I'm back with another story

.

.

Based on True Story

.

.

Namun pinjam nama chanbaek couple

.

.

Readers yang sering nonton cover dance pasti ngerti

.

.

.

Happy reading all~

.

.

.

.

Dongsaeng, Please look at me!

.

.

.

Seorang wanita dengan tulisan di bajunya "Sorry, Exo oppa is mine" terlihat bercengkerama dengan dengan temannya. Wanita tersebut bernama baekhyun. Dia memiliki paras yang manis, rambutnya berwarna brunette, tinggi standar, dan berat badan sedikit berlebih membuat terkesan montok padanya. Temannya bernama luhan. Luhan tidak kalah cantik dari baekhyun dengan tinggi sedikit lebih tinggi dari baekhyun. Mereka berteman semenjak awal masuk kampus. Berkenalan saat ospek dan menjalani pertemanan hingga mereka menjadi mahasiswi tingkat akhir. Mereka memiliki banyak persamaan, salah satunya, mereka adalah seorang fan girl.

"Luhan~ah. Exo kapan comeback ya? Aku sudah sangat merindukan mereka. Aku hanya bisa melihat mereka saat mereka ikut acara reality show. Hmm sungguh menyedihkan"Baekhyun terlihat sedih karena tidak bisa melihat idolanya. Baekhyun menyukai Exo dari awal debut. Menurut baekhyun, Exo memiliki sesuatu yang tidak dimiliki boyband lain sehingga dia memantapkan diri menjadi Exo-L. Sebelumnya baekhyun adalah seorang SONE, namun setelah mengenal Exo, dia menambah fandomnya.

"Molla. Aku juga ingin melihat Exo"Luhan mengayun-ayunkan kakinya menendang udara, pertanda dia sedang bosan". "Baekkie, kau mau ikut denganku. Sepupuku bercerita kalau SMA nya sedang mengadakan festival. Bagaimana kalau kita kesana. Kau tau tidak, sekarang cover dance sedang marak di kalangan SMA"

"Cover dance? Maksudmu sekelompok orang yang menari itu? SMA? Luhan.. Kita itu udah mahasiswi semester akhir. Kenapa kita main-mainnya ke SMA? Bagaimana kalau mereka melihat kita dengan tatapan aneh? Ngapain perempuan tua seperti kita ada di sekolah mereka? Aku tidak mau terlihat sperti itu. Itu sangat menggelikan"Baekhyun bergedik ngeri membayangkan sorotan anak SMA kepadanya.

"Ya! Paboya! Wajahmu dan wajahku itu sama sekali tidak terlihat seperti tante-tante. Menurutku kita masih pantas untuk menggunakan seragam SMA. Ayolah baekkie~ Sekali ini aja. Jebal~"Luhan menatap baekhyun berbinar, berharap baekhyun mengerti keinginannya.

"Baiklah. Jangan menatapku seperti itu lagi. Rasanya ingin mencolok matamu sekarang"Baekhyun sedikit sebal dengan temannya satu ini. Luhan terlalu pintar dalam hal membujuknya. Baekhyun tidak bisa menolak bila luhan telah mengeluarkan tatapan memohonnya tersebut. Akibatnya baekhyun sering melakukan hal aneh karena permintaan luhan.

.

.

Acara festival di SMA Hwarang terlihat sangat meriah, terlihat dari booth-booth yang ramai di datangi oleh pengunjung. Baekhyun terkesiap dengan acara dan dekorasi di festival tersebut. Terlihat bahwa acara ini telah di persiapkan matang-matag sebelumnya.

"Baek, ayo kita ke panggung utama. Sepertinya acara cover dancenya sudah di mulai"Luhan menarik tangan baekhyun, kemudian menyelinap dibalik tubuh besar lainnya sehingga dia dan baekhyun mendapatkan spot yang bagus untuk melihat penampilan di atas panggung"

"Baiklah, saat yang ditunggu-tunggu. Inilah penampilan dari cover dance kebanggaan SMA Hwarang. EXO-H~~~"Teriakan riuh dan tepuk tangan mendominasi suasana yang terlihat semakin panas. Tirai di panggung mulai bergerak ke atas beriringan dengan backgound music EXO- Black pearl.

