Lagi – Lagi

Diclaimer : Masashi Kishimoto

Author : Kirei No Yuki

Genre : Hurt/Romance

Pair : Sakura, Gaara, Itachi, Konan, & Matsuri

Warning : OOC, Typo(s), abal-abal, dll.

"Akhirnya keluargaku pindah juga, memang tidak seharusnya aku minta pindah sekolah hanya karena ada seorang pria yang manyakitiku di sana. Terkesan pengecut, tapi ya sudahlah aku ingin mencoba untuk melupakannya, dan semoga saja dunia baruku ini bisa member warna yang baru." ujar seorang gadis berambut merah jambu sambil memandang keindahan kota Tokyo.

Keesokan harinya. Sedari pagi gadis itu bersiap untuk masuk ke sekolah barunya dengan semangat dengan senyuman khasnya.

"Maa paa, Sakura berangkat ya!" ujar gadis itu dengan semangat.

"Baiklah, ayo Sakura kamu bisa! Kamu pasti bisa menjadi dirimu yang dulu sebelum bertemu pria bodoh itu. Ganbatte!" ujarnya dalam hati.

Gadis itu pun pergi dengan semangat, walaupun bayangan dimasa lalu masih menghantuinya. Sekali ia teringat, air matanya tak henti keluar. Tak ada yang bisa mengerti dia, dia hanya bisa memendam rasa sakit itu sendiri.

Di kelas.

"Maaf aku terlambat." ujar seorang guru biologi yang selalu memakai masker di mulutnya. "Kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Osaka. Baiklah ayo perkenalkan dirimu." lanjut guru itu.

"Ohayo, namaku Sakura. Aku pindahan dari salah satu sekolah swasta di Osaka. Salam kenal, dan mohon bantuannya." ujar gadis itu dengan senyuman yang menghias bibirnya.

Setelah memperkenalkan diri, Sakura pun duduk di bangku yang masi kosong. Kebetulan bangku yang masih kosong adalah bangku di dekat pria yang suka menyendiri yaitu Gaara. Karena masih baru dan tidak tau banyak hal, Sakura terpaksa harus banyak bicara dengan pria berwajah dingin itu. Untung saja pria itu selalu menjawab pertanyaan Sakura, walaupun kata disetiap jawabannya hanya 1 : 20 dibanding pertanyaan yang dilontaran Sakura.

Beberapa minggu pun berlalu, ternyata Sakura membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berbaur dengan teman-teman barunya. Dia bagaikan ratu yang menemani raja penyendiri di kelas. Dia hanya bisa mengikuti kemana Gaara pergi, sesekali Gaara pernah mengeluh tapi sakura selalu memasang wajah yang membuat Gaara tidak tega membuatnya pergi.

Satu bulan pun berlalu, Sakura malah semakin akrab dengan Gaara. Bahkan Gaara yang dulunya pendiam sekarang mulai banyak bicara dan menceritakan apa yang dia ketahui pada Sakura. Dengan teman-teman lainnya juga pun Sakura mulai akrab begitu pula Gaara.

"Sakura, sore ini kamu ada acara?" tanya Gaara.

"Eh? Mmm..mmm.. Sepertinya tidak ada." jawab Sakura gugup. "Apa dia akan mengajakku kencan? Tidak tidak Sakura, jangan banyak berharap lagi. Jangan sampai jatuh kelubang yang sama. Lagi pula aku baru menganalnya, tidak mungkin pokoknya tidak boleh!" keluh Sakura dalam hati.

"Aku ingin mengajakmu ke taman kota nanti, akan ku perkenalkan Tokyo padamu." lanjut Gaara sembari tersenyum.

"Hah? Mmm, baiklah. Arigato." ujar Sakura dengan muka yang sedikit memerah. Wajar saja, karena selama dekat dengan Gaara baru kali ini dia memberikan senyuman pada Sakura dan berani mengajaknya keluar.

Sore hari pun tiba, Sakura sibuk memilih baju yang akan dipakainya untuk jalan bersama Gaara nanti. Padahal sudah dari pulang sekolah dia memandang pakaian-pakaian yang ada di lemarinya itu.

"Huaaaa, aku benar-benar bingung. Padahal bukan kencan tapi kenapa aku gugup seperti ini." keluh Sakura.

"Sakuraaa, ini ada temanmu datang." teriak ibu Sakura dari lantai bawah.

"OMG, dia sudah datang. Ayo Sakura tenang, dia cuma mengajakmu keluar untuk memperkenalkan Tokyo padamu. Tenang Sakura dan tarik nafas. Fyuhh." ujarnya dalam hati. "Tolong bilang tunggu sebentar mah." jawab Sakura.

Satu setenah jam pun berlalu. Akhirnya penantian Gaara berakhir, langit yang tadinya berwarna orange sudah mulai gelap diiringi matahari yang mulai tenggelam.

"Aku siap." ujar Sakura sembari menuruni tangga. "Ayo Ga…" ucapan Sakura terpotong saat melihat ternyata Gaara sedang tertidur di sofa rumahnya. "Mah, emang Sakura terlalu lama ya?" tanya Sakura polos.

"Haddeh, kau ini kenapa sih Sakura. Kasian temanmu ini dia sudah menunggu satu setengah jam dan hanya bisa melamun saat menunggumu. Sepertinya dia buakan pria yang banyak bicara, karena dia tidak banyak melontarkan pertanyaan pada mama."

"Satu setengah jam?! Pantas saja dia tertidur. Dia memang bukan orang yang banyak bicara ma." jawab Sakura dengan mata terfokus pada wajah Gaara yang sedang tertidur.

"Kamu menyukainya?"

"Eh?! Mama apa-apaan sih, aku kan baru mengenalnya jadi ngga mungkinlah ma." Jawab Sakura yang wajahnya mulai memerah dengan suara yang agak keras sehingga membangunkan Gaara.

"Kamu sudah siap ya Sakura, maaf ya aku tertidur." ujar pria berambut merah yang sedari tadi menjadi bahan pembicaraan dua wanita pemilik rumah dengan nada yang masih terdengar kurang jelas.

"Eh? Harusnya aku yang minta maaf karena telah membuatmu menunggu lama hingga tertidur."

"Itu bukan masalah, aku punya adik perempuan jadi aku bisa memahami itu." ujar Gaara dengan melontarkan senyumnya lagi.

"Ya sudah, katanya kalian mau pergi. Ayo keburu larut malam, dan Gaara jaga Sakura baik-baik ya."

"Siap tante." jawab Gaara yang lagi-lagi tersenyum seolah bersemangat.

"Ih mama apaan sih, Sakura kan udah gede."

"Ya udah, kami pamit ya tante. Makasih dan maaf udah ketiduran tadi. Hhehe."

Gaara dan Sakura pun mulai meninggalkan ibu Sakura di rumahnya. Mereka pergi menggunakan motor yang dimiliki oleh Gaara. Penyakit(?) gugup Sakura kambuh lagi, akibatnya dia salting dan terjatuh saat ingin menaiki motor Gaara.

"Kamu ngga apa-apa Sakura?" tanya Gaara cemas.

"Hah? Emm.. Ngga apa-apa kok, Cuma salah nginjek. Hhehe."

Akhirnya mereka pun pergi ke taman kota, sepanjang jalan Sakura hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan detak jatungnya yang berbunyi kencang saat harus berpegangan pada pinggang Gaara.

To be continue

Kira-kira apa yang terjadi di taman kota nanti? Apa dugaan Sakura benar kalau ini adalah kencannya ataukah kejadian dimasa lalu itu akan terulang lagi?