Annyeong readers /kayak ada yang mau baca ff ini aja-_-/
Aduh gatau mau ngomong apa -/- intinya manusia ini kembali dengan ff abal untuk yang kesekian kalinya
Semoga suka aja._. kalo gasuka ya jangan dibaca /ditendang/
Happy reading ^^
"Kenapa liburan serasa sebentar sekali"
"Haah aku masih mau tidur di rumah"
"Eomma aku mau pulaannggg~"
"Berisik! Aku sedang tidur"
Kira kira begitulah sebagian besar isi kegaduhan kelas XI-A hari ini. Ini hari pertama mereka sekolah setelah sebelumnya libur tahun baru,yang namanya siswa pasti jika diberi libur minta sekolah tapi ketika sekolah malah meminta libur.
Tapi kegaduhan itu sama sekali tak mengganggu konsentrasi namja yang duduk di bangku tengah nomer 2 dari depan. Kelas ini memiliki 3 deret bangku dan masing masing deret memiliki 5 baris meja dan bangku. Kelas ini merupakan kelas unggulan yang dinilai sangat baik. Walaupun jumlahnya sedikit tapi kelas ini penuh dengan siswa cerdas dan berprestasi di akademik maupun non akademik. Salah satunya namja ini.
Xiumin namanya. Dia terlihat sedang asik dengan video dance di handphonenya. Earphone putihnya bertengger manis di telinganya. Dia memang terkenal dengan prestasi dancenya yang tak bisa diremehkan. Dalam sebulan minimal dia memenangkan 1 penghargaan dan tak jarang dia mendapat juara 1 dalam lomba lomba yang dia ikuti.
"Tau begini aku pulang saja"
"Aku rela sekolah hanya karena pelajaran pertama ada guru killer,ternyata dari tadi dia tak masuk. Payah"
"Eomma aku lapar~"
"Baru beberapa jam aku disini dan aku sudah bosan"
"Biasanya jam segini aku masih tidur"
Pantas saja kelas ini gaduh,dari tadi tak ada guru yang masuk. Biasanya tiap hari Senin,jam pelajaran pertama akan diisi oleh seorang guru kimia yang galaknya bukan main. Mungkin terdengar konyol tapi guru ini mampu membuat murid yang dia ajar gemetaran bahkan ada yang mau menangis saat menatapnya padahal dia tak melakukan apapun.
Kriiinngg
Bel pergantian pelajaran baru saja berbunyi. Guru yang membuat hari minggu siswa di kelas ini jadi tak tenang ternyata tak masuk. Lihatlah wajah berseri mereka saat tau kalau guru yang menghantui mereka ternyata tak mengajar tanpa alasan.
Kini pelajarannya berganti menjadi pelajaran matematika.
"Aish pelajaran pak tua itu lagi" Xiumin dengan berat hati melepaskan earphonenya lalu memasukkan handphonenya di kolong bangku.
Namun bukan pak guru paruh baya dengan kulit keriput,rambut putih dan kaca mata tua yang masuk. Melainkan seorang namja yang terlihat masih usia 20an yanh memakai kaca mata dan membawa buku tebal di tangannya.
"Selamat pagi semua" sapanya ramah.
Yang disapa malah menatapnya dalam diam sambil mengeluarkan pandangan 'siapa-kau'.
"Kali ini pelajaran matematika kan? Guru kalian yang sebelumnya sudah pensiun dan akulah yang akan menggantikannya" dia tersenyum ramah.
"Wah pak guru itu pensiun?"
"Yaampun doaku terkabul"
"Akhirnya ada juga pemandangan guru muda di sekolah ini"
"Mwo? Kenapa dia pensiun secepat itu?!"
"Tenanglah semuanya,tenang. Karena ini pertemuan baru kita jadi aku akan memperkenalkan diri terlebih dulu. Sebelumnya aku mau mengucapkan selamat tahun baru ya" entahlah apa dia memang hobi tersenyum atau hanya sekedar topeng mengingat ini pertemuan pertama mereka.
"Selamat tahun baru juga" jawab mereka kompak.
