-OoO-

CAN © Choi RinRi

Cast : YeWook, Slight!Kyumin and other cast

Rated : T

Genre : Romance, Friendship, Drama.

Warning : YAOI, Out Of Character, some typo(s)

Summary

Berawal dari kaleng mereka bertemu.

Berawal daeri kaleng mereka saling mengenal.

Berawal dari kaleng mereka memiliki rasa.

Dan berawal dari kaleng pula kisah mereka dimulai.

Konyol.

Chapter 1

-OoO-

.

"Minnie hyung, ayo cepat!" Dengan sedikit paksa, ditariknya tangan temannya tersebut. Membuatnya sedikit tersentak kaget, "Uhuk, uhuk," Lee Sungmin -atau baru saja namja di sebelahnya itu memanggilnya Minnie- menyemburkan isi dari mulutnya, cairan merah berunsur soda pun kini tercecer di sekitar mulutnya.

Sungmin mengkerutkan keningnya, "Ya! Jangan menarikku tiba-tiba seperti itu! Kau membuatku terkejut dan tersedak!" Cercahnya kesal, ia mendelik tak suka. Sedangkan namja disampingnya itu hanya terkekeh geli- Kim Ryeowook, nama namja si pelaku-penarikan-paksa itu.

"Hahaha, mianhae, hyung. Aku hanya ingin kita lebih cepat berjalan dan sampai di apartemen." Jelasnya, masih dengan tangan yang memegang erat pergelangan tangan Sungmin. Ryeowook pun melangkahkan kedua kaki pendeknya, begitu pun Sungmin yang secara otomatis tertarik dan ikut berjalan di sampingnya. "Hahh, dasar!"

"Hyung?" Tiba-tiba Ryeowook menghentikan langkah kakinya, menatap Sungmin yang juga kini menatapnya, "Hmm? Ada apa?" Tanya Sungmin.

"Kau tahu? Berjalan kaki seperti ini benar-benar merepokan." Jelasnya, Ryeowook pun memandang ke atas. Menatap langit sore yang cukup cerah. "Hmm, lalu?" Tanya Sungmin. Namja itupun kembali menenggak isi minuman kalengnya.

"Ya, semua itu membuatku cepat lelah." Jawab Ryeowook, Sungmin pun mengangguk memberi penyetujuan. Ryeowook menatap intens tangan- ah, tidak! Lebih tepatnya menatap intens 'sesuatu' yang sedang berada di genggaman tangan Sungmin, kaleng minuman!

"Dan juga membuatku-"

'Sret!'

"-cepat haus!"

"E-eh?" Sungmin mengerjap-ngerjapkan kedua mata kelincinya, menatap bingung Ryeowook yang kini sedang sibuk menenggak habis minuman soda miliknya. "Wookie apa- ya! Minumanku!" Pekik Sungmin setelah mendapatkan penuh kesadarannya. Dasar pencuri kecil!

Ryeowook hanya terkekeh geli, dengan tampang tanpa dosa yang masih mengiasi wajah namja manis itu tentunya. Sungmin mempoutkan bibirnya lucu, dengan kedua alis yang saling tertaut. Dia kesal!

"Hahaha, mianhae, hyung. Aku hanya tak mau mati muda karena tak mendapat pasokan air secepatnya, hyung!" Ucap Ryeowook dramatis.

Sungmin menghela nafas, sembari membuat gerakan role eye, "Yasudah, ayo pulang!" Kini berganti Sungmin yang menarik tangan Ryeowook, mengajaknya untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Kim Ryeowook dan Lee Sungmin, dua orang namja berbeda marga yang sudah lama cukup berteman. Selama berjalannya waktu itulah keduanya mengklaim satu sama lain, jika mereka adalah sahabat. Persahabatan yang sudah mereka jalin semasa kedua namja itu masih berumur 6 tahun.

Sebenarnya Ryeowook dan Sungmin lahir di tahun yang sama. Hanya saja, Sungmin lahir 6 bulan lebih awal, hingga membuat Ryeowook tetap di haruskan memanggilnya dengan embel 'hyung' di belakang nama namja imut itu.

Kini keduanya tinggal di sebuah apartemen terpisah, namun tetap dalam satu lingkungan, bahkan bersebelahan. Mereka juga tinggal jauh dari orang tua untuk sama-sama melanjutkan sekolah di kota Seoul ini. Walaupun begitu, mereka sama sekali tak pernah merasa kesepian. Ya, selagi mereka masih terus bersama.

