanti!" teriak namja mungil –Baekhyun- kepada sang namja yang tanpa ekspresi yang biasa ia panggil Lay itu.
"coba saja kalau kau bisa, Baekhyunnie" ucap Lay masih dengan wajah irit ekspresinya dan mulai berjalan mundur menjauhi Baekhyun yang sudah bersiap mengejarnya. Dengan sigap Lay berlari menghindari Baekhyun dengan membawa sesuatu di tangannya sebe–
'DUUGH'
"awww~ YA! Pohon ini mengganggu jalan ku! siapa yang berani meletakan pohon ini disini eoh?!" teriak Lay kesal. Pasalnya, saat ia tengah berlari menghindari kejaran Baekhyun ia malah menabrak pohon yang sangat besar di hadapannya.
"Dasar manusia tak punya ekspresi! Mana ada pohon sebesar itu kau tidak melihatnya hah?" tanya Baekhyun sambil mendekat kearah Lay yang sedang mengelus keningnya pelan. Sepertinya Lay menyadari jika Baekhyun mulai mendekatinya dan ia segera bangkit dan mulai berlari lagi. Tak ia hiraukan orang orang yang kesal karena ia menabrak dengan seenaknya. Sampai akhirnya Lay kembali lagi ketempat namja berwajah dingin itu seb–
'BRUUK'
Aaahhh itu terjadi lagi. Benar benar namja tak ber otak sepertinya dia.
"Ya! Apa yang kau lakukan hyung?! Kenapa kau menabrakku seperti itu?" tanya namja berwajah dingin kesal karena di tabrak Lay dengan tak elitnya hingga ia jatuh terjerembab ke tlotoar belakangnya.
"Mianhae Sehunnie. Tadi aku ingin menghentikan kakiku, namun entah kenapa kakiku tak mau berhenti seketika itu juga. Sepertinya rem yang berada di kaki ku sudah habis. Kau harus mengantarkan aku ke tempat reparasi mobil ne nanti" ucap Lay dengan suara yang sangat menyesal kepada namja yang ia panggil Sehunnie tadi. Namja berwajah dingin itu bernama Sehunnie, Oh Sehun.
"untuk apa aku mengantarmu kesana hyung?" tanya Sehun sembari bangkit dan membersihkan sedikit bajunya yang terkena debu di tlotoar itu dan memangdang Lay dengan heran.
"tentu saja untuk mengisi ulang rem di kaki ku yang mulai habis" ucap Lay sembari memandang Sehun polos. Rasanya Sehun ingin membenturkan kepalanya ke tembok mengingat kepolosan namja berwajah tak banyak ekspresi tersebut.
"Dasar bodoh!" umpat Sehun pelan sambil menyentil kepala Lay. Dan sebelum kejadian yang tadi terulang lagi, sehun segera bergeser kearah kanan dan sedikit memberikan senyum mirisnya kearah Lay yang memangdangnya dengan heran. Kenapa Sehun harus bergeser kearah kanan sejauh itu? pikir Lay. Namun, belum sempat ia bertanya mengapa ia sudah di kagetkan dengan adanya yang menabrak tubuhnya dari belakang yang menyebankan ia jatuh tersungkur di tlotoar.
"aaww pohon mana lagi yang dengan tiba tiba berpindah tempat menjadi di belakangku" runtuk Lay pelan. Ia segera bangun dan menatap tajam orang yang hanya menunjukan wajah polosnya di hadapan Lay.
"mian hyung. Salah kau sendiri tadi tidak menyingkir seperti yang di lakukan Sehun tadi" ucap si pelaku penabrakan –Baekhyun- santai.
"Dasar namja bemuka sok polos!"
"Dasar namja tanpa ekspresi!"
"Dasar namja pendek!"
"Dasar namja tak berotak!"
Ak tidak, sepertinya permusuhan antara dua namja ber status sahabat ini tak kunjung reda menyebabnya Sehun menatap malas keduanya yang masih asik menjatuhkan musuhnya satu sama lain dengan kata kata 'pujian' itu.
"Dasar namja tak memiliki jakun!"
"YA! Aku punya. Cuma tak kelihatan saja!"
