Naruto by Masashi Kishimoto
Warning : AU ,OOC,typo,Misstypo,Little bit Lime etc
.
..
...
My Lonely Men
...
..
.
Naruto adalah seorang lelaki paruh baya berusia 25 tahun, bisa dibilang kehidupannya biasa-biasa saja namun karena suatu kejadian yang tak terduga sekarang dia tinggal bersama seorang gadis berusia yang 7 tahun lebih muda darinya ,bagaimana dia menjalani kehidupan barunya bersama gadis tersebut?. Lets check it out.
…..
Malam itu semuanya masih berjalan seperti biasanya, naruto uzumaki seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan swasta baru saja pulang dari kantor untuk kembali menuju apartemennya.
"hari ini aku lembur lagi, lama-lama mau mati rasanya kalau bekerja seperti ini terus, apa aku mengajukan resign saja ya dan mencari pekerjaan lain" Naruto langsung berbaring ditempat tidurnya tanpa melepas pakaiannya sepertinya dia sangat merasa kelelahan karena beberapa hari belakangan dia dituntut perusahaannya untuk lembur bekerja sampai dengan larut malam.
"tidak apa-apa sih kalau aku seperti ini terus asalkan disaat aku pulang ada seorang gadis yang menungguku pulang dan membuatkanku secangkir teh atau kopi hangat, mungkin kalau saja itu terjadi aku tidak apa-apa melakukan pekerjaan ini terus" naruto menghayal andai saja dia memiliki seorang kekasih saat ini mungkin bisa menjadi suatu penyemangat baginya. Dan tanpa disadari perlahan dirinya terlelap begitu saja…
….
Nungggg….ngungggg….!
Dari luar terdengar suara sirine mobil sepertinya ada sesuatu keadaan genting yang sedang terjadi dan langsung saja naruto terbangun dari tidurnya yang singkat, ternyata telah terjadi kebakaran diapartemen yang letaknya tidak jauh dari kediamannya itu, langsung saja naruto keluar menuju tempat terjadinya peristiwa kebakaran tersebut.
Naruto pun berlari mendekat menuju kearah mobil pemadam kebakaran itu dan bertanya kepada petugas tersebut.
"Anoo, paman apa ada korban dalam kebakaran ini?" naruto bertanya kepada salah satu petugas dengan nada tergesa-gesa dikarenakan barusan dia habis berlari dari apartemen miliknya walaupun tidak terlalu jauh.
"yah sukurnya tidak ada korban hanya saja salah satu apartemen disana habis terbakar tanpa sisa, aku merasa kasian pada gadis itu" petugas itu menunjuk kearah seorang gadis yang sedang duduk sendirian dilokasi tidak jauh dari apartemen tersebut.
"oh begitu ya, terima kasih paman" naruto pun segera pamit lalu berinisiatif menemui gadis tersebut.
"maaf nona, apa kau tidak apa-apa?" tanpa basa-basi naruto langsung menghampiri gadis tersebut.
"ya aku tidak apa-apa, hanya saja sekarang aku tidak punya tempat tinggal karena apartemenku terbakar habis" dilihat dari ekspresinya terlihat gadis tersebut sangat sedih dan naruto bisa mengerti bagaimana perasaannya.
"oh ya siapa namamu,perkenalkan namaku uzumaki naruto?" Tanya naruto.
"namaku hinata, memangnya kenapa? Kalau ingin menggodaku ini bukan waktu yang tepat sebaiknya kau mau menawariku tempat tinggal?" hinata pun menatap naruto dengan tajam.
"yah maksudku begitu aku berniat menawarimu tempat inggal" naruto pun spontanitas berkata seperti itu sepertinya naruto sudah terlena dengan kecantikan gadis tersebut.
"ngomong apa sih aku ini, tapi jujur sih gadis ini memang tipeku sih." ucap naruto dalam hatinya.
"jadi apa kita bisa pergi sekarang?" gadis tersebut segera berdiri dan mendekati naruto.
"maksudmu pergi kemana?" naruto pura-pura bertanya.
"tentu saja menuju kediamanmu? naruto" jawab hinata dengan tegas.
"ke..kenapa kau berkata begitu hinata , kita ini baru bertemu loh?, apa kau percaya padaku?"
"sudahlah yang penting aku punya tempat tinggal sekarang"
"ngomong-ngomong apa kau tidak punya teman?"
"ya begitulah karena aku tidak punya teman dan kerabat didaerah sini jadi aku susah mencari tempat tinggal, lalu sebenarnya kau ini serius tidak mau membantuku ?, kalau tidak, aku bisa tidur dimana saja loh"
"bukan, begitu hinata… huh…*naruto pun menghela napas*,kalau begitu ayo kita menuju kediamanku" wajah hinata pun kembali ceria karena dia tidak harus tidur dijalanan atau bahkan dibawah kolong jembatan.