"Luhan! Ige mwoya? Mereka coverin Exo? Kenapa bisa?". Baekhyun bertanya kepada luhan, namun temannya ini sudah terlarut dalam pesona sekelompok cover dance di depannya. Terpesona seperti mereka member Exo yang asli. Baekhyun mencoba melihat cover dance tersebut namun karena tingginya yang sangat memilukan membuatnya harus berjinjit. Tatapan baekhyun berhenti kepada sosok pria tinggi yang sedang meliuk-liukkan badannya sesuai dengan irama Black pearl. Baekhyun terpesona dengan wajah yang dimiliki pria tersebut. Wajahnya mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang telah lama dia rindukan. Byun Baekbom. Oppanya, yang sudah lama tiada.

Badan baekhyun membeku kontras dengan luhan dan orang-orang disekitar yang sedang fanchant dengan serentak. Baekhun mencoba menahan airmatanya, namun air matanya mengalir begitu saja. Baekhyun tetap membatu hingga penampilan selesai dan mendapatkan tatapan aneh dari teman disampingnya.

"Ya! Baek! Kenapa kau menangis? Kau terpesona sampai mengeluarkan air mata? Kau lucu sekali hahaha"Luhan menahan perutnya, tidak kuat melihat baekhyun yang terlihat aneh. Luhan berhenti tertawa sejenak, kemudian mengusap air mata baekhyun. Luhan heran karena baekhyun tidak membalasnya dengan lelucon namun menatapnya dengan serius. Luhan menelan air liurnya kasar, takut temannya ini akan memarahinya.

"Luhan. Apakah aku pernah bercerita tentang oppaku?"

"Baekbom oppa? Pernah. Kenapa tiba-tiba bertanya tentang itu baek?"

"Kau melihat pria tinggi cover dance tadi. Dia mirip dengan baekbom oppa"

"Mwo? Kau tidak sedang bercanda kan baek? Aku belum pernah melihat foto oppamu. Kalau tidak salah, oppamu meninggal saat kau SMP kan?"

"Iya. Mereka sangat mirip. Apa yang harus aku lakukan?"

"Kita foto dengan member EXO-H yok, aku ingin memamerkannya dengan temanku"ucap seorang perempuan kepada temannya yang tidak jauh dari baekhyun dan luhan.

"Baek, mereka mau foto dengan EXO-H tadi. Kau mau foto tidak? Mungkin kau bisa foto berdua dengan pria yang mirip dengan oppamu"

"Kau gila? Ya! Kita ini sudah mahasiswi tingkat akhir. Bagaimana mungkin kita bertindak seperti itu? Kita terlalu tua untuk melakukan itu luhan sayang"Baekhyun mencoba memberi penjelasan.

"Tidak mungkin? Kau sadar kalau umurku kita juga lebih tua dari member Exo? Kita memang noona fans. Sudahlah, ayo kita ke backstage"Luhan menarik tangan baekhyun dan berhenti di booth yang menjual snack untuk pengunjung yang kelaparan. Luhan membeli sebatang cokelat dan sebuah tiket kemudian menarik tangan baekhyun menuju backstage.

Sesampainya di backstage. Luhan mencari-cari keberadaan member EXO-H. Baekhyun tidak menyangka bahwa member cover dance memiliki fans sebanyak ini. Ternyata perkataan luhan itu benar, cover dance sedang marak di kalangan anak SMA. Baekhyun melihat pria yang mirip dengan oppaya seang berfoto dengan fansnya. Bukan 1 atau 2 orang namun beberapa orang mengantri untuk berfoto dengannya. Melihat keadaan itu, baekhyun mengurungkan niat luhan agar dia berfoto dengan pria tersebut.

"Luhan. Lihatlah. Orang yang berfoto dengan dia itu pada anak sekolah semua. Kau yakin melakukan ini?"ucap baekhyun dengan tatapan memohon berusaha mencoba membujuk luhan untuk mengurungkan niatnya.

"Tidak baek. Percaya sajalah denganku. Aku juga ingin berfoto dengan member EXO-H. Kau tau baek, ternyata salah satu member EXO-H itu seorang perempuan. Ahh dia berkharisma seperti amber. Aku ingin berfoto dengannya"Luhan tak mengindahkan tatapan memelas dari baekhyun lalu menarik tangan baekhyun menuju kerumunan tersebut.

