Ada sebuah akademi dimana kita belajar bagaimana berhubungan dengan roh .
.
Akademi yang tak jelas asal usulnya .
.
Akademi yang tak terdaftar dalam Dinas Pendidikan Jepang
.
Akademi yang tak diketahui keberadaannya
.
Seseorang yang pernah belajar disitu , bahkan tak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai di situ.
.
Tak ada seorang alumni pun yang dikabarkan kembali ke dunia tempatnya berada .
.
Nama akademi itu adalah . . .
.
Lynx Soul Gakuen
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-
Creator :
Malconette Tara
.
Disclaimer :
Inazuma Eleven and Inazuma Eleven GO
.
Genre :
Adventure
.
Warn harap dibaca :
Gaje , OOC , hancur , berantakan , weird , non sense , Innocent , so much OC , yang nulis baru selesai ujian , kalimat tidak memadai ,jelas , tepat dan pendeskripsian kurang , serta adanya ketidak mampuan Author untuk menulis immo series alias memaksakan diri dsb
.
This is an immortal series . Bagi yang tidak menyukai hal – hal berbau mistik , roh atau yang berhubungan dengan itu , saya persilahkan meninggalkan halaman ini .
Mamoru ' s POV
Aku menatap gerbang akademi yang bercat keperakan .
" Kenapa aku dikirim ke akademi ? Lagipula ini dimana ? "
Ah , iya . Aku ingat . Ibuku menyuruh masuk ke sini . Karena terlalu sering bermain sepak bola , Kaa – san kesal dan memindahkanku ke akademi berasrama .
Tapi , entah kenapa , aku merasa , ini bukan sekolah yang kutuju . Lagipula ,apa – apaan nama gakuen itu ? Lynx soul gakuen ? ini akademi psychological ? terlalu parahkah diriku sehingga masuk ke sekolah psikis ?
Tiba – tiba seseorang menepuk bahuku dengan pelan .
" Kau anak baru itu kan ? " Seorang pemuda bermata madu dan mempunyai rambut pony tail turquoise itu , tersenyum hangat padaku . " Namaku Kazemaru Ichirouta . Aku guider mu di gakuen ini . Kita sekamar dan sekelas . Aku bantu ya ? " katanya sambil mengangkat beberapa koperku .
" Maaf merepotkan , Kaze – kun . Namaku Endou Mamoru . Boku ga kara Raimon Gakko no seito desu . Douzo yoroshiku . Bisakah kau jelaskan lebih lanjut tentang gakuen ini ? "
" Tentu saja . Itu memang kewajibanku . "
Informasi yang kudapat saat kami berjalan menuju asrama adalah nama gakuen ini Lynx Soul Gakuen . Sebuah akademi yang mempelajari tentang roh atau jiwa . Di sini semua murid diharuskan untuk berkomunikasi dengan roh setiap harinya .
Di sekolah lamaku , aku kelas 2 SMA . Kata kazemaru , aku masuk di kelas 2A – S .
" Akademi ini terdiri dari SD , SMP , dan SMA . Sama seperti sekolah umumnya , SD punya 6 tingkatan , SMP dan SMA punya 3 tingkatan . Di setiap tingkatan terdapat level kelas yaitu S , I , L . Kelas 2A – S artinya kelas 2 SMA kelompok A level S "
" Maksud S , I , L itu apa ? "
" Aku tidak tahu . Pihak sekolah terus menutupinya . "
Kazemaru bercuap – cuap lagi .
" Setiap anak , masuk ke Spirit Skill Class , setelah makan siang . Spirit Skill Class ( SSC ) akan menentukan karakter seorang siswa dan misi yang akan diembannya serta label ijazah saat dia tamat dari Lynx Soul Gakuen . "
" Matte . 'Misi ' ? maksudnya ? " tanyaku .
" Misi untuk yang berhubungan dengan roh orang lain . "
" . . . "
" SSC dibagi menjadi shinigami soul , tenshi soul , guider soul , reincarnator spirit dan soother soul . Shinigami soul punya misi untuk mencabut nyawa . Karena masih pelajar , maka yang dicabut adalah nyawa hewan . Tenshi soul punya misi untuk melindungi anak – anak . Guider soul bertugas untuk membimbing roh yang tersesat . Reincarnator spirit bertugas untuk membantu roh bereinkarnasi . Soother soul , untuk penenang dan ' teman ' arwah yang takut , bingung , panik karena kematiannya . "
Akademi yang menarik , pikirku . Walaupun , terasa ' gaib ' , cukup menyenangkan bisa mempelajari arwah .
