~Rasanya hidup ini berjalan dengan lambat
Setiap hari rasa sesak itu terus menghimpit dada
Seolah ada beban berat tak kasat mata disana
Membuat ku sulit bernapas
Jantung ini serasa di remas
Dan setelah semua kesakitan yang kurasa
Itu masih belum cukup untuk menggambarkan
Betapa besar rasa kehilangan yang ku rasa kan
Ketika kau pergi dari hidup ku.
My Other Half, Luhan ~
.
.
.
Tittle : My Other Half
(Sequel Are You A Vampire?)
Author : Eclipse Chu
Pair : Hunhan
Genre : Romance & Drama
Rate : T
Length: 1/?
Disclaimer : All cast are belong to themselves, parents, and god.
But this story is mine!
Warning : Yaoi! Boy x Boy, Ranjau Typo(s), Cerita pasaran, DLDR.
Summary : Kehilangan orang yang dia cintai membuat Sehun sulit untuk hidup dengan benar, seakan ada separuh hidup nya yang pergi ketika orang tercinta nya meninggalkan nya sendirian, yaitu Luhan.
.
.
.
.
.
.
.
Mata tajam itu terbuka perlahan, mengamati kamar nya yang berwarna putih. Hari sudah pagi ternyata, namun dia merasa enggan untuk sekedar bangun dari pembaringan.
Helaan napas berat keluar begitu saja, rasa nya hidup ini terlalu berat untuk dia jalani seorang diri.
Tentu berat jika tidak di dampingi orang yang dia cintai.
Luhan
Nama itu kembali hadir di kepala nya, membawa sensasi rasa sakit itu di dada Sehun.
Tanpa sadar Sehun meremas dada kiri nya kuat, membuat baju tidur nya kusut di bagian tersebut.
Berharap dengan melakukan hal tersebut, maka rasa sakit dan sesak itu akan sedikit berkurang atau mungkin menghilang.
Namun sayang, semakin di coba justru semakin terasa sakit.
Bagaimana cara menjabarkan apa yang Sehun rasa kan?
Entah lah, mungkin jika kau pernah atau mengalami nya secara langsung di jamin kau akan tahu sesakit apa rasa itu bersarang di sana.
Tepat di jantung mu.
Beberapa kali Sehun menarik dan mengeluarkan napas nya, dengan tujuan untuk menenangkan diri –teknik yang dia pelajari dari psikiater nya- agar rasa sakit dan penyesalan itu berkurang.
Bukan berkurang justru semakin kuat terasa.
Seolah rasa sakit itu sengaja tidak mau enyah dari sana dengan satu tujuan.
Membuat Sehun semakin menderita setiap hari nya.
Bahkan setelah lima tahun berlalu sejak hari itu, bukan nya membaik justru semua semakin memburuk.
Luhan
Satu nama yang bisa menghancurkan Sehun dalam segala keterpurukan nya.
Kehilangan orang yang dia cintai begitu saja karena kesalahan nya.
Yah, karena dialah yang membuat Luhan pergi untuk selama nya.
Sehun bangun dan beranjak dari ranjang menuju ke kamar mandi, mencuci wajah nya dengan kasar di depan cermin westafel.
Sekilas Sehun merasa muak melihat pantulan diri nya di cermin.
PRAANG!
Dengan geram Sehun meninju kaca tersebut dengan tangan kanan nya, mengakibatkan darah segar mengalir dari cermin yang retak tanpa pola.
Bahkan retakan cermin tersebut seperti menggambarkan diri nya saat ini.
Hancur tak bersisa tanpa Luhan.
Suara pecahan kaca di pagi hari membuat penghuni rumah lain nya berlari masuk ke kamar Sehun dan menemukan namja putih itu dengan tangan berdarah di depan kaca yang retak.
Kai dan Kyungsoo adalah pasangan pertama yang sampai duluan kesana.
Dibelakang nya muncul pasangan Chanyeol dan Baekhyun.
Mereka semua terkesiap kaget melihat keadaan Sehun pagi ini, namun bukan itu yang membuat Kyungsoo langsung menarik Kai keluar dari kamar itu secepat mungkin.
