Chapter 1
Title : Love for You
Genre : GS, Romance, and litle bit Hurt
Rated : PG 17
Length : Chaptered
Cast :
- Kim Jong Woon (Yesung)
- Kim Ryeo Wook
- Cho Kyu Hyun
- Park Ji Yeon
- The other..
Disclaimer : Just Don't Bash and Don't copas without my permission.. J
Summary : Menatapmu.. Mendengar suaramu.. Memberikan cinta untukmu.. Merupakan suatu hal yang indah.. Meski pun aku tidak tahu, sampai kapan aku akan bertahan dengan semua..
Author PoV
"Annyeong haseyo.. Kim Ryeowook imnida.. Bangapseumnida yeorobeun!" yeoja manis yang kini tengah memperkenalkan dirinya di hadapan teman-teman barunya.
Ya. Kim Ryeowook atau yang biasa dipanggil Wookie. Yeoja mungil berusia 18 tahun yang baru saja menjadi mahasiswi di Inha University. Dia baru saja lulus dari SMA dengan hasil yang memuaskan.
Dia gadis yang manis, polos dan juga ramah namun sedikit ceroboh. Dia disukai banyak orang. Tapi tidak dengan orang yang dicintainya atau lebih tepatnya suaminya.
Ya.. Yeoja manis ini telah menikah dengan namja yang terpaut 3 tahun lebih tua darinya. Tidak ada orang lain yang tahu selain keluarganya sendiri.
Perjodohan. Itulah yang dialami olehnya. Sudah setahun dia menjalani kehidupannya sebagai seorang istri. Dia selalu berusaha menjadi istri terbaik untuk suaminya. Membereskan rumah, memasak dan menyiapkan semua keperluan suaminya adalah hal utama yang dilakukan olehnya setiap hari. Tapi semua itu selalu diabaikan oleh suaminya. Suaminya bahkan sering memakinya. Hampir setiap hari.
Orang tua mereka tentu saja tidak tahu. Yeoja manis ini lebih memilih diam daripada harus mendengar pertengkaran jika dia memberitahu semuanya. Terlebih lagi mertuanya selalu memperhatikannya. Meskipun mertuanya berada di luar negeri, mereka selalu menyempatkan diri untuk menghubungi Ryeowook setiap hari. Sedangkan orang tua kandung Ryeowook sendiri telah menetap di Australia dan jarang menghubunginya.
Dan saat ini dia masuk ke universitas tempat suaminya berkuliah juga. Tentu saja mertuanya yang mendaftarkannya. Di satu sisi Ryeowook senang karena bisa melihat suaminya di kampus setiap hari, tapi di sisi lain dia juga sedih mengingat suaminya memberikan peringatan untuk tidak mendekatinya dan berpura-pura tidak mengenalinya saat berada di kampus.
"Uwaa! Yesung oppa!" jerit para yeoja sambil berlari.
Ryeowook langsung mengalihkan pandangannya ke arah yeoja-yeoja itu berlari.
"Haah~" gadis manis itu menghela nafas lalu pergi menjauh dari tempatnya.
Ryeowook PoV
Lebih baik aku berkeliling agar lebih mengenal lingkungan kampus ini berhubung aku mahasiswi baru di sini.
Aku terus berkeliling hingga aku menemukan sebuah tangga yang terletak jauh di belakang kampus.
Karena penasaran, kunaiki anak tangga satu persatu.
"Banyak sekali anak tangganya," gumamku.
Memang anak tangganya banyak, tapi entah kenapa aku merasa senang terus melangkah menapaki setiap anak tangga yang ada. Saat menginjak anak tangga terakhir, aku baru sadar kalau di hadapanku ada sebuah pintu.
Kuputar knop pintu itu. Dapat kurasakan angin sejuk menerpa wajahku ketika pintu terbuka.
Aku pun melangkah melewati pintu. Kulihat pemandangan yang ada di hadapanku.
Atap kampus. Tidak salah lagi ini adalah atap kampus.
Terlihat sepi, namun menyejukkan.
Tapi aku merasa atap ini selalu terawat. Hal ini dapat kusimpulkan setelah aku melihat ada taman kecil di salah satu sudutnya. Entah bagaimana taman itu bisa dibuat. Taman itu ditanami dengan mawar beraneka warna, lili putih, anggrek dan beberapa bunga hias lainnya. Tampak cantik.
