Family

Author : Itsuka Akira

Disclaimer : I don't own this story... Tokoh bukan milik author dan bila ada kesamaan ide hanya kebetulan semata.. Beberapa Plot dari cerita ini aku ambil dari cerpen yang pernah kutulis di blogku beberapa tahun lalu...

Copyright : Tokoh adalah milik sang Pencipta, keluarga, dan SM Entertaiment...

Genre : Family, Friendship, GS, AU

Casts : NCT, SMRookies and Other casts

Rated : T

Summary : Apakah arti sebuah keluarga untukmu ?

Hai, Akira di sini. Akira minta maaf buat beberapa reader yang udah comment, follow dan favorite di ff Love or Mistake, A Short Journey sama Miracle yang Akira hapus fanfictionnya. Akira sama sekali nggak punya gambaran buat ngelanjutin ff itu karena banyak banget plot yang hilang dari rencana Akira. Untuk itu Akira datang dengan ff ini. Akira kepikiran buat ff ini ketika lihat lagi moment Rookies Show. Rasanya sudah dua tahun lalu. Akira seperti tumbuh bersama lagu Super Junior dan TVXQ dan memulai masa remaja akhir dan awal dewasa bersama NCT.

Happy Reading

Are We A Family ?

Mark sibuk dengan laptopnya. Ia ingat hari ini video Rookies Show sekitar dua atau hampir 3 tahun lalu akan diunggah. Ia menunggu unggahan video itu sambil menulis beberapa bait lirik yang mungkin menjadi lagu baru untuk comeback NCT selanjutnya. Ia begitu semangat saat melihat video yang ia cari ada di deretan list video milik channel NCT. Dengan gesit, tangan halus Mark langsung mengklik video itu. Suasana ceria yang mungkin hanya bisa disaksikan saat Rookies terlihat begitu segar. Mark ingat saat umurnya tak lebih dari 17 tahun. Saat ia masih sangat muda. Ia begitu naif dulu mengejar impiannya jauh-jauh ke Korea. Dirinya yang masih polos dengan dunia entertaiment. Saat ia tak harus menyembunyikan semua kekhawatirannya ataupun kesedihannya.

Mark tak berbeda dari kebanyakan gadis yang menyukai sebuah grup dan memang dirinya adalah seorang gadis muda yang penasaran pada berbagai hal. Sebagai informasi, bukan hanya dirinya yang seorang gadis di NCT. Ada Doyoung, Ten, Winwin, Chenle, Jaemin, Jisung. Tak ada yang perlu dikhawatirkan di NCT. Semua lelaki di NCT akan menjaga semua perempuan di sini seperti halnya saudaranya sendiri. Bukankah sebuah keluarga yang indah ? Mark tersenyum melihat video yang diputar namun sedetik kemudian ia terdiam. Wajah cerah Ten dan Jaemin membuatnya terdiam. Bukankah video itu menyenangkan namun entah mengapa air mata Mark mulai mengalir ? Ia mulai merindukan banyak momen bersama kedua sahabatnya yang dalam masa pemulihan itu.

Ia mulai teringat dengan kejadian keluarnya Hansol dari SM. Sungguh sangat menyakitkan dan ia tidak menyangka hal itu akan terjadi. Ia mulai menghapus air matanya yang semakin deras. Entah kenapa akhir-akhir ini sangat sensitif. Mungkin karena sejak setahun lalu, ia baru mendapatkan menstruasinya yang terlambat dibandingkan yang lainnya. Ia menarik tisu dari meja. Ia sendirian di ruang tengah. Member yang lain sedang berjalan-jalan ke luar dorm. Johnny dan Jaehyun sibuk dengan acara radionya. Member yang minor sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Ia menekuk kakinya. Ia terus menangis meski tangannya berulang kali mengulang video penampilan Rookies Show itu.

Ia mulai bertanya apakah NCT adalah keluarga atau hanya sebatas grup saja ? Ia bukan ragu. Ia hanya tak yakin dengan apa yang member lain rasakan mengenai NCT. Selama ini ada beberapa kali ketegangan karena pergesekan ringan antar para member. Mereka sering bertengkar meski akan kembali baik kemudian. Apakah NCT hanya sebatas persahabatan atau sebuah keluarga yang bisa menjadi tempat Mark menggantungkan diri ? Mereka masih sangat muda untuk mengerti hal itu. Ia takut tanpa alasan setelah kejadian mengejutkan beberapa saat lalu. Ia terlalu takut jika tidak bisa mengerti tentang dirinya dan membernya. Ia khawatir kata keluarga hanya sebatas ucapan saja.

Tanpa disadari, Jeno yang baru keluar dari kamarnya menatap ke arah Mark yang mengusap matanya beberapa kali dengan tisu. Jeno terkejut melihat Mark menangis tanpa sebab lagi untuk ke sekian kalinya. Ia diam-diam masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Jaemin sibuk dengan tugasnya.

" Jaemin-ah, Mark-nuna menangis lagi ".

" Ne ? Memangnya ada apa ? Apa karena teringat soal Jonghyun-sunbae ? "

" Molla. Kau hubungi hyungline dan nunaline yang lain. Aku akan menghubungi Donghyuck dan yang lainnya. Aku khawatir pada Mark-nuna ".

Jaemin menganggukkan kepalanya. Ia meraih ponselnya dan mengetikkan beberapa kata di grup chat NCT.

Na Jaemin-00 : Oppa, unnie ! (Read By 12)

Na Jaemin-00 : Penting ! (Read by 12)

Ten Chittaphon L : Wae ? Apa yang penting ?

