Bukankah menjadi orang kaya itu enak?
makan dengan teratur.
memiliki beratus ratus lusin baju dari brand ternama.
memakai aksesoris lucu.
membeli barang limited edition yang bisa membuat 1 sekolah iri padamu.
dan pasti bahagia.

Itu yang sering kudengar dari orang tentang orang kaya, dan aku mengakui itu aku memang makan dengan teratur, bajuku banyak, aku punya aksesoris dan barang limited edition. Ayah ku seorang CEO, ibuku seorang pianis internasional, dan kakakku seorang artis. Lengkap bukan?

Tapi ..

Dengan semua itu,

Apakah aku bahagia?

Jawabannya adalah tidak. Aneh bukan? Uang saku ku bahkan lebih besar dari gaji kerja part time, dan aku dapat pergi kemanapun aku mau.

Aku memang tidak bahagia tapi aku bertahan.
aku akan menceritakan kisah hidupku yang penuh canda, tangis dan tawa.
menceritakan hari-hari ku yang penuh dengan senyum palsu
dan alasan aku tidak bahagia.

Ini sedikit rumit, tapi aku berharap cerita ini berakhir dengan indah, seindah masa laluku sebelum hal itu terjadi.

Ah ya, namaku adalah ..


"YAAA! BYUN BAEKHYUN JANGAN KABUR!" teriak seorang guru kepada baekhyun yang sedang berlari dari hukuman. Ahh hampir saja ia bisa lolos jika saja bocah albino yang berada dalam barisan terlambat itu tidak mengadu kepada sang guru.

Dengan wajah datar ia berjalan mendekati sekumpulan manusia yang 'dihentikan secara paksa' oleh sang guru. Baekhyun rasanya ingin kabur dari sana, mengingat choi seongsanim salah satu guru killer disekolah ini, ia rasa berlari keliling lapangan cukup bagus, ah atau membereskan perpustakaan disana ada AC dan pasti ia akan melewatkan pelajaran pertama, ia menerima hukuman apapun itu kecuali membersihkan toilet ,itu menjijikan.

"ya! Aku bosan terus melihat wajah kalian, kenapa kau memakai makeup yang tebal jung sister! Dan lagi irene! Rok mu terlalu pendek! Dan- oh astaga kepalaku" choi seongsanim memijat pelipisnya saat melihat 2 orang dengan tinggi yang kontras sedang melihat datar kearahnya.

"astaga kenapa aku selalu melihat kalian setiap pagi disini?! apa kalian tidak punya jam dirumah?" rasanya sangat bosan menghukum mereka berdua setiap pagi.

"seongsanim, kemarin aku tidak telat" bela yang lebih pendek.
"kemarin aku juga tidak" bela yang lebih tinggi.
"dalam seminggu ini sudah berapa kali kalian telat?" choi seongsanim mengabaikan perkataan mereka berdua.

"empat hari/empat" jawab mereka berdua. Semua mata langsung tertuju kearah mereka, memandang takjub 2 sejoli yang sudah menjadi langganan hukuman setiap pagi disini.
"sekolah hanya masuk 5 hari dan kalian terlambat 4 kali? Hebat, kalian berdua benar-benar! Aissh molla, besok panggil orang tua kalian kesini!"
"orang tuaku sibuk" jawab sehun.
"orang tuaku diluar negeri" kata baekhyun.
"dan aku tidak peduli, aku berkali kali memanggil orang tua kalian, tapi jawaban kalian selalu sama, panggil wali kalian!" sakit kepala ya? Choi seongsanin?

Sekarang di lapangan hanya tinggal mereka berdua. Yang lain sudah menyelesaikan hukumannya. Diintropeksi ditengah lapangan keren bukan?

"kenapa kau telat?" Tanya sehun kepada baekhyun yang sedang menyusun buku dirak perpustakan. "kau pikir kenapa?! Ini salah mu meninggalkanku bodoh!"baekhyun memukul kepala sehun dengan buku yang ia pegang.

"kupikir kau sudah berangkat, rumah mu sepi sih tadi pagi." Sehun mulai merasa jenuh. "nenek dan kakek sedang di busan jadi aku sendiri dirumah" baekhyun meletakan buku buku yang ia pegang dengan cepat ia sudah sangat hafal letak letak rak disini. "apa aku harus menginap?" Tanya sehun. "tapi aku mau mengajak kyungsoo dan luhan menginap" ujar baekhun sambil menatap sehun. "ah apa aku mengajak jongin saja?" usul sehun "boleh juga, yasudah ayo ke kelas" ajak baekhyun setelah meletakan buku terakhir yang ada di tangannya ke rak dihadapannya.


Baek Pov

"yo, sehun, baek" sapa jongin ke kami berdua, ia sedang berbicara dengan taemin mungkin membicarakan tentang club mereka. "terlambat lagi?" ntah mengejek atau bertanya tapi kyungsoo memang selalu marah kalau kami terlambat. "kenapa kau bertanya sesuatu yang sudah kau ketahui jawabannya" ucap sehun lalu duduk ditempat duduknya. "kyungsoo ayo menginap dirumahku"

"Memang nenek dan kakek kemana?" Tanya kyungsoo, yahh wajar ia bertanya aku jarang mengajak mereka menginap dirumahku biasanya aku yang menginap dirumah mereka.
"ke busan, sehun juga mengajak jongin" aku tersenyum saat melihat wajah kyungso yg sudah semerah lipstick yang dipakai ibu penjaga kantin, ini adalah rahasia dunia kalau kyungsoo suka pada jongin, tapi jongin terlalu idiot jadi dia tak sadar kalau kyungsoo selalu memerah saat melihatnya.

"ohh, jadi kalian merencanakan sesuatu tanpaku, oke aku bisa mencari kesenangan sendiri" ntah datang dari mana tiba tiba luhan sudah ada diantara aku dan kyungsoo.
"tadi aku mau mengajakmu tapi kau tidak ada" jawabku santai,
"aku dari ruang osis, hmm … aku akan datang jam 10 besok oke" padahal aku belum mengajaknya tapi dia sudah menyetujuinya -_-

"ah, aku juga akan datang jam 10" timpal kyungsoo. Well sekarang hanya tinggal menunggu kopi susu. Ah itu dia kopinya berjalan dengan gaya sok coolnya ke arah kami. "apa si albino itu gila? Padahal aku duduk dibelakangnya tapi dia malah mengirimkanku pesan" ucap jongin sambil memperlihatkan hpnya, itu pesan dari sehun yang isinya 'besok menginap dirumah baekhyun, datang kerumahku jam 8 pagi.'

"jadi kau datang?" Tanyaku pada jongin yang sedang sibuk dengan hpnya. Ia menoleh kearah kyungsoo, "apa kau juga ikut?" wow dikacangin bung. Kyungsoo tersentak dari tadi dia hanya menunduk, ia hanya mengangguk lalu mukanya menjadi merah-again-.
"woaahh, pasti seru" heol si kopi tidak tau kondisi kyungsoo yang bisa pingsan ditempat sekarang juga.

"yak! Duduk ditempatmu seongsanim sudah datang" bersyukurlah karena luhan, kyungsoo tidak jadi pingsan

Kira kira apa yang akan terjadi besok?
aku hanya berdoa semoga rumah ku tidak berantakan dan stok snackku tidak habis dalam sehari
walaupun itu mustahil.

TBC

ini baru awal~~
ceye munculnya ntar di chapter 2

ff pertama jadi ga tau bagus apa enggak