Dan akhirnya hinata mengikuti naruto menuju apartemen miliknya.
"anoo, naruto boleh aku bertanya?"
"ya kenapa hinata?"
"apa kau sudah punya pacar atau istri?" tiba-tiba naruto terkejut dengan pertanyaan tersebut.
"belum hinata aku ini tinggal sendiri"
"oh begitu baguslah, habisnya nanti aku jadi tidak enak kalau ada wanita lain yang tinggal denganmu?"
"oh iya hinata umurmu berapa?"
"aku baru 18"
" APA!, ternyata kau masih sangat muda"
"mohh, maksudnya aku ini terlihat tua begitu?"
"bukan begitu, kau terlihat lebih dewasa disbanding gadis seusiamu"
"oh begitu , kalau umurmu berapa?,biar aku tebak umurmu 30 kan?"
"aku 25 tau , aku hanya lebih tua 7 tahun darimu"
"padahal wajahmu seperti om-om, kalau begitu kau kupanggil paman saja ya"
"tega sekali berkata seperti itu, bagaimana kalau panggil aku senpai saja hehe?"
"ya terserah kau saja senpai"
dan tanpa sadar akhirnya mereka telah sampai diapartemen kediamannya uzumaki naruto.
"baiklah kita sudah sampai hinata, maaf kalau agak berantakan" naruto langsung membukakan pintu apartemennya tersebut.
"permisi, hm.. tempat ini lumayan luas juga ya" ujar hinata yang memandangi isi ruangan apartemen tersebut yang cukup lengkap isinya.
"oh iya hinata karena ini sudah larut malam kau bisa langsung tidur dikasurku dan aku akan tidur disofa saja" naruto mempersilahkan hinata untuk tidur.
"kenapa kau harus tidur di sofa , bukankah kasur ini cukup untuk kita berdua" naruto terkejut dengan pernyataan hinata tersebut.
"ta..tapi kan kita ini …."
"sudahlah pokoknya senpai tidur bersamaku" perintah hinata
Naruto pun akhirnya mengalah pada gadis tersebut untuk tidur dikasur bersama.
Hinata yang menggunakan tank tops dan hanya menggunakan hotpants membuat pandangan naruto keman-mana dibuatnya.
"kau lihat apa senpai, dasar mesum" hinata menyeringai naruto yang kerap menatap tubuhnya yang sexy itu.
"mau sampai kapan kau berdiri ayo sini tidur" hinata berkata-kata seolah seperti menggoda naruto. Akhirnya naruto pun berbaring disamping hinata.
"hinata?" naruto mencoba memanggil hinata dan ternyata dia sudah tertidur duluan dengan posisi miring menghadap kearah naruto, disini naruto bisa melihat dengan jelas kedua buah payudara milik hinata tersebut.
"benar-benar erotis sekali" ujar naruto dalam hatinya namun karena dia juga kelelahan dirinya juga langsugn tertidur.
….
Keesokan harinya.
Hari ini berbeda dari hari biasanya karena disaat naruto terbanung disampingnya sudah ada seorang gadis yang tengah terlelap.
"apa ini empuk sekali" ternyata secara tidak sengaja jari-jari naruto tengah meremas salah satu payudara milik hinata"
"eghmm…" karena merasa ada sesuatu yang menyentuhnya hinata pun terbangun.
"AHHHH…! Dasar mesum" yang benar saja satu tamparan langsung bersarang dipipi naruto.
"maaf hinata, aku tidak sengaja" naruto pun berlutut dan meminta maaf.
"ya sudah tidak apa-apa, aku juga minta maaf sudah menamparmu, sepertinya aku terlalu berlebihan" sebenarnya hinata tidak ada niatan untuk menampar naruto karena tindakan itu hanya spontanitas saja.
"ya, sama-sama lagian itu salahku kok , hm.. hinata boleh aku bertanya sesuatu?"
"ya tanyakan saja senpai"
"Sekarang ini apa kesibukanmu? Kerja atau masih sekolah?" Tanya naruto.
"aku berkuliah disalah satu universitas swasta disini, tapi karena semua barang-barang ku lenyap aku akan izin dulu untuk sementara waktu" ujar hinata dengan ekspresi yang murung.
"ya, baiklah ngomong-ngomong apa kau sudah menghubungi keluargamu?"
"handphoneku juga ikut lenyap jadi mustahil menghubungi mereka, tidak usah memkirkanku kau pergi saja untuk berkerja" perintah hinata pada naruto.
"oh iya untung kau mengingatkanku hinata, dan kok kenapa kau tau aku ini bekerja?" naruto pun penasaran kenapa hinata bisa tau kegiatannya.
