Naruto bukan punya saya
.
Rated = M
.
Genre : Adventure, Frendship, dll
Warning : Alur maju mundur, Gaje, Ooc dll
.
Summary : Aku adalah orang jahat dari orang-orang yang paling jahat. Lalu dengan api biru yang berkobar di tanganku ini. Aku akan terus berjuang, untuk bertahan tetap hidup.
.
.
.
• Prolog •
Malam hari adalah waktu yang pas untuk orang-orang melakukan tindak kejahatan, seperti perampokan, pembunuhan, penculikan dan masih banyak kejahatan yang lainnya.
Saat ini terlihat di sebuah bangunan terdapat banyak orang yang sedang menikmati malam yang tenang sambil meminum air dari botol bergambar topi miring, dan beberapa orang sedang berbicara serius soal benda sebuk putih serta sekoper uang yang ada hadapan mereka, atau yang lebih jelasnya mereka itu sedang melakukan transaksi narkoba.
Bruaak
Namun mereka harus mengalihkan perhatiannya ke arah pintu yang tiba-tiba saja terbuka dengan paksa, bersamaan dengan seseorang yang terlempar masuk ke sana.
Di susul dengan masuknya seorang anak remaja laki-laki berpakaian serba hitam dengan kaos dalam berwarna putih, rambut kuning, mata berwarna biru, dan sarung tangan hitam melekat di tangan kirinya sambil memandang datar ke arah mereka.
" Hoi bocah, apa sedang kau lakukan di sini ?" Seseorang diantara mereka bertanya pada si anak remaja laki-laki.
Namun si anak remaja laki-laki tersebut malah melepas sarung tangannya, lalu setelah terlepas, tiba-tiba tangan si anak remaja laki-laki itu mengeluarkan kobaran api berwarna biru.
Naruto itulah nama dari anak remaja laki-laki tersebut, dia adalah anak remaja laki-laki yang usianya masih tujuh belas tahun, namun dia harus melakukan misi berbahaya yang diberikan Hokage untuknya. Dan sekarang dia berdiri tenang sambil memandang datar sekumpulan orang-orang yang tadi sedang melakukan transaksi narkoba.
Bwouusss
Dengan api yang berkobar di tangan kirinya dia berjalan ke arah mereka sambil mengucapkan kalimat. " Mata dengan mata, gigi dengan gigi, kejahatan dengan kejahatan " Lalu dia membakar salah satu dari mereka mejadi abu.
Sontak kejadian tersebut membuat mereka terkejut.
" A-apa yang kau lakukan ?" Salah satu dari mereka bertanya dengan nada yang sedikit takut, karena anak remaja laki-laki yang ada di hadapannya itu telah membakar temannya.
" Apa kau belum paham. Aku hanya membakar sampah " Naruto menjawab dengan nada datar dan dingin.
Merasa tidak terima dengan apa yang terjadi pada temannya, mereka pun mulai menyerang Naruto secara bersamaan, namun.-
Naruto masih berdiri tenang walaupun telah membakar salah satu dari mereka, dan saat ini dia dapat melihat ekspresi dari mereka antara kaget, takut, dan marah.
Lalu dia menggerakkan tangan kirinya dengan api biru yang masih berkobar ke arah mereka yang mulai menyerangnya, kemudian dia mengucapkan kalimat yang sama, sebelum membakar salah satu diantara mereka tadi.
" Gigi dengan gigi, mata dengan mata, kajahatan dengan kejahatan, Terbakarlah "
Bwouuuusssss
Api biru itu mulai membesar dan membakar siapa saja yang tersentuhnya. Mereka tadi yang ingin menyerangnya kini sedang berteriak sambil mengucapkan kata yang sama, dan sudah dipastikan mereka akan mati terbakar.
"Aaaa paanas panas pan.- "
Sebelum ucapan mereka selesai, mereka sudah terlebih dahulu menjadi abu.
Naruto, dia hanya melihat mereka yang terbakar sambil berteriak dengan pandangan biasa saja, bahkan tanpa ada sedikitpun penyesalan di hatinya, seolah-olah kejadian tersebut sudah sering dilihat olehnya.
Setelah melihat tidak ada yang tersisa dari mereka, dia pun mulai beranjak pergi keluar meninggalkan bangunan tersebut dengan tenang.
• Flash back •
.
.
.
Di sebuah jembatan penyebrangan Naruto berjalan tenang dengan memasukan kedua tangan ke saku celananya, dan sesekali melirik ke bawah jembatan melihat pantulan lampu mobil yang berlalu lalang.
Kemudian dia merasakan ada getaran di saku celananya, lalu dia menggerakkan tangannya mengambil benda tersebut dan terlihat ada sebuah pesan untuknya.
.