" Tapi , bagaimana caranya jika aku tak mempunyai sixth sense atau semacamnya ? "
" Namanya juga fiksi #dibenyekin . #dasarauthorbodoh . Maksudku , setiap anak yang namanya sudah terdaftar dalam LSG akan mempunyai kemampuan seperti anak indigo . "
Tak terasa , kami sudah tiba di depan pintu kamar asrama . Kazemaru memutar knop pintu .
" Ayo masuk . Kenapa diam saja ? '
Bagaimana aku tidak mematung ? kamarnya mewah sekali . Kamar berdesain klasik yang antik . Di ' yang - katanya - kamar - bagiku - rumah ' ada sofa tamu segala . Di sudut kiri pojok , dapur tertata rapi , ruang makan yang sederhana dengan ukiran – ukiran di kaki meja dan kursinya . Tidak ada sekat yang membatasi itu .
" UWAAA , bagus sekali ! Rumahku saja tidak sebagus ini ! "
Kazemaru hanya tersenyum melihat anak kampung yang melting begitu melihat kemewahan .
" Benarkah ? aku senang sekali jika kau senang berada disini . Kubuatkan cemilan untukmu ya . "
" Ano , dimana aku harus menaruh barang – barangku ? " kataku . Aku tak melihat lemari atau laci di ruangan itu .
" Oh . Ayo , kutunjukkan . "
Aku berjalan mengekorinya . Ketika kami berhadapan dengan dinding , Kazemaru menempelkan telunjuknya ,
" Ini lemarinya . Ikuti pola yang tertera dengan jari terlunjuk . "
" Wah , keren . "
'" Lemari ini dirancang supaya tidak menghabiskan tempat . "
Jarinya bergerak pelan mengikuti pola dinding yang ternyata adalah namaku sendiri .
" Mamoru , menyingkir dari sisiku . " katanya saat hampir menyelesaikan ' password ' lemari .
" Eh ? Ke – "
DUAK !
Belum sempat menyelesaikan kalimatku , dinding terbuka dan menghantam mukaku yang luar biasa kawaiinya ini . #huek
" A – aaaa … Itaiii … ! "
" Kan sudah kuperingatkan . " Kazemaru membantuku duduk di atas sofa . " Sebentar , kuambilkan es . "
Aku mengaduh kesakitan ketika es ditempelkan ke dahiku . Di hari pertama , aku sudah dapat benjol manis yang menghiasi kepalaku . Ini pelajaran buatmu , Mamoru baka . JANGAN PERNAH DI SAMPING ORANG YANG SEDANG MEMBUKA LEMARI ANEH .
Ku urungkan niatku untuk membereskan koper . Aku hanya duduk dan menikmati cemilan yang dibuat Kazemaru . Cookies dan ocha .
" Cookiesnya enak sekali ! Kazemaru pintar memasak ya . " kataku yang kembali terkejut .
" Ah , biasa saja . " kata Kazemaru . " Benjolmu sudah sembuh ? "
" Kelihatannya sudah . "
" Bagaimana kalau kau jalan jalan saja ? "
" Kau mau menemaniku ? "
" Tidak bisa . Aku harus menemui admin . Sebagai gantinya , pakai Notepad ini . "
" Notepad ? "
" Itu milikmu . Ada fitur peta di dalamnya . kau juga bisa menghubungiku jika tersesat . Nomorku sudah tersimpan . "
" Arigatou . "
Sebelum pergi , aku memasukkan koperku asal ke dalam lemari yang ternyata cukup lebar itu . Kepalaku menoleh ke arah kanan . Ada tempat tidur bertingkat yang terletak di ' di dalam dinding ' . Seperti tempat tidur yang ada di ' Pe***** of M*******ar .
Tunggu . Kenapa ada 3 tempat tidur ?
" Ichirouta , kenapa tempat tidurnya ada 3 ? Kita cuma berdua kan ? "
" Sebenarnya sih di kamar ini , ada 3 orang . Tapi , dia lebih sering di luar daripada di kamar . "
" Namae desuka ? "
Kazemaru tidak menjawab pertanyaanku , karena ada telepon di notepad miliknya .