"Dasar cerewet!"
"Dasa–"
'PRAAANG'
Sehun mengalihkan pandangannya kearah asal suara tersebut. Ia sedikit terkejut mendengar suara keras itu berasal dari toko bunga di depannya. Sehun terus memperhatikan wajah anak kecil yang dengan tidak sengaja menjatuhkan pot itu saat sedang berlari-lari, terburu buru eoh?.
"YA! APA YANG KAU LAKUKAN BOCAH?!" teriak yeoja yang baru saja keluar dari dalam toko bunga itu, pemiliknya mungkin?. dan ia memasanga wajah terkejut saat mendapati pot bunga dan bunga mahal di toko itu pecah dan isinya berserakan kemana mana.
"Mianhae ahjumma. Aku tidak sengaja menjatuhkannya saat sedang berlari tadi" ucap namja kecil berkulit tan itu pelan, namun entah kenapa Sehun bisa dengan jelas menangkap suara lembut dan menyiratkan akan kemanjaan anak kecil itu dengan sangat sangat jelas. Dan sehun mengakui di dalam hati bahwa ia menyukai suara anak kecil yang sedang menunduk takut di hadapan yeoja yang sepertinya galak itu.
"YA! APAKAH KAU TAHU HARGA POT DAN BUNGA YANG KAU JATUHKAN ITU?! ITU POT DAN BUNGAN YANG MAHAL BOCAH! DASAR ANAK KECIL BODOH! Apa yang bisa kau lakukan untuk mengganti kerugianku bocah?" tanya yeoja itu menyeramkan sambil mencubit lengan namja kecil berkulit tan itu.
"aahh~ appo ahjumma. Tadi aku tak sengaja menjatuhkannya ahjumma, mian. Awww appo~" rintih namja kecil berkulit tan itu seraya mendongakan kepalanya menatap memohon kepada yeoja yang ia panggil ahjumma tadi supaya tidak mencubitinya lagi.
'astaga! Kenapa dia begitu manis dan terlihat sangat polos saat menatap orang seperti itu?'hati Sehun sedikit berdesir aneh kala melihat wajah anak yang itu. ia sampai tak menyadari jika kedua sahabatnya yang telah berdamai itu tengah menatap bingung kearahnya yang sedang menatap dalam dia kearah namja kecil berkulit tan itu.
'dan... oh astaga! kenapa aku baru menyadari jika seragam yang di kenakan namja kecil yang imut itu sama dengan seragam sekolahku dulu? Apakah dia bersekolah di sekolah yang sama sepertiku dulu? Aaah sepertinya iya!' batin Sehun bersorak senang eoh?
"ya Sehun-ah! Kau kenapa?" tanya Baekhyun pelan sembari menguncang pelan lengan sehun. Namun, sehun tidak merespon apapun menengok kearah Baekhyun sedikitpun. Ia masih terlalu terpesona dengan namja kecil berkulit tan yang manis itu.
'siapa namamu anak manis? Kenapa kau bisa terlihat begitu manis dengan wajahmu itu hmm?' batin sehun masih bersorak sorak mengagumi wajah anak kecil yang menurutnya sangat imut itu.
"ya Sehun-ah~! Gwenchanayo? Apakah kau menjadi gila mendadak karena pertengkaranku dengan Baekhyun tadi?" tanya Lay panik saat melihat sehun tersenyum tipis dan mengacuhkan pertanyaannya tadi. Baekhyun menatap Lay, Lay balas menatap Baekhyun sambil menendikan bahu tak tahu, lalu mereka berpandangan seakan berbicara lewat kedua bola mata mereka berdua, dan ketika mereka berdua sepakat mengangguk dan segera mencekik leher Sehun dengan brutal hingga Sehun tersadar dari kegiatannya tadi dan memekik dengan kesal.
