Malam itu kau terbangun karena merasa ingin buang air kecil, hingga akhirnya kau memutuskan untuk pergi ke toilet.

Setelah kembali ke toilet kau pun memutuskan untuk kembali ke kamar, dan saat kau berada di dekat ranjangmu lebih tepatnya kalian. Ya, di atas ranjang itu ada Seokjin suamimu yang tengah tertidur pulas. Kau pun mulai berbaring di sebelahnya. Saat mulai berbaring kau dapat merasakan tangannya yang mulai menelusup dipinggangmu dan memeluk pinggangmu erat, dan ia juga meneluspkan kepalanya di perpotongan lehermu dan mendengkur halus. Dapat kau rasakan hembusan nafasnya di lehermu yang membuatmu tidak bisa tertidur.

Entah sudah berapa lama kalian berada diposisi itu kau pun tidak tau. Saat kau melihat ke arah jam di dinding jam menunjukkan pukul 2.30 dan matamu masih terbuka lebar karena nafas Jin yang membuatmu tak nyaman, hingga akhirnya perutmu berbunyi. sialnya kau malah kelaparan disaat seperti ini.

Kau pun memutuskan menyingkirkan tangan Jin yang berada di pinggangmu dan beranjak dari kasur secara perlahan. Setelah kau berhasil bangun kau pun memutuskan untuk berjalan ke arah dapur dan membuka kulkas. Di dalam sana kau menemukan sekotak es krim coklat favoritmu, kau pun memutuskan mengambil sendok lalu berjalan ke arah meja makan dan memakannya dalam diam.

Karena terlalu menikmati es krimmu kau tak sadar bahwa ada seseorang yang berjalan ke arahmu. Dan tiba-tiba orang itu memelukmu dari belakang.

"apa yang kau lakukan disini." Ucapnya saat ia menaruh dagunya dipundak sebelah kananmu, disaat yang sama pula saat kau berteriak karena terkejut.

"sial, Jin oppa bisakah kau tidak mengejutkanku. Kurasa tadi jantungku hampir copot" ucapmu kesal. Ia pun terkekeh lalu mencium pipi sebelah kananmu.

"maafkan aku, aku tiba-tiba terbangun tadi saat merasakan kau tidak ada disebelahku. Kau tau, tidak ada yang bisa kupeluk saat tidur tadi" ucapnya dengan nada yang dibuat imut sambil mengerucutkan bibirnya. Sungguh ia menggemaskan saat ini, walaupun ia terlihat acak-acakan karena baru bangun tidur tapi itu tetap tidak mengurangi ketampanannya.

"kau sendiri yang salah terlalu erat memelukku jadi aku tak bisa tidur tau, mana perutku lapar jadi aku makan eskrim saja" ucapmu sambil menyuapkan satu sendok besar eskrim ke mulutmu.

"ya ya maafkan aku kkkk.." ucapnya kembali terkekeh lalu duduk didekatmu.

"kau ini kalau makan belepotan sekali. Lihatlah mulutmu itu" lanjutnya.

"eh emang iya ya hehe... maafkan istrimu yang cantik ini wahai tuan Seokjin" ucapmu sambil terkekeh pelan lalu mencoba mengelap mulutmu dengan tangan kananmu, namun ia dengan cepat meraih tanganmu membuatmu menatapnya bingung.

"eh jangan menggunakan tanganmu, nanti tanganmu kotor tau sini biar aku saja yang membersihkannya" ucapnya lalu meraih dagumu dengan tangannya yang lain dan tiba-tiba ia melumat bibirmu dengan lembut. Lama setelah ia melepaskan ciumannya ia menempelkan jidatnya dengan jidatmu membuat kalian bertatapan cukup lama. Lalu ia menjilat sisa eskrim yang ada dibibirmu dan menjauhkan kepalanya.

"nah kalau bagitukan sudah bersih" ucapnya puas. Jujur saat ini kau terlalu syok hingga tak tau harus memberikan reaksi apa. Kau pun segera bangun dari dudukmu dan memberikan eskrim itu kepadanya.

"tuh makan dasar mesum" ucapmu lalu segera berlari kearah kamar. Ia pun yang melihatmu berlari hanya tertawa terbahak-bahak.

"Berhentilah tertawa atau kukunci kau sekarang." Teriakmu dari arah kamar.

Ia pun mengelap air matanya yang terjatuh karena terlalu keras tertawa.

"hei jangan kunci aku sayang. Kau tau aku tak bisa tidur jika tidak memelukmu" teriaknya

"dasar..kkk.. sudah setahun menikah tapi masih saja seperti gadis perawan kkkk..~" gumamnya pelan yang ikut berlari kekamar kalian dan meninggalkan eskrim itu diatas meja makan.