Title : Mr. Baek
a.k.a : Mr. Baek in Love
Author : Minki Elfishy
Starring :
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Oh Sehun
Kim Jongin
Do Kyungsoo
Ft. another kpop icons.
Genre : Romance, Comedy, Yaoi, BL
Rated : T
Summary : Byun Baekhyun; seorang pria yang disiplin, sangat kaku, dan bahkan menyeramkan, sehingga semua karyawan-karyawannya menjuluki ia dengan nama penyihir.
Hubungan cinta yang ia jalin selalu gagal, karena semua pria memilih mundur karena kepribadiannya.
Hingga muncul seorang pria dalam hidupnya.
Akankah pria tersebut mampu mengubah dirinya?
.
.
.
.
Awal pagi yang tampaknya terlihat aneh untuk seorang Byun Baekhyun. Ia datang memasuki kantornya dengan tampang begitu jutek tanpa senyuman. Sepertinya itu memang karakter asli dalam dirinya kini.
Ia berjalan melewati para karyawannya yang dengan penuh kegugupan menunduk hormat; meskipun semua tindakan mereka itu diacuhkan begitu saja olehnya. Lihat saja sang sekretaris yang dengan tergesa-gesa mengikutinya dari belakang sambil melirik ke setiap karyawan agar memberi hormat kepada bos mereka.
Hingga sekretaris itu berhenti kaget saat Baekhyun berbalik dan menatapnya tajam.
"Shindong-ssi! Apa yang kau lakukan dibelakangku? Tidak perlu menyuruh mereka semua untuk menghormatiku seperti itu. Sepertinya, mereka semua bukan lagi anak kecil yang harus dituntun untuk melakukan sesuatu." Ucapnya dingin kepada Shindong.
"Ne sajangnim. Nae..ga araesso." Jawabnya terbata. Bagaimana tidak? Tatapan itu sudah cukup untuk membuat semua nyalinya menciut, walaupun tubuhnya begitu besar bak seekor beruang.
"Dan untuk kalian semua…." Baekhyun berkata lagi dan berhenti sejenak. Dengan ajaib semua tempat dan keadaan disitu semuanya menjadi membeku seakan mereka semua sedang berada di kutub utara. Ini dikarenakan semua karyawan kini mengalami sebuah ketakutan yang besar kalau saja sang direktur mungkin saja akan memecat mereka sekarang juga. Tapi, anggapan mereka itu salah, karena,,;
"Selamat pagi, dan lanjutkan tugas kalian dengan benar." Ucapnya mantap dan langsung berlalu menuju ke ruangannya dengan diekori oleh Shindong, sang sekretaris.
"Ne sajangnim.." sahut mereka bersama-sama.
"Aigoo.. Dia itu kejam sekali seperti penyihir saja. Pantas saja semua namja dan yeoja menghindarinya." Kata seorang karyawan dengan nada sedikit berbisik. "Yakk Yoona! Neo michin geoni? Apa kau mau kita semua dipecat oleh Baek sajangnim? Jaga kata-katamu itu. Huh!" sahut Taeyeon sambil menutup mulut Yoona dengan gemasnya.
"Isshh! Kau ini! Memang benar kok. Sudahlah, aku mau menyelesaikan laporanku dulu." Balas Yoona sambil berlalu menyenggol taeyeon.
"Aissh! Neo jinjja!" Taeyeon berdecih.
Kembali ke Baekhyun yang kini keluar dari lift bersama Shindong dan menuju ruangannya. Tapi, saat hendak menuju ruangannya, ia melihat salah seorang karyawannya yang diketahui adalah Luhan yang sedang asyik menelpon di koridor. Matanya mulai menyipit dan ia pun berjalan mendekati Luhan yang mungkin tak menyadari kehadirannya. Luhan terus saja mengoceh ditelpon dan melemparkan kata-kata sayang; mungkin saja dia sedang menelpon kekasihnya.
"Eheemm" Baekhyun dan berdehem dan membuat Luhan terkaget setengah mati, ia bahkan hampir saja menjatuhkan ponselnya.