"Baek, ini cokelat yang aku beli tadi. Kasih ke pria tersebut. Ok"ucap luhan kemudian mendorong tubuh baekhyun hingga baekhyun berdiri tepat disamping pria tersebut. Berdekatan dengan jarak sedekat ini membuat jantung baekhyun berdegup sangat kencang. Baekhyun tidak tahu kenapa dia bisa merasakan detak jantung seperti itu. Ini kedua kali dalam hidupnya seseorang mampu membuat jantungnya berdegup kencang. Seseorang yang pertama kali membuat jantungnya berdegup tidak karuan dan menjadi cinta pertamanya telah bahagia dengan pasangannya. Baekhyun berusaha melupakan kenangan pahit tersebut hingga tahun kedua baekhyun mampu sedikit untuk melupakan cinta pertamanya.

Baekhyun menyentuh kulit lengan pria tinggi dengan jari telunjuknya dan dibalas dengan tatapan aneh dari pria tersebut. Baekhyun tercekat, tidak bisa mengeluarkan suaranya. Mereka bertatapan hingga beberapa detik kemudian. Seseorang wanita berumur mendekat membuayarkan tatapan mereka.

"Chanyeol~ah. Kapan acaranya selesai. Appamu sudah menunggu di rumah"

"Belum tau eomma. Eomma pulang saja terlebih dahulu. Aku akan pulang setelah acara selesei". Wanita berumur yang diketahui sebagai eomma pria di depan baekhyun akhirnya berangkat meninggalkan pria bernama chanyeol. Tidak mau mengganggu anaknya yang sedang berinteraksi dengan para fansnya.

"Ahh~ Namanya chanyeol. Nama yang bagus"

"Chogi, ada yang bisa ku bantu? Kenapa kau diam seperti itu"tanya chanyeol kepada baekhyun

"Eumhh ini. Ini cokelat. Untukmu"Baekhyun memberikan cokelat kepada chanyeol, menahan tangannya yang sedikit bergetar.

"Gomawo.."balas pria tersebut tersenyum sangat manis

Baekhyun terpana denga senyum pria di depannya. Senyumnya sangat manis. Sama seperti oppanya.

"Hei? Kenapa melamun?"

"Ah aku tidak melamun. Begini. Emmhh bolehkah aku foto denganmu?"Baekhyun menahan detak jantung yang tidak berhenti normal. Baekhyun ingin lari dari pria ini. Tidak tahan harus merasakan detak itu terus menerus.

"Boleh.."

"Ngghh tapi ini foto disana. Boleh tidak?"Baekhyun menunjukkan sebuah tiket photo booth. Photo booth tersebut dihias seperti acara Music Bank. Terdapat tulisan Music Bank di dinding dan nama-nama grup di mic yang berbeda-beda serta bando-bando lucu.

"Disana? Baiklah". Baekhyun berjalan terburu-buru meninggalkan chanyeol. Detak jantungnya yang tidak bersahabat membuatnya melakukan hal tersebut. Tanpa baekhyun sadari, dia telah meninggalkan chanyeol dan luhan. Luhan melongo dengan tingkah baekhyun yang seperti salting tersebut kemudian mengajak chanyeol pergi ke photo booth.

Sesampainya di photo booth. Baekhyun mengambil bando bunny dan mic bertuliskan Exo dan chanyeol mengambil mic bertuliskan super junior. Baekhyun dan chanyeol berdiri berdekatan membuat jantung baekhyun semakin berdetak kencang. Fotografer mengarahkan baekhyun dan chanyeol. Mereka terlihat terlalu kaku, sehingga meminta baekhyun mendekat ke arah kanan. Namun karena baekhyun dalam keadaan mehnboong (mental breakdown), baekhyun malah bergerak menjauh dari chanyeol. Fotografer yang kesal melihat tingkah baekhyun akhirnya berteriak menyuruh mereka berdekatan hingga mereka benar-benar dekat (Kayaknya ini fotografernya emang lagi ngerjain mereka). Baekhyun yang telah kembali ke alam sadar, segera mendekatkan diri dengan chanyeol. Chanyeol melingkarkan tangannya di bahu kiri baekhyun, mempersempit jarak diantara mereka. Jepretan dua kali dari fotografer menandakan kalau sesi fotonya telah selesai. Baekhyun berjalan menuju fotografer tersebut dan memilih foto yang akan dicetak.

"Kenapa senyumku seperti senyum pepsodent? Gigiku terlihat mengerikan"Baekhyun meminta fotografer memperliha foto lainnya. "Mwoya? Kenapa hasilnya serti ini? Kenapa wajah malah menatap wajahnya? Eottokeh? Dia tidak boleh melihat foto ini". Baekhyun akhirnya memilih foto gigi pepsodent kemudian mengucapkan terima kasih kepada chanyeol. Setelah itu, datang segerombolah perempuan yang meminta foto bareng kepadanya sama seperti yang dilakukan baekhyun. Baekhyun menyingkir dari kerumunan tersebut dan melihat chanyeol dari jauh.