" Moshi – moshi ? Nona Natsumi ? Gomen nasai . Saya akan segera kesana . "
" Gomen , Mamoru . Aku harus cepat . Kembalilah ke kamar sebelum jam 7 . "
" Hai ' … "
BLAM .
Aku menatap pintu kamar yang dihempaskannya . Benar benar sedang terburu buru .
Entah kenapa , aku merasa Kazemaru seperti Kaa – san .
Mamoru , jangan pulang larut hanya karena latihan !
Kau juga harus belajar l
Kaa – san menaruh cemilanmu di kulkas.
Barang barangmu ini berserakan . Cepat rapikan !
Lihat , headbandmu miring . Sini , biar diperbaiki .
Air mataku menetes . Merasa bersalah pada Kaa – san yang selalu berusaha membimbingku dan aku yang selalu menolak bimbingannya .
Sebuah janji muncul di tengah tengah hatiku . Aku akan berusaha menjadi anak baik . Janji sederhana memang . Tapi , mewujudkan dan mempertahankannya , sangat sulit .
Iya ,kan ?
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-
End of Mamoru ' s POV
Mamoru bersiul riang ketika menyusuri halaman gakuen . Cuacanya cukup bagus . Tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin . Karena hari Minggu , semua murid tidak kelihatan . Mungkin semuanya ada di asrama .
Sepanjang perjalannya , Mamoru bertemu dengan berbagai macam roh dan berkomunikasi dengan mereka . Roh anak kecil memakai kimono bernama Yura . Hantu lucu yang suka sekali menggambar , Miteru . Arwah wanita yang berjalan – atau melayang – di dekat air mancur LSG .
" Selanjutnya kemana ya ? "
Langkah Mamoru terhenti ketika dia tiba di depan lab Biologi . Di samping lab ada gang kecil gelap .
" Hm , ini tidak ada dalam peta notepad . " gumamnya . " Mungkin ini jalan pintas . "
Mamoru memutuskan menyusuri gang sempit itu . Begitu banyak semak belukar yang menghalangi jalannya . Untuk melewatinya , dia harus menunduk untuk menghindari ranting tajam yang bisa menembus kulitnya .
Seperti menuju sebuah halaman belakang sekolah . Atau lebih tepatnya ,
Sebuah hutan ?
Mamoru sebenarnya tak ingin Kazemaru khawatir jika ia tersesat . Tapi ,semangat untuk mengetahui suatu hal yang baru , menghapus semua resiko yang ada .
Ketika bau hujan mulai terhirup olehnya , dia mendongak dan . . .
" UWAAA ! Kirei naa ! "
Itu memang hutan . Tapi dengan view yang luar biasa bagus . Kebun bunga yang luas . Air terjun kecil yang mengalir deras menuju sungai . Lebatnya pepohonan serta bau udara yang segar .
" Aaahh , ini hebat sekali ! rasanya aku ingin tinggal disini ! "
Mamoru mengitari tempat yang menurutnya indah itu . Menghirup udara segar sepuas mungkin . Lalu menghempaskan tumbuhnya , ke rerumputan hijau . Para peri berteriak protes karena Fae Vassal mereka berkurang .
" Ah ,gomen , peri . Aku tak bermaksud untuk mengurangi Spirit kalian . "
Samar – samar , terdengar suara dengkuran halus dari balik pohon apel .
' Ada orang lain ?'
Perlahan , Mamoru menghampiri pohon dan mengintip dari batangnya .
Pemuda yang sebaya dirinya , berambut putih tulang berbentuk bawang , tengah tertidur dengan damai sembari bersandar pada batang pohon . Mamoru berjongkok mendekati pemuda aneh itu .
" Dia ini Spirit ? " katanya sambil menoel noel pipi pemuda bawang .
" Shinigami . . "
" Hah ? ke – "
Belum sempat Mamoru menyelesaikan kalimatnya , pemuda misterius itu telah menarik lengan dan menangkap tubuh Mamoru , menghempaskannya di rerumputan
" Siapa kau ? " Tanya pemuda itu , dengan tatapan mata onyx yang tajam . Jiwa Mamoru sedikit menciut , tapi , dia memberanikan diri untuk berbicara .