" A.. A… A… Ssss…S.. Baek Sajangnim. Anda sudah tiba ya?" ucap Luhan gugup tak karuan.
"Mwohaneungeoya?" Baekhyun bertanya balik.
"A..a.. naega halmonim. Ne, nenekku sedang sakit. Jadi aku menelpon untuk memastikan keadaannya." Jawab Luhan membohongi.
"A… Geureuh. Nenekmu sedang sakit ya? Bisakah kita menjenguknya sebentar saat waktu makan siang?" aku ingin sekali menjadi direktur yang sedikit peduli dengan keadaan keluarga karyawanku. Bagaimana?" ucap Baekhyun dengan nada sedikit lembut dibarengi dengan sebuah senyuman.
Mungkin itu bukanlah sebuah senyuman yang mempesona atau memancarkan kehangatan, melainkan sebuah senyuman iblis yang sudah dihafal oleh Luhan selama beberapa waktu ini.
Luhan pun dengan bingungnya harus mengatakan apa. Tentu saja kan dia bingung? Dia hanya ingin mengelabui Baekhyun yang jelas-jelas kini sedang membawanya ke dalam sebuah permainan; dimana pastinya ia akan kalah oleh direkturnya itu. Karena ia tahu, selain memiliki wajah yang manis, direkturnya itu juga begitu cerdas dalam berbagai situasi. Tapi sayangnya, kepribadiaannya itu begitu menyeramkan.
Karena tak bisa berkelit lagi akan kebohongannya itu, Luhan pun lalu berlutut dihadapan Baekhyun dan memegang kedua kakinya sambil berkata,
"Mianhaeyo Baek sajangnim.. jeongmal mianhaeyo. Sebenarnya yang kutelpon itu bukan nenekku, tapi itu namjachinguku; Kris hyung. Aku benar-benar minta maaf. Tolong maafkan aku."
Baekhyun yang melihat itu hanya diam dan menarik napasnya dalam, ia kembali merenung akan nasibnya yang belum menemukan belahan jiwanya. Lama dalam pemikirannya sendiri, ia tak menyadari kalau Shindong dan Luhan kini tengah memperhatikannya. Hingga ia tersadar dan mulai berbalik untuk menuju ruangannya.
"Sudahlah. Kau ku maafkan. Tapi ini yang pertama dan yang terakhir." Katanya singkat sambil berjalan dan masuk ke dalam ruangannya.
Luhan yang melihat itu lalu berdiri kembali dan merapikan baju yang dikenakannya. Sementara Shindong dengan asyiknya menatap wajah Luhan dengan begitu teliti; seakan tak ingin melewatkan pesona nan indah dari seorang namja imut di depannya kini.
Luhan yang menyadari itu lalu menunduk hormat dan berlalu menuju meja kerjanya.
"Aigoo. . Yeppo.. Neomu johae." Shindong beralun merdu dengan perasaannya kini.
.
.
.
.
-Mr. Baek-
"Aigoo… ige mwoyeo? Kau mau meracuni aku ya?" kata sang kepala koki sambil membuang kembali makanan yang ada dalam mulutnya.
"A…a..ahjussi. ini.. ini.. aku akan membuatkan yang baru untuk anda."ucap seorang koki dengan nada khawatir.
"Geummanhae! Chanyeol-ssi! Hari ini kau kupecat!" jawab kepala koki dengan nada membentak.
"Ne? Ahjussi.. keugae andweyo." Chanyeol berusaha menghalangi jalan sang kepala koki.
"Cepat bereskan barang-barangmu dan keluar dari sini! Se…ka…rang!" Kepala koki berkata keras dan melewati Chanyeol yang masih berdiri terpaku di tempatnya sekarang.
Ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur dan membereskan semuanya disana. Setelah semuanya telah ia bereskan, ia pun pergi dengan perasaan sedih dan kecewa.
