Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : Typo, OOC banget (Especially Uchiha Sasuke), Crackpair.
*SasuHina*
"Kau mencintainya, hanya orang bodoh yang tak bisa melihat ketulusan cintamu" -Hinata
.
"Aku mencintainya, kau tau aku sangat mencintai Sabaku No Gaara"-Ino
.
"Bunga ini untukmu, terimakasih sudah menghiburku"-Sasuke
.
"Kau salah ini bukan cinta segitiga. Ini cinta segiempat"-Gaara
.
" Jangan pernah mendekati Ino jika kau hanya mempermainkan perasaannya. Jadilah lelaki sejati, jangan pengecut seperti ini" -Sasuke
.
"Kita memang bersahabat, tapi bukan berarti aku akan mengalah padamu."-Gaara
.
" Jangan menghindariku hanya karena aku mencintaimu" -Sasuke
.
"Kita seperti tersesat dalam labirin kehidupan, begitu rumit jalan yang kita lalui, kita terlalu egois untuk mengakui perasaan kita masing-masing."-Hinata
.
"Tidak bisakah kau melihat kesungguhan cintaku?aku memang pernah mencintainya dan kau tau hati itu bisa berubah"-Sasuke
.
.
.
.
Konoha High School, salah satu sekolah cukup bergengsi di Tokyo. Bukan hanya karena gedung yang cukup apik dibalut teknologi terkini, tapi juga karena murid yang bersekolah disini adalah kebanyakan murid yang pintar. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan panjang kenaikkan kelas.
Suasana sekolah cukup ramai pagi ini, murid-murid berdatangan dengan wajah ceria setelah liburan yang cukup menyenangkan. Hyuuga Hinata salah satu murid Konoha High School, ia tak terlalu pandai mencari teman, dan sekarang saat melihat pengumuman penempatan kelas, gadis itu mendesah lega karena ia bisa sekelas bersama Sakura Haruno lagi, jadi setidaknya ia tak usah mencari teman sekelas lagi.
Sejak kelas satu ia duduk bersama gadis Haruno yang terkenal ceria, tapi jangan berpikir Hinata dan Sakura adalah teman yang selalu menghabiskan waktu bersama, karena Hinata dan Sakura terlihat dekat hanya saat di kelas, jika sudah istirahat Sakura bergabung dengan temannya yang ada di kelas sebelah.
Hinata melangkahkan kakinya ke kelas 2-2, kelas baru yang akan ditempatinya selama satu tahun kedepan, suasana kelas sudah cukup ramai. Sakura sudah duduk manis di barisan ke tiga, gadis berambut pink itu melambaikan tangan pada Hinata sebagai isyarat agar Hinata duduk di sampingnya.
"Selamat pagi Sakura." Sapa Hinata saat duduk di samping Sakura.
"Tak ku sangka kita bisa satu kelas lagi Hinata." Sakura tersenyum senang mendapati Hinata menjadi teman sekelasnya. Sama halnya dengan Hinata, Sakura juga tidak terlalu senang jika punya banyak teman, karena ia selalu berpikir semakin banyak teman yang kau punya maka semakin banyak pula musuh yang kau dapat, sungguh prinsip yang aneh.
Hinata hanya tersenyum menanggapi ocehan Sakura, seperti inilah mereka, saat di kelas terlihat begitu akrab tapi ketika jam istirahat Sakura sibuk dengan temannya dan Hinata sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Hei Hinata, ku kira ini adalah tahun keberuntungan kita." Seru Sakura, Hinata sedikit bingung dengan ucapan Sakura, apa yang dimaksud dengan kata 'Kita'.
"Kita satu kelas dengan Gaara Sabaku dan Uchiha Sasuke, kau tau mereka 'kan idola sekolah, atlet basket kebanggaan 'kita'." Sakura begitu antusias menceritakan hal yang menurut Hinata sama sekali tak menarik, dimana letak keberuntungannya?
Hinata hanya mendesah, jika sudah membicaraan tim basket, Sakura pasti tidak bisa berhenti karena ia adalah salah satu fans dari tim basket, tapi jangan berpikir ia adalah fans fanatic yang tak bisa memebedakan antara obsesi dan cinta. Sakura juga sudah memiliki kekasih bernama Naruto, jadi ini hanya murni sebagai fans.
Setelah mendengar cerita Sakura tentang Uchiha Sasuke dan Gaara Sabaku yang satu kelas dengan mereka, akhirnya tak lama bel masuk berbunyi.
Jam pertama adalah pelajaran Biologi, Hatake Kakashi masuk ke kelas setelah semua murid masuk. Kakashi mulai memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, Ia hanya mengajar Biologi di kelas dua, dan tentu saja kebanyakan dari muridnya sekarang belum mengetahui namanya.
"Baiklah anak-anak, Sensei sekarang akan membagi kelompok belajar untuk satu tahun kedepan. Anggota kelompok ada empat orang, gunanya kelompok adalah karena setiap tugas yang Sensei berikan akan cukup banyak, cukup berat jika dikerjakan sendirian. Dan juga…" Kakashi menggantungkan kalimatnya, membuat muridnya penasaran. "Dengan berkelompok kalian akan bisa lebih akrab dengan teman kalian,"
Dalam hati Hinata berdoa semoga ia bisa satu kelompok dengan Sakura, namun lain halnya dengan Sakura. "Ku harap aku bisa satu kelompok dengan Gaara Sabaku atau Uchiha Sasuke."