"YA! APA KALIAN BERDUA INGIN MEMBUNUHKU HAH?!" teriak Sehun kesal karena lehernya tiba tiba dicekik atau ia kesal karena kegiatannya memandang bocah kecil tadi terinterupsi karena Baekhyun dan Lay? Entahlah. Dengan kesal Sehun melangkah mendahului kedua orang yang hanya memandang bingung. Dan Baekhyun dengan santai hanya mengandikan bahu dan segera mengejar langkah sehun. Sedangkan Lay? Tak perlu ditanya lagi, namja itu sedang berbikir keras tentang kejadian tadi hingga menyebabkan ia tak sadar jika ia sudah terduduk di tlotoar sambil berpikir. Bahkan ia sekarang sudah mirip mengemis di jalanan yang memasang wajah tanpa ekspresi namun sarat akan kebingungan. Dasar Bodoh!
"Ya! Apa yang kau lakukan saat kau terduduk seperti orang bodoh disitu hyung?!" seru Baekhyun kesal. Pasalnya ia baru saja sadar jika Lay tidak mengikutinya dan Sehun berjalan tetapi malah terduduk dengan bodohnya di tlotoar.
"LAY HYUUUUUNG!" teriak Baekhyun kesal. Lay segera tersadar dari kegiatannya tadi dan segera berlari kecil menghampiri Baekhyun yang memasang wajah kesal di depannya.
"apa yang kau lakukan hyung? Terududuk di tlotoar seperti seorang pengemis bodoh yang kehilangan otaknya kau tahu!" ucap Baekhyun kesal dengan tingkah laku namja yang sudah seperti orang idiot itu dengan mencubit sedikit lengannya.
"awww~ appo Baekkie. Aku juga tak tahu kenapa aku bisa duduk disana Baekkie. Setahuku tadi disana masih ada bangku. Siapa yang berani memindahkan bengku dari sana ya?" tanya Lay dengan wajah yang benar benar polos hingga rasanya Baekhyun ingin menenggelamkan hyungnya ini ke laut sekarang juga.
"sungguh hyung, kali ini aku benar benar merasa menyesal menjadikanmu sahabatku. Sepertinya dulu aku salah bergaul denganmu hyung" ucap baekhyun pasrah sambil berjalan melewati Lay sambil memijit pelipisnya karena kepalanya sedikit merasa berkunang kala mengingat kelakuan namja di belakangnya itu.
"mwo? Kau menyesal berteman denganku? Jika kau menyesal, berarti aku juga harus menyesal bersahabat dengan mu ne Baek?" tanya Lay dengan wajah cerah. Oh tuhaaaan~
"terserah kau saja hyung. Memiliki satu namjachingu yang idiot saja membuat kepalaku ingin mengeluarkan semua isinya. Ditambah dengan kelakukanmu yang semakin hari semakin seperti orang yang keterbelakangan mental" gumam Baaekyun yang masih dapat di dengar oleh Lay.
"eoh? Aku keterbelakangan mental? Apa itu? apakah itu bentuk suatu pujian baek? Hahaha terimakasih telah memujiku Baekkie" teriak Lay senang sembari berjalan dengan gembira di sepanjang tlotoar itu. dia berjalan dengan gembira sebelum hal itu terjadi dan terjadi lagi. -_-
'BRAAK'
"awww~ mianhae tuan sampah. Karena aku sedang dalam keadaan hati yang baik, aku tak akan memarahimu. Berhati-hatilah tuan sampah~ Jangan berdiam diri di pinggir tlotoar seperti itu. itu bisa menyebabkan orang orang yang tidak melihatmu bisa menabrakmu. Sampai jumpa tuan sampaaah~ aku menyayangimu. Chuuuu~" teriak Lay sebelum memberikan Flying kissnya kepada tempat sampah yang berada di pinggir tlotoar tersebut. Astagaaaa orang gila mana lagi yang mengobrol dengan tempat sampah dan memberikannya flying kiss sebelum beranjak pergi?
'Dia benar benar bodoh. Aku bahkan tak yakin di kepalanya itu masih tersisa otak atau tidak' batin Sehun yang sedikit menengokan kepalanya kebelakang melihat tingkah Lay tadi.
'Dia benar benar membuatku merasa ingin menjerit di depannya sekarang juga! Manusia macam apa yang berkata dia menyayangi tong sampah dan memberikannya flying kiss? Idiot!' batin Baekhyun menjerit meratapi tingkah sang sahabat yang selalu bersikap abnormal itu.