Di perjalanan, ia menggerutu dan terus saja menyesali kesalahan yang ia lakukan siang tadi. Ia menyesal karena terlalu banyak menaruh garam dalam masakannya. Ia pikir, itu akan memberi sedikit penangkal untuk menjaga kesegaran ikan yang ia masak nanti. Namun sayang, hal itu malah membuat ikan yang ia masak malah menjadi begitu asin; bahkan hampir sama bila kita meminum air laut.
Hari demi hari ia lalui dengan mengunjungi setiap restoran dan melamar disana agar dapat dipekerjakan untuk menjadi koki. Tapi memang nasibnya selalu kurang beruntung. Setiap percobaan yang selalu ia bayangkan akan menjadi percobaan yang begitu sukses, malah membuatnya selalu didepak keluar dari setiap restoran yang ia datangi.
Karena kasihan melihat keadaan sang kekasih yang begitu terpuruk sekarang, Kim Jongin; kekasih seorang Chanyeol pun memberi saran agar sang kekasih kembali melanjutkan sekolahnya untuk menjadi seorang dokter. Maklum saja, Chanyeol ini adalah seorang mahasiswa kedokteran tingkat 3 di sebuah universitas. Anehnya, ia malah kini sibuk mengejar cita-citanya yang begitu ingin menjadi koki terkenal.
"Chanyeol-ah.. apa tidak sebaiknya kau kembali saja melanjutkan sekolahmu itu? Menjadi koki itu bukanlah hal yang mudah."Kai berkata sambil menyandarkan kepalanya dipundak Chanyeol yang mereka kini tengah duduk di halte bus.
"Araesso Kai-ah. Tapi, aku ingin sekali bisa menjadi koki yang hebat seperti seorang Do Kyungsoo. Aku ingin bisa memasak semua jenis makanan dari berbagai Negara. Karena menurutku, memasak itu menyenangkan." Chanyeol berkata serius sambil melihat gedung yang ada didepannya.
"Ne Chanyeol hyung. Naega aresso. Tapi, apa tidak sebaiknya kau selesaikan dulu sekolahmu itu?"balas Kai dengan nada lembut.
"Aku tahu. Tapi? Maukah kamu membantuku sekali ini saja chagi-ah? Lagipula, bila aku berhasil nanti, ini semua akan baik untuk masa depan kita berdua."Chanyeol membalas dengan mantap.
"Terserah kau saja. Lalu apa yang bisa aku lakukan untukmu?" Kai kini bertanya.
"Tolong ya chagi-ah. Aku ingin sekali bekerja menjadi koki di restoran tempat kau bekerja sekarang."
Ya benar, Kai kini menjadi seorang manager di sebuah restoran yang bernama Le Sommet.
Chanyeol menginginkan kekasihnya itu merekomendasikannya untuk bisa bekerja disana. Kai kini tengah berpikir, hingga Chanyeol mengagetkannya.
"Eottokkhe chagi-ah?" Chanyeol bertanya penasaran.
"Aissh! Araesso." Jawab Kai sambil tersenyum. Chanyeol yang mendengar itu langsung memeluk Kai erat; Kai pun membalas pelukan itu dengan eratnya.
"Gomawoyo Kai-ah. Kau memang namjachingu terbaik untukku." Kata Chanyeol sambil memeluk kembali tubuh Kai.
Mereka berdua pun terus saja berpelukan di halte bus tersebut.
.
.
.
.
-Mr. Baek-
Sementara itu di tempat lain, seorang Byun Baekhyun kini tengah menjalani kencan butanya. Tampaknya ia masih sendirian, mungkin ia sedang menunggu orang yang akan menjadi teman kencannya malam ini.
Ia terus memperhatikan jam yang dikenakannya. Dengan kacamata minus dan tampilan pakaiannya yang serba hitam, ia melihat kesana kemari hingga ada sebuah tangan melambai kearahnya.
Sang pemilik tangan itu kian mendekati mejanya dan mulai duduk menghadapnya.
"A…. joesong hamnida Baekhyun-ssi. Aku sedikit telat tadi. Perjalanan tadi cukup macet." Ucap pria itu sambil menyengir kearah Baekhyun.