Suasana kelas yang tenang mulai berisik membicarakan tentang kelompok, mereka berharap bisa satu kelompok dengan orang mereka harapkan, sementara Hinata hanya memandang malas gadis-gadis yang begitu sibuk berbisik.
"Baiklah, Sensei sudah selesai membagi kelompoknya," Kakashi mulai menyebutkan anggota kelompok yang sudah ia buat, semua murid mendengarkan dengan seksama, ada yang bermuka muram saat Kakashi menyebut nama-nama kelompoknya, ada pula yang tertawa bahagia karena mereka sekelompok sesuai dengan keinginannya.
"Huh aku tak sekelompok dengan Sasuke atau 'pun Gaara"Sakura mendesah kecewa, karena ia harus cukup puas satu kelompok dengan Shikamaru Nara, salah satu murid yang cukup atau sangat pintar.
Sementara Hinata tak memasang wajah bahagia setelah Kaakashi menyebut namanya yang satu kelompok bersama Yamanaka Ino, Uchiha Sasuke dan Sabaku No Gaara. Ekspresi apa yang harusnya terpajang di wajahnya? Bahagia? Kecewa karena tak sekelompok dengan Sakura?. Tapi Hinata tak terlalu mempedulikan masalah kelompok ini.
" Kau beruntung sekali Hinata, satu kelompok dengan Gaara dan Sasuke." Sakura menguncang-guncangkan bahu Hinata, memasang muka sedih.
"Sudah lah Sakura, lagi pula apa hebatnya satu kelompok dengan mereka berdua?" Hinata hanya memutar bola matanya bosan, apa hebatnya Sasuke dan Gaara? Mereka hanya pandai memantul-mantulkan bola berwarna orange di lapangan, walaupun mereka berdua cukup pintar dalam masalah akademik. Tapi itu tak cukup membuat Hinata senang.
.
.
.
.
Satu bulan sudah berlalu semenjak pembagian kelompok, Hinata sudah mulai bisa beradaptasi dengan anggota kelompoknya, Ino selalu menyempatkan waktu hanya untuk mengobrol dengan Hinata, untuk sekedar curhat atau pun mendiskusikan tugas biologi.
Dan Hinata sudah tahu jika ternyata gadis berambut pirang ini menyukai Gaara Sabaku, dan ada satu hal lagi yang mungkin bisa membuat satu sekolah ramai. Uchiha Sasuke ternyata menyukai Yamanaka Ino. Rumit, satu kata yang terlintas dalam pikiran Hinata.
Bagaimana bisa Hinata mengambil kesimpulan bahwa Uchiha Sasuke menyukai Ino? Saat itu Hinata tak sengaja mendapati Uchiha Sasuke sedang berdiri di depan loker Ino dan Oh apa kalian tahu apa yang Hinata lihat? Sasuke meletakkan bunga mawar di atas loker Ino. dan saat belajar mengerjakan tugas kelompok tak jarang Hinata mendapati Sasuke sedang menatap Ino.
"Maaf, aku tak bisa ikut mengerjakan tugas kelompok dengan kalian" permintaan maaf itu keluar untuk yang kedua kalinya dari mulut Hinata.
"Kau tak usah mengulang kata-kata mu seperti itu. Lagi pula kau sudah mengerjakan sebagian tugas itu jadi sisanya serahkan pada kami." ucap Sasuke dengan senyum yang oh waaaaw, sementara Gaara dan Ino ikut mengangguk membenarkan ucapan Sasuke.
"Baikalah, terimakasih" Hinata membalas senyum ketiga temannya lalu bergegas pergi keluar area sekolah.
Hari ini Hinata harus menggantikan ayah nya untuk menjaga apotek mereka yang berada di daerah pertokoan Hongo, Hinata adalah anak pertama, adiknya Hyuuga Hanabi baru menginjak tahun pertama di Junior High School. Ibu nya meninggal saat usia Hinata 8 tahun. Bermodalkan apotek keluarga yang sudah turun temurun yang dimiliki Hiashi, ia bisa membiayai anaknya bersekolah. Jadi jangan bayangkan Hinata mendapat beasiswa dari sekolah, karena Hiashi membiayai sekolah Hanabi dan Hinata dengan keringatnya sendiri, walaupun biaya sekolahnya cukup mahal tapi Hiashi ingin yang terbaik untuk kedua putrinya.
TBC
Rombak Total, hehehehehhe jadi author akan mulai dengan cerita yang sedikit gaje lagiiiiii… Semoga kalian tak kecewa hikkk hikkks. Aku lagi pengen buat cerita ringan percintaan sekolah, jadi konfliknya ga berat-berat. Sesuai janji ku, aku pasti akan menamatkan fic ku satu-satu. Dan setelah our hurt yang sebentar lagi end dan juga mistake yang sudah cukup mendekati klimaks. Jadi aku akan selesaikan fic pertama yang ku publish ini dengan rombakan total.