Aku juga melihat ada semacam gazebo di samping taman yang dilapisi dengan kasur tipis berwarna putih lengkap dengan bantalnya.
Lucu sekali. Bagaimana bisa ada atap seperti ini? Aku berjalan ke arah balkon dan melihat pemandangan yang indah dari sini. Siang hari saja sudah indah begini bagaimana jika malam hari?
"Eoh? Nuguya?" suara seseorang mengejutkanku.
Aku langsung memutar tubuhku untuk melihatnya. Tampak olehku namja berperawakan tinggi dan berkulit putih pucat sedang berdiri di hadapanku sambil menatapku. Wajahnya tampan.
"A-ah.. Jeosonghamnida. Apa..ini tempatmu?" tanyaku agak takut sambil membungkuk.
"Um.." namja itu mengangguk.
"J-jeosonghamnida.. Aku..tadi tidak sengaja menemukan tempat ini. Aku.."
"Ireumi muoseumnika?" potongnya.
"Nde?"
"Ireum.."
"A-ah.. Jeoneun.. Kim Ryeowook imnida," jawabku sambil membungkuk.
"Apa kau mahasiswi baru di sini?" tanyanya lagi sambil berjalan mendekatiku.
"N-ne.." sahutku.
"Naneun.. Kyuhyun. Cho Kyuhyun imnida," dia mengulurkan tangannya kehadapanku. Aku pun menyambut uluran tangannya.
Kulihat dia tersenyum dan melepaskan jabatan tangannya.
"Tidak usah takut, aku sunbaemu. Aku mahasiswa semester lima jurusan sastra," ucapnya.
Dia beranjak ke arah gazebo lalu duduk di sana.
"Bagaimana kau bisa menemukan tempat ini? Padahal sebelumnya hanya aku yang ke sini," ujarnya.
"Aku.. Tadi aku berkeliling kampus dan menemukan tangga, tidak tahunya tangga itu membawaku ke sini,"
"Jinjja? Waah.. Berarti mulai sekarang aku akan punya teman saat ke sini," namja bernama Kyuhyun itu tampak senang.
"Nde?"
"Selama ini aku selalu sendirian di atap ini. Tidak ada yang mau ke sini. Mungkin karena tempat ini jauh dari kampus utama," ungkapnya.
"Apa.. sunbae yang mengubah tempat ini?" tebakku.
"Um! Aku sengaja menanam bunga-bunga ini agar aku tidak terlalu kesepian saat berada di sini,"
"Lalu.. tempat yang kau duduki itu?"
"Ah.. Ini untuk tempat istirahatku. Aku sering mendapat jam kuliah pagi sampai siang hari, lalu kegiatan kampus pada sore hari. Aku malas jika harus kembali ke rumah dulu, jadi lebih baik aku beristirahat di sini," jelasnya.
Aku menganggukkan kepalaku tanda mengerti.
"Mulai hari ini, kau juga boleh datang ke sini sesukamu,"
"Naega? Wae?" tanyaku bingung.
"Karena kau sudah menemukan tempat ini. Ah! Satu lagi. Jangan panggil aku sunbae. Panggil aku oppa, arrachi?"
"Ne, sunbae. Eh.. Oppa," ralatku.
"Aku pulang!" seruku.
Sepi. Ya sudah pasti. Mana mungkin dia pulang cepat.
Tubuhku terasa letih. Lebih baik aku istirahat dulu sebelum dia pulang.
Aku melangkah menuju kamarku, kamar bernuansa ungu.
Aku merebahkahkan diriku ke atas kasur milikku.
Aku terkesiap karena merasakan sesuatu yang basah menghampiri sekujur tubuhku.
"Aigo~" aku langsung terduduk.
"Akhirnya kau bangun juga, huh?" ucap seseorang dengan nada sinisnya.
Aku mendongak dan mendapati Yesung oppa tengah menatapku tajam.
"O-oppa.." ucapku lirih. Tubuhku gemetar menahan dingin.
"Apa yang kau lakukan?! Mana makanan untukku?! Bisa-bisanya kau tidur sebelum membereskan urusan rumah! Apa yang ada diotakmu?!" bentaknya.