"Kau terlambat 6 menit 22 detik." Baekhyun menjawab dengan nada datar. Maklum saja, ia adalah orang yang tepat waktu. Ini diakibatkan ia adalah direktur dari sebuah perusahaan iklan; JK group. Jadi menurutnya, waktu 6 menit itu sudah terlampau lama untuk beberapa iklan dalam sekali tayang.
"Mianhaeyo Baekhyun-ssi. Apa kau sudah pesan makanan? Kalau belum, ayo kita pesan sekarang." Pria itu berbicara mengalihkan seraya memanggil seorang pelayan.
Mereka berdua kini makan saat pesan makanan mereka telah dihidangkan.
"Choggio.. nuguseyo?" Baekhyun bertanya seraya memotong steak yang ada dihadapannya.
"A.. geureuh. Naneun Choi Minho imnida." Ucap Minho sambil setengah menyengir.
Tapi, cengirannya itu malah tidak membuat sesuatu perubahan di wajah seorang Byun Baekhyun, Ia tetap saja bersikap datar. Disetiap perkataannya, Minho sesekali menyengir dan hal itu lantas kini membuat Baekhyun muak. Baekhyun lalu berdiri dan berkata,
"Terima kasih atas makanannya. Aku pamit duluan. Silahkan anda lanjutkan." Baekhyun pun hampir saja berlalu kalau saja Minho tidak menahannya.
"Maukah besok kau berkencan denganku lagi?"
Perkataan itu sontak membuat Baekhyun berbalik dan lihatlah ada banyak kembang api yang sedang meletup-letup disamping kepalanya (khayalan Baekhyun ni).
Bagaimana tidak? Baru kali ini ada orang yang mau melanjutkan kencan keduanya. Padahal, biasanya semua pria yang pernah kencan dengan ia sebelumnya akan berlari menjauh dan langsung menghilang dari tatapannya.
Baekhyun pun kembali duduk dengan sebuah senyuman yang mungkin lebih dipaksanya; ia jarang tersenyum, jadi begitulah.
Setelah menyelesaikan makanan mereka, Baekhyun dan Minho pergi ke kasir untuk membayar bon.
Tiba-tiba disana, Baekhyun melihat ada seorang pelayan yang digoda oleh seorang pria berjas. Semulanya, ia berusaha mengacuhkan. Tapi, titik kesabarannya sudah habis. Ia pun berjalan menghampiri meja pria itu dan memelintir tangannya. Pria itu mengerang kesakitan, lalu Baekhyun mengakhiri itu dengan satu tendangan telak didada pria tersebut.
Baekhyun pun berbalik menuju kasir, dan ia kaget saat menemukan Minho sudah tak berada disana lagi.
Baekhyun berjalan keluar restoran dan melihat Minho yang sedang terburu-buru menyalakan mobilnya dan melaju, menjauhi Baekhyun yang masih berdiri di depan restoran dengan tatapan kesal.
Karena begitu stress akan gagalnya rencana kencan keduanya kali ini, Baekhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak tahu harus berpikir apalagi. Disatu sisi, Chanyeol sedang memegang tangan Kai untuk berjalan menyeberang. Baekhyun yang masih kesal akan Minho, kini harus dibakar rasa kesalnya lagi karena melihat sepasang kekasih sedang berpegangan tangan yang seolah mengejeknya.
Ia pun dengan sengaja menginjak gasnya lagi, dan saat itu Chanyeol yang kaget akan gerakan aneh dari mobil itu langsung memeluk Kai dan menariknya ke belakang.
Mobil Baekhyun kini telah melewati mereka berdua dan tanpa ia hiraukan lagi makian dan cacian yang keluar dari mulut Chanyeol.
Esok harinya, Chanyeol sudah mulai bekerja di sebuah restoran Perancis bernama Le Sommet, tempat Kai bekerja. Dan kelihatannya, orangtua dan adiknya Onew sengaja makan malam disana sekaligus untuk melihat kerja anak mereka.
