Title : No Matter Who are You
Pairing : KrisHo (Kris x Suho)
Rating : M (for Graphic Birth)
Genre : Family, Supernatural
Summary : Suho merasa tertipu oleh Kris. Ia tak menyangka bahwa namja tampan itu adalah seorang vampire! Yang ia butuhkan hanya berlari sejauh mungkin dan hidung dengan tenang. Namun, sesuatu menahannya...
KRISHO FIC! Vampire!Kris YAOI! MPREG! Birth Scene! DLDR! ADULT CONTENT! Oneshoot!
.
.
.
.
.
Suho terengah-engah. Ia sudah tak sanggup lagi berlari. Tubuhnya terasa begitu lelah setelah berlari dari kastil—yang ia pikir hanya rumah mewah biasa—milik Kris. Belum lagi rasa mulas dan nyeri di perutnya yang sejak tadi menyerang. Suho tak tahu kenapa, namun perutnya terasa aneh sejak kemarin.
"Brengsek kau Kris! Ah!" Suho merintih sambil memegangi perutnya
"Ada apa denganku..?"
Suho meringis pelan, lalu mencoba untuk mendudukan dirinya di bawah sebuah pohon besar. Kini ia berada di sebuah hutan yang tak jauh dari kastil Kris. Ia merasa kecewa karena merasa ditipu oleh Kris. Ia sudah terlanjur jatuh cinta dan percaya pada Kris, namun Kris malah menipunya. Ia tidak pernah menyangka bahwa Kris adalah seorang Vampire. Ia pikir Kris hanyalah namja berkulit pucat dan berwajah datar biasa, namun kemarin ia melihat dengan mata kepalanya sendiri kelakuan Kris yang sedang menghisap darah dari tubuh seorang yeoja hingga tubuh yeoja itu kering hanya berbalut kulit dan tulang. Suho sungguh menyesal sudah jatuh pada pesona Kris. Ia tak ingin nasibnya seperti yeoja itu. Bagaimanapun, ia adalah seorang manusia biasa yang takut akan kematian.
"Ugh…" Suho memegang perutnya yang bergejolak
Suho segera melepaskan jas yang ia kenakan sejak tadi. Ia membuka 3 kancing teratas kemejanya hingga menampakan dadanya yang putih dengan puting kecoklatan yang mengintip dari kemejanya yang terbuka sedikit itu. Dadanya yang besar ini merupakan perbuatan Kris yang seenaknya merubah dadanya menjadi sebesar dada wanita dengan cup 36 C.
Suho menahan mulas dengan mengusap-usap perutnya lembut, namun sayangnya cara itu tak berhasil. Ia sendiri tak mengerti mengapa perutnya terasa sakit. Setahunya ia tidak pernah memakan hal-hal aneh sejak kemarin. Namun perutnya terasa tak enak dan terasa sedikit lebih besar dari sebelumnya.
"Agh!" Suho menjerit ketika perlahan-lahan perutnya mulai membesar
"A—apa yang terjadi..? Akh! Ah.. Tolong aku…"
Perut Suho membesar dengan cepat. Kemeja yang ia gunakan langsung mengetat di bagian perutnya. Suho terengah-engah. Perutnya terasa sakit dan terus saja membesar. Bahkan kini perutnya tampak seperti ibu hamil di bulan terakhirnya. Celana yang ia gunakan kini sampai rusak karena tak mampu menahan ukuran perutnya yang besar itu. Kancing kemejanya terlepas satu persatu saat perutnya bertambah besar.
"Hiks… Ngh… Ah! Kenapa dengan perutku…?" tangis Suho sambil memegang perutnya
Suho menjerit keras saat ia merasakan suatu hantaman kuat di dalam perutnya yang buncit itu. Kini perutnya sudah berhenti membesar. Suho mencoba menyandarkan tubuhnya di pohon yang ada di belakangnya tadi. Ia mengelap airmatanya dan menatap perutnya lekat-lekat.
"Sebenarnya apa yang terjadi…?" Suho mengelus pelan perut buncitnya itu.
DUG!
"AH! Mwo?" Suho meringis pelan sambil memegang bagian perutnya yang sedikit timbul beberapa saat yang lalu
Suho terdiam. Ia mengelus lagi perutnya perlahan. Tiba-tiba saja ia teringat pada Kris. Wajahnya berkerut sedih.
"Aku mencintaimu, Kris… AKH!" Suho mengerang kesakitan ketika perutnya terasa sangat sakit
Suho nyaris meringkuk karena rasa sakit di perut yang tidak dapat ditahannya.
"AAHH…" Suho mengepalkan tangannya lalu menggigit bibir bawahnya untuk meredam sakit yang ia rasakan, namun hal tersebut sama sekali tak membantu.
Wajah Suho memerah. Ia mencoba memijit pelan perutnya yang kini mengencang dengan gerakan lembut dan teratur.
"AKHH! NGGHHH…."
Suho menggeliat tak nyaman ketika cairan asing merembes keluar dari rektumnya. Ia mencoba meraba-raba cairan itu di tanah. Baunya terasa asing di penciuman Suho. Suho semakin panik saat ia merasakan suatu dorongan dari dalam perutnya, seolah ada sesuatu yang akan keluar dari sana melalui rektumnya.
"ARGGHHHH! AH AHHH…" Suho berseru ketika merasakan sesuatu berputar di dalam perutnya seperti mencari jalan keluar
Suho mengatur napasnya perlahan. Ia benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya ini. Tanpa terasa, Suho menitikan airmatanya karena terlalu kesakitan.
