A/N: Halo minna! Tama is here! Ini Fanfic panjang pertamaku lho! Jadi maaf kalo masih aneh… don't blame me! Okay, happy reading ya! Jangan lupa Review!

Summary: Mikan Sakura, seorang gadis berusia 16 tahun, diam-diam jatuh cinta pada teman chattingnya yang ia bahkan tak tahu siapa. Lalu, saat pindah ke Alice Academy, Mikan menjadi dekat dengan dua cowok paling popular di sekolah, yaitu Ruka Nogi dan Natsume Hyuuga. Apalagi Ruka sangat baik padanya, mereka pun akhirnya saling suka. Kini Mikan bingung siapa yang harus ia pilih antara teman chattingnya atau Ruka. Mampukah ia menemukan siapa sosok asli teman chattingnya? Dapatkah ia memilih salah satu diantara keduanya? NxMxR,no-Alice.

Alert: Jangan heran kalo banyak banget karakter yang sedikit OOC!

Disclaimer: Bukan Fanfic namanya kalau aku yang punya Gakuen Alice, iya kan?


Confusion and Hesitation

by Yuuto Tamano


Chapter 1 (Prologue): Welcome to Alice Academy!

Sakura Mikan, seorang gadis berusia 16 tahun kini sedang bermain dengan laptop Apple-nya. Sebentar-sebentar ia tersenyum menatapi layar laptopnya. Mikan memiliki sepasang mata berwarna Hazel dan rambut panjang sepinggang berwarna Brunette yang melingkar di bagian bawahnya. Ia mulai mengurai rambutnya sejak berumur 14 tahun.

Seperti biasa di pagi hari yang cerah ini, Mikan mengsign-in MSNnya. Sudah setengah tahun sejak ia pertama kali chatting MSN, dan sudah banyak sekali orang-orang yang menjadi teman di dunia mayanya. Namun hanya satu orang yang merupakan sahabatnya, yang selalu ada dan menjadi tempat curhat di saat ia sedih, walau Mikan tidak mengetahui siapakah orang itu di Real World.

Mikan tersenyum, karena pagi ini sahabat sejatinya menunjukkan status online-nya. Mikan hanya tahu tiga hal tentang sang sahabat maya. Pertama ID-nya ialah CrimsonFlame, kedua, dia adalah seorang cowok, dan yang terakhir ialah bahwa dia bersekolah di Alice Academy, sekolah paling elite di kota Tokyo tempat Mikan tinggal.

Tidak seperti sebelumnya, kali ini Mikan memutuskan untuk menyapanya duluan, karena hari ini adalah hari yang istimewa baginya. Ia lalu segera mengetik sesuatu pada CrimsonFlame.

LittleHazel: Hai!

CrimsonFlame: Hai, tumben kamu yang nyapa duluan!

LittleHazel: Hahahaha, iya! :D

LittleHazel: Karena hari ini adalah hari yang paling spesial buatku!

CrimsonFlame: Wah, apa itu?

LittleHazel: Tebak dong!

CrimsonFlame: Hmm…

CrimsonFlame: Coba kupikir…

CrimsonFlame: Hari ini kakekmu mengunjungimu?

LittleHazel: Nope

LittleHazel: Kamu salah!

CrimsonFlame: Okay, aku nyerah! Hari ini kenapa?

LittleHazel: Kau tahu, hari ini aku pindah ke Alice Academy! Aku pindah ke sekolahmu!

Setelah Mikan mengatakan itu—lebih tepatnya mengetiknya, CrimsonFlame tidak langsung membalas. Dia terdiam sejenak. Mikan merasa sangat aneh, karena biasanya CrimsonFlame selalu menjawab dengan cepat. Membuat Mikan sangat terkesima dengan kecepatan mengetiknya. Namun, tidak untuk sekarang.

CrimsonFlame kenapa ya? Tanya Mikan dalam hati. Ia menjadi bingung sendiri.

Namun beberapa menit kemudian, CrimsonFlame kembali mengirimkan pesan chatnya, Mikan terlihat antusias.

CrimsonFlame: Wah? Bagus dong!

LittleHazel: Iya kan?

LittleHazel: Akhirnya aku bisa bertemu denganmu, sahabatku!

CrimsonFlame: Eh? Oh iya…

CrimsonFlame: Aku harus pergi, bye Little Hazel!

LittleHazel: Oh? Bye…

CrimsonFlame has just signed out.

Rasa penasaran Mikan semakin lama semakin membesar. CrimsonFlame bertingkah aneh hari ini. Mulai dari dia yang lama membalas, hingga dia yang off tiba-tiba. Sebenarnya Mikan merasa sedikit kecewa kali ini, walau tidak seluruhnya karena hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah dan siapa tahu ia bisa menemukan CrimsonFlame.

Aku sudah nggak sabar! Aku ingin bertemu dengannya dan melihat seperti apa rupanya! Lalu setelah itu…aku akan menyatakan perasaanku ini padanya… ucapnya dalam hati.