(Orang tua Chanyeol juga memiliki restoran, tapi restoran makanan cina), merasa kurang paham dengan menu berbahasa perancis yang ada di depan mereka, kedua orangtuanya memutuskan untuk melihat tempat kerja Chanyeol dulu.
Sementara itu, Sang koki yang sedang kesal karena makanan yang dibuatnya hanya dicicipi sedikit oleh pelanggan. Ia mulai bertanya kepada semua koki yang ada disitu untuk mencoba makanannya itu.
Nasib buruk lagi buat Chanyeol sekarang, entah apa yang ada diotaknya sekarang; ia malah memberi saran yang lebih mengarah kepada sebuah kritikan. Alhasil sang koki marah dan melemparkan makanan tersebut kearah Chanyeol. Untung saja ia segera menunduk, tapi malangnya Kim Jaejoong; ibu Chanyeol yang harus menyaksikan suasana tempat kerja anaknya. Ditambah lagi, ia harus mendapat tempokan makanan di wajahnya. Merasa tidak terima akan hal ini, Jaejoong pun berkelahi dengan koki tersebut. Dan….. Chanyeol kini harus dipecat lagi dari pekerjaannya itu.
.
.
.
.
-Mr. Baek-
Kini Chanyeol sudah kembali ke rumah dan disidang oleh orangtuanya. Masa-masa kokinya kini berakhir sudah. Ia diputuskan untuk kembali meneruskan kuliah kedokterannya.
Entah apa yang ia pikirkan lagi, esoknya pada saat hendak mengisi formulir pendaftarannya, ia mengurungkan niatnya dan menyobek kertas itu.
Saat berada dalam keadaan yang rumit, Chanyeol pun menemui teman baiknya Suho. Ia menceritakan semua keinginannya dan meminta Suho untuk merahasiakan hal ini dari orang tuanya.
Disisi lain, Suho kini terancam dipecat kalau saja ia tidak bisa mendapat seorang pria untuk melakukan kencan buta.
"Chanyeol-ah. Jebal… bantu aku sekali ini saja. Aku akan merahasiakan hal itu dari orangtuamu."
Ia memohon agar Chanyeol membantunya menyamar; reputasi namja yang akan dicarikan pasangan kencan ini sudah terlanjur terkenal menakutkan banyak namja lain.
"A.. okay hyung.."
Akhirnya, Chanyeol menyetujui untuk membantu Suho.
.
.
.
.
-Skip Time-
Malam kencan itupun tiba, dan lihatlah namja manis yang tengah gelisah menunggu calon kencannya malam ini. O..o…O, ternyata namja manis itu adalah seorang Byun Baekhyun.
Pantas saja Suho menyerah dan hampir terancam dipecat.
Tiba-tiba Chanyeol muncul dan menyapa Baekhyun dengan lembutnya. Baekhyun yang tidak ingin acara kencannya ingin gagal lagi, mulai membuka ponselnya dan membaca tips-tips untuk menghadapi pria dengan ramah. Ia pun berusaha tersenyum dan terlihat lembut.
Tapi hampir saja, waktu seorang pelayan datang dan tak sengaja tersandung kaki Chanyeol; air yang dibawakan pelayan itu tumpah dan menyiram wajah Baekhyun. Dengan amarah yang ditahannya, Baekhyun pun melepaskan kacamatanya dan menggoyangkan rambut brunette-nya yang basah. Chanyeol sejenak terpesona akan keindahan wajah seorang Byun Baekhyun. Ia dengan buru-buru menyodorkan tissue kearah Baekhyun dan disambut dengan lembut oleh namja di depannya itu.
"A.. Gomapsseumnida." Baekhyun berterima kasih atas kebaikan Chanyeol.
"Ne, Cheonma." Chanyeol membalasnya dengan sebuah senyum yang begitu indah terukir di wajahnya.
Pesanan pun datang dan mereka berdua pun makan sambil berbincang-bincang.
Rupanya Baekhyun sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini sekarang. Chanyeol kini tengah memperkenalkan dirinya; ia mengaku sebagai seorang dokter muda.