Tapi darah Sehun yang masih mengalir dengan bebas itu lah penyebab nya.
Dengan cekatan setelah pasangan KaiSoo pergi dari sana, Chanyeol langsung mengambil kotak P3K dan menghampiri Sehun.
Menarik namja yang sedari tadi masih menatap kosong cermin untuk beranjak keluar dari sana dan duduk di ranjang nya.
Baekhyun sendiri segera membuka kran westafel dan membersihkan darah Sehun yang tertinggal di sekitar sana kemudian membersihkan pecahan kaca.
Tangan besar Chanyeol segera membersihkan luka Sehun dan mengobati serta membalut nya dengan perban.
"Gwenchana?" Tanya Baekhyun setelah duduk di samping Chanyeol.
Namun Sehun yang di tanya hanya terdiam dengan pandangan menerawang.
"Sehun-ah…. Jebal….hiks" isakan lirih itu keluar dari mulut Baekhyun, jujur dia sedih melihat keadaan Sehun yang seperti mayat hidup.
Tapi Sehun tetap bergeming seolah tak mendengar apapun.
Rengkuhan hangat Baekhyun rasakan dari kekasih tinggi nya Chanyeol. Namja itu dengan sabar mengusap punggung Baekhyun dan membisikkan kata penenang.
"Yeol…a-aku tidak sanggup melihat nya seperti…. Hiks… itu terus" ucap Baekhyun setelah berhenti terisak.
Mata nya beralih menatap Sehun yang masih terdiam.
Chanyeol menghela napas berat, tangan nya menjambak pelan rambut hitam nya frustasi. Dia juga tidak sanggup terus seperti ini.
Tapi apa yang bisa mereka lakukan?
"Kita semua sudah mencoba yang terbaik Baekki"
"Aku tahu Yeol, tapi mau sampai kapan Sehun seperti ini? Lihat lah dia?! Aku…hiks…" Baekhyun tidak sanggup melanjutkan ucapan nya dan menangis kembali di pelukan Chanyeol.
Chanyeol masih berusaha menenang kan Baekhyun.
Mata nya menatap nanar kearah Sehun yang entah lah seperti orang linglung semenjak di tinggal Luhan.
Ingatan itu kembali ketika Sehun pergi ke luar negeri tempat ayah nya berada, berharap dengan jauh dari Korea membuat namja itu lebih baik.
Namun perkiraan mereka semua salah.
Bukan nya membaik di sana Sehun justru seperti orang gila. Memanggil Luhan dengan pandangan kosong, berlari ke jalan raya seolah mengejar seseorang padahal tidak ada siapapun di sana.
Ayah nya dengan cepat mencari psikiater untuk menyembuhkan Sehun, tidak hanya satu bahkan puluhan tempat sudah di kunjungi tapi hasil nya nihil.
Mereka semua justru mengatakan jika Sehun sendiri lah yang tidak mau untuk bangkit dari rasa penyesalan dan keterpurukan nya.
Dia seolah memang sengaja menahan semua perasaan itu di dalam diri nya.
Sehun tidak gila, itu yang mereka katakan tapi jiwa nya yang seolah pergi entah kemana hingga membuat namja itu seperti sekarang.
Semua orang mencoba, mencoba untuk mengembalikan Sehun seperti dulu.
Mengajak nya bicara, membawa nya jalan-jalan, sampai menonton film lucu atau sekedar bercerita hal-hal konyol yang dulu mereka lakukan.
Tapi Sehun tidak mengeluarkan ekspresi apapun bahkan hanya sekedar untuk bicara saja susah.
Waktu, tenaga, kesabaran dan perhatian terus mereka berikan untuk Sehun tapi sayang nya itu semua percuma.
Luhan
Hanya itu yang dia ingin kan.
Puncak dari semua kejadian adalah ketika rasa sedih yang dirasakan ayah Sehun sampai pada batas nya.
.
.
FLASHBACK ON
Pria setengah baya itu masuk ke kamar Sehun, terlihat putera nya duduk di dekat jendela dan menatap keluar tanpa menghiraukan diri nya.
"Apa kau begitu mencintai nya Sehun?"
