Disclaimer :
Ä Card Captor Sakura © CLAMP
Ä Naruto © Masashi Kishimoto
Ä Another © Yukito Ayatsuji
Rated : T
Genre : Humor/Parody dengan sedikit taburan Romance
Warning : Humor garing alias gak ada lucu-lucunya, AU, OC (mungkin ada), OOC (pasti iya tuh), typo (mudah-mudahan gak ada), gaje, because this is my first fanfiction.
Pairing : SyaoSaku, SasuSaku, NaruHina, GaafemNaru, KouiMei, NaoIzu, dan masih banyak lagi.
Summary :
TWO-SHOOT/Apa? Naruto dkk jadi kakak Bantara? Trus, tokoh anime Another dan CCS jadi calon Tamu Ambalan? Hmm… gimana ya kalau mereka semua mengadakan kegiatan PTA alias "Penerimaan Tamu Ambalan"?/ eheee,,, sebenarnya ini pengalaman Author waktu PTA tapi gak semuanya nyata (50% fakta+50% fiktif)/ OK langsung saja CHECK THIS OUT!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 1
"AAAAAARRRRRHHHHH! Bisa gila aku lama-lama!" jerit sang gadis berambut coklat caramel dan bermata emerald ini frustasi. Gimana enggak? Si gadis yang bermarga Kinomoto ini, ditugaskan oleh para senpainya yang (menurutnya) sudah gila ini untuk mengumpulkan benda-benda "aneh bin ajaib".
"Sakura! Bisakah kau tidak teriak-teriak? Anikimu sedang konsentrasi mengerjakan tugas kuliah!" seru si wanita paruh baya itu memperingati anaknya.
"I-iya Kaasan! Gomennasai!" jawab sang anak yang bernama Kinomoto Sakura. (AN : ceritanya, ibunya Sakura yang ini masih hidup sampai dia udah SMA).
Sakura menghela nafas. "Mungkin aku butuh bantuan. Barang-barang ini membuat kepalaku pecah saja. Masih mending surat cinta. Lha ini? Emang ada air mineral cap "Gunung Merapi" sama telur ayam cap "Bibir Jontor"? baru tau aku ada produk aneh macam itu" gumamnya.
Sakura Kinomoto's POV
O iya, perkenalkan namaku Kinomoto Sakura. Aku sekolah di Anime Kotogako. Dan tahun ini, aku berada di kelas X, lebih tepatnya X-1. Dan sebagai siswi kelas X yang baik, aku harus mengikuti kegiatan PTA sebagai puncak acara MOS di sekolahku. Mau tau ceritanya? Check this out!
.
.
.
"Akazawa-san, tolong bantu aku mengumpulkan lotion anti nyamuk!" seru seorang gadis berambut hitam sebahu dengan mata kiri yang tertutup oleh eyepatch kepada gadis berambut coklat yang setia dengan gaya twintailnya. Ya. Mereka adalah Misaki Mei dan Akazawa Izumi, Pinsa dan Wapinsa di sanggaku.
"Baik, Misaki-san. Teman-teman, cepatlah kumpulkan lotionnya!"
"Misaki! Tolong barang-barang yang harus dikumpulkan dichecklist ulang!" kata senpai cewek yang berambut pirang ala ponytail, Yamanaka Ino.
"Baik, Senpai!" kata Mei lalu dia menoleh pada kami, anggota sangga. "OK guys! Waktunya kita checklist. Air mineral cap "Gunung Merapi"?"
"Ada" jawab cewek kutu buku bernama Sakuragi Yukari.
"Telur ayam cap "Bibir Jontor"?"
"Lengkap" kata sahabatku yang kebetulan satu sangga denganku, Daidouji Tomoyo.
"Susu bendera MerJiKuHiBiNiU?"
"Sudah siap" kataku sambil menunjukkan sekantong plastic berisi susu kental manis yang sachetan.
"Krupuk?"
"Ada"
"Roti dan snack?"
"Ada"
"Uang koin?"
"Ada"
Dan ketika kami sedang membereskan barang-barang bawaan kami mulai dari kebutuhan pribadi sampai kelompok, tiba-tiba…
"PANGGILAN! PANGGILAN! PANGGILAN!" suara para senpai Bantara bercampur dengan suara sirine yang dibunyikan Shino-senpai membuat suasana seperti di ruang penyiksaan. Belum lagi Ino-senpai yang dekatnya minta ampun berteriak seperti ini, "DEK! PANGGILAN DEK! CEPET!"