"Baiklah namaku Kim Jong Dae. Aku baru 3tahun menjadi guru. Sebelumnya aku mengajar di salah satu sekolah menengah atas di Gangnam,tapi sekarang aku dipindahkan kesini. Apa ada pertanyaan?"
"Apa bapak masih single?"
"Umur bapak berapa?"
"Tinggal dimana pak?"
"Boleh aku meminta nomer ponselmu?"
Lihatlah para yeoja yang antusias bertanya sementara para namja hanya diam dan mungkin beberapa dari mereka berpikiran 'apa bagusnya dia?'.
"Wah antusias sekali ya. Baiklah akan kujawab satu satu. Aku masih single,tapi aku bahagia hehe. Umurku? Umurku 27 tahun. Aku tinggal di apartemen dekat sini,kalian tau 88 cafe? Apartemenku ada disekitar sana. Nomer ponsel? baiklah aku tulis disini saja ya" Jongdae dengan sabar menjawab pertanyaan dari murid murid barunya lalu dia mengambil spidol dan menuliskan beberapa angka yang sudah pasti itu nomor handphonenya. Dia juga menuliskan beberapa username akun jejaring sosialnya.
'Cih dia numpang eksis' desis Xiumin.
Pertanyaan tak penting mulai diajukan beberapa yeoja dan beberapa namja juga mulai terpancing untuk mengajukan pertanyaan yang aneh seperti...
"Kenapa kau masih single?"
"Tipe wanita idamanmu seperti apa?"
"Kau menyukai namja atau yeoja?"
"Sarapan apa pagi ini?"
"Makanan favoritmu apa?"
"Ukuran celanamu apa?"
"Apa aku boleh menjadi calon pacarmu?"
"Kenapa kau bisa setampan itu?"
Entah Jongdae makan apa sampai bisa sesabar itu menaggapi pertanyaan yang beberapa tak pantas untuk dijawab itu.
Akhirnya kelas kembali gaduh tapi Jongdae dengan dibantu ketua kelas berhasil membuat mereka kembali tenang. Tumben kelas ini jadi ribut begini.
"Baiklah,kalian aktif sekali ya. Nah karena kalian sudah mengenalku,aku juga ingin mengenal kalian" Jongdae mengambil daftar absen.
"Kuabsen kalian,lalu kalian mengangkat tangan sambil memberi tau nama panggilan kalian ya"
Jongdae mengabsen mereka satu persatu di buku absen pribadinya. Tak lupa dia menuliskan nama panggilan setiap siswa agar dia bisa tambah akrab dengan anak didik barunya.
"Baiklah yang terakhir.. Kim Min Seok?"
"Hadir. Panggil aku Xiumin" kata Xiumin sambil mengangkat tangannya tapi badannya tetap bersandar di kursinya. Berbeda dengan teman temannya yang akan menegakkan badannya sambil mengangkat tangan dengan semangat. Dia terlihat tak tertarik sama sekali.
"Kenapa kau lesu begitu? Senyumlah,lihat teman temanmu sangat bersemangat Xiumin" kata Jongdae dengan raut wajah pura pura murung.
'Cih sok akrab' gumam Xiumin.
"Kau berkata sesuatu Xiu?" Tanya Jongdar memastikan.
"Tidak ada hyung. Eh maksudku pak. Aku hanya bilang aku lapar" kata Xiumin.
"Kau boleh memanggilku hyung kalau mau. Kalian juga boleh memanggilku hyung atau oppa. Dan tunggu beberapa menit lagi Xiumin.. sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi" kata Jongdae.
Kedatangan Jongdae berhasil menarik perhatian murid murid yeoja di kelas ini. Bahkan namja namja berstatus uke juga ada yang terpesona oleh Jongdae. Dia ramah,baik,menyenangkan,senyumnya manis dan sangat mudah beradaptasi dengan mereka.
Kriing Kriiing
"Baiklah sudah jam istirahat. Setelah istirahat kita masih ada waktu 1 jam pelajaran lagi,selamat istirahat"
Murid murid langsung berhamburan ke kantin dan Jongdae masih sibuk merapikan alat alatnya. Tapi kegiatannya terhenti dan pandangannya terhenti pada Xiumin,satu satunya siswa yang tersisa di kelas.