Ya, selama ini, Mikan memendam perasaan cinta pada CrimsonFlame. Hati Mikan telah tertangkap oleh kata-kata sakti yang diucapkan—okay, diketik CrimsonFlame padanya. Hanya dia satu-satunya orang yang menghiburnya ketika ayahnya meninggal dunia beberapa bulan yang lalu, dan dia-lah orang pertama yang memberi ucapan selamat ketika Mikan berulang tahun tanggal 1 Januari yang lalu.

Mikan selalu merasa senang dan nyaman jika sedang chat dengannya. Setiap kali online, Mikan selalu saja mencari satu nama dalam daftar temannya. Hanya CrimsonFlame. Hingga akhirnya Mikan menyadari bahwa perasaan yang dirasakannya ini mungkin ialah cinta, dan Mikan pun mempercayainya sepenuh hati.

"Mikan-chan! Ayo siap-siap! Setengah jam lagi kita akan berangkat!" teriak ibu Mikan dari lantai bawah.

"Iya bu!" balas Mikan. Ia segera melihat jam yang menunjukkan pukul 06.30 pagi. Ia lalu segera off dari MSNnya dan mematikan laptopnya. Setelah itu Mikan segera mengganti bajunya dengan seragam sekolah Alice Academy. Mikan benar-benar tidak sabar untuk segera belajar di sekolah elite itu, demi CrimsonFlame.

Mikan melihat dirinya di cermin, "Waw, ini beneran aku? Kawaii~" serunya sambil melihat sudut-sudut tubuhnya yang memakai seragam Alice Academy. Seragam Alice Academy untuk divisi High School ialah kemeja putih dipadu dengan dasi cokelat kotak-kotak dan blazer hitam serta rok mini cokelat kotak-kotak yang serasi dengan dasinya.

"Aku sudah nggak sabar!" serunya lagi, girang. Ia lalu segera berlari keluar kamar dan tak lupa untuk membawa tas sekolahnya.


Mikan akhirnya tiba juga di depan pintu gerbang Alice Academy. Gerbang putih yang sangat tinggi dan indah dengan ukirannya membuat Mikan sangat terkesima dan mulutnya membentuk huruf 'o'.

"Aku tak percaya Alice Academy seluas ini! Murid-muridnya pasti orang kaya semua!" serunya girang.

Di depan pintu gerbang tersebut, terlihat seorang pria berambut pirang panjang sebahu dengan sepasang mata violet dan dua buah tahi lalat yang terjajar vertikal segaris di bawah mata kirinya. Pria berpakaian putih perlente itu melangkah mendekati Mikan dan Ibunya. Pria bernama Narumi itu ialah salah seorang guru di Alice Academy.

"Anda pasti Nyonya Yuka Sakura kan?" tanya Narumi meyakinkan sambil tersenyum manis.

"Ya benar, dan anda pasti Narumi-sensei kan? Terima kasih atas bantuan anda saat proses perpindahan anakku ke Academy ini!" seru Yuka, sambil membungkuk. Ia mendorong punggung Mikan untuk ikut membungkuk juga.

"Tak usah sungkan-sungkan! Suami anda, Izumi, adalah kakak kelasku saat aku masih bersekolah di Academy ini, dan Izumi-senpai selalu membantuku. Jadi aku anggap saja sebagai hutang budiku kepada beliau…" kata Narumi. Suasana sedih kini menghiasi mereka bertiga.

"Semoga Izumi-senpai bahagia di surga! Nah… Ayo Mikan Sakura, kelasmu sudah menunggu!" seru Narumi sambil menyodorkan tangannya pada Mikan, yang dibalas dengan senyuman Mikan.

Sebelum pergi Mikan memeluk ibunya sejenak. "Aku pergi dulu ya bu! Doakan aku agar mendapat banyak teman yang baik disini!" ucap Mikan yang dibalas dengan anggukkan dari ibunya. Ia pun segera melepaskan pelukannya dari ibunya.

"Hati-hati Mikan! Jadilah anak yang baik ya!"

Mikan lalu melambai pada ibunya, "Iya bu! Aku janji!" serunya.

Setelah itu, beberapa maid di Alice Academy membantu membawa barang-barang dan koper-koper yang berasal dari mobil Mercedes-Benz hitam milik keluarga Mikan. Koper-koper itu berisi baju-baju dan barang-barang sehari milik Mikan.

Ya, Alice Academy adalah sebuah sekolah asrama yang terdiri dari divisi Elementary School, Middle School, dan High School. Academy yang sangat luas ini bahkan memiliki hutan pribadi dan pusat perbelanjaan pribadi yang dinamakan Central Town untuk para siswanya.

Tidak mudah dan tidak sulit pula untuk masuk ke sekolah elite ini. Alice Academy terbuka untuk siapa saja yang ingin masuk ke sekolah ini, asal mereka memenuhi satu syarat penting, yaitu mampu tinggal jauh dari orangtua selama berstatus murid akademi.

Orang tua tidak diijinkan untuk menemui anaknya sebelum waktu liburan sekolah. Bahkan saat liburan pun siswanya hanya diijinkan pulang ke rumah orangtuanya maksimal selama 3 hari, tidak lebih.

Karena itulah para orangtua yang memasukkan anaknya ke Academy ini telah mempertimbangkan secara baik-baik keputusannya. Termasuk pula dengan Mikan dan ibunya.