" A – aku Endou Mamoru . Anak baru disini . " Mamoru sedikit susah bernapas mengingat tubuh pemuda bawang itu menghimpit Mamoru . " Maaf kalau aku mengganggumu . "
Walaupun Mamoru berkata begitu , pemuda itu tak mau menyingkir dari tubuhnya .
" Ki – kimi ga . . . namae . . . desuka ? " Tanya Mamoru susah payah
Pemuda itu tak menjawab .
" A – ano . . . bisakah kau menyingkir dari tubuhku . Sulit sekali untuk bernafas . "
" Kalau aku tidak mau , bagaimana ? " kata Shuuya menyeringai dan ia semakin meminimalisir jaraknya dengan Mamoru . Mata coklat tua berpadu dengan onyx . Mamoru memberontak . Tapi ,tenaga Shuuya cukup untuk membungkam perlawanan Mamoru . Mamoru memejamkan matanya .
' Ja – jangan mendekat . . . '
SLURP
"Eh ? "
Shuuya menyingkirkan headband Mamoru dengan tangannya dan menjilati luka gores di dahi Mamoru .
" Apa yang - ?! " Mamoru membuka kelopak matanya dengan cepat
" Kenapa lukamu dibiarkan begitu ? nanti infeksi . " jawab pemuda lembut , berbeda dengan yang tadi . Kemudian ,dia berdiri dan mengeluarkan perban kecil dari sakunya lalu menempelkannya ke dahi Mamoru . Mamoru hanya berdiri mematung
" Dekimashita . Umm , . . . "
" Endou . Endou Mamoru . "
" Nah , Mamo – chan . Pulanglah ke asrama sebelum malam datang . "
" Na – NANII ? MAMO – CHAN KATAMU ?! "
"Oh , kau laki – laki ya ? "
" JANGAN PURA – PURA BODOH ! " Mamoru benar benar marah .
" Habisnya , kau manis sih . " Ucapan Shinigami bawang itu membuat Mamoru blushing .
" Tapi , MENYEBALKAN ! " lanjutnya , kabur dari hutan itu
Oke tarik kata kata tentang ' blushing ' . Kita akan menggantinya dengan 'mengamuk '
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-
" Ya ampun .Mamoru , apa yang terjadi dengan tubuhmu ? "
" Hanya terkena goresan duri . " jawab Mamoru ." Jangan khawatir . "
" Kau sudah kenal dengan teman kita satu lagi ? " Tanya Kazemaru , menyiapkan handuk basah untuk Mamoru
" Iie ' " Mamoru meminum teh yang disediakan Kazemaru .
" Mencariku Kazemaru ? "
Pemuda yang dimaksud muncul di hadapan Mamoru .
Mamoru hampir menjatuhkan gelasnya .
Readers pasti tahu . . .
Yak benar . Dialah sang pemuda bawang putih yang mengobati luka Mamoru .
" Namanya Gouenji Shuuya . " kata Kazemaru
" Hei , kita bertemu lagi Mamo – chan . . . " kata Shuuya mengerling padanya .
" I – ITU – SI ONI NO NINNIKU ! "
"Kalian saling kenal ? "
Mereka berdua tidak menjawab pertanyaan Kazemaru .
" Ya sudah . " Kazemaru mengedikkan bahunya . " Aku mau mandi dulu . "
As Kazemaru take a bath for 5 minute, Mamoru feels it will be 5 years
" Aku benar – benar senang bisa sekamar denganmu , Mamo – chan . "
" . . ."
" Artinya kaulah target pelampiasan ku "
" HYAAAAAAAAAAAAAAA !"
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-
Tsudzuketa
LSG PUN DIPUBLISH !
Akhirnya , bisa bikin fic serius ! yah , walau ada sedikit humor sih .
Padahal 2 fic masih belum terselesaikan .
Tapi udah bikin fic baru
Karena Sepertinya akan menjadi immo series panjang , maka Malco putuskan untuk mengupdatenya seminggu sekali . Satu fic LSG satu lagi fic lain . Kalau bisa .
Disini hal hal gaib belum terlalu tampak , di chap berikutnya mungkin kelihatan .
Pairing pertama udah keliatan kan ?
Karena ada yang nanya umur Malco berapa , Malco akan memberitahu kalian . Umur Malco masih 15 toh . Baru aja jadi anak SMA ( dengan paper work berjibun dan rumus kimia hapalan )
Di review ya !
Malconette Tara
The Lethal Revolver