Sehun tetap bungkam bahkan sedikit pun tidak melirik ayah nya.
Ayah Sehun memang sudah mengetahui semua nya dari teman-teman Sehun yang selalu datang berkunjung.
Dari cerita yang dia dapat, Sehun sangat mencintai Luhan.
Satu nama yang membuat Sehun menangis keras ketika tiba di rumah ayah nya.
Awal nya Sehun masih bisa bersikap biasa walau setiap malam dia selalu menangis dalam kegelapan malam dan memanggil nama Luhan terus menerus.
Mengatakan bahwa dia menyesal dan tidak bisa hidup tanpa nya.
Pria paruh baya itu pun mencoba bertanya walau sulit namun pada akhir nya Sehun bersedia untuk menceritakan segala nya tentang Luhan.
Pria mungil yang mengenalkan Sehun dengan arti cinta
Serta arti pengorbanan.
Namun ayah Sehun tdak tahu jika efek kehilangan Luhan bisa berdampak sebesar ini terhadap putera nya.
Ketika hari setelah nya Sehun semakin banyak melamun dan jarang berbicara, ke khawatiran pria itu terbukti.
Seperti inilah nasib anak nya sekarang.
Hidup tapi mati.
Ada tapi hampa.
"Kembalilah ke Korea, jika karena merindukan nya membuat mu sesak dan sakit seperti ini maka kembalilah kepada nya" ujar ayah Sehun tenang.
Pria itu sudah memikirkan semua nya.
Mungkin saja jika Sehun kembali kesana dia bisa sedikit berubah atau paling beruntung Sehun kembali seperti dulu.
"Ayah mengijinkan nya?" suara Sehun terdengar lirih, ayah nya mengangguk membenarkan.
"Ya jika itu bisa mengembalikan anak ku seperti semula"
FLASHBACK OFF
.
.
Disinilah Sehun berada sekarang, di apartemen lama dulu tempat dia tinggal.
Sebulan yang lalu dia kembali ke Korea, membuat semua teman nya kaget sekaligus bahagia karena kepulangan Sehun setelah lima tahun tinggal di luar negeri bersama ayahnya.
Mereka semua sepakat untuk menjaga Sehun bergantian.
Ketika dia kembali ke Korea, Sehun mau berbicara walaupun hanya sedikit tapi setidak nya itu lebih baik.
Sehun juga jadi jarang melamun, tapi sebagai ganti nya dia selalu jalan-jalan sendirian ke semua tempat dimana dulu pernah dia singgahi bersama Luhan.
SM Senior High School.
Adalah tempat dimana Sehun sering menghabiskan waktu nya.
Datang kesana bersama Chanyeol dan setelah nya mengelilingi sekolah itu sendirian di saat semua murid belajar.
Alasan nya cukup sederhana.
Karena di tempat inilah pertama kali nya dia bertemu Luhan.
Di tempat inilah dia pertama kali nya jatuh cinta.
Chanyeol sendiri tidak masalah dengan keberadaan Sehun di sekolah yang sekarang dia kelola karena kakek nya sudah tua dan menyerahkan nya pada Chanyeol.
Jika waktu istirahat tiba, Sehun sudah pasti berada di dalam kantor bersama Chanyeol dan makan bekal buatan Baekhyun bersama.
Semua perubahan Sehun selama di Korea tidak lepas dari pengamatan ayah nya.
Pria itu senang karena setidak nya keputusan nya membiarkan Sehun kembali kesana tidak lah salah.
Kecuali pagi ini.
Dimana suara kaca pecah dan keterdiaman Sehun kembali lagi secara mendadak.
"Sehun" Kai masuk kedalam bersama Kyungsoo, sementara itu Baekhyun sudah berhenti menangis walau masih di peluk Chanyeol.
Pemuda berkulit tan itu duduk di sebelah Sehun, merangkul bahu nya dengan akrab. "Jangan seperti ini lagi, kau tidak mau membuat Luhan hyung bersedih bukan?"
Pertanyaan itu sukses membuat kesadaran itu kembali.
