Malam yang harusnya tenang di salah satu kamar di Asrama Yokohama Gakuen. Iya, harusnya. Malam itu bakalan tenang kalau seandainya Nikolai Gogol nggak teriak-teriak gara-gara teman sekamarnya yang (menurutnya) kelewat absurd.

~o~

Kuku

By Vira D Ace

Bungou Stray Dogs by Asagiri Kafka and Harukawa35

Rating: K

Pairing: hint!FyoLai (iya, hint. Soalnya saya pengen tobat dari yaoi tapi ga bisa :'U)

Genre: friendship - gaje

Warn: gaje (ofc), OOC (maybe), typo yg gak sengaja terketik, school!AU, dll

Berminat review?

~o~

Tunggu dulu, biar para readers nggak bingung karena pembukaan di atas, mari kita ulang waktu ke beberapa saat sebelum kejadian di atas terjadi.

•jam 08.12 malam waktu Yokohama, Kamar 017 lantai 2, Asrama Yokohama Gakuen•

"Dos-kun, flashdiskku yang kemarin ada kamu liat, nggak?" Nikolai Gogol--dari meja belajar--bertanya dengan nada sedikit berteriak tanpa menoleh--padahal yang ditanyai cuman berjarak sekitar 1 meter darinya.

"Hah?" Fyodor Dostoyevsky mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dibacanya di atas ranjang, "nggak, tuh."

Nikolai menoleh-- "Coba kamu liat dulu di laptop- ASTAGA DOS-KUN?!" --dan langsung menerjang teman sekamarnya itu sembari mencengkram tangannya, peduli setan sama posisi mereka yang bisa bikin para fujo teriak gaje--toh, mereka cuman berdua di kamar.

Fyodor tersentak. "Oi, Nikolai--"

"ITU KUKU KOK DIGIGITIN LAGI SIH?!" Nikolai berteriak lagi. Tangan kiri Fyodor--yang barusan digigiti sama yang punya--sudah dijauhkan oleh pemuda pirang asal rusia itu.

"M-memangnya kenapa?" Fyodor mencoba untuk melepas tangan kirinya dari cengkraman sang teman sekamar, "sama jangan teriak-teriak napa. Sakit telingaku."

"Ya itu ga boleh, Dos-kun~!" seru Nikolai lagi. Heran dia. Soalnya dari jaman mereka masih bocah SD di Moskow sana sampai sudah SMA di Yokohama ini hobinya Fyodor nggak berubah--ngegigitin kuku sampai kadang jarinya berdarah.

Mungkin sepele--atau malah absurd. Tapi malah itu yang bikin Nikolai kadang gelagapan sendiri.

"Ya gak bolehnya itu kenapa?"

"Kukunya salah apa ke kamu, Dos-kun~?!" teriakan dari Nikolai membuat Fyodor mengernyit. Lho, memang apa salahnya menggigiti kuku sendiri?

"Minggir dulu ah," Fyodor mendorong Nikolai dari atasnya dengan tangan kanan, lalu duduk.

"Jangan digigitin lagi!" tangan kiri Fyodor dicengkram lagi. Nikolai menatap lurus manik keunguan milik sang teman sekamar.

"Tapi udah kebiasaan..."

"Ya kebiasaan yang jelek jangan dibiarin!"

"Tsk," Fyodor mendecih, lalu tanpa sadar mulai mengigiti kuku tangan kanannya.

Nikolai langsung mengamit tangan kanan si surai hitam. "Mou, Dos-kun~!"

"Lepasin tanganku, Nikolai."

"Nggak sampai Dos-kun nggak ngegigitin kuku lagi!"

Ekspresi kesal campur khawatir Nikolai entah kenapa membuat Fyodor sedikit terkekeh.

"A-apaan yang lucu?!" seru Nikolai kesal.

"Nggak, nggak ada," Fyodor menggeleng, lalu tersenyum.

"Mou--"

"Udah, lepas tanganku," ucap Fyodor lagi.

"Tapi--"

"Janji deh, aku nggak bakalan ngegigitin kuku lagi," potong si surai hitam, "udah napa. Besok sekolah, pelajarannya Kunikida-sensei yang pertama."

"T-tapi janji, lho?" cengkraman Nikolai di tangan Fyodor sedikit mengendur.

"Iya iya..."

Nikolai tersenyum. Pemuda itu langsung menerjang pemuda di depannya lagi. "DOS-KUN~!!!"

Fyodor terkekeh--bersahabat dengan Nikolai sejak kecil membuatnya terbiasa dengan terjangan dan pelukan dari pemuda bersurai pirang itu.

Ah, di mana lagi dia bisa menemukan orang seunik dan sepeduli sahabatnya ini?

~end~

Gua nulis apaan coba? :''U

Tokorode, kok pair FyoLai sepi banget sih?! :''U