Author: Athiya064/Kyung064
Tittle: It Rains
Cast: Mino-Jinwoo
Other Cast:
Winner, iKon, Exo, Ygartists
Rated: T
Genre: Genderswitch, Schoollife, Family, Romance, Drama, etc.
Language: InKimnesian
Desclaimer: I Kim not own the character(s) but the plots are mine.
Notes: sorry for hiatus for some months, Sorryyyy:'(
Words: 783
Contact Here: Athiya Almas (Facebook)
Athiya064 . wordpress . com
Happy reading

Jinwoo berdiri menatap langit yang mendung pekat dari depan pintu kursusnya, ia menghela nafas pelan menatap tetes demi tetes air yang turun ke bumi. Langit seakan tidak bersahabat padanya, ini sudah malam dan dia harus segera sampai di rumah menghabiskan malam minggu di atas tempat tidurnya. Tapi sepertinya ia harus menunggu lebih lama, tak ada satupun bis yang lewat dan berkenan mampir di halte ataupun di tempat ia berteduh.

Gadis itu menatap teman-temannya yang pulang, ada yang dijemput, ada yang naik kendaraan sendiri. Kalau saja motornya hari ini tidak harus menginap di bengkel, mungkin ia sudah pulang dari tadi. Jinwoo menendang kaleng dengan sepatunya, kesal, dingin, sepi, lelah, ia sudah merasakannya dari tadi.

"Sunbae.."

Suara berat itu, siapa lagi kalau bukan si anak yang menabraknya di papan mading kemarin hari, Song Mino. Kali ini namja itu sendirian tanpa sekawanan yang sama gilanya dengan dirinya itu. "Kau? Les disini juga?" Mino mengangguk, "Begitulah, mulai kelas dua kemarin. Orang tuaku memaksa agar aku tidak hanya bermain saja."

Jinwoo terkekeh, Mino anak mama sekali, maksudnya biasanya anak bandel sepertinya tidak akan perduli apa yang orangtua mereka perintahkan tapi dia malah menurut-menurut saja. "Tidak pulang?" tanya Jinwoo ambigu, "Hujan, sunbae lihat sendiri kan. Lagipula, motorku ditahan eomma gara-gara Jongin sering mengajakku main hingga larut jadi sekarang aku harus naik bis."

'Pffft, lagi-lagi kalah dengan eomma' batin Jinwoo. "Sunbae bagaimana kalau kita menunggu di halte saja, rasanya tidak ada bis yang mau berhenti disini." Saran Mino, ya sebenarnya itu mau Jinwoo daritadi hanya saja ia terlalu malas mengeluarkan payungnya, apalagi hujannya deras dan anginnya kencang pasti ia akan berakhir basah kuyup lagi.

"Tapi hujannya deras."

"Tapi kalau disini kita tidak akan pulang."

"Baiklah aku punya payung,"

"Kenapa tidak bilang dari tadi?!" pekik Mino, Jinwoo langsung mendengus dan buru-buru mengambil payung berwarna biru miliknya. "Kajja!" Mino mengambil payung itu dari tangan Jinwoo, dan memegang payung itu dengan alasan ia lebih tinggi dari Jinwoo. Tapi payung Jinwoo itu kecil jadi mau tidak mau ia harus berdiri berdempetan dengan Mino.

'Dasar Song Mino gendut!' batin Jinwoo ketika lengan bagian kanannya kebasahan akibat payung tidak menutupi tubuhnya. "Mino-ya, geser ke aku sedikit, hujannya mengenaiku." Protes Jinwoo, "Tapi aku harus menutupi tasku sunbae, di tasku ada laptop milikku."

'ASDFGHJKL— aku pemilik payung sah, kalah dengan benda kotak bernama laptop?!' mau tak mau Jinwoo mengalah tapi Mino sadar dan mencondongkan payung ke arah Jinwoo. "Dingin, bisnya tidak datang-datang." Gerutu Jinwoo.

Tanpa sadar Mino merapatkan dirinya ke arah Jinwoo, Jinwoo hanya bisa merasakan wajahnya merona tapi ia tidak berani berkata apa-apa. "Sunbae awas!"

Terlambat.

Sebuah motor sialan entah darimana datangnya melewati genangan air akibatnya mereka berdua terkena cipratan air. "Aish sial.." umpat Mino, "Lebih sial mana denganku?" Jinwoo menampilkan wajah dan blazernya yang basah. Mino tertawa kecil, "Sial sekali sunbae."

Untungnya tak berapa lama bis mereka datang, Mino mempersilahkan Jinwoo masuk lebih dulu. Jinwoo langsung duduk di pojok dekat jendela dan mengeringkan tubuhnya. beberapa penumpang lain yang kebanyakan adalah golongan kakek dan nenek menatap mereka berdua aneh. "Apa sunbae mau jaketku?"

"Tidak."

"Yakin?" Jinwoo mengangguk. "Hei Song Mino.." Mino menoleh menatap Jinwoo yang duduk di sampingnya, "Kau tahu, kau sangat menyebalkan tapi hari ini.. kau tak seperti biasanya."

"Maksud sunbae? Apa aku tampan? Atau aku terlihat kurus hari ini?"

"Tidak juga. Ah aku mau dengar lagu," Mino langsung cemberut melihat Jinwoo yang mengalihkan pandangan dengan memakai headset dan menatap jendela luar. Diam-diam Mino tersenyum tanpa Jinwoo tahu.

Monday

"Song Mino, kau dipanggil Jinwoo, katanya disuruh mengembalikan payung." Mino menatap Seunghoon, "Ah, kenapa tidak dia sendiri yang datang hyung?" rengek Mino pada Seunghoon.

"Dia sakit dan kepalanya pusing jadi ia di kelas saja, flu karena kehujanan sabtu kemarin."

"Jinjja? Jinwoo sunbae mianhaaeeee."

"Shikkeureo!"

END

Well, it feels like i'm writing a diary. HAHA these series are based on true story, i used to join the same course with my crush. And that day, ujan deres terus kita pake payung barengan, tapi aku yang basah :( dasar=_= tapi hari itu... dia bersikap kaya orang lebih dewasa dari aku, padahal jarak umur setahun... wkwk. Maunya so sweet satu payung, tapi endingnya aku kena gejrotan(?) air dan basah-_- seninnya aku marah-marah karena flu :D and he said sorry likes for 100 times kkkk. Tapi sedihnya, kita kode2an aja, no progress at all. Aku bakal tetep nulis cerita ini, sampe dia sadar aku suka diem2 lol(?) Abaikan curhatan ga penting ini.

so, aku emang gabisa lanjutin ff chapterku untuk sementara waktu. dan cuma bisa nulis cerita ga penting ini, maaf ya :(

Last, review?