"Ya! Jangan ditatapi seperti itu, nanti kau malah menyukainya"ujar luhan membuat baekhyun kaget.

"Tidak mungkin. Dia masih anak SMA. Aku bukan pedofil"ucap baekhyun mengelak

Luhan tersenyum melihat sahabatnya tersenyum. Luhan tidak pernah melihat baekhyun seperti ini. Baekhyun bertingkah malu-malu di depannya chanyeol padahal biasanya baekhyun selalu bertingkah memalukan-atau bisa dibilang urat malunya sudah putus. Hal ini membuat luhan semakin menggoda baekhyun, tidak ada lagi hal yang lebih seru daripada meggoda temannya seperti ini.

"Baek, lihat. Hasil fotonya bagus. Kalian seperti sepasang kekasih. Baek, kau sudah punya fotonya dan kau harus minta tanda tangannya. Foto ini tidak terlihat berharga tanpa tanda tangannya"Luhan semakin menggoda baekhyun.

"Benarkah? Kau sedang tidak membodohiku kan?"ucap baekhyun sedikit curiga

"Tidak mungkin aku menipumu. Sudahlah, pergi sekarang juga kesana. Minta tanda tangannya. Aku mendukung dibelakangmu. Ok"Luhan mendorong tubuh baekhyun hingga dia berdekatan dengan chanyeol yang sedang berbincang-bincang dengan rekannya

"Hmm permisi chayeol~ah. Maaf menganggumu lagi. Boleh aku minta tanda tangan difoto ini?". Permintaan baekhyun disambut dengan tawa dari rekan-rekannya. Baekhyun bingung apakah dia telah melakukan hal yang salah. Chanyeol menerima foto dari tangan baekhyun kemudian mendapatkan siul-siulan dari teman-temannya. Baekhyun yang tidak mengerti apa yang terjadi, menahan semburat merah yang mulai muncul dipipinya.

"Nih tanda tangannya. Maaf tidak terlalu jelas"ucap chanyeol tersenyum

"Terima kasih. Sekali lagi maaf merepotkan"balas baekhyun kemudian meninggalkan chayeol dan rekan-rekannya.

"Baek. Kau ingin kita pulang sekarang?"

"Molla. Apa sebaiknya kita makan? Aku lapar"

Luhan melirik kearah chanyeol dan teman-temannya dan mendapatkan chanyeol yang sedang memakan cokelat pemberian baekhyun.

"Baek. Lihatlah. Cokelatmu dimakan. Eottokeh? Kenapa aku senang sekali. Aku merasa seperti kita memberikan cokelat kepada member Exo asli.

"Sudahlah, hannie. Kita pulang saja yuk. Kita sudah pasti dianggap aneh nih. Aku malu"

"Baiklah. Ayo kita makan. Aduh lihatlah foto kalian ini. Pahamu dua kali lipat paha chanyeol"Luhan menunjukkan fotonya kepada baekhyun lalu mendapatkan toyoran keras dari baekhyun.

"Kalau kau ingin foto lagi dengannya, mungkin sebaiknya kau mengkuruskan badanmu agar terlihat lebih cocok"

"Aku tidak pernah bilang ingin bertemu lagi dengannya. Berhenti menggodaku. Sudahlah aku lapar". Baekhyun menggandeng tangan luhan kemudian keluar dari acara festival.

.

.

Seminggu kemudian

Baekhyun menatap foto yang ada ditangannya, mengingat kejadian seminggu yang lau. Kejadian yang mengganggunya akhir-akhir ini. "Aku lapaaaarrrrr..."Baekhyun memegang perutnya yang sangat lapar. Baekhyun tidak pernah berpikir melakukan ini sebelumnya. Ini pertama kali di kehidupan seorang Byuk Baekhyun.

Ya. Diet. Baekhyun sedang diet mayo.

.

.

.

.

Maaf ceritanya yang sedikit ngawur

Tapi ini berdasarkan true story

Jika ada merasakan hal yang sama, ini dipastikan bukan dari cerita anda *apaan sih thor, author gak jelas banget ih* "plaaaaak

Ini ffnya belum end ya, masih banyak chapternya soalnya kejadiannya masih sedang berlangsung *thor, kisah cinta orang lain kok dibikin ff sih*

.

.

.

Review juseyo~