PIK
by: Redevil9095
..
..
..
Bocah cilik berkaos kuning itu terkekeh senang saat melihat tiga anak anjing yang sedang bermain-main dengan induknya.
"Omona..." bibir merahnya membulat saat melihat seekor anak anjing yang berwarna putih berjalan pelan mendekati dirinya. Tangan mungilnya melambai-lambai, bermaksud memberitahu si anak anjing itu bahwa dia begitu sangat antusias. Dan seolah paham akan maksud bocah cilik itu, si anak anjing sekarang berlari kecil ke arahnya. Lidah anjing itu menjilat sepatu yang dikenakan si bocah cilik saat sudah berada tepat di depannya.
"Hihihihi..." pipi gembil milik bocah cilik itu mengembang karena dia sibuk terkikik saking senangnya. Baru saja dia hendak berjongkok untuk mengelus anak anjing itu, suara jeritan eommanya membuat dia terlonjak. Bahkan anak anjing itu sekarang sudah berlari menjauhinya.
"JUNG YUNHOOOOOOOOOO..."
Setelah rasa terkejutnya hilang, bocah cilik yang ternyata bernama Jung Yunho itu bergegas lari mencari eommanya.
"Eomma, Uno di sini!" katanya dengan suara keras.
"Apa yang sedang kau lakukan di balik semak-semak itu, Uno? Eomma mencarimu sejak tadi sayang.."
"Uno beltemu anjing yang lucu, eomma. Hihihih lucu sekali. Kalo saja tadi eomma tidak memanggil Uno, Uno pasti sudah menculik si putih pulang."
"Si putih?"
"Iya si putih. Soalnya walna bulu ajing itu putih. Lucu sekali loh eomma, Uno sampe gemes sendili ngeliatnya."
Jung Raesuk tertawa mendengar celotehan unik anaknya. Ia yakin kelucuan anjing itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan betapa lucunya ekspresi putranya saat ini.
"Ya sudah, jika besok Uno bertemu lagi dengan si putih, Uno boleh membawanya pada eomma. Kalau anjak anjing itu tidak ada pemiliknya kita akan memeliharanya oke?!"
Mata sipit Uno berbinar-binar ceria. "Benalkah?"
"Ya.."
Namun besok dan seterusnya ternyata Uno tidak pernah bertemu dengan si putih lagi.
..
..
..
..
"PIK! SINI MAIN SAMA JOONGIEEEEE... PIK... HEY PIKKKKKK!"
Seorang bocah cilik seumuran Uno menjerit kesal saat melihat anjing peliharaannya tidak juga menuruti apa yang dia perintahkan.
"Pik jahat ih, pik tidak mau main sama Joongie.." bibir bocah itu bergetar. Matanya berkaca-kaca. Sejurus kemudian tangisnya pecah meraung-raung.
"HUWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!"
GUK
Anjing kecil berwarna putih itu menatap si bocah bernama Joongie yang juga sedang menatapnya sambil menangis keras. Saat Joongie cilik melihat lidah si anak anjing yang terjulur sambil menatapnya, Joongie berpikir jika anak anjing itu sedang mengejeknya. Alhasil tangisannya makin keras dan kencang. Membuat Kang Haneul, eommanya menjerit heboh.
"JOONGIE SAYANG... KENAPA KAU MENANGIS?"
"HUWEEEE EOMMA JOONGIE TIDAK MAU MEMELIHALA PIK LAGI. PIK NAKAL! PIK TIDAK MAU MAIN SAMA JOONGIE DAN SEKALANG PIK JUGA SEDANG MENGEJEK JOONGIE.." adu Joongie cilik sambil menunjuk-nunjuk si anak anjing dengan telunjuk mungilnya.
Haneul tersenyum maklum melihat kelakuan Joongie. Dia mengelus pelan rambut anaknya. "Joongie sayang, Vick baru satu hari tinggal bersama kita. Mungkin saja dia masih takut sama Joongie. Jadi Joongie harus sabar membujuk Vick supaya mau bermain bersama, arraseo?"
Joongie cilik memajukan bibirnya, merajuk. "Kenapa Pik takut sama Joongie? Joongie kan tidak jahat. Joongie anak baik, pintal, manis, tampan dan penulut. Dasal Pik nya saja yang tidak tahu Joongie ini siapa.. huh!"
Eommanya Joongie hanya geleng-geleng kepala mendengar protesan anaknya.
..
..
..
Apa ini? -_-