Semenjak ayah Mikan meninggal, Yuka-lah yang menjadi tulang punggung keluarga sehingga menyebabkan Yuka harus bekerja dimana-mana, bahkan selalu berpindah-pindah kota. Karena itulah ia sengaja memasukkan Mikan ke Alice Academy agar ia dapat bekerja dengan tenang, tanpa perlu mengkhawatirkan Mikan yang selalu berpindah-pindah sekolah setiap kali ibunya pindah lokasi kerja serta Mikan yang selalu sendirian di kala ibunya sedang kerja lembur.

"Semoga kau baik-baik saja Mikan!" seru Yuka. Ia pun segera melangkah masuk ke dalam mobil pribadi milik keluarganya dan segera berangkat untuk bekerja.

Sementara itu Mikan berjalan menuju hall utama Alice Academy mengikuti langkah Narumi-sensei. Ia benar-benar sangat terkesima dengan luas dan indahnya halaman yang dimiliki oleh Academy. Burung-burung berkicau dimana-mana. Pohon-pohon berdiri tegak, dan bangunan-bangunan tinggi dan indah menambah keindahan Alice Academy.

"Sensei…aku tak percaya Academy sebegini indah!" serunya pada Narumi. Guru itu pun tersenyum padanya.

"Kamu harus percaya Mikan-chan! Aku pun sama sepertimu ketika pertama kali menginjakkan kaki di Academy ini, terkesima. Mikan-chan pasti takkan menyesal bersekolah disini!"

Mikan balik tersenyum manis, "Ya, aku pasti takkan menyesal!"

Benar aku takkan menyesal, karena CrimsonFlame juga ada di sini…berada dekat denganku!

Mereka berdua akhirnya tiba di hall utama Alice Academy. Narumi kemudian membawa Mikan menuju ruang administrasi, karena sebelum masuk kelas, Mikan harus meregistrasi ulang sebagai siswa baru di Academy ini.

Setelah itu mereka menuju ke ruang tunggu. Mikan duduk di salah satu sofa yang berada di ruang yang luas ini sedangkan Narumi duduk di sofa lainnya. Narumi lalu memberikan sedikit pengarahan untuk Mikan.

"Okay Mikan, seperti yang kau tahu, Alice Academy ini terdiri dari tiga divisi yaitu Elementary School, Middle School, dan High School. Masing-masing terdiri dari gedung yang berbeda dan berada jauh. Namun ketiganya sama-sama mengelilingi Central Town, pusat perbelanjaan Academy!"

Mikan hanya mengangguk dan mulutnya membentuk huruf 'o'.

"Lalu asrama berada sekitar 1 km dari gedung sekolah. Nanti salah satu maid Academy akan memberitahu kamarmu. Barang-barangmu sudah ada duluan disana. Oh ya, setiap divisi memiliki 6 kelas untuk setiap tingkat dan Mikan-chan ditempatkan di kelas A tingkat dua divisi High School. Nanti aku yang akan memandumu kesana!" jelas Narumi lagi.

Mikan pun hanya mengangguk. "Lalu fasilitas yang lainnya sensei? Seperti Laboratorium misalnya?"

"Oh ya, untuk lain-lainnya yang belum aku beritahu, nanti akan diberitahukan oleh partnermu!"

"Partner?"

"Ya, Mikan-chan, kami akan memilihkan partner untukmu yang akan memberitahukan semua mengenai seluk beluk sekolah ini! Partnermu akan aku beritahukan setelah nanti kau masuk kelas!"

"Waw, menyenangkan sekali! Kalau begitu kapan aku akan masuk kelas?"

Narumi hanya tersenyum, "Sabar Mikan-chan, bel masuk sekolah baru akan berbunyi jam 08.30 nanti dan sekarang masih jam 08.15..." jawabnya sambil melihat jam tangannya. "Mungkin sekarang, anak-anak Academy masih bersiap-siap di kamarnya masing-masing!"

Mikan benar-benar merasa senang telah masuk ke Academy ini. Benar apa kata Narumi-sensei, siapapun takkan ada yang menyesal bersekolah di Alice Academy. Begitu pun Mikan. Ia sudah tidak sabar lagi untuk masuk kelas barunya dan bertemu dengan teman-teman barunya. Ia bahkan sudah berimajinasi dengan hal itu semua.

"Huaa… Alice Academy keren!" serunya dalam imajinasinya.

To be continued.


A/N: Nah lho, bagaimana? Uwaah... banyak benda-benda mahal, kayak laptop apple dan lainnya! Lalu yang adegan MSN juga aneh, maaf ya, karena aku nggak punya acc MSN. Oh iya, inti dari cerita ini akan diceritakan di chapter-chapter selanjutnya!

Chapter ini merupakan Prologue, jadi maaf kalau sedikit garing. Aku butuh Reviews untuk menambah semangatku dalam menulis cerita ini. Aku nggak menerima kritik, asal jangan flaming! Jadi aku mohon bantuan kalian minna! Gampang kok, tinggal klik aja tombol hijau di bawah ini! Arigatou.