"Ah, tanganku pegal. Sekarang kau yang bawa, ya?" Sungmin menyerahkan sekantung plastik putih kepada Ryeowook. "Hyung," Sungmin kembali memutar bola matanya, melihat respon yang Ryeowook berikan padanya, "Tidak ada puppy eyes, Wookie! Tidak berlaku!" Ryeowook mengerucutkan bibirnya. Akhirnya ia pun menurut, berganti membawa belanjaan pelengkapan untuk masa orientasi mereka besok.

Ya, Ryeowook dan Sungmin yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertama, kini telah di terima di salah satu sekolah yang cukup terkenal di Korea. Dan besok mereka akan memulai masa orientasi, sejenis masa pengenalan yang diberikan para siswa pembimbing sekolah atau lebih sering disebut Osis kepada para siswa baru.

Hm, besok sepertinya akan menjadi hari yang sangat melelahkan untuk kedua namja manis itu.

"Wookie, aku sangat gugup untuk hari esok," Sungmin kembali membuka pembicaraan, "pasti besok tenagaku akan terkuras habis, menyebalkan." Keluhnya. Kedua namja itu masih terus berjalan, menyisiri trotoar jalan di pusat kota.

Ryeowook tersenyum kecil, "Tenanglah, hyung. Masa Orientasi tak seburuk seperti yang kau pikirkan." Dilemparkannya begitu saja kaleng bekas minuman –milik Sungmin- tadi.

Kedua namja itupun asik dalam pembicaraan mereka. Sesekali mereka pun terkikiki geli, ada sesuatu yang lucu yang mungkin?

Hingga akhirnya tertawaan kelucuan mereka terhenti, tepat saat seseorang tak jauh di belakang mereka berteriak.

"HEY! SIAPA YANG MELEMPAR KALENG MINUMAN INI!"

'Deg!'

Tentu saja, mendengar teriakan itu membuat mereka mematung seketika. Itu pasti untuk mereka, yakin!

"Ja-jangan bilang kalau-"

"H-hyung, agaimana ini?" Ryeowook menutup erat kedua matanya, kebiasaan yang ia lakukan bila ia merasa terancam. Seperti saat ini, "Tenang, Wookie, ki-kita harus berusaha tenang!" Sungmin menasehati, walau sebenarnya perasaannya pun tak jauh berbeda dengan Ryeowook.

"Kita hadapi dia, Wookie!"

"Be-betul! Kita tidak boleh takut!"

"Balikkan tubuhmu, Wookie!"

"Hyung juga, balikkan tubuh!"

"Iya!"

"Ayo! Kenapa diam saja?"

"Kau yang diam saja! Aku akan membalikkan tubuh, kok!"

"Hyung pasti takut!"

"Kau yang takut!"

"Hyung!"

"Kau!"

"Hyung!"

Seorang namja –yang baru saja berteriak- tak jauh di belakang Ryeowook dan Sungmin hanya bisa menghela nafas, melihat kelaukan 'childish' yang ditunjukkan kedua namja itu.

Ayolah, harusnya sekarang ia yang marah, bukan? Kenapa kini justru kedua namja itu yang marah dan saling melempar pertanyaan-pertanyaan tidak penting?

"Ekhmm, pa aku di lupakan?"

"Tidak kok! E-eh?" Ryeowook refleks menutup mulutnya, menyadari kebodohannya yang kini membalikkan tubuh dan meladeni pertanyaan namja itu.

Ah, matilah kau!

Sungmin pun ikut membalikkan tubuh,"Ma-maafkan kami!" Sungmin segera membungkukkan tubuhnya, begitu pula Ryeowook yang mengikutinya.

"Jadi, siapa diantara kalian yang melempar kaleng ini?" Tanya namja bermata sipit itu, dengan ekspressi angkuhnya dan kedua tangannya yang dilipat di depan dadanya.

Seseorang yang secara tidak sengaja terkena lemparan kaleng dan dengan telak mengenai kepalanya, hanya masalah biasa memang. Tapi efek yang di dapatkan dari timpukkannya itu-

Uhuk,

-luar biasa!

"Hey, in-ini hanya masalah kecil, tolong maafkan kami!" Ucap Ryeowook, tak terima karena merasa permintaan maafnya diacuhkan begitu saja oleh namja tersebut.

"Jawab pertanyaanku, nona!"

Sial! Ryeowook dan Sungmin kini merengut kesal karena baru saja dipanggil err- nona? Hey, apakah tampang mereka terlihat seperti yeoja?

"Jaga omonganmu! Kami ini namja! Ah, sepertinya penglihatanmu memang kurang baik ya? Dasar namja bermata garis!" Kedua mata sipit namja itu 'sedikit' melebar mendengar ejekan Ryeowook.