"M-mian.." sahutku pelan. Aku tidak berani menatap matanya jika dia sedang marah seperti sekarang.
"Mian? Hah! Cepat siapkan makanan untukku!" titahnya.
"N-ne," aku langsung berlari menuju dapur dan melihat apa yang bisa ku masak.
Aish! Mati aku! Aku lupa belanja tadi.
Apa boleh buat, aku masak ramen saja.
Aku pun mulai memasak. Tak sampai 10 menit, ramen yang kumasak sudah siap.
Dengan langkah agak takut ku ketuk pintu kamarnya.
Tok! Tok!
"Oppa.. Ramennya sudah jadi.." panggilku.
Tok! Tok!
"Oppa?"
Tak ada jawaban dari dalam. Ku coba memutar knop pintu yang ternyata tidak dikunci olehnya.
Tampak Yesung oppa sedang tertidur pulas di ranjangnya.
Sepertinya dia lelah. Aku menghampirinya dengan langkah pelan.
Kutatap wajah polosnya yang sedang tertidur. Tampan. Tak ada guratan amarah di dalamnya. Yang ada hanya ketenangan saat memandangnya.
Kuselimuti dia dengan selimut tebalnya lalu mengecup dahinya sekilas.
"Jaljayo, oppa.. Saranghae~" ucapku lalu keluar dari kamarnya.
Kututup pintunya perlahan.
Aish~
Kepalaku terasa pusing.
Aku hampir lupa. Sejak pulang kuliah tadi aku belum makan.
"Geurae~ Kalau begitu ramennya kumakan saja," gumamku.
Author PoV
Ryeowook duduk di taman yang terletak di atap kampus. Dia tidak sendiri, dia bersama namja tampan yang saat ini duduk di sampingnya yang tak lain adalah Kyuhyun.
"Igeu.." Ryeowook menyerahkan kotak bekal berwana ungunya pada namja itu.
"Mwo?"
"Makanan. Oppa pasti belum makan siang kan?"
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Kyuhyun sambil mengambil kotak bekal itu.
"Tentu saja aku tahu. Hachii! Uhuk..uhuk!"
"Wookie-ah.. Gwaenchana?" tanya Kyuhyun cemas.
"Ehm.. Gwaenchanayo.." sahut Wookie lirih.
Kyuhyun menyentuh kening Ryeowook dengan punggung telapak tangannya.
"Aigo! Kau demam, Wookie-ah! Wajahmu pucat! Kajja!" Kyuhyun menarik tangan Ryeowook.
"Eodie?"
"Tentu saja ke ruang kesehatan. Kau ini bagaimana?!"
"Tidak usah, oppa~ Aku..."
Tiba-tiba Ryeowook melemas tak sadarkan diri. Untunglah Kyuhyun dengan sigap menangkap tubuh mungil Ryeowook.
"Wookie-ah! Ya! Wookie! Aish!"
Kyuhyun akhirnya mengangkat tubuh mungil Ryeowook dan membawanya menuju ruang kesehatan.
Sepanjang koridor kampus mereka menjadi pusat perhatian para mahasiswa dan mahasiswi kampus. Ini karena Kyuhyun merupakan salah satu namja tertampan di kampus mereka.
Ya. Cho Kyuhyun.
Namja berwajah tampan. Berkulit putih susu dan berperawakan tinggi. Namja baik hati yang ramah namun akan bersikap dingin pada orang yang tidak disukainya. Otaknya cerdas hingga mampu melompat kelas saat SMA dan mendapatkan predikat siswa terbaik dengan nilai tertinggi saat lulus. Ayahnya memiliki perusahaan maju dan telah melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri. Termasuk kampus mereka. Ya.. Kampus ini milik keluarganya sendiri.
Tapi itu semua tak pernah dipamerkannya. Pulang pergi ke kampus pun menggunakan bus. Dia jarang sekali memasuki restoran mewah dan lebih memilih makan di rumah makan kimchi biasa.
Kita kembali ke masalah semula.
Kyuhyun menatap Ryeowook yang telah terbaring di ranjang berukuran single bed ruang kesehatan.