Sehun menatap Kai sebentar dan mengangguk, "Aku tidak mau itu terjadi"
Yang lain nya tersenyum lega mendengar jawaban Sehun, apalagi pemuda itu masuk ke kamar mandi dan tak lama terdengar suara shower di hidupkan.
"Sebaiknya kita segera bersiap" ujar Kyungsoo mengingatkan semua nya.
.
.
.
~ My Other Half ~
.
.
.
Aroma kopi menyerbu masuk ke dalam indra penciuman begitu membuka pintu, terlihat antrian panjang di bagian kasir.
Dua orang namja berbeda warna kulit masuk ke dalam café tersebut dan berjalan lurus ke ujung café.
Mereka berdua adalah Sehun dan Kai.
Kedua nya pergi bersama karena Kai yang bersikeras ingin ke sini dengan Sehun hingga membiarkan Kyungsoo satu mobil dengan pasangan ChanBaek.
Kai mengikuti Sehun dan mensejajar kan langkah mereka berdua, sampai di sudut ruangan Sehun melihat, Yixing, Suho, Baekhyun, Chanyeol, Xiumin, Chen, dan Kyungsoo sudah menunggu mereka.
Kai langsung duduk di samping Kyungsoo, sementara Sehun duduk di samping Chen. "Jadi Sehun sekarang kau sudah memiliki penjaga baru huh?"
Mendengar itu yang lain langsung tertawa, tentu mereka tahu yang di maksud adalah Kai yang mendelik sebal kearah Chen.
"Yah begitulah hyung, vampire penjaga yang ceroboh" jawab Sehun sambil mengelak dari kentang goreng yang di lempar kai.
"Aku tidak ceroboh" bela Kai tidak terima karena di ejek.
"Tentu saja ceroboh, tadi pagi kau hampir saja menjadikan Sehun sarapan mu" Kai hanya memutar bola matanya malas mendengar ocehan Baekhyun.
"Untung saja Kyungsoo cepat tanggap dan menarik si hitam itu keluar" tambah Baekhyun gemas.
Mereka semua sudah mendengar cerita itu begitu si cerewet Baekhyun sampai di café.
Tapi Kai malah acuh, "Ayolah hyung kalian tahu bukan jika aku baru saja menjadi vampire empat tahun yang lalu, jadi wajar jika aku masih kesulitan mengontrolnya"
Semua yang berada di sana paham betapa sulit nya keadaan Kai, apalagi namja berkulit tan itu berubah jadi vampire setahun setelah dia lulus SHS.
"Bagaimana dengan rasa haus mu Kai?" Tanya Chanyeol penasaran.
Kai mengedikkan bahu dan merangkul bahu Kyungsoo, "Sudah lebih baik hyung, setidaknya sekarang aku bisa "Makan" dua minggu sekali"
Chen mencondongkan tubuh nya, "Lalu kenapa tadi pagi pertahanan mu hampir lepas?"
Pemuda berkulit tan itu terlihat berpikir sebelum menjawab, "Mungkin karena aku belum makan" jawab Kai santai.
Semua yang ada di sana hanya ber oh ria dan kembali berbincang, seolah pembicaraan mereka barusan adalah hal biasa seperti 'Hei sarapan apa kau pagi ini'.
"Baby soo sudah berapa lama kau main ponsel hm? Apa itu dari Yunho hyung?" Kai memperhatikan Kyungsoo yang sibuk berkutat dengan ponsel nya.
Kyungsoo menyimpan ponsel nya dalam saku, "Bukan itu tadi Jaejoong hyung mereka mengatakan jika sekarang berada di Kanada"
Tangan Kyungsoo mengelus pipi Kai, membuat namja itu tersenyum sambil memejamkan mata menikmati sentuhan lembut kekasihnya.
Sehun melihat skinship KaiSoo dalam hati nya muncul rasa iri melihat kemesraan yang ada di sekitar nya.
Yah setelah lima tahun berlalu, Suho sudah menikah dengan Yixing, begitu pula dengan Chanyeol dan Baekhyun, sedangkan Chen dan Xiumin akan menikah bulan depan.
Kai dan Kyungsoo mereka belum menikah tapi ikatan vampire yang ada di antara mereka berdua lebih kuat dari pada ikatan pernikahan.