Cih, Ryeowook semakin membuat moodnya buruk!

Yesung tersenyum remeh, "Jawab saja pertanyaanku! Dan- ya, aku tak peduli apa gendermu, itu urusanmu." Ucapnya, masih dengan nadanya yang dingin.

"KAU!"

Sungmin yang merasa gelagat Ryeowook mulai kacau, segera memegang kedua bahu Ryeowook, menahannya agar tidak berbuat yang aneh-aneh.

"Dia menyebalkan, hyung!" Ujar Ryeowook yang menjawab tatapn Sungmin. "Sudahlah, ini sepenuhnya memang salah kita." Ucap Sungmin menengahi, ya walaupun sebenarnya tak sedikit pun ia berurusan dalam pelemparan kaleng itu.

"Ck!"

Ryeowook melemparkan tatapan sinisnya, "Ya! Aku yang melempar! Memang kenapa?" Tantang Ryeowook. Entah kemana hilangnya rasa takut yang sebelumnya Ryeowook rasakan. Justru kini ia terlihat kesal, bahkan melebihi kadar rasa kesal namja 'korban' pelemparan kalengnya itu- yang justru terlihat lebih tenang seolah tak terjadi apa-apa.

"Heh? Benarkah?" Sebelah alis namja itu terangkat, "Benar-benar tak disangka. Tubuhmu kecil, kurus, pendek- tapi kenapa kau mempunyai tenaga cukup ekstra untuk melempar kaleng, hum?"

'JGERRRR!'

Bagai awan hitam dan garis-garis hitam yang menjadi latar belakang Ryeowook, ia menggeram pelan. Astaga, namja ini-

"ARGHHH! APA KAU BILANG? DASAR TIDAK SOPAN! KAU-"

"Cukup, Wookie!" Sungmin segera memotong perkataan sebelum namja mungil itu lebih jauh mengeluarkan kosa kata kasarnya. Sungmin masih sadar, ia hanya tak ingin menjadi artis terlalu cepat, yang terkenal tiba-tiba hanya karena insiden kecil di tempat umum seperti ini. Oh ayolah, siapapun bawa ia pergi menghilang dari kerumunan orang yang kini justru menonton adegan pertengkaran konyol Ryeowook dan- Ah, siapa lah namja itu, ia tak mengenalnya. Tapi-

Kedua mata Sungmin menyipit,

-namja itu seperti tidak asing baginya. Sungmin kini terdiam, tanpa menyadari Ryeowook yang kembali beradu omong dengan namja yang secar diam-diam ia perhatikan itu.

Kedua mata kelincinya membulat. Ia tahu, ia tahu sesuatu tentang namja di depannya itu!

"Wookie! Cukup, Wookie!" Sungmin menarik-narik pergelangan tangan Ryeowook. "Apa, hyung? Namja itu harus dinasehati!" Elak Ryeowook, merasa terganggu.

"Lihat! Lihat itu, hey!" Sungmin berbisik pelan, ia tak ingin namja berambut hitam kemerahan di depannya itu mencuri pembicaraannya. Ryeowook yang mengerti tatapan Sungmin segera mengalihkan perhatianya pada namja yang sempat terlupakannya, menatapnya dengan intens.

Ryeowook memperhatikan dari bawah sampai atas. Ujung kaki hingga ujung kepala, lalu turun kembali. Cih, sebenarnya Ryeowook sedikit malu untuk mengakui. Namja menyebalkan itu –Ryeowook merasa tenggorokannya sedikit tercekat- cukup-

"Keren," Gumam Ryeowook, tanpa sadar. Masih dengan menatap namja di depannya itu.

Aduh, apa-apan kau ini, Kim Ryeowook!

Sungmin menepuk jidatnya mendengar ucapan Ryeowook.

Duh!

Sedangkan namja yang Ryeowook sebut keren itu kini menyeringai, seringai penuh kemenangan, "Oh, terima kasih. Aku memang keren." Timpalnya.

"E-eh? Kyaaa! Lu-lupakan!" Wajahnya memerah. Ia malu, sangat!

"Ck, bukan itu maksudku, Wookie," Sungmin kembali berbisik, "lihat pakaian yang ia pakai. Ia memakai seragam khas sekolah kita!" Ucap Sungmin, dan membuat Ryeowook kembali menoleh ke arah namja itu.

Hanya melihat! Tidak menatap! –Ryeowook menekankan.