"Apa benar dia tidak apa-apa?" tanya Kyuhyun pada seorang yeoja yang duduk di sampingnya.
"Ne, Kyu.. Dia tidak apa-apa. Dia hanya masuk angin. Sepertinya dia terlalu lama berendam di air," jawab yeoja itu santai.
"Baguslah kalau begitu,"
"Ya~ Apa kau menyukainya? Kau perhatian sekali padanya, Kyu. Hati-hati, Kyu. Jangan lupakan tunanganmu yang sedang belajar di negeri orang!" goda yeoja itu.
"Noona! Kau ini kalau bicara yang benar! Mana mungkin aku berselingkuh?! Tentu saja aku menyukainya. Dia yeoja yang baik dan manis. Cocok menjadi adikku. Aku kan ingin punya adik juga. Aku bosan memiliki noona sepertimu," jawab Kyuhyun tulus sekaligus asal.
PLETAK!
Satu pukulan menyapa kepala Kyuhyun.
"Appo~ Ya! Kenapa kau memukul kepalaku, noona?!" gerutu Kyuhyun pada noona semata wayangnya.
"Kalau kau memang cerdas, kau tahu jawabannya!" sewot yeoja yang bernama Ahra itu dengan nada kesalnya.
"Lihatlah! Bagaimana aku tidak bosan memiliki noona sepertimu?! Kau sering sekali menyiksaku seperti ini!" Kyuhyun mempoutkan bibirnya.
"Aish! Neo jinjja!" Ahra terlihat gemas dengan namdongsaeng di hadapannya. "Hah~ Aku mau pergi! Appa baru saja menyuruhku datang ke kantornya. Bisakah kau menjaganya?" kata Ahra sambil mengambil tasnya dari atas meja.
"Wae? Kau tidak percaya padaku?" sahut Kyuhyun.
"Aku takut dia tidak akan selamat saat bersamamu," celetuk Ahra tak acuh.
"Musun marya..?"
"Aku pergi," potong Ahra cepat seraya keluar dari ruangan.
"Ck! Dia itu!" umpat Kyuhyun lalu beralih pada yeoja di hadapannya yang sedang terbaring.
Wajahnya tampak pucat.
"Oppa~" gumam Wookie dalam tidurnya.
"Um? Wookie.. Kau sudah sadar?"
"Oppa.. Mianhae~ Jeongmal mianhae~" Ryeowook terus menggumam. Air matanya menetes dari sudut matanya yang masih terpejam.
Kyuhyun PoV
"Oppa.. Mianhae~ Jeongmal mianhae~" gumam yeoja manis yang masih terbaring di hadapanku dengan mata terpejam. Aku bisa melihat air mata yang menetes dari sudut matanya.
Ada apa dengannya? Apa dia sedang bertengkar dengan oppanya?
Ku sentuh wajahnya untuk menghapus air matanya.
OMO!
"Badannya panas sekali,"
Aku segera mencari handuk kecil dan juga baskom kecil lalu ku isi dengan air dari kran. Aku pun langsung mengompres dahinya. Sementara dia terus meracau tak jelas sambil menangis.
Kurasakan seseorang mengguncangkan lenganku pelan. Aku pun membuka mataku dan melihat Ryeowook sedang menatapku dengan matanya yang terlihat sayu sambil tersenyum.
"Eoh? Kau sudah bangun?" tanyaku sambil meregangkan tubuhku yang pegal karena tertidur dengan posisi duduk.
Dia mengangguk pelan.
"Apa kau lapar? Biar ku belikan makanan," tanyaku lagi.
"Ani.. Aku mau pulang saja," jawabnya sambil berusaha turun dari ranjang.
"Aku akan mengantarmu," kataku seraya membantunya.
"Tidak perlu oppa.. Aku bisa sendiri," tolaknya halus.
"Bagaimana bisa aku membiarkanmu pulang sendirian dengan kondisi seperti ini?"
"Gwaenchana.." tolaknya lagi.
"Andwae! Kau tidak boleh pulang sendiri! Pokoknya aku akan mengantarmu!" kataku memaksa dan sedikit kesal karena dia tidak mau ku antarkan.
Ryeowook PoV
"Andwae! Kau tidak boleh pulang sendiri! Pokoknya aku akan mengantarmu!" kata Kyuhyun oppa dengan nada memaksa.