"itu karena aku sering melihatmu pergi bekerja" ucap hinata-malu-malu
"ah iya apartemen kita kan tidak terlalu jauh"
Setelah selesai bersiap-bersiap naruto pun berpamitan pada hinata.
"baiklah aku pamit hinata, tolong jaga rumah ya, oh iya aku ada sedikit uang terimalah untuk membeli makanan" naruto memberikan sejumlah uang kepada hinata bisa dibilang jumlahnya lumayan banyak.
"terima kasih banyak senpai, hati-hati ya"
"baiklah aku pergi dulu hinata"
"SENPAI" hinata kembali memanggil naruto.
"ya kenapa lagi hinata?"
"aku pasti akan membalas kebaikanmu nanti malam"
"apa nanti malam? ,ya tidak usah dipikirkan" naruto pun pergi menuju tempat kerjanya.
….
"hm, uang sebanyak ini untuk makanku tidak akan habis" hinatapun memikirkan sesuatu dan akhirnya dia mendapatkan sebuah ide.
…
Ditempat kerjanya naruto.
"akhirnya kerjaku selesai dan untungnya aku bisa pulang lebih cepat karena akhir-akhir ini aku selalu lembur" ujar naruto dalam hati, entah kenapa hari ini perasaan naruto berbeda dari biasanya mungkin dikarenakan kehadiran hinata dalam kehidupannya, dia pun buru-buru untuk pulang karena ingin segera untuk bertemu gadis tersebut.
Sesampai didepan apartemennya.
"hinata aku pulang" naruto pun langsung masuk kedalam apartemennyanya.
"bau apa ini?" naruto mencium suatu bau yang asing, tercium seperti sebuah aroma masakan yang berasa dari dalam apartemennya dan bertapa terkejutnya naruto sekarang di meja makannya sudah tersedia banyak hidangan makanan yang tampaknya cukup lezat.
"selamat datang senpai" hinata pun menyambut naruto disana.
"woahh. apa kau yang membuat semua ini hinata?" Tanya naruto yang saking terpesonanya.
"ya begitulah, walaupun aku masih muda aku ini cukup mahir memasak loh, nah silahkan nikmati masakanku, senpai" naruto pung langsung duduk dikursi dan segera menyantap hidangan yang telah disediakan hinata.
" hm.. UENAKK!" ucap naruto memuji masakan hinata.
"syukurlah senpai suka" hinata pun merasa puas karena hasil kerjanya tidak sia-sia.
….
Setelah selesai makan saatnya bersih-bersih naruto langsung membereskan sisa-sia piring yang kotor untuk dicuci.
"senpai, biar aku saja yang membereskan, sebaiknya kau istirahat saja" perintah hinata dengan nada yang tegas.
"hehe, terima kasih hinata kau ini pengertian sekali, benar-benar seperti istri idaman" karena perkataan naruto tersebut wajah hinata menjadi memerah.
"apaan sih, dasar gombal" hinata langsung memalingkan mukanya karena malu.
…..
Setelah selesai mencuci piring dan berbagai peralatan hinata pun langsung menghampiri naruto.
"he, hinata kau sudah selesai " posisi naruto sekarang sedang duduk didepan komputernya.
"senpai apa kau masih bekerja?" Tanya hinata penasaran.
"tidak kok aku hanya sedang bermain game" naruto pun tersenyum tipis.
"oh, aku kira kau masih saja bekerja padahal aku sedang ingin membalas budi"
"ah tidak usah dipikirkan hinata, kau sudah membantu pekerjaan rumahku saja sudah cukup kok" ucap naruto.
"tidak ini masih belum seberapa, pokoknya sudah kubilang kan aku akan membalaskan semua perbuatanmu?"
"eh, yah terserah saja hinata" naruto pun kebingungan dengan maksud hinata, kini hinata mendekat menuju naruto dan menyentuh wajah pria berambut kuning tersebut, naruto pun dibuat terdiam oleh tingkah laku hinata.
"hinata.."
"hmppp" tiba-tiba sebuah ciuman dilontarkan hinata pada bibir naruto naruto.
"jadi ini maksudmu membalas budi itu?" Tanya naruto yang keheranan.
"tentu saja tidak, ini hanya perlmulaan karena aku akan membalas budimu dengan tubuhku ini" ucap hinata dengan malu-malu.
"Apa?...aku tidak salah dengarkan" naruto dibuat melongo karena perkataan hinata itu.
….
..
.
TO BE CONTINUED
A/N : terima kasih yang sudah membaca another fanfic gaje dari saya, jangan lupa tinggalkan reviewnya reader-san, kalau banyak yang suka bakal author update dengan cepat, sankyu!