Ryeowook mengangguk pelan, "Benar, bukan? Maka dari itu, lebih baik kita diam dibanding harus mencari masalah dengan kakak kelas." Ryeowook menghela nafas.

Ryeowook menghela nafas sesaat, "Baiklah aku akan meminta ma-"

"Hey, kau! Ya, kau nona di sebelah nona pendek itu!" Namja itu kembali bersua, ia merasa bosan karena sedari tadi diacuhkan. Sungmin sebenarnya ikut kesal juga dipanggil nona. Tapi, sudahlah, ia ingin mencari aman!

"Dasar, kau ini seperti ahjumma saja! Mengajak bergosip tidak tahu tempat, dasar nona bulat!"

'JDEERRRR!'

Kini berganti Sungmin lah yang mendapat latar awan hitam dan garis-garis hitam di belakangnya. Namja itu tertunduk lesu.

Nona?

Bu-bulat?

Seburuk itukah ia di mata namja itu? Hey, tubuhnya masih tergolong dalam golongan namja sexy! Sekali lagi –dan sepertinya harus di garis bawahi-,

Sungmin sexy!

"KAU SEMAKIN TIDAK SOPAN, TUAN! SETELAH KAU MENGEJEKKU, KINI KAU MENGEJEK HYUNG KU! DASAR NAMJA BERMATA GARIS BERKEPALA BESAR!" Amarah Ryeowook kembali meledak. Hah, baru saja ia akan meminta maaf!

Seperti sebelumnya, Sungmin hanya bisa terdiam sembari terus bergumam kata 'sabar' di dalam hatinya. Ia pun mengelus dadanya perlahan.

"YA! KAU JUGA TIDAK SOPAN! DASAR NONA-"

'Pletak!'

"-ARGHH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Baru saja ia akan membalas perkataan Ryeowook, ia –kembali- harus meringis kesakitan karena Ryeowook kembali menghadiahinya dengan lemparan kaleng yang sama.

"HAHAHAHA! RASAKAN ITU!" Ryeowook tertawa puas.

"DASAR TID-"

'Pletak!'

"Kau terlalu banyak berbicara! Berisik!" Omel Ryeowook, "Sudah ya? Aku lelah, lagipula kami harus cepat pulang! Bye!" Setelah selesai melempar lemparan ketiganya, -dengan tanpa dosa- Ryeowook pun membalikkan tubuh. Kembali melanjutkan perjalanan yang terhenti akibat 'insiden kecil' tadi.

Sungmin hanya bisa pasrah saat sebelah tangannya ditarik Ryeowook. Ia pun sedikit menunggingkan senyumnya yang kaku karena rasa bersalah telah menimbulkan keributan tidak penting tadi, termasuk memberikan senyumnya yang terpaksa itu pada Yesung yang menekuk wajahnya kesal.

"GRRRRRR!"

-OoO-

.

"Masa orientai benar-benar buruk!" Ryeowook mendengus kesal. "Huh! Benar 'kan perkataanku kemarin?" Sungmin yang berada disampingnya berbisik menimpali perkataan Ryeowook.

"Kalian! Diam atau aku tambah hukuman?"

Ryeowook dan Sungmin hanya bisa berdecih pelan mendapat teguran dari salah satu anggota Osis. Ngomong-ngomong soal hukuman, Ryeowook dan Sungmin kini sedang menjalani masa-masa hukuman. Hukuman karena keduanya datang terlambat. Dengan berjongkok di tengah lapangan yang cukup terik. Poor!

"Ah, Annyeong Yesung ssi." Yeoja yang baru saja menegur Ryeowook dan Sungmin membungkukkan tubuhnya, member salam pada seseorang. "Annyeong, Jessica ssi." Seseorang bernama Yesung itu membalas salam yang yeoja bermarga Jung itu berikan.

Suara itu- sepertinya tidak asing bagi Ryeowook dan Sungmin?

"Hey, apa aku menyuruh kalian melihat ke belakang?" Kini yeoja yang berada di sebelah Jessica menyumbang –bentakan- suara, ketika melihat para hubaenya membalikkan tubuh, masih dalam keadaan jongkok tentunya. Ryeowook pun yang baru saja akan berbalik mengurungkan niatnya.

"Kebodohan macam apa ini? Apa kalian tidak bisa bangun lebih pagi sampai terlambat seperti ini? PAYAH!" Namja bernama Yesung itu sedikit berteriak di akhir kalimatnya. Posisinya tepat berada di belakang gerombolan murid-murid baru yang mendapar hukuman. Masih sama seperti sebelumnya.