Baekhyun kelihatan mulai tertarik kepada Chanyeol. Tapi, saat Chanyeol menceritakan tentang organ kelamin (penis); Baekhyun tersedak dan alhasil ia menyemburkan makanan yang ia makan ke wajah Chanyeol.
Chanyeol hendak marah, tapi niatannya itu hilang seketika saat ia mengingat perjanjiannya dengan Suho.
"Joesongeyo Chanyeol-ssi. Aku terlalu kaget saat kau membicarakan hal itu tadi. Maafkan aku." Baekhyun berkata sambil mengambil tissue dan menyerahkannya kepada Chanyeol.
Entahlah apa yang terjadi selanjutnya,….
.
.
.
.
-Mr. Baek-
Hari pun berganti dengan begitu cepatnya. Hingar binger akan adanya koki baru di Le Sommet telah didengar oleh Chanyeol. Ia pun menanyakan siapa koki baru itu karena penasaran. Betapa terkejutnya ia saat tahu kalau koki baru itu adalah Do Kyungsoo; sang koki yang sangat diidolkannya. Diapun memaksa Sungmin untuk mempertemukan mereka.
Tapi sayangnya, kokinya sedang sibuk.
Di lain pihak, Baekhyun kini sedang menuju restoran Le Sommet karena ia diundang kesana untuk acara penyambutan koki baru.
Ia sendiri heran mengapa ia bisa diundang kesana.
Setelah beberapa saat berada dalam perjalanan bersama sekretaris dan 3 karyawan lainnya, mereka kini tiba di restoran perancis itu.
Baekhyun memasuki restoran itu dan kemudian ia disambut hangat oleh Kai dan para pelayan lain.
Ia kaget seketika saat seseorang datang memeluknya dan berkata,
"Welcome Baekhyun-ssi. Kau sama sekali tak berubah."ucap D.O senang. Baekhyun yang mendengar itu hanya terdiam tanpa ekspresi.
"Omo! Dia tampan sekali." Ucap salah karyawan Baekhyun terpesona.
Akhirnya, setelah lama berbincang, Baekhyun pun mulai mengingat kalau D.O ini adalah teman semasa ia masih duduk di bangku SMA. Ia hanya heran karena D.O sudah banyak berubah sekarang.
Di tempat lain, Chanyeol sedang bekerja keras mengantarkan pesanan kepada pelanggan mie cina ayahnya. Maklum saja, mie cina ayahnya sangatlah terkenal disana.
Ia mengendarai motornya dengan box makanan yang ia letakan di belakang motor matic-nya. Selama perjalanan, ia dikejutkan dengan sebuah mobil putih yang memotong paksa jalannya. Chanyeol marah dan mulai mengejar mobil itu. Ia terus saja berteriak agar mobil itu berhenti.
Tapi apa yang terjadi; ia dikejutkan kembali dengan munculnya sebuah mobil hitam di tikungan.
Tabrakan pun tak dapat dihindarkan. Chanyeol jatuh terpental ke depan dan semua pesanan mie yang ia bawa tumpah dan berceceran di jalan.
Pengemudi mobil itu turun dan mendekati Chanyeol, guna memastikan kalau Chanyeol tidak kenapa-kenapa.
Chanyeol yang masih tergeletak pun mulai berdiri dan melepas helmnya. Pengemudi itu kini berdiri di belakang Chanyeol.
" oh.. Ahjussi.. Joesongeyo. Jeongmal mianhaeyo.." pengemudi itu terus saja berucap dan menunduk.
Chanyeol yang mendengar itupun berbalik dan hendak memarahi pengemudi tersebut.
Tapi rasa marahnya hilang seketika saat pengemudi itu mengangkat wajahnya.
"Omo!" Chanyeol berkata sambil terkejut.
"Neo! Dr. Park?" Pengemudi itu berkata tak kalah kagetnya sambil melihat penampilan Chanyeol.
"Baekhyun-ssi?" ….
.
.
.
.
-To be continued-
Mind to Review?
EXO PLANET FF
EXO L-EXOTICS
Please..
Gomawo
고마워