Bisa dipastikan Sehun hadir dalam acara pernikahan tersebut.
Tentu saja dia tidak bisa melewatkan hari bersejarah teman-teman nya bukan? Walau dia masih tetap diam setidak nya mereka tahu jika Sehun ikut berbahagia.
Jangan heran kenapa mereka semua menikah di usia muda.
Alasan nya karena cinta yang terlalu besar dan rasa takut kehilangan.
"Kapan si naga dan panda pulang?" Tanya Xiumin sambil melihat Suho. "Maksud ku Kris dan Tao" tambah Xiumin saat Suho hanya memberi pandangan bertanya.
"Besok mereka berdua sampai di Korea, Kris bilang Tao sibuk berbelanja dan melupakan bulan madu mereka" tambahan untuk mereka adalah Kris dan Tao baru menikah seminggu yang lalu dan berbulan madu ke kanada.
Semua yang ada disana sangat paham bagaimana kecintaan Tao akan berbelanja, dan mereka bisa membayangkan bagaimana repotnya Kris menjaga panda kesayangannya yang hiperaktif agar tidak hilang ketika berbelanja.
.
.
.
.
Kaki jenjang nya melangkah dengan pasti, walau dia sendiri tidak tahu kemana akan berhenti. Sehun hanya mengikuti kemana kaki nya melangkah.
Pikiran nya terasa tenang.
Setelah memperhatikan sekitar Sehun baru sadar jika dirinya berada di depan sebuah sungai indah yang cukup terkenal.
Sungai Han.
Cahaya senja terlihat membias dengan indah diatas air.
Mata tajam itu terpejam kemudian menarik napas dan membuang nya perlahan.
Sore ini tidak banyak orang di sekitar sungai Han, Sehun memutuskan untuk duduk di atas rumput untuk menikmati suasana.
Beberapa gadis terlihat memperhatikan nya.
Tapi Sehun tetap lah Sehun, dia tidak akan pernah tertarik dengan mereka.
Semilir angin menerbangkan helai rambut nya yang berwarna kecokelatan, ingatan dimana tadi pagi dirinya meninju kaca tanpa sebab sangat mengherankan.
Jelas Sehun juga tidak tahu penyebab pasti nya.
Entah karena dia muak dengan diri nya
Atau karena merindukan Luhan.
Haah
Nama itu kembali lagi.
Jujur tak pernah sehari pun di pikiran Sehun melewatkan nama indah itu.
Nama indah seperti orang nya.
Sehun sangat ingat bagaimana mata rusa indah itu mengerjap lucu ketika bingung. Hidung bangir namun kecil menggemaskan. Bibir merah yang terasa manis bila Sehun mencium nya, rambut berwarna caramel yang sangat lembut ketika di usap Sehun.
Ah, jangan lupakan pipi putih itu akan terdapat rona merah jika Sehun menggoda nya atau saat Sehun mencuri kecupan ringan di bibir nya saat di koridor sekolah dulu.
Bagaimana sikap menggemaskan Luhan ketika dia merajuk karena Sehun terus menerus menggoda nya.
Jangan lupakan juga suara merdu nya saat tertawa yang terdengar seperti genta angin.
Atau ketika dia menyanyikan lagu lullaby untuk Sehun ketika pemuda berkulit putih itu susah tidur. Padahal hanya dengan memeluk Luhan, Sehun bisa tidur dengan cepat tanpa lullaby.
Luhan.
Apapun yang ada pada diri nya bisa membuat Sehun gila dalam sekejap.
Bahkan saking gilanya Sehun tak mempermasalahkan eksistensi Luhan sebagai vampire. Toh bagi Sehun seperti apapun Luhan dia akan menerima semua kekurangan dan juga kelebihan nya.
Matahari semakin redup, menampakan sinar jingga di langit sore dan bersiap kembali ke peraduan nya.
Karena sebentar lagi Bulan akan menggantikan kedudukan matahari untuk menyinari malam bertabur bintang.
"SEHUN!" suara teriakan itu mengganggu Sehun.
Dengan malas pemuda itu melihat kearah si pemanggil dan menemukan seorang namja dengan mata panda nya yang khas berlari kearah dia dengan riang.