John Seo : Hm, Jaemin-ah, jangan bercanda

Na Jaemin-00 : Kau pikir aku bercanda, oppa ? -_- (Read by 12)

Na Jaemin-00 : Mark-unnie (Read by 12)

Taeyong Lee : Ada apa dengan Mark ? Jangan membuatku khawatir

Doyoung Kim : Jaemin-ah, ada apa dengan Mark ?

Na Jaemin-00 : Mark-unnie menangis lagi. (Read by 12)

Na Jaemin-00 : Aku dan Jeno tidak tahu sebabnya. (Read by 12)

Taeyong Lee : Kami pulang sebentar lagi !

Jeno menatap ke arah Jaemin yang mengangguk.

" Mereka pulang sebentar lagi. Kita sebaiknya keluar. Aku khawatir dengan Mark-unnie ".

Jeno mengangguk dan keluar diam-diam bersama Jaemin. Mereka bertukar tatap dengan Haechan, Jisung, Renjun dan Chenle yang berada di pintu kamar masing-masing.

" Maafkan aku tidak bisa menjadi member yang baik. Aku harusnya bisa melindungi member-memberku ", ujar Mark yang kemudian menundukkan wajahnya.

Lagu Dear My Family milik SMTown terdengar di seluruh ruangan. Tak ada yang tahu alasan Mark menangis. Sudah beberapa kali mereka menemukan Mark menangis seperti itu. Awalnya mereka menganggap Mark merindukan keluarganya namun Mark tidak pernah menangis di depan membernya. Ia selalu sembunyi-sembunyi.

" Unnie ? " panggil Jaemin.

Mark langsung menghapus air matanya. Ia menoleh ke arah Jaemin. Hidung Mark yang memerah menjadi alasan Jaemin patut khawatir dan ia yakin Mark mulai menangis sebelum Jeno keluar.

" Unnie kau tak apa ? " ujar Jaemin yang memutuskan duduk di samping Mark.

Mark menggelengkan kepalanya. Ia memeluk Jaemin dan menenggelamkan wajahnya di bahu Jaemin. Jaemin merasa bahunya mulai basah.

" Jangan pergi. Kumohon. Tetaplah berjuang di NCT ".

" Tentu saja, unnie. Apa yang unnie bicarakan ? " kata Jaemin sambil mengelus rambut Mark.

" Nuna tidak perlu khawatir, kami ada di sini ", sahut Haechan.

" Nuna membaca komentar kebencian lagi ya ? Kumohon nuna jangan lihat hal itu lagi. Aku tak bisa melihat nuna menangis seperti ini ", ujar Jeno.

Mark masih diam.

" Markeu ", panggil Taeyong yang baru datang.

" Tunggu ada apa ini ? " tanya Ten kebingungan.

Mark melepaskan pelukannya dari Jaemin dan berganti memeluk Ten.

" Hei, aegi, kau kenapa ? " tanya Ten bingung.

" Berjanjilah, unnie tidak akan keluar dari NCT ".

Ten memandang ke arah semua membernya. Ia memutuskan mendudukkan dirinya dan Mark.

" Tunggu, apa maksudmu, Mark ? " tanya Johnny bingung.

" Aku takut pada pemikiranku sendiri. Aku takut perasaan saling melindungi yang NCT miliki hanya karena kontrak belaka. Aku ingin bersama kalian sampai aku tidak bisa lagi bersama dengan kalian ".

Semua terdiam. Mark mempertanyakan arti sebuah keluarga dari NCT. Taeil sebagai member tertua melihat semua membernya. Ia tahu Mark masih muda dan dia ingin memiliki keluarga lain yang bisa ia jadikan sebagai sandaran.

" Maksudmu apakah kita adalah keluarga atau hanya rekan kerja saja ? " tanya Doyoung berhati-hati.

Mark menganggukkan kepalanya. Semua member menukar pandangan mereka sebelum mereka menyadari bahwa mereka bukan hanya sekedar rekan kerja namun sudah menjadi sahabat dan keluarga sejak lama. Tumbuh bersama di pusat trainee, tinggal bersama saat debut, saling mendukung saat tampil. Mereka bukan lagi rekan kerja namun mereka adalah keluarga dan mereka baru menyadarinya sekarang. Taeyong merengkuh pundak Mark.

" Lalu yang kau inginkan apa Mark ? Bukankah kita keluarga ? " ujar Jaehyun sambil tersenyum.

" Benarkah kita keluarga ? " tanya Mark ragu.

" Kita keluarga ", tekan seluruh member NCT tanpa ragu.

" Sejauh apapun jarak memisahkan masing-masing member, sejahat apapun adu domba para haters, kita terkadang saling meragukan, tapi aku belajar untuk saling percaya karena kita keluarga ", ujar Ten.

" Aku diam-diam menangis saat merindukan keluargaku namun akhir-akhir ini aku lebih banyak menangis karena merindukan kalian karena kalian keluargaku ", kata Jaemin.

Mark menghapus air matanya.

" Kita adalah keluarga kan ? Tak ada yang akan pergi lagi kan ? "

" Apakah keluarga saling meninggalkan ? Tidak, keluarga pergi untuk menguatkan. Di luar sana, sejauh apapun jaraknya, Hansol-nuna juga punya perasaan untuk melindungi dan menguatkan kita dengan caranya. Yang harus kita lakukan adalah melindungi yang bertahan, bukan begitu Taeyong-ah ? " ujar Johnny.

" Ne. Kita keluarga dan akan terus jadi keluarga ", kata Taeyong meyakinkan.

" Terima kasih ", ujar Mark lirih.

Mereka saling tersenyum sebelum akhirnya saling berpelukan. Jika tak ada Mark yang mempertanyakan arti kekeluargaan NCT, dalam hati semua member NCT mengakui kalau mereka takkan pernah merasa sebagai sebuah keluarga. Karena NCT adalah keluarga.

The End