Aku melirik jam yang terletak di dinding. Jam empat sore.
"Ya! Mengapa malah melamun? Kajja!" Kyuhyun oppa menyadarkanku dari lamunan.
"Y..ye," sahutku.
Tak apalah. Lagipula Yesung oppa pasti belum pulang jam segini.
"Ini rumahmu?" tanya Kyuhyun oppa saat kami menghentikan langkah kami di depan rumahku.
Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Rumah yang bagus. Minimalis dan menarik," komentarnya.
"Gomawo. Rumah ini hadiah dari.." aku menghentikan kalimatku saat tersadar. Hampir saja aku keceplosan.
"Um? Hadiah dari siapa? Suamimu? Atau mertuamu?" tanya Kyuhyun oppa.
Kenapa dia bertanya seperti itu? Apa dia sudah tahu? Aigo~ aku harus bagaimana?
"Ya! Kenapa wajahmu jadi seperti itu? Aku hanya bercanda," ucap Kyuhyun oppa sambil tersenyum.
"A-ah..ahaha," aku setengah tertawa karena lega, tapi juga gugup.
"Kau masuklah, lalu istirahat. Jangan lupa minum obat agar kau bisa sehat kembali," nasihatnya.
"Um.. Gomawoyo oppa. Kau juga hati-hatilah di jalan!" sahutku lalu memasuki pekarangan rumahku.
Setelah melambaikan tangannya, Kyuhyun oppa pun melangkah -menjauh.
Aku pun masuk ke dalam rumahku.
"Aku pulang~" seruku.
Hening. Tentu saja Yesung oppa belum pulang.
Sebelum dia pulang, aku harus segera menyelesaikan semuanya. Jangan sampai dia marah lagi.
Author PoV
Sepasang mata indah yeoja itu menatap pasangan kekasih yang tengah mengumbar kemesraan mereka tak jauh dari tempat yeoja itu duduk. Mata yeoja itu tampak sendu.
"Wookie-ah! Apa yang kau lihat?" tanya namja tampan yang baru saja tiba di samping yeoja itu.
Merasa pertanyaannya tidak diperhatikan, namja itu pun mengalihkan pandangannya ke arah yeoja manis itu memandang.
"Kau cemburu?" celetuk Kyuhyun saat tahu arah pandangan Ryeowook.
"Nde? Ya! Sejak kapan oppa di sini?" tanya Ryeowook yang baru saja sadar akan kehadiran namja evil di sampingnya.
"Makanya jangan melamun terus," Kyuhyun mencubit pipi Ryeowoook.
"Aish! Appo!" Ryeowook mengelus pipi kirinya sambil merengut lucu.
Kyuhyun terkekeh. "Apa yang kau lamunkan sampai tidak menyadari kehadiranku, hem? Apa karena mereka?" Kyuhyun menunjuk pada sepasang muda-mudi yang tengah bercanda ria.
"Mwo? A-ani..." Ryeowook menunduk.
"Jangan bohong~ Melihatnya pun aku sudah tahu. Apa kau menyukai Yesung-ssi?" tanya Kyuhyun lagi.
"Ani!" kilah Ryeowook.
"Jinjja?" Kyuhyun mendekatkan wajahnya ke arah Ryeowook.
Ryeowook menjauhkan wajahnya dari wajah Kyuhyun. "Jauhkan wajahmu, oppa!"
"Haha! Wajahmu lucu sekali, Wookie-ah!" tawa Kyuhyun lepas seketika.
"Oppa!"
"Mianhae..mianhae.." Kyuhyun mencoba menstabilkan tawanya.
"Ish!" Ryeowook kembali merengut kesal. Bibirnya berbentuk pout sempurna dan meracaukan sesuatu yang tidak jelas.
"Jangan berwajah seperti itu.. Nanti Yesung-ssi tidak mau melihatmu.." goda Kyuhyun lalu cepat-cepat berlari sebelum Ryeowook memberikan pukulan manisnya.
"Ya! Oppa! kemari kau! Aish jinjja!" gerutu Ryeowook sambil mengejar Kyuhyun.