Begitu sampai namja itu memeluk Sehun dengan erat, mengabaikan gerutuan kesal dari pria tinggi dengan rambut pirang nya yang khas.
"Jangan lari-lari Tao-ie nanti kau jatuh" mendengar itu si namja bermata panda bernama Tao melepas pelukannya pada Sehun dan menatap pria yang pirang yang baru saja bicara dengan sengit.
"Tao bukan anak kecil lagi gege!" seru Tao tak terima karena di katain anak kecil.
Pria pirang itu tersenyum dan mengacak gemas surai Tao yang di hadiahi pekikan tak terima dan pukulan kesal di dada nya yang di balas kekehan.
"Oh hai Sehun, lama tak bertemu"
Seakan baru sadar dia baru menyapa Sehun yang sedari tadi menatap nya dengan pandangan menuduh.
"Apa?" Tanya nya tak mengerti.
Sehun menggeleng pelan tak percaya, "Bukan nya kalian berdua baru kembali besok ke Korea?"
Tao nyengir sambil menunjukkan 'peace sign' nya, "Sebenar nya kami sudah kembali ke Korea tadi pagi, iya kan Kris gege" ujar nya tanpa bersalah.
Kris si pria pirang itu menepuk jidat nya pelan hancur sudah rencana nya.
"Hyung bisa jelaskan?" Tanya Sehun menatap Kris dengan pandangan menyelidik.
Bukan menjawab Kris malah melingkarkan tangan nya di pinggang tao dan tersenyum, "Yah, kami berdua hanya ingin memberikan kalian kejutan dengan muncul secara tiba-tiba besok. Tapi panda kesayangan ku ini malah dengan kuatnya memanggil nama mu dan menghancurkan semua rencana"
Tao mencubit perut Kris dengan kesal dan Kris hanya mengaduh sambil mengusap perut nya.
"Kekanakan" cibir Sehun mendapat deathglare gratis dari Tao.
Kris memperhatikan sekitar mereka, hanya terdapat beberapa orang saja yang menikmati sungai Han seperti mereka.
Pemuda blesteran China-Kanada itu juga membiarkan saja Tao dan Sehun mengobrol berdua, atau lebih tepat nya Tao yang semangat menceritakan perjalanan mereka berdua selama bulan madu.
Sampai perhatian pemuda tinggi itu tertuju pada satu sosok.
Sosok namja manis yang mengingatkan nya pada kejadian beberapa saat yang lalu ketika membeli es krim untuk Tao.
"Astaga SEHUN!" teriak nya heboh setelah teringat kejadian tadi sambil mencengkaram kedua bahu Sehun.
Sehun hanya memberikan tatapan heran nya, kenapa naga pirang ini memanggil nya histeris begitu. "Mwo?"
Kris memelototkan mata nya, napas nya terengah seperti habis lari meraton padahal dia diam saja tadi. "Aku baru ingat sesuatu"
Sebelah alis Sehun terangkat heran, "Sesuatu?" Tao yang memperhatikan kedua nya jadi bingung sendiri.
Wajah Kris berubah serius, "Tadi sebelum kesini aku bertemu Luhan"
Seketika wajah Sehun dan Tao shock mendengar nya. "Gege bercanda kan?" Tao tidak mungkin percaya karena Luhan kan sudah meninggal. Mata tajam itu menatap Tao dan menggeleng yakin.
Dan seketika Sehun merasa separuh jiwa nya yang hilang kembali.
"Tidak, gege serius. Gege bertemu dengan Luhan dan dia masih hidup!" yakin Kris.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Halo semua, masih ingat dengan ff 'Are You A Vampire?' jika ada inilah dia sequel nya seperti permintaan readers semua. Hmm, bingung mau bilang apalagi soalnya ff ini langsung di ketik setelah baca review nya Junia angel 58. Selesai baca review kamu di ff 'Black Spot' tiba-tiba aja di kepala langsung muncul ide buat sequel ini. Semoga nggak kecewa dengan sequel ini!
.
.
.
.
Mind to RnR again?
~ Eclaipse Chu (eks Yue m00nlight) ~