"Xiumin"
"Hm?" Xiumin menyaut tanpa berniat menoleh.
"Tadi kau bilang kau lapar,kenapa masih disini" Jongdae menghampiri Xiumin.
"Oh tiba tiba aku tak lapar" Xiumin mengambil handphone dan earphonenya lagi.
"Apa itu video dance?" Tanya Jongdae.
"Iya,aku harus menguasai gerakan ini untuk lomba minggu depan" Xiumin masih konsentrasi penuh ke handphonenya.
Hei Xiumin,kau tadi terlihat tak suka pada Jongdae? Kenapa sekarang malah mengobrol?
"Aku jadi teringat dulu waktu aku masih sekolah menengah atas aku mengambil ekstra kulikuler dance"
Xiumin menghentikan videonya.
"Oh ya? Kau pernah ikut lomba?" Xiumin mulai tertarik dengan bahan obrolan ini.
"Pernah.. aku pernah mendapat peringkat pertama di Seoul dance competition. Itu sudah lama sekali" Jongdae terkekeh.
"Kali ini aku juga mau mengikuti lomba itu. Tahun lalu aku hanya mendapat peringkat 2. Tahun ini aku harus menjadi yang pertama. Ternyata kau hebat juga Jongdae hyung" kata Xiumin.
"Kau bisa memanggilku Chen,sewaktu aku masih aktif di klub dance aku biasa dipanggil begitu" dia tersenyum.
"Baiklah Chen hyung" Xiumin tersenyum sampai menampilkan deretan giginya.
"Aku ke ruang guru dulu ne,kau makanlah dulu agar tak lemas lagi" Chen mengacak rambut Xiumin lalu pergi ke ruang guru dengan buku tebal di tangannya.
"Yah dia tak seburuk yang kuduga" guman Xiumin ketika Jongdae sudah tak terlihat oleh pandangannya.
.
.
.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi dan sekolah mulai terlihat sepi. Tapi Xiumin masih diam disini,tepatnya di ruangan dance.
"Aish gerakannya sulit sekali" sudah berpuluh puluh kali Xiumin mencoba latihan dengan gerakan barunya tapi tetap saja dia tak bisa melakukannya dengan sempurna. Dia bermandikan keringat dari atas sampai bawah,baju kaos putihnya menjadi tembus pandang dan terlihatlah otot perut hasil latihannya.
Xiumin mengambil air mineralnya,meneguknya hingga tersisa setengah botol lalu sedikit menyiram air keatas kepalanya.
"Aku menyerah" Xiumin merebahkan tubuhnya di lantai yang dingin.
"Semudah itu kau menyerah hm?"
Xiumin mendongakkan kepalanya untuk melihat ke satu satunya pintu di ruangan itu.
"Chen hyung? Tidak pulang?" Xiumin kembali merebahkan tubuhnya. Sepertinya dia sangat lelah.
"Aku habis melakukan tour kecil kecilan mengelilingi sekolah ini dan aku tertarik mendengar suara musik,ternyata kau" Jongdae masuk dan duduk disamping Xiumin.
"Gerakannya cepat sekali hyung,aku tidak bisa" Xiumin merengek sambil mempoutkan bibirnya.
"Juara 2 di lomba dance terbesar di Seoul ini menyerah hm?" Jongdae mencubit bibir Xiumin yang terpout.
"Aw sakit hyung. Dan juara 2 itu tahun lalu. Tahun ini harus jadi peringkat pertama" Xiumin berkata dengan mata yang berbinar.
"Kalau mau menjadi peringkat pertama kenapa kau menyerah? Buktikan kalau kau pantas mendapat juara itu" Jongdae mencoba memberi semangat.
"Ini sudah sore Xiu,pulanglah.. besok latihan lagi,aku akan membantumu sebisaku" sambung Jongdae.
"Janji?" Xiumin terduduk.
"Janji" Jongdae menunjukkan senyum terbaiknya.
.
.
.
.
.
TBC/END?
Halo ._.)/ manusia ini kembali dengan fanfiction hasil kebut semalam,entahlah aku lebih sering buat ff dalam semalam._.
Gimana? Jelek? iya tau .-. Banyak typo? emang -_-v
Tapi... er... review juseyo? :3