Tanpa mereka sadari, kini sepasang mata tengah memperhatikan mereka dengan tatapan tajamnya.
"Aku pulang!" seru Ryeowook setelah menutup pintu rumahnya. Yeoja manis itu mengganti sepatunya dengan sandal rumah yang telah tersedia.
Mata Ryeowook tertuju pada sepatu yeoja berwarna putih yang bertengger dengan manisnya di samping sandal rumah miliknya.
"Apa ada tamu? Tapi siapa?" gumam Ryeowook.
"Dari mana saja kau?!"
"Kapjagi!" Ryeowook terlonjak kaget saat mendengar suara dingin dari hadapannya.
"Siapkan makanan dan minuman untuk tamuku!" perintah Yesung.
"Y-ye.."
Ryeowook melangkah menuju dapur. Saat melewati ruang tamu, yeoja mungil itu terdiam menatap seorang yeoja cantik berambut panjang yang tengah duduk di sofa dan bersandar manja pada Yesung. Hati Ryeowook terasa sakit menatap kedua orang itu.
"Apa yang kau lihat?! Cepat siapkan minuman untukku!" bentak yeoja yang Ryeowook ketahui bernama Jiyeon itu dengan tidak sopannya.
Ryeowook mengepalkan tangan mungilnya. Dia menarik napas sambil memejamkan kedua matanya dan berjalan ke arah dapur. Dengan sabar dia menata cake dan minuman dingin ke atas nampan lalu membawanya ke hadapan dua orang yang masih bermesraan itu.
Ryeowook memutuskan meninggalkan mereka berdua dan beranjak menuju kamarnya.
Ryeowook PoV
Sesak! Dadaku sesak sekali!
Air mataku menetes. Ku bekap mulutku dengan bantal agar suara tangisku tidak terdengar.
Apa yang harus kulakukan? Sebegitu besarkah rasa benci Yesung oppa padaku?
Tak lama ku dengar suara pintu utama tertutup.
Apa mereka pergi?
Kulangkahkan kakiku menuju keluar.
Mereka tidak ada. Apa mereka berkencan?
Aku membereskan gelas dan piring yang tergeletak di atas meja dan mencucinya.
Setelah mencuci semua piring yang kotor, aku beranjak ke ruang tengah dan menyalakan TV. Tidak ada tayangan yang menarik satu pun. Pikiranku melayang pada kejadian yang baru saja kulihat.
"Hah~" aku menghela nafasku berat. Saat ini hatiku betul-betul sakit.
Tak lama kemudian ku dengar pintu utama terbuka. Aku tahu itu Yesung oppa. Aku langsung berdiri. Yesung oppa terus berlalu tanpa melirikku sedikitpun.
"Oppa.. Bisa kita bicara?" tanyaku pelan. Sedikit takut memang, tapi aku harus bicara padanya.
Yesung oppa menghentikan langkahnya.
"Mwo?" sahutnya dingin tanpa menatapku. Ani. Jangankan menatapku, membalikkan badannya ke arahku pun tidak.
"Kenapa..kau membawanya ke rumah kita?" tanyaku –lagi-.
"Wae? Kau tidak suka? Kalau kau tidak suka, kau boleh pergi jika dia sedang di sini!" ucapnya tajam.
Aku mengepalkan tanganku, mencoba untuk menahan air mataku yang siap menetes kapanpun.
"Jangan campuri urusanku! Urus saja urusanmu sendiri!" katanya lagi lalu melangkah pergi menuju kamarnya.
Aku hanya bisa menundukkan wajahku. Perlahan air mata yang ku tahan menetes.
"Sebegitu bencinyakah dirimu padaku?" ucapku lirih.
to be continue..
Annyeong haseyo..
Ini ff repostan Rena yg ke 2.. Hehe.. Adakah yang ingat ff inii??
Mian banget Rena harus pindah akun.. karena beberapa hal.. Yang mau tanya" silahkan PM.. Rena akan terima dan jawab sebisa Rena.. Untuk ff yg lain, mohon kesediaannya untuk bersabar karena Rena masih dalam proses pemindahan ff dari awal..
Gomawoyi sudah mau mampir..
Dan seperti biasa.. Jangan lupa review tanpa bashnya yaa..
Gomawoyoooo.. #bow