'Woy! Kalian semua berniat buat kuping aku budek, ya?!' rutukku dalam hati. Tapi, mau gak mau juga kami harus cepat-cepat berbaris atau kami menyesal karena akan mendapat "HADIAH" dari senpai berambut pink yang namanya copas dari namaku. (Author: siapa yang duluan? Siapa yang copas? -sweatdrop-)
.
.
.
Dengan setengah hati setengah ikhlas, aku dan teman-teman seangkatan berbaris ditengah lapangan yang suhunya bisa membuat cacing yang kepanasan, tambah kepanasan. Oh my God… panas banget! Kami semua baris sesuai sangga kami. Dan karena aku berada di sangga 40, aku berbaris di sisi paling kiri dari barisan kami.
"Kelas X! Pimpinan saya ambil alih! SIAP! GRAK!" seru Neji-senpai menyiapkan barisan kami. Seperti biasa di saat latihan, kami melakukan sikap sempurna. Pandangan lurus ke depan, badan tegak, tangan dikepalkan kuat-kuat, dan GAK ADA gerak tambahan. Catat itu! (-Reader mencatatnya takut-takut karena dipelototin Sakura- -Author geleng-geleng-)
"Balik kanan! GRAKK!" dan kami pun balik kanan.
"Taruh popcard kalian di punggung kalian! Mengerti?!" serunya dengan tampang sangar.
"SIAP MENGERTI!"
"Cepat laksanakan!"
"SIAP LAKSANAKAN!" dan kami pun mengikuti instruksi senpai berambut gondrong itu. Dan setelah itu, Neji-senpai membalikkanankan dan mengistirahatkan barisan kami.
Dalam keadaan istirahat ini, ku lihat senpai Bantara kelas XI membuat barisan di kiri barisan kelas X dan menghadap ke selatan. Sedangkan kami, kelas X, menghadap ke timur. Dan kemudian, disusul barisan guru PPL di samping senpai Bantara kelas XI dan senpai Bantara kelas XII di samping guru PPL. Jadi, guru PPL di tengahnya kelas XI dan kelas XII. Dan setelah itu, upacara pembukaan pun berlangsung dengan khidmat meskipun dari hati aku sudah mencak-mencak karena kepanasan dan prosesnya yang lama.
.
.
.
Akhirnya… upacara pembukaan PTA selesai juga. Sekarang, aku dan teman-teman sanggaku berjalan menuju basecamp sangga yang sudah disediakan para senpai Bantara. Di depan basecamp, sudah ada Naruko-senpai dan Hinata-senpai.
"Sangga 39 dan sangga 40. Cepat buat barisan masing-masing sangga 1 banjar! Yang Pinsa harap mengatur barisannya masing-masing!" komando Naruko-senpai.
"Hai"
Lalu, Mei dan Pinsa dari sangga sebelah mulai mengatur barisan kami. Setelah itu, mereka berdua melaporkan entah-apa-itu pada kedua senpai yang berwajah manis itu. Kemudian, kami masuk kedalam basecamp dan beristirahat sejenak.
"Hey kalian! Jangan lupa adat!" seru Hinata-senpai mengingatkan.
"Ya, senpai"
End of Sakura Kinomoto's POV
"Hey Hinata!" panggil Naruko.
"Ya?"
"Nanti pas api unggun, ada pembacaan surat cinta loh! Apa kau gak cemburu kalau kohai kita ada yang membacakannya untuk Naruto-nii?" goda Naruko pada Hinata.
"Kau sendiri? Apa kau tidak marah kalau mereka membacakan surat cinta untuk Gaara? Setauku kan Gaara dan Sasuke itu fansnya banyak" Hinata balik menggoda sang adik kembar dari Uzumaki Naruto itu.
"Tentu saja aku marah! Awas saja kalau tuh cewek mencoba untuk menembak Gaara dan Gaara menerimanya! Tak akan ku kasih ampun!" yah… Naruko malah jadi mencak-mencak sendiri.
"Naru-chan, jaga wibawamu! Tak elit kan kalau anggota Bantara bersifat childish sepertimu?" kata Sakura, atau lebih tepatnya Haruno Sakura, dengan nada mengejek.
"Sakura-chan! Jangan memanggilku dengan akhiran '-chan'! lagian aku ini laki-laki tau!" kini giliran Naruto, yang berada di samping Sakura, mencak-mencak.