"APA SEPERTI INI PERILAKU PARA CALON MURID BARU? MEMALUKAN!" Bentaknya kembali. "Hey, dengarkan baik-baik! Ketua osis sedang berbicara!" Intruksi seorang staf Osis lainnya.

Oh, ternyata namja itu adalak ketua Osis. Pantas saja, dengan seenak hati datang tiba-tiba dan langsung memarahi. Yesung, si ketua Osis, kini tepat berada di belakang Ryeowook. Ya, diingat dari posisi Ryeowook yang diam di paling ujung belakang barisan. Dengan Sungmin berada di sebelah kirinya.

Kini namja mungil itu menutup kedua matanya erat. Posisinya yang dibisa dibilang tertalalu dekat dengan ketua Osis itu membuatnya dapat lebih jelas mendengar bentakan-bentakan namja itu. Ia benar-benar takut!

"MEMBUATKU KESAL! KALIAN, MENGHADAP PADAKU!" Titahnya kemudian. Dengan serentak para murid pun membalikkan tubuh, tak terkecuali dengan Ryeowook maupun Sungmin.

Dengan perlahan Ryeowook membuka matanya. Ah, kini ia berhadapan dengan kaki sang ketua Osis. Dengan perlahan pula ia menaikkan tingkat pandangannya.

Naik,

Naik,

Naik,

Hingga-

"K-KAU!" Ryeowook terlonjak kaget saat ia telah melihat sepenuhnya bagaimana wajah ketua Osisnya itu. Wajah itu-

"HAH! KAU!" Yesung pun tak kalah terkejutnya dengan Ryeowook. Yesung, ternyata ia adalah namja yang kemarin berurusan dengan Ryeowook. Jangan lupakan bagaimana kemarin kaleng itu 'mencium' keningnya!

Tiga kali, oke? Tiga kali kepalanya terkena lemparan kaleng!

Melihat Ryeowook yang mencoba mengatur nafas- karena rasa terkejut berlebihannya, membuat Yesung secara perlahan menyunggingkan senyum- ah, tidak, itu lebih tepat disebut seringai!

'Kyaaaaa! Senyum setan!' Pekik Ryeowook dalam hati.

"Halo-"

Seringai itu semakin tercetak jelas di wajah Yesung, membuat Ryeowook seketika merasakan tubuhnya meremang.

"-kita berjumpa lagi-"

Smirk.

"-nona pendek!"

'Deg!'

'Matilah kau, Kim Ryeowook!'

.

.

-OoO-

.

.

Author's note

Haloooooo, saya kembali hadir meramaikan dunia(?) fanfiction di Screenplays :D

Ada yang kangen saya? Choi Rinri yang imut seperti Ryeo umma dan kece sepeti Yesung appa? '-')a *readers: muntah berjamaah yukk~* ._.

Sebenernya, saya mau publish kembali cerita-cerita –abal- saya di akun Choi RinRi, tapi ngga jadi. Kenapa? Karena…. Saya lupa passwordnya T_T jadilah saya membuat yang baru -_-

Seperti ucapan saya sebelumnya, saat saya –dengan terpaksa- angkat kaki dari SPA, masih ada kemungkinan saya akan kembali kesini-

-dan ini lah buktinya hahaha /ketawa nista/ /tendang/

Alasan saya kembali?

Saya merasa bosan di WP, disana sepi dan saya sedikit mengalami beberapa kesulitan saat mempublish cerita huhuhu /ngais tanah/

Saya merasa di SPA sudah 'aman', maka dari itu saya berani kembali lagi kesini hohoho '-')b

SAYA MERINDUKAN KALIAN SEMUA XD terutama para readers yang selama ini selalu setia mendukung saya /nangis di pundak Yesung appa/

Cerita yang disini re-publish, tapi dengan dibumbui(?) sedikit rombakan di dalamnya hehehe /nyengir/

Semoga kalian semua masih menerima kehadiran saya disini, maafkan keLABILan saya ._. /bow/

Ah, ya, kembalinya saya ke SPA bertepatan dengan Hari jadinya(?) Yesung Appa dan Ryeo Umma! Yeaaaaa~ HAPPY 7th ANNIVERSARRY YEWOOK \m/

Ayo, Yewook shipper! Kita rayakan besama wohaaaa '-')9

Disini saya baru aja kembali, udah bikin keributan dengan banyak cingcong hahaha /.\)

Oke, akhir kata(?) saya ucapkan selamat berjumpa kembali dan ripyu ya :D

"Ayo lestarikan Fanfic YEWOOK yang mulai langka! Hwaiting~!"

d(•̅_•̅) –Review Please- (•̅_•̅)b