"Sepertinya anakku sudah tidak sabar untuk lahir."
Sebuah suara sayup-sayup mengalihkan rasa sakit Suho. Matanya yang sayu mencari-cari asal suara tersebut dan menemukan sosok Kris berdiri tak jauh darinya.
"KRIS!" Suho membulatkan matanya tak percaya
"Kau seharusnya membuka celanamu. Itu akan membuat bayi kita tidak nyaman saat keluar nanti." Kris hanya menatap Suho dengan tatapan datarnya
"M—MWO? BAYI?"
Memori Suho langsung terputar pada kejadian beberapa hari yang lalu di kastil. Ia ingat bahwa Kris pernah memberinya minuman yang hampir membuatnya mati kesakitan. Saat itu seluruh tubuhnya sakit dan panas seperti terpanggang. Suho merasa seperti akan menyusut ke ukuran mini, namun ternyata ia terbangun dengan keadaan baik-baik saja—kecuali kedua dadanya yang berubah menjadi lebih besar dari sebelumnya. Kedua dadanya membesar dan mengeluarkan sedikit cairan keruh dari putingnya. Suho tentu saja mengamuk setelah menyadari hal tersebut, namun tak ada yang dapat dilakukannya ketika Kris membuainya dalam aktifitas ranjang yang begitu panas.
Dan sayangnya Suho tidak sadar bahwa ternyata minuman itu telah membuatnya mampu hamil. Bahkan saat ini bayinya sudah tak sabar ingin segera keluar.
.
Kris berjalan mendekati Suho yang kini mengabaikan kehadirannya. Ia berjongkok dan dengan perlahan menurunkan celana yang Suho kenakan hingga terlepas dari kakinya.
"Ah.. K—kenapa kau bisa ada disini?" Suho mengerutkan wajahnya sambil terus berkonsentrasi pada kontraksi yang ia rasakan
"Aku hanya mengawasimu karena penasaran sudah sejauh mana kau pergi dari rumahku. Ternyata uri aegi tidak sabar sekali. Baru sampai disini, ia sudah tak sabar ingin lahir." Kris menyeringai lalu mengelus pelan perut buncit mengkilat yang ada di hadapannya
"AKH!" jerit Suho ketika sesuatu—yang adalah bayi—menendang perutnya dengan keras tepat di bagian yang disentuh oleh Kris
"Lebarkan kakimu." Perintah Kris
Suho tak menjawab namun menuruti perkataan Kris. Dengan susah payah, ia melebarkan pahanya. Ia cukup kesulitan bergerak karena perutnya yang terlampau besar. Kris segera memposisikan dirinya tepat di depan rektum Suho yang sudah mengalami bukaan.
"AAGGHHHH!" Suho mengedan kencang
"Lakukan lebih kuat, Suho-ya…" ucap Kris dengan wajah serius sambil memandangi rektum Suho yang berkedut-kedut
"NGGHHH! AGGGGHHHHHH! KRIS!" Rektum Suho perlahan mulai melebar dan memperlihatkan sesuatu
"Kepala aegi sudah terlihat, Suho-ya…"
"UUHH! UH UH! AAHHHHHH!" Suho tak bisa menahan teriakannya. Ia merasa rektumnya akan robek.
"…" Kris memfokuskan pandangannya pada kepala bayinya yang sudah menyembul dari sana, sayangnya kepala sang bayi masuk kembali ke dalam rahim Suho ketika Suho berhenti mengedan.
Kejadian ini terjadi berulang-ulang. Rektum Suho kini melebar parah, namun sang bayi masih enggan keluar dari sana karena badannya yang besar menyulitkan Suho untuk mengeluarkan bayinya.
"Ah.. Ah.. Ini terlalu besar, Kris… A—aku tak bisa…" Suho menggelengkan kepalanya tanda menyerah
"Kau tidak mendorong dengan benar, Suho-ya! Lakukan dengan benar!" Kris langsung menekan perut Suho dengan keras
"AAGGGHHHHHHHHH!" PLOP! Kepala bayinya kini menggantung bebas di rektum Suho diiringi jeritan dari Suho yang kesakitan atas perbuatan Kris
"NNGGHHHH! AAAAHHHHHH!" Suho segera mengedan lagi sekuat tenaga ketika kontraksi datang
"OWEK OWEK.." tubuh bayinya meluncur bebas dari sana
Kris segera membersihkan bayi yang cukup besar itu menggunakan sapu tangan yang ia bawa. Ia segera membungkusnya dengan jas yang ia gunakan, lalu memberikannya pada Suho.
"Apa ini benar-benar bayiku…?" mata Suho berkaca-kaca
"Tidak. Itu bayiku. Sejauh kau tidak mau mengakuinya sebagai anakmu." Ucap Kris
"Aegiyaa…"
Suho membiarkan bayi gemuk itu menghisap putingnya dengan lahap. Tak ada yang aneh dari bayinya. Ia yakin bahwa bayinya yang berjenis kelamin laki-laki ini adalah manusia biasa, bukan vampire seperti Kris.
"Namanya Wu Sehun. Sebaiknya kau segera tidur. Aku akan membawamu pulang." Kris mengecup kepala Suho serta bayinya secara bergantian.
"Gomawo, Kris. Saranghae.." Suho tersenyum sebelum ia memejamkan matanya untuk beristirahat
"Tak peduli siapapun kau, monster atau vampire sekalipun, aku mencintaimu Kris Wu…"
.
.
.
.
.
.
.
.
END
Wanna a sequel?
So, review!
-정은희-