"Hihihi… gomen Naruto" kata Sakura yang sepertinya sangat puas. Dan oh… ternyata si gadis Haruno ini memang berniat mengerjain duo Uzumaki itu.
'Gak kakaknya gak adiknya sama saja.' batin Hinata sweatdrop melihat tingkah kekasih dan adik kembarnya.
.
.
.
Sakura Kinomoto's POV
NGIIIIIIIIIIIIIIIIING!
"WOY PANGGILAN!"
"DEK! PANGGILAN DEK! CEPET!"
Aku menghela nafas. Lagi-lagi panggilan nista itu. Padahal aku lagi asyik-asyiknya ngobrol dengan Tomoyo dan yang lainnya. Dengan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya -Author lebay-, aku dan teman-teman bersiap-siap dan lari menuju barisan.
"Kelas X, pimpinan saya ambil alih! SIAP GRAK!" komando Naruto-senpai pada kami yang sedang dalam posisi istirahat. "Untuk perhatian, ISTIRAHAT DI TEMPAT! GRAK!"
Langsung saja aku sweatdrop. Apa-apaan ini? Kalau istirahatnya duduk sih enak. Lha ini? Istirahat dengan berdiri tegak dan tidak ada gerak tambahan? Haa sama aja bohong! Pegeeeellll! (Author : Jiah! Malah curhat!) (Sakura K : kamu yang mulai author! -pasang kuda-kuda buat men-sharanoo author-) (Sakura H : Woy! Itu pasalku tau!) (Author: Hadeeh!)
Back to story…
"Oke. Saya di sini akan membagi kalian menjadi 2 kelompok. Untuk sangga cowok dari 1 sampai 15 dan juga sangga cewek dari 1 sampai 20, kalian pergi ke depan aula sekolah kita. Sedangkan sisanya, pergi ke lapangan basket. Paham?" arahan+pertanyaan dari Naruto-senpai.
"SIAP PAHAM!"
"Yak. Setelah dibalikkanankan, kalian bubar dan pergi ke tempat masing-masing! BALIK KANAN! GRAK!" serunya dan setelah itu aku dan sanggaku segera menuju lapangan basket. Oh dan jangan lupakan sangga-sangga lain yang juga ikut ke lapangan basket.
Setelah sampai di sana, kulihat ada beberapa guru PPL yang sedang berkumpul. Dan ternyata, kami semua yang ada di situ di ajak main sama guru PPL. Mereka baik loh… gak galak kayak senpai Bantara. -dihajar Naruto dkk-. Lumanyan kan buat refreshing. Dan ketika lagi asyik-asyiknya, lagi-lagi senpai Bantara yang memegang kekuasaan di atas anak kelas X yang lemah ini. -Author mulai gaje-. Dan suasana menjadi tegang.
"Dek! Sekarang kuperintahkan kalian untuk tutup mata kalian! SEKARANG!" seru atau lebih tepatnya bentakkan dari Naruto-senpai.
"Dek! Cepet dek, tutup mata! Jangan ngintip!" kata Sakura-senpai.
"Kalau kalian berani ngintip, ambil tas lalu pulang!" ancam Sasuke-senpai sarkatik.
"Kalian pilih! Kalian pulang, atau kami yang pulang? Dan kalian semua gak dapat nilai pramuka! Cepat tutup mata kalian dan jangan membantah!" bentak Sai-senpai (Author: What? Sai bisa mbentak juga? Kira-kira gimana ya muka Sai kalau lagi mbentak-mbentak kayak gitu? -_-a)
"Hey! Kamu mbantah ya? Hah?! Kalau dibilang tutup mata ya tutup mata!" bentak Hinata-senpai pada salah satu anak kelas X yang mulai menitikkan air mata -halah-. "HEH! Kamu nangis ya dek?! Nangis?! Dasar cengeng?! Manja?!" (Author: Tuh kan. Hinata yang kalem aja bisa bertransformasi menjadi cewek monster. -Author digebuk Hinata-)
Haa daripada jadi bulan-bulanan senpai Bantara, mending aku tutup mata aja dan mengikuti semua instruksi nista itu.
End of Sakura Kinomoto's POV
Naruto's POV
Hahaha… kukerjain tuh para kohai. Yaa itung-itung buat balas dendam tahun kemarin.
"Hey kalian! Cepat tengadahkan tangan kalian ke atas!" seruku sambil menunjukkan senyum evilku. Dan semuanya pun nurut meski harus kami bentak dulu.
"Teme! Kau dan yang lain segera 'mengurusinya'!" perintahku pada si Sasuke-Teme.