~ Bereskan orang-orang yang berada di dalam bangunan itu. Karena mereka selalu melakukan penculikan terhadap gadis di bawah umur untuk jadikan budak sex, dan tak jarang juga mereka selalu melakukan pembunuhan ~
.
Setelah membaca isi pesan yang dikirimkan untuknya, tanpa buang waktu dia langsung pergi ke tempat tujuannya.
.
Sekarang Naruto sedang berdiri di depan sebuah pintu dari bangunan berlantai tiga yang cukup sepi, lalu dia mamandang sekitarnya memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya.
Setelah yakin tidak orang, dia masuk dengan tenang, namun matanya menatap kesegala penjuru arah ruangan.
Prang
Tiba-tiba dia mendengar suara seperti benda yang pecah, kemudian dia mencari dari mana asal suara tersebut.
Berjalan terus berjalan sampai akhirnya dia berhenti di depan sebuah ruangan yang berada di penjuru bangunan tersebut, dia mencoba membuka pintu yang ada di hadapannya, namun sayang pintu tersebut terkunci.
Dia berpikir sebentar kemudian melepaskan sarung tangan yang melekat di tangan kirinya, lalu dia memegang gagang pintu dan tidak berapa lama gagang pintu tersebut meleleh.
Kenapa meleleh sudah dipastikan gagang pintu tersebut terbuat dari besi, dan asal kau tahu saja besi dapat meleleh jika dibakar dengan suhu yang panas, lalu dikarenakan gagang pintu dan lubang kuncinya terhubung otomatis pintu tersebut sudah bisa dibuka.
Setelah pintu terbuka dia melihat seorang anak perempuan yang seumuran dengannya, berambut hitam panjang, dengan pakaian seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
Dia tidak bisa melihat wajah anak perempuan itu dikarenakan posisinya membelakangi pintu yang dia masuki termasuk dirinya.
Anak perempuan itu sedang berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya dengan pecahan beling yang berhasil dipecahkannya tadi.
Terus dia berjalan mendekati anak perempuan tersebut melepaskan semua tali yang mengikatnya, lalu si anak perempuan itu berbalik dan melihat ke arahnya.
Dan sekarang, Naruto sedang menatap manik berwarna ungu pucat sedikit berair karena menahan tangis.
" Cepat kau pergi dari sini " dia berkata pada si anak perempuan.
" Si-siapa kamu ?" Si anak perempuan itu malah berbalik nanya kepadanya.
" Cepat pergi " Bukannya menjawab dia malah menyuruh si anak perempuan itu untuk segera pergi.
"Apa kamu salah satu dari teman mereka ?" Si anak perempuan itu kembali bertanya kepadanya.
karena kesal melihat si anak perempuan itu tak kunjung pergi dan malah menanyakan hal sama, kemudian dia tanpa malu-malu memanggul anak perempuan itu di bahunya, lalu membawa keluar dari bangunan tersebut.
Meskipun waktu di perjalan si anak perempuan itu terus meronta-ronta. Kini dia sudah berada di pinggir jalan lalu mencegat sebuah mobil taksi yang masih beroprasi di malam hari, lalu dia mebuka pintu mobil dan memasukan tubuh si anak perempuan itu kemudian menutup kembali pintunya.
" Antarkan dia ke rumahnya " Dia berkata pada sang supir kemudian pergi kembali menuju bangunan tersebut untuk melakukan misinya kembali yang belum selesai.
" Hoi di mana rumahnya ?"
Sebelum pergi jauh dia mendengar si supir taksi berteriak padanya.
" Tanya saja pada anaknya " Dia menjawab sambil terus berjalan.
" Dasar lelaki yang tak bertanggung jawab "
Dia masih bisa mendengar umpatan sang supir taksi yang di tujukan padanya.
Naruto kini hanya bisa menghela napas lelah, sebenarnya dia malas kembali ke bangunan tersebut, namun apa daya misi tetaplah misi yang harus diselesaikan.
Sebenar dia bisa saja mengabaikan misi tersebut tapi setelah melihat adanya korban penculikan tadi, mau tidak mau dia harus kembali dan segera menyelesaikan misinya.
Sekarang Naruto sudah berada dilantai tiga dan memeriksa setiap ruangan yang berada di sana kemudian melihat seseorang berdiri di depan sebuah pintu.
Duak Bruaak
Setelah itu dia berlari ke arah orang tersebut dan langsung menendangnya dengan keras, sampai orang yang ditendangnya tadi terlempar menabrak pintu dan masuk ke dalam ruangan yang dijaganya. Setelah pintu itu terbuka lalu berjalan dan masuk ke dalam ruangan tersebut.