.
.
.
.
Sehun Pov
Aku berjalan pelan menyusuri tlotoar jalan ini lagi. Aku memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena teman temanku berencana akan minum minum dan mungkin melakukan hal hal idiot yang lain sampai tengah malam. Dan aku disini lagi sekarang, berdiri di depan toko bunga yang membuat hatiku sedikit berdesir aneh kala mengingat wajah bocah kecil tadi. Aku terdiam sebentar di depan pintu toko itu seblum memutuskan untuk memasuki toko bunga yang ternyata luas itu.
"Chogiyo~ ahjumma" ucap ku sopan saat melihat wanita tadi yang sepertinya sang pemilik mulai berjalan kearah ku.
"ne? Ada yang bisa saya bantu anak muda?" tanya ahjumma itu sedikit lembut. Sangat berbeda saat itu mebentak dan mencubiti bocah kecil-Ku tadi.
"apakah, anda tahu anak yang memecahkan pot bunga anda tadi siang?" tanya Sehun dengan nada sedikit ragu.
"aish bocah tengik itu! itu dia sekarang sedang kusuruh untuk menanam bunga yang di kebun belakang" tunjuk yeoja paruh baya itu ke arah taman belakang yang sedikit minim akan pencahayaan.
"bolehkah saya membantunya ahjumma?" tanya ku hati-hati
"hmm~ ya terserah kau sajalah" ujap ahumma itu cuek sembar melangkah pergi masuk kedalam tempat yang sepertinya rumah?.
Tap
Tap
Tap
Aku melangkah pelan menuju kebun bunga yang ditunjuk ahjumma tadi. Aku sedikit memegang dada ku yang berdetak semakin cepat dan membuatku gugup setengah mati. Astagaaa aku tak menyangka bocah kecil seperti dia bisa membuat Oh Sehun yang selalu bersikap cuek dan dingin menjadi seperti ini.
"Hei bocah kecil" panggilku saat telah tiba di sampingnya dan aku langsung berjongkok di sampingnya yang sedang menatapku bingung.
"eoh? Hyung siapa?" tanya bocah kecil itu sembari sedikit memiringkan kepalanya imut. Aaaarrgghh rasanya aku ingin 'memakan' bocah ini sekarang juga. Oh tidak! Sehatkan pikiranmu Oh Sehun!
"nama Hyung Sehun, Oh Sehun. Hyung kerabat pemilik toko bunga ini. Namamu siapa anak manis?" tanyaku sambil sedikit mengelus pelan rambutnya. Bahkan, rambutnya sangat terasa halus ditanganku tuhaaaan. Aish! biarkanlah aku sedikit berbohong, aku hanya ingin bisa berbicara dengan bocah manis-Ku ini.
"nama Jongie, Kim Jongin hyung. Tapi, hyung bisa memanggil Jongie saja" jelas bocah kecil itu. aish bahkan namanya terdengar sangat imut di telingaku. Jongie Jongie Jongie Jongie Aku tidak akan pernah melupakan nama bocah kecil ini dari kepalaku.
"Jongie-ah apakah hyung boleh membantumu menanam bunga bunga ini?" tanya ku lembut
"ne ne! Hyung boleh bantu Jongie. Hyung tahu, Jongie sangat lelah mengerjakan ini semua hyung! Ahjumma itu galak sekali tadi sampai mencubiti Jongie" adu Jongie manja. Aigooo bagaimana bisa ada bocah selucu ini?
"aish Jongie-ya. Kenapa kau bisa seimut ini hmm?" ucapku seraya mencubit pelan pipi gempalnya yang terlihat kenyal itu.
"gomawo hyung. Hyung juga tampan, Sangat tampan" lirih bocah itu pelan. Namun aku masih bisa mendengarnya. E-eh? Kenapa aku seperti melihat wajahnya bersemu merah? Wajahnya yang seperti itu di tambah dengan remang remangnya cahaya disini membuat dirinya tampak semakin indah. Bahkan terlihat seribu kali lebih indah.
"Jongie, kau tahu? Sekolahmu itu adalah sekolah hyung dulu" ucapku memecah keheningan yang sempat tercipta. Dia sedikit menengok kearahku dan memasang wajah terkejut.