"Hn. Kau juga Dobe. Ayo guys!" katanya cuek bebek. Huh! Dasar Teme! Mentang-mentang rambut kayak pantat bebek!
End of Naruto's POV
Terlihat para anggota Bantara itu sedang menaruh sesuatu-entah-apa-itu-yang-pasti-sih-menjijikkan itu ke tangan masing-masing kohainya. Evil smirk terukir di bibir mereka.
"Gaara-kun, yang di sebelah sini belum kebagian" kata Tenten yang langsung di deathglare Naruko yang seolah-olah ingin berkata jangan-panggil-Gaara-seperti-itu-karena-Gaara-mili kku. Tapi sayangnya Naruko dicuekin begitu saja oleh Tenten.
"Awas dek! Jangan ngintip!" kata Sakura (Haruno) sambil menjalankan misi sucinya(?).
"DEK! KAMI TAU LOH KALAU KALIAN ADA YANG NGINTIP!" celetuk Kiba yang sedang menikmati acara penyiksaan di luar lapangan basket.
"IYA LOH DEK! KAN LUMANYAN NIH KALAU AKU MALAM MINGGUAN SAMA SAKURA-CHAN!" timpal Lee dengan penuh semangat masa muda.
'Idih! Najis banget! Mending Sasuke-kun kemana-mana' batin Sakura illfeel.
Setelah pembagian sembako(?) itu selesai, Naruto pun mulai beraksi.
"Kelas X, pimpinan saya ambil alih! Siap! Grak!"
Sontak mereka pun langsung berdiri tegak meski mata mereka masih tertutup.
"Sekarang, buka mata kalian!" dan mata mereka terbuka.
"Setelah ini, kalian akan dipegang oleh senpai Bantara kelas XII. Tapi sebelumnya, kami beritahukan tentang peraturan yang berlaku untuk nanti. Silahkan guys bacakan peraturannya!" kata Naruto lalu menyuruh teman-temannya untuk mengucapkan janji suci(?) eh,,, maksudnya peraturan yang harus ditaati.
"Pasal satu, senpai Bantara kelas XII selalu benar" kata Naruko.
"Pasal dua, bila kelas X benar, maka dianggap SALAH" lanjut Sakura
"Pasal tiga, bila kelas XII salah, maka kembali ke pasal satu" lanjut Shikamaru dengan mata ngantuk(?)
"Kalian mengerti?!" Tanya Naruto dengan gaya khas prajurit gitu.
"SIAP MENGERTI!"
"O iya. Dan itu yang ada di tangan kalian adalah amanat dari kami. Dan tolong dijaga dengan baik dan jangan sampai jatuh ataupun menghilang! Mengerti?!" petuah Naruto dkk untuk para kohainya.
"SIAP MENGERTI!"
"Ingat! Jaga amanat dari kami dan jangan sekali-kali kalian mengecewakan kami! Karena kalian telah kami percayakan untuk menjaga amanat itu. Paham?!" tambah Sasuke.
"SIAP PAHAM!"
"Sekarang, setelah saya balikkanankan, kalian langsung bubar dan menuju ke tempat yang Gaara tujukan. Jadi kalian ikuti saja Gaara! Paham?" instruksi Naruto.
"SIAP PAHAM!"
"Oke. Barisan saya ambil alih, BALIK KANAN! GRAK!" dan semua anak kelas X pun mengikuti Gaara yang sedang berjalan menuju ruang aula. Dan oh jangan lupakan Sakura (Kinomoto) berserta sangganya.
.
.
.
Sakura Kinomoto's POV
Sekarang, aku dan teman-teman sudah berada di depan aula sekolah. Dan jangan lupakan amanat nista dari senpai Bantara. Kau tau? Aku penasaran banget sama nih amanat. Tapi sih kayaknya firasatku amat sangat buruk nih. Apalagi waktu aku teringat kata-kata Tomoyo kemarin pas sebelum PTA.
Flaskback: on
"Eh! Kalian semua tau gak?" Tanya Tomoyo dengan tampang misterius.
"Apa, Daidouji-san?" Tanya Yukari dengan penuh antusias.
"Katanya nih, nanti pas kita PTA, kita bakal dikasih sesuatu yang menjijikan dari senpai"
"Ah! Masa? Kayak gimana sih?" Izumi yang sedang main kejar-kejaran dengan Naoya, jadi ikut dalam suasana cerita Tomoyo. (AN: ceritanya Izumi itu lagi ngerjar Naoya karena sebel dijahilin mulu).