Di dalam ruangan Naruto dapat melihat orang-orang yang sedang berkumpul, kemudian matanya menatap seisi ruangan itu, lalu pandangan berhenti ke sebuah meja yang di atasnya terdapat dua buah koper, yang satunya berisikan uang dan yang satunya lagi terdapat bungkusan serbuk berwarna putih, dapat dia asumsikan bahwa itu adalah narkoba.
Oh ternyata mereka tidak hanya melakukan penculikan, tapi mereka juga melakukan jual beli barang terlarang, lalu dia kembali menatap mereka dengan pandangan datar sambil melepaskan sarung tangan yang melekat di tangan kirinya, kemudian api berkobar lalu setelah itu dia mulai membakar orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut.
• Flash back Of •
.
.
.
Di pagi hari yang cerah orang-orang yang tempat tinggalnya dekat dengan bangunan tersebut kini sedang membicarakan tentang kejadian tadi malam.
Katanya mereka mendengar suara orang berteriak kepanasan dari dalam bangunan tersebut, bahkan diantara mereka juga ada yang berkata bahwa dia melihat dari jendela rumahnya seperti ada bayangan seseorang yang sedang memadamkan api yang berkobar di tubuhnya, namun tak lama kemudian bayangan orang tersebut sudah menghilang.
Berita itupun terus menyebar sampai-sampai orang yang dari luar wilayah kini banyak yang membicarakannya.
Seperti di sebuah bangunan yang besar banyak anak remaja laki-laki dan perempuan yang kini sedang memasuki bangunan tersebut dengan pakaian yang sama, bisa dikatakan bangunan tersebut adalah tempat bagi anak remaja untuk menuntut ilmu.
Academy konoha itu adalah nama bangun tersebut. Academy konoha adalah sekolahan elit di mana setiap tahunnya banyak anak ingin sekolah di sana, dan orang-orang pasti sudah tahu bahwa sekolahan tersebut berada di kota konoha.
Kini terlihat beberapa murid yang sedang membicarakan tentang kejadian tadi malam. Entah berita itu benar atau tidak, tapi kejadian tersebut lagi hangat-hangatnya dibicarakan oleh warga sekitar.
" Berisik sekali sih pagi ini " Anak perempuan dengan rambut berwarna pink itu mengeluh pada teman yang berada di sampinnya.
" kau tidak tahu ya jidat " anak perempuan yang ada di sampingnya dengan rambut berwarna kuning pucat itu berkata padanya.
" Tahu apa Ino-pig " Dia bertanya sambil mengucapkan nama temannya dengan ejekan, kini sudah diketahui teman pirangnya itu bernama Ino, atau lebih tepatnya Yamanaka Ino
" Itu lo Sakura four-head katanya tadi malam ada orang yang di bakar hidup-hidup " Ino menjawab sambil memberitahukan berita yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan.
" Jangan ngaco Ino-pig, masa ada sih orang sekejam itu sampai membakar orang hidup-hidup " Sakura barkata dengan nada tidak percaya.
" Itu benar sakura, bahkan sekarang banyak orang yang sedang membicarakannya "
Perhatian mereka di alihkan pada anak perempuan dengan rambut coklat diikat cepol dua yang baru saja berbicara.
" Tenten kapan kau datang " Ino bertanya pada temannya yang langsung nimbrung obrolan mereka.
" Baru saja, oh ya Ino. Apa kau tahu di mana tempat orang itu dibakar " Tenten menjawab singkat lalu memberikan pertanyaan pada teman pirangnya.
" katanya sih . . ."
" Pagi anak-anak "
Perkataan ino terpotong oleh ucapan dari guru mereka yang baru saja masuk.
" Pagi sense "
Semua murid menjawab dengan serempak, namun pandang mereka tertuju pada orang yang berada di samping gurunya.
Mereka melihat seorang anak laki-laki dengan rambut kuning dan mata berwarna biru. Mata biru itu memandang mereka dengan pandangan datar.
" Oh ya dia adalah murid baru di sini " kata sang guru, seolah-olah dia tahu apa yang sedang pikirkan oleh semua muridnya.
" Dan kau segera perkenalkan dirimu " Sang guru berkata pada anak laki-laki yang berada di sampingnya,
Si anak laki-laki itu berbalik membelakangi mereka dan mendekati papan tulis, kemudian dia menulis namanya di sana. Selesai menulis si anak berambut kuning itu berbalik dan kembali menatap mereka dengan tatapan sama seperti sebelumnya.
Naruto
Dan mereka dapat melihat apa yang ditulis oleh anak berambut pirang tersebut.
' Sudah itu saja ' batin semua murid yang berada di kelas ketika melihat sebuah nama tanpa marga.
.
.
.
.
.
.
.
.
#Tobecontue
.
.
.
• Code:Nomber_