"Jinja? Hyung juga bersekolah di tempat Jongie sekolah sekarang?" tanya bocah itu kembali antusias
"ne. Bahkan kelakuan hyung hampir sama dengan kelakuan mu sekarang" jelasku sambil tersenyum kecil melihat seragamnya yang sudah kotor dan tak beraturan lagi.
"maksud hyung apa?"
"Dulu, hyung selalu pulang larut malam dan selalu saja pulang dengan wajah lusuh baju seragam kotor dan sudah tak berbentuk lagi" jelasku
"berarti hyung dulu anak nakal!"
"ne. Hyung dulu memang nakal, ah bahkan sangat nakal. Dulu, hyunga bahkan pernah memukul seonsaeng hyung. Hyung adalah orang jahat dulu"
"MWO?!" pekiknya segera berdiri dari posisinya dan segera menjauh dariku dengan memasang tatapan horor melihatku.
"hahahaha tentu saja tidak Jongie-ah. Kau mudah sekali dibohongi eoh? Hyung memang nakal dulu, tapi tidak sampai memukul seonsaeng hyung sendiri. Ahahaha"
"ish! Dasar hyung pembohong jelek!" serunya sambil melemparkan segenggam tanah liat yang keras ke kepalaku.
'Duuk'
"aww~ appo Jongie-ah! Kalau kepala hyung sampai pecah tadi bagaimana eoh?" aku sedikit mengelus pelan keningku yang terkena lemparan tanah liat yang keras itu.
"eoh? Appo ne? Mian hyung. Jongie tidak bermaksud membuat hyung kesakitan" ucapnya mendekat kearahku yang masih berjongkok dan ia menampakan wajah menyesalnya.
"appo~ kau jahat Jongie. appo" baiklah, biarkanlah aku berakting sekarang. Aku masih betah melihat wajahnya yang merasa bersalah yang sangat lucu itu.
"eeuung~ Jongie tau! Kata eomma Jongie, kalau sakit harus di poppo. Dulu, waktu Jongie jatuh, eomma poppo Jongie dan Jongie langsung sembuh hyung" ucapnya menggebu. Mwo? Poppo? Jangaaaan! Ah aku belum mau terkena penyakit jantung hanya karena dia menci–
Chuuu~
Aku terdiam di tempat saat merasakan bibir mungil yang terasa lembut di kulitku itu baru saja menempel di keningku. Oh tuhan, apakah wajahku memerah sekarang? Apakah wajahku bisa memerah hanya karena bocah yang kira kira masih berumur delapan tahun ini mencium keningku? Dan setelah dia melakukan itu dia berlari dengan wajah memerah sempurna meninggalkanku.
"Jongie sudah menyelesaikannya hyung! Terimakasih sudah membantu Jongie. maafkan Jongie tadi sudah melempar hyung" teriaknya sebelum menghilang di pintu keluar.
Aku meraba bekas ciumannya tadi. Ah bahkan rasanya bibirnya masih menempel di keningku. Sepertinya aku menyukai bocah kecil itu, ah ani aku mencintainya bukan menyukainya. tak perduli orang orang akan menganggapku apa nanti, yang pasti aku tidak boleh melepaskannya dan kehilangannya barang sejengkalpun. Aku mencintai dia, Jongie-Ku. Kim Jongin-Ku yang sangat lucu dan manis di saat bersamaan. Aku seakan sadar dari lamunanku dan segera beranjak dari sana. Aku tidak boleh kehilangan si manis Jongie. aku tak boleh kehilangannya.
'Jongie-ah! Saranghae...'
TBC or END or Delete?
Ini fanfic macem apa ya kayanya maksain banget-_- udahlah maap mengecewakan, END aja udh di chapter 1 okee. Sip-_-
Lanjut? Review please..
END? Oke oke end. Review juga... /?
Delete? Pasti bakalan saya delete kok-_- tapi review dulu coba biar saya tenang delete nya._.
Dan maaf untuk typo, karena saya males buat nge check ulang wkwk :D
RnR juseyooooooo~!^^