"Gini, ntar kita bakal dikasih sama mereka campuran-campuran kayak susu, telur bebek mentah, sama krupuk. Trus, kita juga bakal disuruh makan itu makanan nista"
"Idiiiih! Jijik banget! Mual aku ndengerinnya" kataku dengan tampang mau muntah.
"Trus katanya juga nih, kalau kita tidak memakannya sampai habis, kita bakal dihukum" cerita Tomoyo dengan tampang yang makin horror. Semua yang mendengarnya semakin bergidik ngeri.
Flashback: Off
Hiiiiyy… yuck! It's very disgusting
"Kelas X! Pimpinan saya ambil alih! Siap! Grak!" kali ini Gaara-senpai yang menyiapkan barisan kami. "Hadap kanan! Grak!"
Dan setelah kami hadap kanan…
"Tutup mata kalian! Dan jangan ngintip!" perintah Gaara-senpai dengan nada datar.
"Heh! Kalian dengar gak?!" Tanya Ino-senpai garang.
"SIAP DENGAR!"
"Kalau begitu, cepatlah tutup mata kalian!" kata Shino-senpai. Dan kami pun menutup mata kami takut-takut. Yaiyalah takut! Dikira aku mau apa ikut persami sendirian? Apalagi kalau sampai disuruh pulang dan gak dapat nilai, bisa gak naik kelas aku! Dan pada saat kami tutup mata (untuk selama-lamanya -plak-), aku mendengar ada suara yang sedang menyiapkan barisan tapi bukan kami.
"Untuk senpai Bantara kelas XII, pimpinan saya ambil alih! Siap! Grak!"
"Lencang Kanan! Grak!"
"Tegak! Grak!"
"Istirahat di tempat! Grak!"
Setelah itu, kami semua disuruh balik dan buka mata. Dan yang pertama kali kulihat adalah… beberapa orang berbaris dengan SANGAT RAPI, dan membelakangi kami semua. Mereka semua juga memakai seragam pramuka seperti kami. Hanya saja model topinya tidak seperti punya kami, tapi topi dengan model biasa dengan tulisan Anime Kotogako terajut di bagian depannya. 'Ah! Itu pasti senpai Bantara kelas XII' batinku menebak.
"Nah sekarang, di hadapan kalian sudah ada anggota Bantara kelas XII. Jadi, apakah kalian masih ingat peraturan apa yang kami berikan?" info+pertanyaan dari Gaara-senpai masih dengan wajah stoic dan nada bicara yang datar dan terkesan dingin.
"SIAP MASIH!"
"Ucapkan!"
"SIAP! Pasal satu, senpai Bantara kelas XII selalu benar. Pasal dua, bila kelas X benar, maka dianggap salah. Pasal tiga, bila kelas XII salah, maka kembali ke pasal satu" seru kami dengan semangat padahal dalam hati udah capek+jengkel sama mereka.
"Bagus" katanya lalu berjalan menuju barisan senpai kelas XII dan berdiri tepat dihadapan mereka. "Untuk senpai Bantara kelas XII pimpinan saya ambil alih! Siap! Grak!"
Dengan tegas, mereka pun menyiapkan diri.
"Tanpa memberi penghormatan, BUBAR! JALAN!" dan 'permainan' bersama senpai kelas XII dimulai
End of Sakura Kinomoto's POV
.
.
.
"DEK! APA KAYAK GITU DEK HORMATNYA?!"
"INGET PASAL GAK?!"
"BUANG GAK TUH AMANATNYA?!"
"Siap gak mau kak!"
"KENAPA?! KAMU NGELAWAN YA DEK?!"
"Siap tidak kak!"
"LHA TERUS KENAPA?"
"Siap ini amanat dari senpai kelas XI"
"OH! Kalau gitu, ini amanat jadi amanat dari SENPAI-KELAS-XII! CEPAT BUANG!"
"Aku punya anjing kecil… ku beri nama Pakkun(?)… dia senang bermain-main… sambil berlari-lari…"
"Miaaww…" -Lho?-
"Sate-sate! Sate-sate!" -Hah?-
Terlihat para anggota Bantara kelas XII itu tengah menjalankan misi suci(?) mereka, yaitu membentak para kohai kelas X. Terutama seorang gadis pirang berkucir empat yang tak lain dan tak bukan Temari, yang sedang mati-matian menyuruh salah satu kohainya untuk membuang 'amanat' dari anggota Bantara kelas XI. Juga ada beberapa siswa-siswi kelas X yang sedang berkeliling-keliling halaman aula sambil menyanyikan lagu anak-anak. (Author: oww sungguh masa kecil kurang bahagia… -_-). Dan juga, err… untuk suara kucing yang sedang mencari makanan dan tukang sate yang sedang lewat di luar arena sekolah, abaikan!
Sakura Kinomoto's POV
Aduh… capek! Pegel! Jengkel lagi! Gimana gak jengkel? Kami sebagai anak kelas X, selalu dianggap salah sama senpai-senpai galak itu. Bayangkan saja! Kalau kau diberi amanat untuk menjaganya, dan ada orang lain yang memaksamu untuk membuangnya, apa yang kau lakukan? Dilemma kan? Mengapa kau benar… dan aku selalu salah… -Sakura malah nyanyi-nyanyi gaje-
Dan ketika acara pembulian tersebut, tiba-tiba senpai kelas XI datang dan…
"Kelas X! KENAPA AMANAT DARI KAMI KALIAN BUANG?! JAWAB!" KATA NARUTO-SENPAI DALAM KYUUBI MODE (Author: eh! Kelepasan! Sorry… -matiin capslock-) (Naruto: Woy! Author! Bukannya ini alternative universal ya? Kok aku jadi kyuubi?) (Author: eheheheee namanya juga kelepasan! –peace–) back to story…
"SIAP DISURUH SENPAI KELAS XII"
"NAH TERUS, KENAPA KALIAN ADA YANG TIDAK MEMBUANGNYA?! HAH?! APA KALIAN GAK PUNYA JIWA KORSA?!" kali ini Gaara-senpai yang marah-marah diiringi dengan pasir-pasir yang mengelilinginya. (Author: woy! Ini AU woy!)
"…" kami semua hanya terdiam. Tak berani menjawab apalagi memandang para senpai Bantara yang sedang mengamuk itu.
"JAWAB!" teriak Sasuke-senpai sampai ada kilatan-kilatan listrik di tangannya. (Author: woy Sasuke! Ini AU, oy! Dilarang pake chidori!) -Akhirnya setelah diperingatkan author berkali-kali, NaruGaaSasu kembali ke normal mode meski masih menampakkan kemarahannya-
"WOY! KALAU PUNYA MULUT GAK?! BISU KAMU DEK?! BISU?!"
"KALIAN SEMUA BERMENTAL 3-32-Ksensor!"
(Author: Wah konflik nih! Dan bagaimana kisah Sakura (K) cs selanjutnya…?)
.
.
.
The end of first chapter
Author :
hai semuanya...! kali ini author balik lagi dengan fanfic baru yang kali ini bergenre humor setelah fanfic yang sebelumnya berjudul Amour Perdu a Paris. O iya, sebenarnya, author mau bilang kalau sebenarnya ini fanfic crossover. tapi karena fandom yang author pilih itu ada 3, sementara pilihannya cuma ada 2, jadilah author taruh di fandom naruto.
o iya, sedikit info buat cerpen Amour Perdu a Paris. pasti yang pernah membaca ada yang bingung artinya kan? nah ini nih ada keterangannya. gomen kalau telat
Translate :
Pardon : maaf
mercy : terima kasih
Je tu en prie : sama-sama
monsleur : bapak/tuan
bonjour : selamat pagi
salut : hai
je m'appelle... : namaku...
je suis... : aku (adalah)...
et toi? : dan kamu?
aussi : juga
Comme çi, comme ça : bisa jadi
Ça va? : apa kabar?
Je vain bien à ciel : aku baik-baik saja di surga
ket :
[1] : yang dimaksud disini adalah cantik di parasnya saja tapi hatinya tidak secantik parasnya
[2] : ini juga maksudnya antara paras dan hatinya sama-sama cantik
Poin [1] & [2] author pernah baca artikelnya di majalah sekolah terbitan dari kabupaten
[3] : cherry blossom in spring flied itu nama Sakura Haruno versi Inggris yang artinya bunga sakura(cherry) di ladang musim semi. Bisa cari di google dengan kata kunci arti nama Haruno Sakura
haa... akhirnya ini fanfic selesai juga! gak nyangka banget bisa bikin fanfic angst kayak gini. gimana? dapet gak feelnya? kalau gak, gomen ya? author kan masih anak baru di FFn. jadi author masih butuh belajar dari para senpai.
arigatou...
RnR please?
Comme çi, comme ça
